Saturday, October 5, 2013

HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT . . .

Kolom IBRAHIM ISA Kemis, 03 Oktober 2013 ---------------------- HUBUNGAN INDONESIA -- TIONGKOK BERKEMBANG PESAT . . . * * * Hubungan dua negeri Asia: -- Indonesia dan Tiongkok-- , Yang satu negeri kepulauan terbesar di Asia dan di Dunia (17.508 pulau-pulau),-- Yang satu negeri daratan terbesar di Asia. Indonesia berpenduduk 245 juta; Tiongkok 1,3 milyar. Melihat peta geopolitik demikian ini, orang bisa menyimpulkan betapa pentingnya peranan Indonesia dan Tiongkok di Asia maupun di dunia. Terutama dari segi pertumbuhan ekonomi dan kestabilan di Asia dan dunia. Dari sini bisa dilihat betapa pentingya Indonesia dan Tiongkok menjalin hubungan normal yang didasarkan atas prinsip saling menghormati, saling mengerti, saling tidak campurtangan dalam urusan dalam negeri masing-masing dan saling menguntungkan. Ini adalah Prinsip Konferensi Bandung (1955), mengenai saling hubungan antara negeri-negeri. Sejarah mencatat bahwa Indonesia dengan Presiden Sukarno-nya, menjadi pemrakaarsa dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Sedangkan RRT melalui PM Zhou Enlai, memainkan peranan bersejarah dalam memberikan sumbangan penting untuk suksesnya Konferensi Asia-Afrika tsb. * * * Kita sekali-kali tidak boleh dilupakan, bahsa, sutu peristiwa dalam hubungan Indonesia-Tiongkok, yang perlu ditarik pelajaran. Bahwa selama periode Orde Baru, hubungan Indonesia dan Tiongkok “terganggu” -- lebih tepat dikatakan “porak poranda”, dan jadi “beku”. Adapun penyebabnya ialah, kebijakan Orde Baru yang anti-Tiongkok dan mempersekusi serta melakukan diskrimnasi total terhadap warga Indonesia serta penduduk Indonesia asal etnis Tionghoa. Selama periode tsb rezim Orba melakukan politik rasis dan diskriminasi yang luar biasa biadabnya . Orba melarang penggunaan bahasa Tionghoa, melarang penduduk Indonesia asal etnis Tionghoa merayakan Hari Raya Imlek dan kegiatan ibadah sehubungan dengan kepercayaannya, serta kebiasaan tradisionil Tionghoa lainnya. Semua sekolah-sekolah dan penerbitan Tionghoa ditutup. Sampai-sampai dengan berbagai cara dan tekanan memaksa warga Indonesia untuk mengganti nama Tionghoanya dengan nama “asli-Indonesia”. * * * Juga tercatat dalam sejarah hubungan dua negeri, bahwa, sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, hubungan dua negeri, weajar dan bersahabat. Suatu kenyatan ialah, hubungn dua negeri Indonesia dan Tiongkok, paling baik, sejak Republik Indonesia (termasuk) negeri yang pertama mengakui Republik Rakyat Tiongkok (hanya beberapa bulan saja setelah diproklakamasikannya Republik Rakyat Tiongkok). Periode itu adalah ketika Presiden Sukarno menjabat Presiden Republik Indonesia. Begitu Jendral Suharto naik panggung kekuasaan mulailah pemburukan sampai pembekuan hubungan Indonesia – Tiongkok. * * * Kunjungan Sukses Presiden Tiongkok Xi Jinping Dalam pada itu hubungan Indonesia-Tiongkok berangsur-angsur mengalami perkembngan positif yang berguna dan saling menguntungkan. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menekankan bahwa . . “Kedua negara memiliki target yang hampir sama dalam pembangunan masing-masing negara,memiliki kepentingan bersama yang luas dalam pemeliharaan kemakmuran dan kestabilan di kawasan ini, sekaligus memiliki suara yang sama dalam urusan internasional.” Selanjutnya Xi Jinping menjelaskan a.l sbb: “Hubungan Tiongkok-Indonesia tidak hanya tercermin pada hubungan bilateral, tetapi juga di bidang urusan internasional dan regional. Kerja sama saling menguntungkan antara kedua negara telah membuahkan hasil bernas dan memiliki prospek yang cerah. Saat ini situasi internasional dan regional semakin kompleks dan berubah, sehingga peningkatan kerja sama strategis kedua negara telah menjadi pilihan wajar yang berpandangan jauh bagi kedua negara. Tiongkok memandang Indonesia sebagai sasaran prioritas diplomasinya untuk daerah di sekitar. Tiongkok bersedia meningkatkan kerja sama yang menyeluruh dengan Indonesia demi mewujudkan perkembangan bersama, menyejahterakan rakyat kedua negara, memelihara kestabilan dan kemakmuran jangka panjang di Asia, serta mendorong persatuan dan kerja sama negara-negara berkembang dalam rangka mendorong perdamaian dan pembangunan dunia. * * * Bagaimana sikap pemerintah Indonesia mengenai hubungan kedua negeri kini dan perspektifnya? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengingatkan, bahwa sejak 2005 dalam hubungan Indonesia-Tiongkok telah digalang hubungan kemitraan strategis. Sejak itu hubugan dua negeri mengalami perkembangan pesat. Selanjutnya PresidenSBY: menjelaskan a.l sbb: Kekuatan terpadu Tiongkok kian meningkat dan posisinya di dunia juga semakin meningkat. Perkembangan stabil Tiongkok berperan penting bagi kawasan ini maupun seluruh dunia. Indonesia memandang penting hubungan dengan Tiongkok, dan berharap meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok dengan memanfaatkan peluang peningkatan hubungan kemitraan strategis komprehensif Indonesia dan Tiongkok. Tiongkok mengusulkan pembentukan Bank Investasi Infrastruktur Asia guna mendorong pembangunan konektivitas dan integrasi ekonomi kawasan ini. Susilo memberikan tanggapan positif terhadap usulan Tiongkok tersebut. * * * Kepala kedua negara Tiongkok dan Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerja sama di semua bidang dan melakukan kerja sama dan pertukaran yang bertaraf lebih tinggi dan di panggung dunia yang lebih luas. Pertama, selalu berpegang teguh pada arah perkembangan hubungan kdua negara, saling mendukung dalam masalah yang menjadi fokus perhatian masing-masing, dan meningkatkan kepercayaan strategis guna meletakkan dasar yang kokoh bagi pemeliharaan stabilitas hubungan kedua negara dalam jangka panjang. Kedua, meningatkan kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur, manufaktur, pertanian, investasi dan pendanaan, bersama menciptakan titik pertumbuhan yang baru, dan berusaha mewujudkan target peningkatan volume perdagangan kedua negara menjadi US$ 80 miliar pada 2015. Mendukung perusahaan Tiongkok berpartisipasi dalam pembangunan enam koridor ekonomi dan pembangunan konektivitas Indonesia, dan mendukung pembangunan taman industri terpadu kedua negara. Meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang migas dan energi baru. Mendukung pembangunan taman industri terpadu kedua negara. Meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang migas dan energi baru, dan membangun hubungan kemitraan kerja sama di bidang energi dalam jangka panjang. Meningkatkan kerja sama di bidang finansial dan fiskal, memperpanjang kontrak swap mata uang lokal bilateral dengan nilai totalnya tercatat 100 miliar RMB. Ketiga, meningkatkan kerja sama di laut, membentuk mekanisme kerja sama perikanan antar pemerintah, dan memulai perundingan tentang penangkapan ikan. Membentuk mekanisme kerja sama antariksa, yakni melakukan kerja sama di bidang pemantauan antariksa, peluncuran satelit dan aplikasinya. Keempat, meningkatkan koordinasi dan komunikasi kedua negara melalui mekanisme seperti konsultasi pertahanan dan keamanan serta dialog antara angkatan laut kedua negara. Meningkatkan pemberantasan kejahatan transnasional dan terorisme serta kerja sama di bidang penanggulangan bencana alam. Kelima, memperluas pertukaran kedua negara di bidang humaniora, mendukung pemuda, media, lembaga kecerdasan dan agama kedua negara untuk melakukan kontak, meningkatkan kerja sama pariwisata, dan melalukan penelitian bersama tentang satwa liar. Tiongkok ingin membangun pusat kebudayaan Tiongkok di Jakarta dan membuka konsulat jenderal di Bali. Tiongkok mengusulkan kedua negara melakukan kunjungan timbal balik pemuda dalam bentuk delegasi seratus orang. Tiongkok mengundang tetua Islam Indonesia untuk berkunjung ke Tiongkok. Keenam, kedua negara meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam masalah regional dan internasional guna mendorong perkembangan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN. * * * Xi Jinping mengusulkan pembentukan bank investasi infrastruktur Asia untuk mendorong pembangunan konektivitas dan proses integrasi ekonomi kawasan ini. Tiongkok bersedia memberikan bantuan dana kepada negara-negara berkembang termasuk negara anggota ASEAN dalam pembangunan infrastruktur. Bank investasi infrastruktur Asia yang direncanakan akan melakukan kerja sama dengan bank pembangunan multilateral yang ada sekarang demi saling melengkapi dan bersama-sama mendorong perkembangan kontinyu dan stabil ekonomi Asia. * * * BBC dalam komentarnya mengenai perkembangan hubungan Indonesia dengan Tiongkok sekarang ini, menulis: “Indonesia menginginkan Tiongkok meningkatkan investasinya ke berbagai bidang.Pemerintah Indonesia mengatakan kerja sama ekonomi dengan Tiongkok yang ditandatangani oleh petinggi kedua negara di Jakarta hari Rabu (02/10) merupakan penanda dimulainya era baru kerjasama kedua negara. Kerjasama kedua negara yang selama ini didominasi oleh perdagangan saat ini sudah mulai bergeser ke arah industrialisasi dan pembangunan non perdagangan. Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan nilai kerjasama kedua negara yang disepakati kali ini mencapai lebih dari US$ 30 miliar. "Ini merupakan era baru dari hubungan Indonesia dan Tiongkok yaitu dari sebelumnya yang didominasi oleh trading dan sekarang masuk ke era industrialisasi dan pembangunan non trading," kata MS Hidayat. "Mudahan-mudahan kerjasama ini memperbaiki neraca pembayaran kita karena jika dia investasi maka FDI (Foreign Direct Investment) masuk." * * * "Tiongkok berupaya mendorong kerjasama pragmatis yang mendorong kesejahteraan bersama. Kedua negara selama ini punya kepentingan luas mulai investasi, infrastruktur dan energi." Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai investasi Tiongkok ke Indonesia pada Kuartal I 2013 nilainya mencapai US$ 60,2 juta dari 99 proyek yang dijalankan. Sedangkan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok pada Semester I 2013 mencapai US$ 10,09 miliar. "Ini merupakan era baru dari hubungan Indonesia dan Cina yaitu dari sebelumnya yang didominasi oleh trading dan sekarang masuk ke era industrialisasi dan pembangunan non trading" * * * Dipandang secara keseluruhan situasi hubungan dua negeri dewasa ini, ada sementara komentar yang menyatakan situasi ini “mirip” dengan keadaan yang berlangsung pada periode Presiden Sukarno. Bedanya dewasa ini ekonomi Tiongkok ada dalam posisi yang jauh lebih kuat dan mampu untuk berpatisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Di fihak Indoneisa, kemampuan juga sudah berkembang untuk meningkatkan hubungan dua negeri ini benar-benar ke taraf KEMITRAAN STRATEGIS. * * *

No comments: