Kemis,
01
Mei 2014
-------------------------
MERAYAKAN
HARI
BURUH 1 MEI
Dengan
Merenungkan
serta Mengkhayati
LAGU
“INTERNASIONALE”
* * *
Hari
Buruh
1 Mei, diperingati dan dirayakan di seluruh dunia oleh kaum
buruh, dan lapisan masyarakat lainnya dengan berbagai cara.
Di
berbagai
negeri berkumandang “ LAGU INTERNASIONLE “
Mari
kita
nyanyikan bersama LAGU KAUM BURUH SEDUNIA . . Ada baiknya,
dengan sejenak menelusuri sejarah menjadi populernya LAGU
INTERNASIONALE di negeri kita.
*
* *
Mungkin
tidaik
banyak yang tahu, bahwa terjemahan pertama ke dalam babasa
Indonesia dari Lagu Internasionale,
dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara, Bapak Taman Siswa, yang
pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Terjemahan
dilakukannya
dari teks bahasa Belanda.
*
* *
Namun,
yang
mempopulerkan LAGU INTERNASIONAL di Indonesia adalah Partai
Komunis Indonesia,
Sungguh
mengharukan
tetapi tragis ----- Sebelas orang pemimpin PKI dan gerakan buruh
Indonesia yang dieksekusi di desa Ngalihan oleh militer
Indonesia dibawah perintah Kolonel Gatot Soebroto, atas tuduhan
melakukan pemberontakan di Madiun (1948), seperti Mr Amir
Syarifuddin dkk, . . . . tegak berdiri menyanyikan Lagu
Indonesia Raya dan Lagu Internasionale, sebelum peluru tentara
memgakhiri hidup mereka.
*
* *
Lirik
dari
refrain LAGU INTERNASIONALE ----- SAMPAI DETIK INI MASIH TERUS
MENYEMANGATI PERJUANGAN KAUM BURUH DAN KAUM PEKERJA LAINNYA, di
seluruh dunia --- UNTUK KEADILAN DAN PERBAIKAN NASIB.
Refrain
yang
dimaKsud berbunyi sbb:
- Perdjoangan penghabisan,
- kumpullah melawan.
- Dan Internasionale,
- pastilah didunia!
-
- * * *
Di
bawah
ini adalah teks LAGU INTERNASIONALE, terjemahan Ki Hadjar
Dewantara, A. Yuwinu dan Soepeno dkk:
Ki Hadjar Dewantara |
A. Yuwinu |
Soepeno, dkk. |
||
---|---|---|---|---|
Bangunlah kaum jang terhina,
bangunlah kaum jang lapar! Kehendak jang mulja dalam dunia, senantiasa tambah besar. Lenjapkan adat dan faham tua, kita rakjat sadar-sadar. Dunia sudah berganti rupa, untuk kemenangan kita.
|
Bangunlah kaum yang terhina,
bangunlah kaum yang lapar! Dendam darah menyala-nyala, kita berjuang 'tuk keadilan. Hancurkan dunia lama, sampai ke dasar-dasarnya! Dunia baru kita ciptakan, milik s'luruh kaum pekerja!
Tiada "pengasih" dan
"penyayang",
tiada dewa atau raja. Kebah'giaan umat manusia, pasti kita sendiri cipta! Musnahkan b'lenggu penindasan, rebut hasil jerih kerja! Kobarkan api, seg'ra tempat, selagi baja membara!
Kitalah kaum pekerja
s'dunia,
tent'ra kerja nan perkasa. Semuanya mesti milik kita, tak biarkan satu pun penghisap! Kala petir dahsyat menyambar, di atas si angkara murka. Tibalah saat bagi kita, surya bersinar cemerlang!
|
Bangunlah kaum yang terhina,
bangunlah kaum yang lapar! Meng'glora dendam dalam dada, kita berjuang 'tuk kebenaran. Hancurkan seluruh dunia lama, kaum budak, bangun, bangun! Kita yang kini hina-papa, akan menguasai dunia.
Tiada Maha Juru S'lamat,
tidak Tuhan atau raja. Kebahagiaan umat manusia, harus kita sendiri cipta. Bebaskan jiwa dari penjara, rebut kembali hasil kerja. Kobarkan api, seg'ra tempa, selagi baja membara!
Kitalah kaum buruh dan
tani,
tentara kerja perkasa. Bumi hanya milik pekerja, benalu tak berhak serta. Cukup sudah darah-k'ringat terhisap, saat pasti akan tiba. Setan siluman musnah lenyap, surya cemerlang s'nantiasa!
|
* * *
No comments:
Post a Comment