Kolom
IBRAHIM ISA
Kemis,
05 Juni 2014-----------------------------
( 3 )
"MENAMBAH PENGERTIAN YG LEBIH BAIK TTG SUKARNO. . . Dan Dengan Itu”
“MENAMBAH PENGERTIAN
YG LEBIH BAIK TERHADAP INDONESIA TERCINTA”
. . .
<”Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat'- Cindy Adams, Edisi
Revisi
– Penerbit -- Yayasan Bung Karno, Cetakan Kedua, 2011>
*
* *
Berbagai
cara
publik memperingati dan menghormat Hari Ultah Ke-113 - Bung
Karno – 06 Juni 2014.
Menunjukkan
a.l
bahwa popularitas SUKARNO sebagai pemimpin bangsa Indonesia,
tidak terbatas hanya pada wilayah Indonesia saja.
*
* *
Ketika
bertugas
di beberapa negeri Asia-Afrika, waktu itu, sering kualami
langsung orang asing menanyakan:
Anda
dari
mana?
Kujawab:
Aku
dari Indonesia.
Penanya
terdiam
dan senyum . . Berfikir sejenak, kemudian berkata keras:
OOH, SUKARNO,
SUKARNO.
. . sambil mengacungkan jari jempolnya, lalu berseru:
SUKARNO, INDONESIA –
INDONESIA SUKARNO!!
*
* *
Salah
satu mailist di media internet, misalnya menyiarkan. sbb:
"Chalik
Hamid chalik.hamid@yahoo.co.id [sastra-pembebasan]"
menulis:
Enam Juni adalah
hari ulang tahun Bung Karno (Surabaya, 6
Juni 1901 - Jakarta 21 Juni 1970).
Mengenang
beliau, kami kirim satu tautan yang memuat
Kata-kata Mutiara dan Kisah-kisah beliau
serta banyak foto-foto kegiatan beliau agar
kita tak lupa akan jasa-jasanya terhadap
negeri kita yang tercinta.
Wassalam
Pengelola
ExLibris 1965
* * *
Merdeka.com,
hari ini menyiarkan liputan: (Berita tsb dalam
siaran ini disingkatkan, I.I.), sbb:
Cerita
wartawan Antara dilepas tentara Mesir karena Bung Karno
* * *
Merdeka.com -
Setelah sempat ditahan oleh tentara Mesir, Munawar
Makyanie akhirnya dilepaskan. Siapa sangka wartawan Antara
itu dilepas karena nama besar seorang Bung Karno, presiden
pertama Indonesia.
Ceritanya, ketika Munawar selama sekitar tiga jam meliput pagelaran tank tempur di Jalan Salah Salim, jalan utama yang menghubungkan Bandara Internasional dan pusat kota Kairo, pada Jumat (16/8) silam. Ia saat itu hendak salat Jumat di Masjid Al Azhar di Distrik Hussein dan sedianya akan meliput aksi unjuk rasa pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Ramses, pusat kota Kairo.
Ketika melintas di Jalan Salah Salim, ada peristiwa menarik untuk diliput, dan Munawar pun mengambil gambar barisan tank tempur tersebut setelah minta izin kepada seorang tentara di sekitanya, dan dipersilakan. Baru beberapa kali menjepret, seorang tentara yang agak senior berteriak dari jauh, "Mamnu tashwir" (dilarang motret)," sambil berlari ke arah Munawar.
Dia juga sempat membentak tentara yang mengizinkan Munawar untuk memotret. Tanpa bertanya, dia langsung dengan paksa menarik tangan Munawar dan dimasukkan ke mobil patroli.
. . . .
Ceritanya, ketika Munawar selama sekitar tiga jam meliput pagelaran tank tempur di Jalan Salah Salim, jalan utama yang menghubungkan Bandara Internasional dan pusat kota Kairo, pada Jumat (16/8) silam. Ia saat itu hendak salat Jumat di Masjid Al Azhar di Distrik Hussein dan sedianya akan meliput aksi unjuk rasa pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Ramses, pusat kota Kairo.
Ketika melintas di Jalan Salah Salim, ada peristiwa menarik untuk diliput, dan Munawar pun mengambil gambar barisan tank tempur tersebut setelah minta izin kepada seorang tentara di sekitanya, dan dipersilakan. Baru beberapa kali menjepret, seorang tentara yang agak senior berteriak dari jauh, "Mamnu tashwir" (dilarang motret)," sambil berlari ke arah Munawar.
Dia juga sempat membentak tentara yang mengizinkan Munawar untuk memotret. Tanpa bertanya, dia langsung dengan paksa menarik tangan Munawar dan dimasukkan ke mobil patroli.
. . . .
Dengan spontan
Munawar berteriak balik ke arah sang pengawal, "Saya wartawan
Indonesia. Ini kartu pers saya," sambil memperlihatkan dua
kartu pers yang bergantung di leher. Dua kartu pers tersebut,
masing-masing adalah dari Press Center Kementerian Penerangan
Mesir, dan satunya lagi kartu pers dari Istana Presiden Mesir.
Sesaat kemudian, ia mengambil telepon genggam dari saku rompi untuk menghubungi Atase Pertahanan (Athan) KBRI Kairo.
"Saya wartawan Antara, Munawar Makyanie, ditahan tentara di Jalan Salah Salim," katanya kepada Athan Ipung.
Sesaat kemudian, ia mengambil telepon genggam dari saku rompi untuk menghubungi Atase Pertahanan (Athan) KBRI Kairo.
"Saya wartawan Antara, Munawar Makyanie, ditahan tentara di Jalan Salah Salim," katanya kepada Athan Ipung.
. . . .
Munawar menceritakan, saat itu suasana semakin menyeramkan karena menjelang mobil patroli tentara yang mengangkutnya dan warga asing itu hendak bergerak ke arah yang tidak diketahui. Wajahnya ditutup dengan kain hitam. Sekitar satu jam perjalanan, ia diturunkan di suatu tempat, dan secara terpisah di ruang berbeda, kami diinterogasi oleh petugas. . . .
Namun, lagi-lagi tentara itu tak mau tahu, "Mafisy kalam, uskut!" (Tidak boleh ngomong, diam), bentaknya dengan mata melotot. . .
Pesan singkat berbahasa Arab itu isinya, "Apakah ini Munawar Makyanie, apa kabarnya? Saya adalah Atase Pertahanan KBRI Kairo. . . .
Membaca SMS itu, Bung Karno seolah-olah hadir sebelum diinterogasi. Seorang petugas beruban,tampaknya pejabat senior, meminta identitas diri, dan Munawar pun menyerahkan semua dokumen identitas . . .
Saat membuka paspor Munawar, petugas tersebut spontan berucap, "Oh dari Indonesia ya, Soekarno, 'anaa uhibbu Soekarno' (saya cinta Soekarno)," sambil senyum takzim dan menunjukkan kedua jempol tangannya, dan dia pun keluar dari ruangan interogasi.
Di tengah interogasi, tiba-tiba datang seorang petugas berbeda lagi, berpakaian rapi dengan senyum ramah, meminta Munawar untuk ke ruang tamu.
"Mohon maaf, ini hanya salah pengertian saja. Bapak Munawar Saman Makyanie boleh kembali ke rumah", kata pria berdasi itu sambil menyerahkan kembali telepon genggam, dan semua dokumen identitas, serta kamera, tapi memory card kamera sudah dicopot.
Munawar pun diantar kembali ke tempat semula ditahan, yaitu Jalan Salah Salim, dalam posisi mata dan wajah kembali ditutup dengan kain hitam.
Munawar menceritakan, saat itu suasana semakin menyeramkan karena menjelang mobil patroli tentara yang mengangkutnya dan warga asing itu hendak bergerak ke arah yang tidak diketahui. Wajahnya ditutup dengan kain hitam. Sekitar satu jam perjalanan, ia diturunkan di suatu tempat, dan secara terpisah di ruang berbeda, kami diinterogasi oleh petugas. . . .
Namun, lagi-lagi tentara itu tak mau tahu, "Mafisy kalam, uskut!" (Tidak boleh ngomong, diam), bentaknya dengan mata melotot. . .
Pesan singkat berbahasa Arab itu isinya, "Apakah ini Munawar Makyanie, apa kabarnya? Saya adalah Atase Pertahanan KBRI Kairo. . . .
Membaca SMS itu, Bung Karno seolah-olah hadir sebelum diinterogasi. Seorang petugas beruban,tampaknya pejabat senior, meminta identitas diri, dan Munawar pun menyerahkan semua dokumen identitas . . .
Saat membuka paspor Munawar, petugas tersebut spontan berucap, "Oh dari Indonesia ya, Soekarno, 'anaa uhibbu Soekarno' (saya cinta Soekarno)," sambil senyum takzim dan menunjukkan kedua jempol tangannya, dan dia pun keluar dari ruangan interogasi.
Di tengah interogasi, tiba-tiba datang seorang petugas berbeda lagi, berpakaian rapi dengan senyum ramah, meminta Munawar untuk ke ruang tamu.
"Mohon maaf, ini hanya salah pengertian saja. Bapak Munawar Saman Makyanie boleh kembali ke rumah", kata pria berdasi itu sambil menyerahkan kembali telepon genggam, dan semua dokumen identitas, serta kamera, tapi memory card kamera sudah dicopot.
Munawar pun diantar kembali ke tempat semula ditahan, yaitu Jalan Salah Salim, dalam posisi mata dan wajah kembali ditutup dengan kain hitam.
. . .
Ia mengaku, bisa sampai di rumah dengan selamat berkat "kehadiran" Bung Karno. Proklamator Kemerdekaan RI itu memang cukup disegani rakyat Mesir hingga sekarang yang dikenal sebagai sejawat paling akrab Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, pahlawan legendaris Arab.
Ia mengaku, bisa sampai di rumah dengan selamat berkat "kehadiran" Bung Karno. Proklamator Kemerdekaan RI itu memang cukup disegani rakyat Mesir hingga sekarang yang dikenal sebagai sejawat paling akrab Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, pahlawan legendaris Arab.
sumber;
teguhjuwarno
*
* *
No comments:
Post a Comment