Tuesday, September 6, 2011

INGATKAN PRESIDEN SBY JANJINYA URUS TUNTAS KASUS MUNIR!


Kolom Ibrahim Isa

Rabu, 07 September 2011

--------------------------------



"DASIMERAH", SERU BUNG KARNO !

JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH!



HARI INI, 07 SEPTEMBER TUJUAH TAHUN Y.L. PEJUANG HAM INDONESIA MUNIR DIBUNUH!



INGATKAN PRESIDEN SBY JANJINYA URUS TUNTAS KASUS MUNIR!



SUCIWATI – “Saya optimis kasus ini bisa tuntas."




* * *



Di bawah ini disiarkankembali ulasan-berita “ REDAKSI INDONESIA”, 06 September, 2011, mengenai KASUS MUNIR:



* * *



Tepat tujuh tahun lalu, 7 September 2011, Munir bin Thalib - pembela hak azasi ternama di Indonesia - ditemukan tewas dalam penerbangan maskapai Garuda dari Jakarta ke Belanda. Autopsi yang dilakukan pemerintan Belanda menunjukkan ia meninggal karena keracunan arsenik.


Tujuh tahun setelah pembunuhan Munir, dua orang dijatuhi hukuman, tetapi yang bertanggungjawab di tingkat atas belum diseret ke pengadilan. Kini Amnesty International melayangkan surat terbuka kepada Jaksa Agung RI Basrief Arief untuk melakukan penyelidikan baru dan independen terhadap kasus Munir, SH. Suciwati, istri almarhum Munir optimis tekanan internasional bisa membantu menuntaskan kasus Munir. Kapan pun juga.


Pollycarpus


Suciwati: "Saya mendapat kabar bahwa Pollycarpus akan dibebaskan bulan Desember mendatang. Informasi itu saya terima dari orang MA, yang tahu persis hakim-hakim yang ditunjuk yang akan menangani kasus Pollycarpus. Kita lihat Desember apakah itu terjadi."


Lalu apa gunanya surat terbuka Amnesty International melihat perkembangan politik Indonesia saat ini? Menurut Suciwati, ia selalu melihat sesuatu dari segi positif. Ketika dukungan internasional melemah, mereka diam. Ketika dukungan internasional dilakukan, mulailah dia bergerak lagi, sehingga kemudian Muchdi ditangkap.


"Itu karena banyak pihak yang dulu juga mengirimkan surat kepada Mabes Polri, kepada Jaksa Agung, kepada SBY. Saya masih ingat ada sekian ratus orang parlemen Uni Eropa mengirimkan surat untuk penuntasan kasus ini, dan kita melihat hasilnya. Memang kemudian ada tindak lanjut dengan penangkapan Muchdi. Saya melihat memang ada banyak hal yang janggal. Indonesia apa sih yang tidak bisa dipermainkan, apalagi hukum," terang Suciwati panjang lebar.


"Tapi saya optimis. Kalau saya ingin sesuatu berubah, ya itu harus terus dilakukan. Tidak ada hal yang sia-sia buat saya, ketika kita melakukan sesuatu. Lebih baik itu daripada tidak melakukan sama sekali," lanjut Suciwati.


Komoditi


"Selama ini yang kita lihat kasus Munir dijadikan komoditi politik, untuk mencari keuntungan diri sendiri dan golongan. Itu sudah dilakukan SBY ketika pertama kali tahu ada kasus pembunuhan Munir. Ia kemudian membuat Tim Pencari Fakta dan kemudian berjanji, ini adalah sejarah bangsa. Karena melalui kasus ini kita bisa berubah menjadi bangsa yang baik atau tidak. Maka kasus ini harus dituntaskan. Dia berjanji begitu di depan rakyat Indonesia. Tapi dia tidak menindaklanjuti," cerita Suciwati.


Suciwati terlihat optimis kasus Munir ini akan dituntaskan dan yang bertanggungjawab di tingkat atas akan dihukum.


Suciwati: "Selama kita terus-menerus menulis surat, selama kita mempertanyakan secara konsisten kepada orang-orang yang punya kewenangan, selama kita optimis dan ingin melihat Indonesia menjadi lebih baik, ya saya optimis kasus ini bisa tuntas."


* * *


No comments: