Kolom IBRAHIM
ISA
Minggu, 27 April 2014-----------------------------
TAN MALAKA
– DISEMINARKAN LAGI DI LEIDEN . . . .
“Tan
Malaka: Mengapa Masih Kontroversial?” – Dr Harry Poeze
* * *
Kita baca di
undangan yang disampaikan oleh KITLV – Siegers (dengan catatan – Mohon Daftar
dahulu: siegers@kitlv.nl. ---
sbb:
Seminar
KITLV—PPI Leiden (Bahasa Indonesia) – Tan Malaka: mengapa masih
kontroversial?”-- Oleh Dr Harry Poeze – Moderator: Prof dr. Gerry van
Klinken.
Jum'at, 02
Mei – Pukul 15.00 – 17.00; Room 005, Lipsius, Universitas Leiden.
* *
*
“Pada bulan
Januari 2014, diterbitkan Jilid 4 seri buku
Tan
Malaka, Gerakan kiri, dan Revolusi Indonesia., Jilid 4 – September 1948-Desember
1948,
terjemahan
judul Verguisd en Vergeten; Tan Malaka, de linkse beweging en de
Indonesische Revolutie (2007).
Jilid ini
membahas tentang kematian Tan Malaka, dan berupaya membongkar rahasia yang
hingga kini masih menyelimuti ajalnya sebagai Pahlawan Nasional.
Pada bulan
Januari-Februari 2014 yang lalu, Harry Poeze meluncurkan bukunya dengan
melakukan perjalanan keliling Jawa. Total tigapuluh kali beliau menjadi
pembicara di berbagai universitas dan lembaga dengan topik utama tentang
pengembaraan Tan Malaka selama bulan-bulan terakhir hidupnya.
Tak disangka,
perhatian dan animo yang ditunjukkan oleh para peserta sangat luar biasa,
bahkan
perhatian
lebih juga diberikan oleh Front Pembela Islam dan beberapa ormas lain yang
berupaya mendesak pembatalan peluncurqan buku tersebut dengan segala
cara.
Delam seminar
yang diselenggaakan oleh PPI Leiden dengan bekerjasama dengan KITLV ini, Harry
Poeze akan bercerita mengenai bukunya dan cuplikan perjalanannya ketika
berkeliling Jawa.
Demikian isi
surat undangan KITLV --
* *
*
Benar-benar
tidak pernah terfikirkan. Bahwa ada seorang Belanda, pakar sejarah Dr Harry
Poeze, telah melakukan TIGAPULUH KALI PEMBICARAAN DENGAN BERBAGAI UNIVERSITAS
DAN LEMBAGA, Inonesia. Dengan topik utama pengembaraan Tan Malaka selama
bulan-bulan terakhir hidupnya. Mana ada pakar sejarah kita yang seperti itu
dedikasi dan ketekunannya terhadap seorang tokoh sejarah Indonesia. Aku berterus
terang: HARRY POEZE memang “fan” Indonesia.
Yang perlu
diangkat dan disoroti di sini ialah betapa besarnya perhatian terhadap tokoh
pergerakan kemerdekaan Tan Malaka, teristimewa rahasia yang hingga kini masih
menyelimuti ajahlnya PAHLAWAN NASIONAL TAN MALAKA.
Pertama:
Menarik untuk
mencatat: Fenomena semakin banyaknya kaum muda Indonesia yang menaruh perhatian
pada sejarah bangsanya, khususnya pada tokoh Tan Malaka. Ini bisa dilihat pada
kenyataan bahwa Harry Poeze, mengadakan pembicaraan di universitas-universitas
dan lembaga-lembaga Indonesia SAMPAI 30 KALI BANYAKNYA.
Kedua:
Perhatian
yang diberikan oleh media Indonesia, terhadap karya Harry Poeze Poeze mengenai
Tan Malaka, 3 jilid – 2200 halaman dalam bahasa aslinya, bahasa
Belanda.
Ketiga:
Masih adanya
praktek kekerasan dan teror – cara “premanisme” yang berusaha meredam semakin
besarnya perhatian kalangan intelektuil terhadap buku Harry Poeze, terhadap
tokoh Komunis TAN MALAKA, yang selama ini dilupakan dan dihitamkan.
* *
*
Ketika buku
Harry Poeze tentang Tan Malaka, edisi Indonesia diluncurkan pada 17 Juli tahun
2012, kuingat ini yang a.l. kutulis:
Edisi Indonesia Buku Harry Poeze “TAN MALAKA . .
. . ”
* *
*
Beberapa waktu yang lalu, belum lama, gembira sekali
aku bertemu lagi dengan sahabat-karibku Harry Poeze. Kutanyakan kepadanya
perkembangan baru mengenai penerbitan edisi Indonesia bukunya berjudul :
“Verguisd
en Vergeten: Tan Malaka, de Linkse Beweging en de Indonesische Revolutie,
1945-1949″
“Dihujat dan Dilupakan: Tan Malaka, Gerakan Kiri
dan Revolusi Indonesia 1945-1949)”.
Harry Poeze menyampaikan kepadaku, bahwa, edisi
Indonesia dari bukunya itu, akan terbit dalam enam jilid. Dalam tahun 2008 telah
diluncurkan di Jakarta, jilid 1, di bawah judul Tan Malaka, gerakan kiri, dan Revolusi Indonesia.
Sementara itu
telah terbit tiga jilid,
Jilid 1:
Agustus 1945- Maret 1946 –
Jilid 2:
Maret 1946 – Maret 1947 (2009),
Jilid 3, Maret 1947 – Agustus 1948 (2010)
Bab mengenai
Madiun sudah terbit dalam tahun 2011 sebagai: Madiun 1948; PKI
bergerak”.
Dalam tahun
ini akan terbit Jilid 4, a.l. sekitar eksekusinya dan tanda-tanya (yang saya
berikan solusinya), mengenai kematiannya.
Demikianlah
informasi yang kuterima dua pekan y.l dari Harry Poeze sekitar penerbitan edisi
Indonesia dari bukunya tentang Tan Malaka.
* *
*
Sampai
hari ini tak habis-habisnya rasa kagum, hormat dan penghargaanku pada HARRY
POEZE yang telah menggunakan PULUHAN TAHUN untuk melakukan studi mengenai
salah seorang pemimpin nasional Indonesia TAN MALAKA. Sebegitu jauh belum kita
jumpai ada historikus asing lainnya yang begitu rajin dan tekun dalam
kepeduliannya terhadap SEJARAH BANGSA KITA, seperti yang dilakukan oleh Harry
Poeze.
No comments:
Post a Comment