Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu, 03 Januari 2009
----------------------------
CUBA TAK PERNAH SEKUAT SEKARANG
<50>
CUBA TAK PERNAH SEKUAT SEKARANG!
Kalimat ini, adalah yang antara lain diucapkan oleh Presiden Raul Castro, pada hari peringatan setengah abad REVOLUSI CUBA, 1 Januari 2009. Apa yang dinyatakan oleh Raul Castro itu, bukanlah kata-kata kosong tanpa isi. Sejarah Republik Sosialis Cuba, sejak ia diproklamasikan, adalah sejarah rakyat membela hasil-hasil revolusinya. Sejarah Cuba Sosialis terutama adalah sejarah kemenangan yang dicapainya melawan usaha AS mencekik Revolusi Cuba dan melikiwidasi pemimpin-pemimpin Cuba, Fidel Castro dkk.
Andaikata Republik Cuba Sosialis tidak sekuat itu dan tidak didukung oleh rakyatnya, maka sudah lama AS berhasil menghancurkannya. Sudah lama kapitalisme internaional kembali berkuasa di Cuba.
* * *
Mengamati sejarah REVOLUSI CUBA, kita akan menemukan fakta-fakta keras, bahwa sejarah modern Cuba, adalah sejarah intervensi, subversi dan invasi AS terhadap Cuba Sosialis. Sejarah Cuba modern adalah sejarah p e r l a w a n a n heroik rakyat Cuba terhadap imperialisme AS. Tetapi penguasa AS dan pendukungnya dimana-mana, memutarbalik perkara! Mereka berpropaganda sejadi-jadinya bahwa Cuba adalah 'bahaya' terhadap keamanan AS dan seluruh Amerika Latin.
Kalangan 'ill-wishers' Cuba, yaitu fihak-fihak yang sejak digulingkannya rezim diktatorial dan korup Batisa, dan diproklamasikannya Cuba Sosialis, sejak itu, mereka bermimpi untuk menggulingkan Cuba Sosialis. Itu dilakukan antara lain dengan melancarkan operasi klandestin CIA yang gagal untuk membunuh pemimpin revolusi Cuba, Fidel Castro,
Tidak lama sesudah diproklamasikannya Republik Sosialis Cuba (1 Januari 1959), Presiden Eisenhower menyetujui rencana CIA (17 Maret 1960) untuk mempersiapkan penyerbuan terhadap Cuba. Jelas CIA merasa mendapat angin, karena 'sukses' yang diperolehnya dalam operasi klandestin menggulingkan pemerintah Iran di bawah Perdana Menteri Mossadegh yang patrioitik dan berrencana menempatkan seluruh kekayaan sumber minyak Iran dibawah kekuasaan negara.
INVASI AS DI PLAYA GIRON.
Awan gelap meliputi Cuba. Pada tanggal 16 April 1961, dengan menggunakan 1000 lebih imigran reaksioner Cuba yang lari ke AS ketika pemerintah pro-AS diktator Fulgencio Batista digulingkan oleh revousi Cuba, --- CIA melakukan invasi militer di Playa Giron (Bay of Pigs), Cuba. Invasi Playa Giro yang sepenuhnya diorganisir dan dipersenjatai (termasuk pesawat-pesawat terbang B-26) oleh CIA dihancurkan oleh tentara dan rakyat Republik Sosialis Cuba.
Kegagalan invasi Playa Giron, tidak menghentikan nafsu AS untuk menggulingkan pemerintah Sosialis Cuba. Operasi-operasi CIA terutama untuk membunuh Presiden Fidel Casrto berjalan terus.
BLOKADE EKONOMI
Usaha berikutnya penghancuran Cuba Sosialis dilanjutkan dengan cara blokade ekonomi, finans dan perdagangan, dimulai tanggal 21 Februari 1962. Ini berlansung terus sampai sekarang. Selain operasi-operasi klandestin CIA yang diteruskan, Amerika bertekad menghancurkan Cuba melalui blokade ekonomi. Tetapi nyatanya sampai detik ini, semua usaha AS itu gagal total.
Selain berusaha menghancurkan Cuba Sosialis secara ekonomi, Amerika Serikat melakukan isolasi politik terhadap terhadap Cuba. Khususnya, mengisoloasi Cuba dari negeri-negeri Amerika Latin lainnya. Tetapi usaha inipun ternyata tak mencapai tujuannya. Bahkan hasilnya kontra- produktif. Sebaliknya yang terjadi. Di Amerika Latin dewasa ini, adalah Amerika Serikat yang terisolasi.
Mari saksikan:
Bulan lalu (Desember 2008) CARICOM, The Caribean Community (Ketua Konferensinya ketika itu adalah PM Spencer dari Antiqua Barbuda) dengan tegas mengutuk blokade ekonomi, finans dan perdagangan yangdilakukan AS terhadap Cuba. CARICOM mengharapkan pemerintah AS yang baru nanti meninggalkan politik gila-perang seperti itu. Ini adalah tambahan fakta terhadap kenyataan bahwa politik Amerika Serikat terhadap Cuba Sosialis, semakin terisloasi. Ketua Konferensi PM Spencer malah memuji Cuba Sosialis yang merupakan sahabat sejati negeri-negeri Carribia .
* * *
Tidak ketinggalan pula para pemimpin gereja reformasi negeri-negeri Carribia dan Amerika Utara. Dalam tahun 2008, mereka menyerukan kepada AS agar menghentikan blokade ekonomi terhadap Cuba. Dinyatakan bahwa blokade AS itu telah amat mempersulit kehidupan rakyat Cuba.
Para pemimpin tsb mengeluarkan pernyataan itu dalam Konferensi Carribbean and North American Area Council (CANAAC) dari World Alliance of Reformed Churches (WARC), yang diadakan di Georgetown, Guyana. Konferensi tsb mengambil tema yang menyolok sekali, yaitu 'PATAHKAN RANTAI-RANTAI' itu. Konferensi menyatakan solidaritas penuh terhadap rakyat Cuba.
Namun, Presiden Raul Castro sebagaimana halnya Fidel Castro, tidak berilusi bahwa embargo AS itu akan cepat berakhir, meskipun Presiden terpilih AS Barac Obama, berbeda dengan Presiden Bush, menyatakan bersedia mengadakan komunikasi dengan Cuba tanpa syarat.
Oleh karena itu, pada peringatan setengah abad REVOLUSI CUBA, Presiden Raul Castro, menyatakan bahwa, di satu fihak perasaan gembira rakyat adalah besar sekali, namun, masih banyak yang harus ditangani. Jangan kita menipu diri bahwa sejak hari ini segala sesuatu akan mudah. Bahkan, barangkali kita masih akan menghadapi situasi yang lebih sulit lagi. Maka perjuangan harus diteruskan. Rakyat Cuba patut berbangga dapat bertahan terhadap embargo AS.
Limaputuh tahun mendatang, kita juga akan tetap melakukan perjuangan, demikian Raul Castro.
Semboyan Cuba Libre: PATRIA O MUERTE, bukan hanya di mulut saja. Di Cuba Sosialis, semboyan ini adalah realita, adalah kenyataan hidup, adalah jiwa perjuangan revolusioner!
VIVA CUBA LIBRE!
Thursday, February 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment