WAWANCARA
DENGAN MUKHTI --- SEKITAR OISRAA – Senin, 07 April 2014
*
* *
Beberapa
pertanyaan
dan jawaban seputar OISRAA:
1 -- Bisa Anda
ceritakan secara singkat berdirinya OISRAA (siapa
pencetus, penggerak, kapan berdiri, di mana, siapa
anggotanya, tujuan pendirian, dan lain sebagainya)?
Jawab:
OISRAA, Organisasi
Indonesia Untuk Setiakawan Rakyat-Rakyat
Asia-Afrika, didirikan dalam tahun 1959. atas seruan
AAPSO , Afro-Asian Peoples Solidarity Organization.
AAPSO didirikan di Cairo, pada Konferensi Pertama
Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia-Afrika1, 1957/58.
Konferensi AAPSO,
adalah konferensi di tingkat ormas dan atau badan
perjuangan kemerdekaan negeri-negeri Asia dan
Afrika, yang pertama di Cairo. AAPSO adalah
kelanjutan dari Konferensi Asia-Afrika, Bandung
1955, (yaitu konferensi dari 29 negeri-negeri A|sia
dan Afrika yang kebanyakan terdiri dari wakil-wakil
pemerintahan) yang diadakan dalam rangka
mengintensifkan perjuangan anti-kolonialisme dan
anti- imperialisme untuk kemerdekaan nasional yang
penuh. Juga dalam rangka setiakawan dengan Mesir
yang baru saja mengalami agresi tiga negara
(Tripartite Agresssion, 1957), oleh Inggris-Perancis
dan Israel. Penggerak utama Konferensi AAPSO di
Cairo, adalah SEMANGAT BANDUNG, The Bandung
Principles, (1955), yang lahir dari Konferensi
Asia-Afrika di Bandung, April 1955.
OISRAA
didirikan di Jakarta, oleh pelbagai tokoh dari parpol;
dari PNI –
Mansur -- dari PKI, Nyoto; -- Partindo, PSII, PKI, NU,
dari
serikat buruh, tani, mahasiswa dan dari Komite
Perdamaian Indonesia.
Dari PSSI antara lain H. Anwar Tjokroaminoto; -- dari
PERTI, K.H., Sirajuddin Abbas; .. tokoh non-Partai,
a.l. Ibu Suryadharma, rektor
Universitas RESPUBLICA. Ibu Utami Suryadharma dipilih
menjdi
Ketua OISRAA – Sekjen: Ibrahim Isa (dari Komite
Perdamaian).
Tujuan
OSIRAA adalah mengefektifkan dan mengembangkan
setiakawan rakyat
Indonesia terhadap perjuangan rakyat AA untuk
kemerdekaan nasional.
Ketika itu masih berlangsung “Perang Vietnam” melawan
kolonialisme Perancis. Sedangkan di benua Afrika,
lebih separuh
rakyat Afrika masih terlibat dalam perjuangan melawan
kolonialisme
Inggris, Perancis, Potugal, Spanyol dan rezim
Apartheid di Afrika
Selatan.
Di
satu fihak kita memberikan setiakawan kita kpd
rakyat-rakyat AA yang
sedang berjuang demi kemerdekaan nasional melawan
kolonialisme-imperialisme .. di lain fihak kita juga
menggalang
solidaritet AA terhadap perjuangan kita, bangsa
Indonesia, untuk
pembebasan Irian Barat dari kolonialisme Belanda.
* * *
2 -- Satu hal yang
saya masih belum pahami dengan baik, apakah OISRAA dan
AAPSO organisasi yang sama, atau OISRAA bagian dari
AAPSO, atau bagaimana? Di mana kantor OISRAA Jakarta
berada waktu itu?
Jawab
-------
Dua
organisasi itu --- AAPSO dan OISRAA ... tidak sama.
AAPSO adalah
organisasi internasional terdiri dari negeri-negeri
Asia daqn Afrika
. . . Sedangkan OOISRAA adalah organisasi nasional
Indonesia, dan
menjadi anggota dari organisasi internasinal --
AAPSO.
--
Sebelum berdirinya rezim ORBA -- kantor OISRAA,
beralamat di Jalan
Raden Saleh No 52, Jakarta, -- bersama di satu
gedung dengan
Kantor Komite Perdamaian Indonesia.
3 -- Bisa ceritakan
awal mula keterlibatan Anda di OISRAA (siapa yang
mengajak, tugas utama, dsb)?
Jawab ---- :
Ketika
itu saya aktivis Komite Perdamaian Indonesia dan
menjabat Sekretaris
Komite Perdamaian Indonesia... Kawan-kawan yang hendak
menirikan
OISRAA, minta agar saya bersedia menjabat sebagai
Sekjennya.
Saya
bersedia untuk juga melakukan kegiatan sebagai aktivis
gerakan
Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia-Afrika.
Dalam
tahun 1960, Organisasi AAPSO yang bermarkas di Cairo,
Mesir, minta
agar ada wakil Indonesia yang menempati Badan
Sekretariat Tetap
AAPSO (yaitu badan eksekutif, terdiri dari 9 negeri
Asia-Afrika, yang melakukan pekerjaan dan kegiatan
sehari-hari dari AAPSO). Ketika
itu eksekutif OISRAA minta kesediaan saya untuk
mewakili Indonesia di
organisaswi AAPSO di Cairo. Akhhir 1960 saya berangkat
ke Cairo untuk
memenuhi tugas itu.
4 -- Apa saja yang
dilakukan OISRAA, semisal mempersiapkan Konferensi Tri
Kontinental di Havana, bisa ceritakan?
Jawab ----:
OISRAA
menghubungi pemerintaah Indonesia ketika itu, dan
mendesak
Deparlu agar memberikan bantuan dan fasilitas untuk dibuka dan bisa bekerjanya kantor-kantor perwakilan badan perjuangan kemerdekaan dari Viatnam Selatan, Aljazair dan Afrika Selatan. Deparlu memenuhi permintaan kami, dengan demikian dibuka kantor perwakilan badan perjuangan dari Vetnam Selatan (FNPVS, Front Nasional Pembebsan Vietnam Selatan); dari Aljazair, ( Front Pembebasan Nasional Aljazair), dan dari badan perjuangan Afrika Selatan melawan Apartheid. OISRAA mengusahakan agar pemerintah Indonesia memberikan bantuan kongkrit kepada ketiga badan perjuangan tsb.
Deparlu agar memberikan bantuan dan fasilitas untuk dibuka dan bisa bekerjanya kantor-kantor perwakilan badan perjuangan kemerdekaan dari Viatnam Selatan, Aljazair dan Afrika Selatan. Deparlu memenuhi permintaan kami, dengan demikian dibuka kantor perwakilan badan perjuangan dari Vetnam Selatan (FNPVS, Front Nasional Pembebsan Vietnam Selatan); dari Aljazair, ( Front Pembebasan Nasional Aljazair), dan dari badan perjuangan Afrika Selatan melawan Apartheid. OISRAA mengusahakan agar pemerintah Indonesia memberikan bantuan kongkrit kepada ketiga badan perjuangan tsb.
OISRAA
ambil bagian dalam persiapan Konferenssi
Trikontinental AAA di
|Havana (1966). Saya ditugaskan untuk hadir di sana
dalam panitia
persiapannya.
5 --- Di buku "Bui
Tanpa Jerajak Besi" Anda menuliskan bahwa jabatan Anda
di OISRAA Anda pergunakan untuk kampanye Pembebasan
Irian Barat di dunia internasional. Apakah hanya untuk
itu Anda menerima jabatan tersebut atau itu hanya
sampingan? Apa saja yang OISRAA lakukan untuk
mengkampanyekan Irian Barat?
Jawab: -----
Tugas
utama ke Cairo, adalah mewakili Indonesia di badan
setiakawan rakyat
AA, AAPSO. Bersama dengan wakil=-wakil Asia-Afrika
lainnya
melakukan segala macam usaha dan kegiatan untuk
menyokong perjuangan
rakyat AA melawan kolonialisme dan imperialisme untuk
kemerdekaan
nasional. Tugas sehubungan dengan perjuangan
I|ndonesia untuk
pembebasan Irian Barat adalah tugas yang dilakukan
bersamaan.
6 -- Bagaimana kaitan
OISRAA dengan organisasi-organisasi Asia-Afrika yang
lain, semisal Persatuan Wartawan Asia-Afrika?
Jawab:
Kaitannya, adalah kerjasama, saling bantu dan saling
memberikan
informasi dan fasilitas – dalam rangka memajukan
gerakan
solidaritas Asia-Afrika umumnya. Antra lain dengan
Konferensi
Wartawan AA.
7 -- Sejarawan Boni
Triyana mengatakan, pernah mendengar informasi dari
Pak Isa bahwa OISRAA aktif bekerjasama dengan ANC
(African National Congress) dan NLF (National
Liberation Front) Aljazair, sampai-sampai NLF
punya kantor perwakilan di Jakarta di mana Lakhdar
Brahimi menjadi kepala perwakilannya. Bisakah
ceritakan tentang hal tersebut?
Jawab ---- :
Diatas
sudah dijelaskan - -- bahwa berkat kegiatan dan
desakan OISRAA kepada
pemerintah RI ketika itu, Deparlu RI memberikan
bantuan dan fasilitas
untuk dibuka dan bekerjanya kantor tiga badan
perjuangan kemerdekaan
dari negeri-negeri tsb.
8 -- Bagaimana peran
Presiden Sukarno dalam pembebasan negara-negara
Asia-Afrika, adakah dia ikut menyokong dana dan/atau
persenjataan laiknya RRT?
Jawab:
Peranan
dan kegiatan utama Presiden Sukarno ialah
mengkampanyekan dan
mengorganisasi terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika
di Bandung
(1955). Terselenggaranya dengan sukses Konferensi AA
di Bandung,
merupakan kemenangan besar rakyat-rakyat AA dalam
perjuangan
selanjutnya. Dalam berkordinasi, bersatu dan saling
sokong.
Presiden
Sukarno berhasil meyakinkan bangsa- bangsa AA yang
diwakili dalam
Konferensi AA di Bandung, untuk mengesampingkan
perbedaan di kalangan
sendiri dan memusatkan pada persamaan besar dalam
perjuangan bersama
demi kemerdekaan, menggalang setiakawan AA dan
persatuan
bangsa-bangsa dua benua ini.
9 -- Bisakah Anda
sebutkan sumbangsih OISRAA bagi rakyat di
negeri-negeri Asia dan Afrika hingga nama Sukarno
dijadikan sebagai nama jalan di beberapa negara
Afrika?
Jawab ---- :
Sumbangan
OISRAA yang utama adaloah mengusahakan
terselenggaranya persatuan
dan kerjasama serta solidaritas bangsa-bangsa Asia dan
Afrika dalam
perjuangan mereka . .. Cara yang ditempuh dalam
mengusahakan dn
merelasisi kerjasama dan baling bantu diantara
pelbqagai bidang
kegiata, . misalnya mengusahakan dan menyenggarkqan
Sidang Biro
Asia-Afrika di Bandung (1961); menyelenggaarakan
Sidang Biro
Pengarang Asia-Afrika di Bali; menyelenggarakan
Konferensi Wartawan
Asia-Afrika di Jakarta. Megngusahakn Festival Film AA
di Jakarta.
OISRAA
ambil bagian aktif dalam Komite Dana Asia-Afrika yang
berkantor di
Conakri, Guinea. Oisraa aktif ambil bagiqn dalam
penuyelenggaraan
Konferensi Juris AA (Conakry). Kemudian mengusahakan
adanyta wakil
Indonesia di Biro Pengarang AA di Colombo, dan wakil
Indonesia di
|Sekretariat Juris AA di Conakry, Guinea.
10 -- Bagaimana
kelanjutan nasib OISRAA pasca-kejatuhan pemerintahan
Sukarno, yang sangat mendukungnya, apakah masih
berjalan? Sementara, AAPSO sendiri hingga kini masih
berjalan.
Jawab -----:
Setelah Jendral
Suharto merebut kekuasaan di Indonesia dan
mendirikan rezim Orde Baru, OISRAA dibubarkan oleh
Orba. Sebagian besar anggotanya dipersekusi,
ditangkap atu dibunuh.
AAPSO
masih berdiri. Kantornya masih ada di Cairo. Tapi
fungsinya sudah
jauh berbeda dengan dulu. Kantor AAPSO di Cairo
sekadar sebagai
badan informasi.
Sebab
utama, karena situasi Asia-Afrika sudah jauh berbeda
dengan periode ketika itu. Dewasa ini semua negeri dan
daerah di Afrika sudah
mencapai kemerdekaan. Begitu juga di Asia situasi
sudah banyak
berubah.
* * *
Sekian
pertanyaan-pertanyaan saya. Besar harapan saya semoga
Pak Isa
berkenan meluangkan waktu untuk menjawabnya.
Terimakasih banyak atas
kerjasamanya. Sukses selalu untuk Pak Isa.
Salam,
MF
Mukthi
-------- Origineel bericht --------
Onderwerp: | OISRAA |
---|---|
Datum: | Mon, 7 Apr 2014 17:33:21 +0800 (SGT) |
Van: | Farohul Mukthi |
Antwoord-naar: | Farohul Mukthi |
Aan: | i.bramijn@chello.nl |
Selamat sore, Pak Isa. Ini beberapa pertanyaan saya seputar
OISRAA:
1.
Bisa Anda ceritakan secara singkat berdirinya OISRAA
(siapa pencetus,
penggerak, kapan berdiri, di mana, siapa anggotanya,
tujuan pendirian, dan lain
sebagainya)?
2.
Satu hal yang saya masih belum pahami dengan baik, apakah
OISRAA dan AAPSO
organisasi yang sama, atau OISRAA bagian dari AAPSO, atau
bagaimana? Di mana
kantor OISRAA Jakarta berada waktu itu?
3.
Bisa ceritakan awal mula keterlibatan Anda di OISRAA
(siapa yang mengajak,
tugas utama, dsb)?
4.
Apa saja yang dilakukan OISRAA, semisal mempersiapkan
Konferensi Tri
Kontinental di Havana, bisa ceritakan?
5.
Di buku "Bui Tanpa Jerajak Besi" Anda menuliskan bahwa
jabatan Anda
di OISRAA Anda pergunakan untuk kampanye Pembebasan Irian
Barat di dunia
internasional. Apakah hanya untuk itu Anda menerima
jabatan tersebut atau itu
hanya sampingan? Apa saja yang OISRAA lakukan untuk
mengkampanyekan Irian
Barat?
6.
Bagaimana kaitan OISRAA dengan organisasi-organisasi
Asia-Afrika yang lain,
semisal Persatuan Wartawan Asia-Afrika?
7.
Sejarawan Boni Triyana mengatakan, pernah mendengar
informasi dari Pak Isa
bahwa OISRAA aktif bekerjasama dengan ANC (African
National Congress) dan NLF
(National Liberation Front)
Aljazair,
sampai-sampai NLF punya kantor perwakilan di Jakarta di
mana Lakhdar Brahimi
menjadi kepala perwakilannya. Bisakah ceritakan tentang
hal tersebut?
8.
Bagaimana peran Presiden Sukarno dalam pembebasan
negara-negara Asia-Afrika,
adakah dia ikut menyokong dana dan/atau persenjataan
laiknya RRT?
9.
Bisakah Anda sebutkan sumbangsih OISRAA bagi rakyat di
negeri-negeri Asia dan
Afrika hingga nama Sukarno dijadikan sebagai nama jalan di
beberapa negara
Afrika?
10.
Bagaimana kelanjutan nasib OISRAA pasca-kejatuhan
pemerintahan Sukarno, yang
sangat mendukungnya, apakah masih berjalan? Sementara,
AAPSO sendiri hingga
kini masih berjalan.
Sekian
pertanyaan-pertanyaan saya. Besar harapan saya semoga Pak
Isa berkenan
meluangkan waktu untuk menjawabnya. Terimakasih banyak
atas kerjasamanya.
Sukses selalu untuk Pak Isa.
Salam,
MF Mukthi
No comments:
Post a Comment