IBRAHIM ISA – Berbagi Cerita
Kemis, 26 Maret 2009
---------------------------------------
Mendiang Prof Dr BOB HERING
Dari satu atau dua kali tulisan saja, terasa amat kurang bila hendak sedikit mengenal siapa Bob Hering. Maka tulisan SEKITAR MENDIANG BOB HERING dilanjutkan lagi.
Mengomentari tentang Prof Dr Bob Hering, Prof Dr Clive Moore, menulis bahwa ketika Bob tiba di Australia DALAM TAHUN 1971 ia sudah menjadi seorang pakar-sarjana tentang masalah Indonesia. Kemudian di Twonsville ia berhasil menerbitkan suatu usaha uag benar-benar heibat melalui penerbitan sebuah jurnal akademik mengenai Asia Tenggara, 'KABAR SEBERANG' pada tahun 1977. Kegiatan ini banyak sekali menuntut penelitian dan tenaga penerbitan. Hal itu merupakan monumen atas usahanya yang ia lakukan boleh dikatakan sendirian. Tujuannya ialah untuk merealisasi keberadaan Asia Tenggara yang lebih luas.
Selama tahun-tahun tsb Bob Hering sangat mengagumi Sukarno dan pemimpin-pemimpin nasional Indonesia lainnya. Siaran-siarannya menjelajahi tokoh-tokoh pimpinan PKI dan PNI, dokumen-dokumen tentang Sukarno dan para pemimpin Indonesia lainnya.
* * *
SATU-SATUNYA KARYA BESAR MENGENAI HUSNI THAMRIN:
Tulis Prof Dr Clive Moore selanjutnya: Perhatian Bob Hering terhadap Husni Thamrin muncul bersamaan dengan terhadap Presiden Sukarno. Bob semakin menyadari betapa pentingnya peranan Thamrin dalam proses penciptaan Indonesia. Betapa pula Husni Thamrin direnggutkan dari kedudukan-sahnya di dalam memori nasional disebabkan ia tiba-tiba meninggal dunia dalam tahun 1941.
Tesis-doktoral Bob Hering mengenai Thamrin adalah satu-satunya karya besar mengenai pemimpin Indonesia yang krusial ini. Karya ini dalam waktu panjang akan tetap merupakan buku yang eminen di bidang ini. Ia merupakan karya keserjanaan yang cermat. Dikatakan selanjutnya bahwa karya itu merupakan suatu tesis yang ditulis selama bertahun-tahun, karena terhalangi oleh sakit. Kemudian diteruskan lagi setelah mengambil waktu istirahat panjang.
Bagi saya, kata Prof Moore, adalah suatu privilise untuk bisa ambil bagian dalam proyek ini, karena saya yakin hal itu sangat penting bagi nasion Indonesia.
Sesudah menyelesaikan karya tsb perhatian Bob kembali lagi ke SUKARNO. Halmana merupakan perhatian akademik lama yang sesungguhnya. Biografi tentang Sukarno yang ditulisanya kemudian, unggul karena memiliki latar belakang tentang Husni Thamrin. Yang pada gilirannya memberikannya pengetahuan mendalam mengenai Sukarno dalam tahun-tahun awal yang krusial itu.
Menurut pendapat saya, kata Prof Moore, tak ada cendekiawan yang memiliki kedalaman pengetahuan serupa, juga mengenai kekagumannya sebagai manusia terhadap presiden.
Jilid I mengenai Biografi Sukarno, mendapat sambutan hangat dari para cendekiawan, yang menantikan jilid terakhir dari karya tsb.
Saya, kata Prof Moore, telah membantu Bob dengan pengeditan Jilid II. Itulah sebabnya saya dapat memberikan jaminan pembaca bahwa ia akan meneruskan penulisan sejarah tsb dengan ketinggian-taraf yang sama seperti sebelumnya.
SUMBANGAN BESAR TERHADAP SEJARAH INDONESIA
Bob Hering telah memberikan sumbangan besar sekali terhadap sejarah rakyat Indonesia. Ibunya adalah orang Indonesia dan beliau dilahirkan di sana, halmana menyebabkan keistimewaa atas pemahamannya terhadap kultur Indonesia. Kelancarannya dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Belanda, memberikan kepadanya kemampuan untuk mengakses semua bahan yang ada.
Latar belakang Bob Hering dalam kehidupan akademik memberikannya syarat mencapai kedewasaan sebagai seorang sarjana. Di James Cook University ia telah melestarikan Indonesia 'pada sebuah peta' dalam tahun 1970 dan 1980, serta menimbulkan kesadaran dalam berbagai cara terhadap masalah tsb..
Ia mengintrodusir lukisan dan cita-batik di Townsville dan menjadi advokatur untuk Indonesia.
Di negeri Belanda, Bob telah menciptakan taraf kesadaran tertentu mengenai Indonesia, dan memberikan sumbangan terhadap proses rekonsilidasiantara Indonesia dan Nederalnd.
Maka Bob Hering akan dikenang sebagai salah seorang cendekiawan agung Australia dan Nederland mengenai masalah Indonesia dan di dunia internasional termasuk pada kedudukan terbaik. Demikian Prof Dr Clive Moore.
* * *
KETUA YAYASAN SOEKARNO
Bob Hering dilahirkan pada periode-'tumbuh'-nya Hindia Belanda. Masa tsb merupakan saat-saat yang ditandai oleh meningkatnya gerakan nasional untuk kemerdekaan Indonesia.
Pada periode pendudukan Indonesia oleh Jepang, setelah menyerahnya kekuasaan kolonial Belanda atas Indonesia kepada Balatentara Jepang, bersama bapaknya Bob Hering masuk kamp-interniran Jepang. Usai Perang Pasifik Bob Hering (medio 1947) masuk HBS di Jakarta, yang dilanjutkannya ke Akademi Militer kemudian masuk KNIL.
Namun, dalam tahun 1956 Bob meninggalkan tentara Belanda dengan pangkat kapten. Ia melanjutkan studinya di Universitas Toronto, Canada. Di situlah beliau memberikan kuliah sejarah Indonesia. Selanjutnya sebagai profesor UNESCO ia berangkat ke West Indies, seterusnya mengajar di James Cook University, Townsville , Australia.
Di situ Bob menjadi ketua Pusat Studi Asia Tenggara, dan redaktur sebuah berkala 'KABAR SEBERANG'. Ia juga menjadi ketua YAYASAN SOEKARNO di Australia dan Nederland.
* * *
No comments:
Post a Comment