Kolom Ibrahim Isa
Jum'at, 28 Februari 2014
---------------------------------
Singapura Macam-macam Kita Kencingi Aja!
Jum'at, 28 Februari 2014
---------------------------------
Singapura Macam-macam Kita Kencingi Aja!
Komentar Aboeprijadi
Santoso, Tossi, atas berita yang berjudul diatas .. . itulah
yang jadi penyebab – kutulis sebuah komentar di Facebook pagi
ini.
* * *
Karena bulan Maret
besok akan diumumkan siapa-siapa dan film-film mana yang akan
terpilih dapat OSCAR AWARD . . . kiranya lebih aktuil
menulis komentar pendek mengenai Oscar Award. Kemungkinan besar
film dokumenter produksi JOSHUA OPPENHEIMER, berjudul “HE
ACT OF KILLING” -- “JAGAL”, akan menggondol OSCAR AWARD.
Bila ini benar terjadi
itu pasti akan merupakan TEKANAN lebih berat lagi pada
pemerintah Indonesia dan kalangan berkuasa, untuk MENGAKUI
KENYATAAN SEJARAH . . . BERTANGGUNG JAWAB ATAS MASA LAMPAU . . .
dimana aparat keamanan negara terlibat bahkan menjadi DALANG .
.. pembantian masal di tahun-tahun 1965/66/67 . . . sekitar tiga
juga warga tidak bersalah tanpa proses hukum apapun telah
dibunuh. Dalihnya adalah karena mereka anggota PKI, simpatisan
PKI dan pendukung Presiden Sukarno yang dituduh terlibat dengan
G30S.
* * *
Yang kutulis pagi ini
di Facebook:
SAHABATKU MAS TOSSI . . Ingat kan? . . Salah satu PEPATAH INDONESIA .. . yang populer . . . mengecam tapi mendidik berbunyi . . .
"GURU KENCING BERDIRI . . MURID KENCING BERLARI" . . .
Ada yang menambahkan . .. Ketika gerakan Reformasi menggelora dan Presiden Suharto terguling (1998). .. banyak para jendral, politisi, konglomerat, birokrat, koruptor, manipulator, preman dan jagal . . pada . . . . TERKENCING-KENCING . . .
Sekarang ini . . . . menantikan pengumuman siapa yang akan MENANG OSCAR . . . Tidak heran mereka-mereka itu sudah mulai pada pake . . . . POPOK . . .
Khawatir begitu film dokumenter JOSHUA OPPENHEIMER . . ."THE ACT OF KILLING" - "JAGAL". . . menggondol OSCAR AWARD .. .
Pasti mereka-mereka itu pada ngompol . . .
* * *
Agar jelas apa latar
belakang komentar yang muncul sekitar kata “KENCING”. . Di bawah
disajikan urut-urutannya. Awal mula adalah berita Tempo.co
berjudul: Singapura
Macam-macam Kencingi Aja!
Begini beritanya
menurut Tempo 22 Feb,
TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD),
Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo jadi salah seorang yang
geram menyusul protes Singapura soal nama KRI Usman-Harun.
Negara Singapura, dinilai tidak menampilkan sikap terpuji
sebagai negara bertetangga yang semestinya saling menghormati
urusan dalam negeri masing masing.
"Singapura
macam-macam,
kita kencingi saja mereka," ajak Pramono, saat di Balikpapan, Jumat 21 Februari 2014.
. . .pemberian nama KRI Usman-Harun jadi kewenangan dalam negeri
Indonesia. Pemerintah sudah menetapkan KKO Usman dan Harun
menjadi pahlawan yang gugur saat melaksanakan tugas di medan
perang.
"Keduanya berangkat
setelah mendapatkan surat perintah dari negara. Artinya mereka
melaksanakan tugas negara dan bukan teroris," Protes Singapura
ini, adalah suatu bentuk intervensi atas suatu negara lain yang
berdaulat. Pemerintah Indonesia juga tidak terlalu emosional
saat Singapura tidak kunjung memulangkan para koruptor BLBI yang
diduga bersembunyi di negara itu. "Indonesia ubah nama KRI
Usman-Harun, tapi kembalikan juga buronan BLBI,"
"Mereka larang kapal
Usman-Harun, Indonesia juga bisa melarang kapal mereka lewat di
perairan Indonesia. Mereka tidak jual BBM lagi, kita juga tidak
usah beli lagi dari mereka.
"Namun, konflik
Singapura-Indonesia harus diselesaikan secara beradab.
Menurutnya masing masing negara harus belajar untuk saling
menghormati urusan dalam negeri negara lain. "Diselesaikan
secara diplomasi, meskipun saya mantan tentara, perang adalah
pilihan terakhir," ujar Edhie Pramono Wibowo..
Pramono Edhie Wibowo
merupakan salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat.
Dia merupakan capres yang akan mengklaim akan bertindak tegas
saat menyikapi permasalahan dalam maupun luar negeri Indonesia.
* * *
Tulis Tossi:
via Facebook for Windows Phone
via Facebook for Windows Phone
K E N C I N G
Kencing adalah identitas bangsa. Nggak percaya? Tepatnya, kencing di negara lain, lebih tepat lagi pada saat mengencingi negara lain, nah pada detik2 itulah orang Indonesia merasa jadi orang Indonesia. Seratus persen Indonesia. Being Indonesian in the fullest.
Kencing adalah identitas bangsa. Nggak percaya? Tepatnya, kencing di negara lain, lebih tepat lagi pada saat mengencingi negara lain, nah pada detik2 itulah orang Indonesia merasa jadi orang Indonesia. Seratus persen Indonesia. Being Indonesian in the fullest.
Ini beneran, soalnya
salahsatu hal paling menarik dari menetap di Belanda adalah
karena Belanda merupakan bekas penjajah Indonesia, bahkan konon
pernah 3 1/2 abad bercokol disana. Karena itu, semangat
nasionalisme (belum tentu, dan tidak selalu, suatu patriotisme)
sering menetas di Belanda.
Sedikitnya saya pernah ketamuan tiga kali dimana sang tamu - tiga yg berbeda - bercerita bahwa saat datang dari Belgia masuk perbatasan Belanda (dulu masih ada tapal batas yg jelas) sengaja berhenti utk mengencingi tanah Belanda. Lama2 saya pikir, lucu juga neh. Kenapa dgn mengencingi? Kenapa tidak dgn berlomba prestasi sport atau di profesi2? Kencing tak lain adalah melepas hajat. Lebih dari itu, dia juga membebaskan diri dari beban, sekaligus melampiaskan semangat machoisme, jagoisme, dan superioritas.
Saya sering lihat anak2 kecil suka banget ngencingin ayam seraya mengejar ayam yg berlarian itu. Kini, berkat ulah bocah2 itu dan tamu2ku di Belanda, saya paham bhw kencing, khususnya mengencingi sesuatu itu adalah hasrat untuk menunjukkan jati diri. Dan unjuk kehebatan menjadi suatu kenikmatan. Walhasil, mengencingi negeri bekas penjajah tepat di tapal batasnya, sesunnguhnya adalah orgasme kebangsaan. Sama saja dgn suka ria anak kecil ngencingin ayam yg berlarian itu merupakan orgasme jagoisme yg terpendam pada anak2. Jadi tak usah heran (tapi tak usah setuju juga) bhw si jenderal ini tiba2 macho ketika Singapura dianggapnya memusuhi bangsa Indonesia. Berterimakasihlah kau jenderal dan para chauvenis bahwa hasrat biologis-mu sekaligus cocok pula dgn semangat jagoisme-mu ...
Pramono Edhie: Singapura Macam-macam Kencingi Aja!
Sedikitnya saya pernah ketamuan tiga kali dimana sang tamu - tiga yg berbeda - bercerita bahwa saat datang dari Belgia masuk perbatasan Belanda (dulu masih ada tapal batas yg jelas) sengaja berhenti utk mengencingi tanah Belanda. Lama2 saya pikir, lucu juga neh. Kenapa dgn mengencingi? Kenapa tidak dgn berlomba prestasi sport atau di profesi2? Kencing tak lain adalah melepas hajat. Lebih dari itu, dia juga membebaskan diri dari beban, sekaligus melampiaskan semangat machoisme, jagoisme, dan superioritas.
Saya sering lihat anak2 kecil suka banget ngencingin ayam seraya mengejar ayam yg berlarian itu. Kini, berkat ulah bocah2 itu dan tamu2ku di Belanda, saya paham bhw kencing, khususnya mengencingi sesuatu itu adalah hasrat untuk menunjukkan jati diri. Dan unjuk kehebatan menjadi suatu kenikmatan. Walhasil, mengencingi negeri bekas penjajah tepat di tapal batasnya, sesunnguhnya adalah orgasme kebangsaan. Sama saja dgn suka ria anak kecil ngencingin ayam yg berlarian itu merupakan orgasme jagoisme yg terpendam pada anak2. Jadi tak usah heran (tapi tak usah setuju juga) bhw si jenderal ini tiba2 macho ketika Singapura dianggapnya memusuhi bangsa Indonesia. Berterimakasihlah kau jenderal dan para chauvenis bahwa hasrat biologis-mu sekaligus cocok pula dgn semangat jagoisme-mu ...
Pramono Edhie: Singapura Macam-macam Kencingi Aja!
* * *
No comments:
Post a Comment