----------------------
Minggu, 16 Maret 2008
SEABAD Profesor Wim WERTHEIM - (1)
<>
Mengapa ada keperluan untuk memperingati 100 tahun lahirnya seorang Belanda, Prof. Dr Willem Frederik Wertheim? Siapa Profesor Willem Frederik Wertheim? Apa arti penting nama Wertheim – seorang sarjana hukum dan ilmu sosial Belanda -- bagi kita, orang Indonesia, dan bagi Indonesia sebagai bangsa? Apa penyebabnya tokoh cendekiawan Belanda itu ultah ke-100-nya punya arti penting untuk diperingati?
Bagiku, sebagai orang Indonesia, jawabnya tidak sulit:
Punya! Punya arti penting untuk memperingat seabad Wim Wertheim! Dimaksudkan untuk lebih memahami latar belakang sejarah hubungan Belanda – Indonesia, dalam berbagai segi dan manifestasinya. Lebih khusus lagi bagi generasi muda Belanda maupun Indonesia, dalam rangka mempromosi hubungan baik dua nasion dan dua negeri: Belanda dan Indonesia. Bagi kita orang Indonesia, mengenal dan memperingati Wim Wertheim, punya arti dan segi lainnya lagi. Yaitu untuk lebih mengenal bahwa suatu bangsa, seperti bangsa Belanda, yang kita kenal sebagai bangsa yang menguasai dan menjajah negeri kita ratusan tahun lamanya. Perlu perlahan-lahan ditegakkan pandangan sejarah yang konprehensif . Yaitu, dengan menggunakan cara memandang seperti yang pernah diutarakan oleh salah seorang negarawan Tiongkok terkenal, yaitu pandangan 'satu pecah jadi dua'.
* * *
Prof. Dr Willem Frederik WERTHEIM, adalah SAHABAT SEJATI rakyat Indonesia. Sejak awal berdirinya Republik Indonesia beliau berdiri di fihak nasion Indonesia yang sedang membela negara yang baru diproklamasikan, terhadap ancaman dan serangan imperialisme dan kolonialisme, khususnya kolonialisme Belanda.
Sikap dan pendirian Wim Wertheim terhadap Indnesia, rakyat dan perjuangannya, paling jelas dicerminkan a.l pada bagian penting dari 'Proloog' buku yang beliau tulis dalam tahun 1992, berjudul 'Terug In Azië' -- Kembali Di Asia --
'Di masa Hindia Belanda sebelum perang, ketika itu kami, istri saya Hetty dan saya, meskipun pada diri kami telah muncul pengertian yang tumbuh terhadap perjuangan nasional Indonesia, -- tokh kami masih tetap merupakan bagian dari bagian atas (kekuasaan) kolonial. Tetapi sejak kami kembali ke Holland (dekat sesudah Jepang menyerah dalam Perang Pasifik; dan keluarga Wim Wertheim bisa kumpul lagi sesudah dibebaskan dari tahanan kamp interniran Jepang - I. Isa), 'kami secara tegas sekali mengambil posisi menentang kebijakan pemerintah Nederland, yang dengan cara politik maupun militer dan ekonomi berusaha untuk menghancurkan Republik Indonesia'.
Lanjut Wim Wertheim,
'Pada pertengahan tahun 1947, sesudah kami pindah ke Amsterdam, saya menjadi ketua Perhimpunan Nederland-Indonesia, yang mengambil posisi, bahwa perbedaan antara dua nasion harus diselesaikan melalui cara damai. Perhimpunan secara tegas bersikap kritis terhadap pemerintah Nederland waktu itu, dimana Partai Buruh (PvDA) ikut ambil bagian. Kritik ini bertambah tajam, ketika dalam bulan Juli tahun itu, tentara Belanda melakukan aksi militer, yang diusahakan memulasnya dengan menggambarkanhya sebagai suatu 'Aksi Polisionil'.
'Sikap dan pendirian ini bagi kami berarti, pada satu segi, kami diterima di lingkungan-sahabat yang baru; tapi pada segi lainnya hal itu juga berarti persahabatan lama dan hubungan keluarga menjadi rusak, berulang setiap kali pada saat mengenai 'masalah Indonesia', juga mengenai masalah-masalah dunia lainnya, terdapat fikiran yang berbeda antara kami dengan mereka itu.
'Lebih-lebih lagi menjadi tambah sulit untuk mempertahankan pesahabatan (lama)tsb, ketika pada bulan Agustus 1948 , dengan tajam /di luar negeri /saya mengecam politik Nederland terhadap Indonesia, dan sebagian dari pers Belanda menghantam saya'.
Mengenai sikap tegas Wertheim yang mengecam keras politik kolonial Belanda terhadap Indonesia, bahwa pernyataan itu diucapkan Wertheim di luar negeri (Belanda), sementara kalangan dan sebagian pers Belanda mencap Wertheim sebagai 'anti-Nederlands'.
* * *
Wim Wertheim, begitu sapaan akrab terhadap beliau, adalah seorang sahabat bangsa Indonesia dan Republik Indonesia sejak R.I. diproklamasikan. Beliau konsisten sampai akhir umurnya membela perjuangan rakyat Indonesia, untuk demokrasi, keadilan dan emansipasi nasion Indonesia. Tampak semakin gamblang dan jelas sikap beliau ketika Indonesia merana di bawah penindasan rezim Orba. Melalui kegiatan beliau di Komite INDONESIA, dan melalui pernyataan pers, tulisan, ceramah, serta buku-buku beliau, Wertheim mengutuk persekusi rezim Orba terhadap rakyat Indonesia yang tak bersalah atas tuduhan terlibat dalam G30S. Dengan jernih sekali Wertheim menyatakan kepedulian dan kesetiakawanannya terhadap rakyat Indonesia.
Wim Wertheim adalah salah seorang cendekiawan Belanda p e r t a m a yang tampil membela perjuangan bangsa kita untuk kemerdekaan nasional, salah seorang Belanda yang sejak masa awal berdirnya negara ini, membela Republik Indonesia, dari agresi militer Belanda.
Di negeri Belanda, peringatan '100 tahun Wertheim' dielenggarakan atas prakarsa 'Wertheim Stichting' atau WERTHEIM FOUNDATION. Ultah ke-100 Prof Dr Willem Frederik Wertheim, yang lahir di St Petersburg, Rusia, pada tanggal 16 November 1907, jatuh pada tahun lalu (2007). Berhubung satu dan lain hal peringatan dilangsungkan pada tanggal 04, 05 dan 06 Juni 2008, di Amsterdam. Bertepatan pula dengan akan diserahkannya 'Wertheim Award 2008' kepada Benny G. Setiono, sebagai penghargaan atas buku hasil penelitian dan studinyaya berjudul 'TIONG HOA DALAM PUSARAN POLITIK' .
Sebelum penyerahan Wertheim Award kepada Benny. G Stiono, Asia Platform Universitas Amsterdam akan menyelenggarakan yang dikenal dengan nama 'The Annual Wertheim Lecture' pada tanggal 05 Juni di ruangan Fakultas Psikologi Universitas Amsterdam. Akan ambil bagian dalam kegiatan peringatan seabad Wertheim ini, a.l. Prof. Dr Ruth MacVey (Amerika), Dr Saskia Wirenga (Belanda), Dr Ben White (Inggris), dan Ieng Ang(Belanda). Sedangkan pada tanggal 04 Juni akan diselenggarakan seminar dan pameran di IISG, Internationaal Instituut voor Sociaal Geschiedenis, sekitar karya dan kehidupan Wim Wertheim.
* * *
Sedikit mengenai Stichting Wertheim. Stichting ini didirikan 20 tahun yang lalu, yaitu pada tanggal 04 Maret,1988 oleh para mantan siswa dan kawan-kawan Wim Wertheim, pada kesempatan ultah ke-80 Wim Wertheim. Sebagai penghormatan dan penghargaan atas ide-ide, visi dan kegiatan beliau demi usaha kebebasan intelektual, kemajuan, demokrasi dan emansipasi.
Atas nama para pemerkasa didirikannya 'Wertheim Stichting', Dr Go Gien Tjwan, dosen pada Universitas Amterdam, mengunjungi kantor notaris E.J Smith di Amstelveen, untuk memperoleh status hukum bagi Wertheim Stichting. Pada hari yang boleh dikatakan mengandung arti sejarah dalam hubungan antara rakyat Belanda dan rakyat Indonesia, Dr Go Gien Tjwan meresmikan berdirinya Wertheim Stichting di hadapan Notaris E.J. Smith. Dengan demikian pada tanggal 04 Maret 1988 itu, berdirilah resmi 'Wertheim Stichting' lengkap dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya, terdaftar pada Kamer van Koophandel Rijnland, Dosir nomor 41167622.
Apa dasar dan tujuan serta visi dan misi 'Wertheim Stichting?
Seperti tercantum pada Statuten 'Wertheim Stichting', dirumuskan a.l. sebagai berikut: Bertujuan memajukan segala bentuk kegiatan rokhaniah (geestelijke) Indonesia, baik warganegara secara individual maupun kelompok-kelompok penduduk dan pelbagai katagori, yang merupakan sumbangan pada dan memberikan gambaran dalam proses perjuangan yang dilakukan di Indonesia demi emansipasi bangsa. Dinamakan 'Stichting Wertheim', sesuai nama Profesor Doktor W.F. Wertheim, gurubesar emeritus Universitas Amsterdam. Beliau memberikan kuliah sosiologi dan sejarah mutakhir Bangsa-bangsa 'bukan-barat', teristimewa Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Dukungan yang terpenting yang diberikan untuk tujuan tsb adalah pemberian WERTHEIM AWARD kepada orang-orang Indonesia yang dibidang perjuangan untuk emansipasi telah memberikan sumbangsihnya, teristimewa di bidang ilmu, sastra dan jurnalistik.
Pada waktu didirikan (1988) Wertheim Stichting dikelola oleh pengurus yang terdiri dari 7 orang, sbb:Prof. dr. G.J. Huizer (Ketua); dr. Go Gien Tjwan (Wakil Ketua);dr. C.J.G. Holtzappel, (Sekretaris), drs. E. Ensering (Bendahari), dan anggota-anggotanya, Prof. dr. F.A.M. Hüsken, Prof. dr. J.M. Pluvier, dan dr. F. Tichelman. Dewasa ini ketua dijabat oleh Dr Coen Holtzappel; wakil ketua: dr Go Gien Tjwan, sekretaris/bendahara: Ibrahim Isa, dan anggota-anggotanya, Prof Dr Hüskan, drs Jaap Erkelens, drs Farida Ishaya dan drs Batara Simatupang.
(Akhir bagian 1 dari tulisan)