Tuesday, November 4, 2008

Kolom IBRAHIM ISA - SELAMAT BERLEBARAN - 1429 H.

Kolom IBRAHIM ISA

01 Oktober 2008

----------------------------


SELAMAT BERLEBARAN - 1429 H.

Di negeri kita ini sudah lama, --- aku tak ingat lagi kapan, Hari Lebaran, Hari Raya Idil Fitri, Eid Mubarak, dirayakan secara nasional. Hari ini, resmi adalah Hari Raya Nasional. Paling ramai dan paling luas dirayakan. Dan berhari-hari lamanya. Yang pada mulanya Hari Lebaran dirayakan hanya oleh mayoritas penduduk yang beragama Islam.


Keliru jika menganggap bahwa hanya kaum Muslimin dan Muslimat saja yang merayakan Hari Raya Idil Fitri. Sudah lama pula, Hari Raya Idil Fitri, seperti halnya Hari Raya 1 Januari, yang dulu terutama dirayakan oleh ummat Kristen, selanjutnya dirayakan bersama-sama oleh seluruh bangsa.


Untuk itu bolehlah kita merasa bahagia. Pada kesempatan Hari Raya Idil Fitri, patut juga kita bersyukur pada Allah SWT, bahwa bangsa kita yang berjumlah 222 juta (Statistik 2006), dengan kurang lebih 300 etnik yang menggunakan tidak kurang dari 742 bahasa dan dialek, yang mendiami tidak kurang dari 6.000 pulau-pulau dari sejumlah 17.508 kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai ke Marauke , di Nusantara, --- tokh berhasil melalui perjuangan kemerdekaan yang panjang, melahirkan negara kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya mentutaskan perjuangan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Belanda, dengan dikembalikannya Irian Barat ke pangkuan Ibu PERTIWI (1963). Lebih menakjubkan lagi ialah dicapainya kata sepakat, seia-sekata menggunakan satu bahasa – BAHASA INDONESIA-- sebagai bahasa nasional. Bukankah ini luar biasa, bila ditengok pelbagai negeri yang mencapai kemerdekaannya sejak berakhirnya Perang Dunia II, masih belum berhasil menerima satu bahasa nasional untuk seluruh bangsa dan negeri. Puas diri? Bukan! Ini adalah optimisme yang wajar!


Masih ada lagi kebahagiaan kita, yang bikin kita sungguh sedikitpun tidak merasa malu, sebaliknya amat bangga, bahwa kita ini tergolong nasion INDONESIA. Karena kita berpegang pada prinsip toleransi dan menenggang diantara pelbagai etnik, pemeluk agama dan kepercayaan. Meskipun 86,1% dari penduduk Indonesia beragama Islam, tokh bukan negara Islam yag didirikan. Tetapi negara kesatuan Republik Indonesia yang sekuler yang ditegakkan dengan Pancasila sebagai dasar falsafah negara, dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman hidup harmonis diantara pelbagai aliran agama dan kepercayaan. Sehingga mayoritas yang beragama Islam, Kristen (8,7%), Hindu (3%), Budis dan Konghucu (1,8%) punya dasar dan pegangan hidup berkoeksistensi secara harmonis.


Kita merasa bahagia dan optimis, karena betapapun besar dan rumitnya rintangan dan kendala yang menggangu keharmonisan hidup dan tenggang-menenggang, kita mampu mengatasinya.


Kiranya patut kita merayakan Hari Raya Idil Fitri, merayakan Lebaran tahun 1429 Hijrah kali ini, dengan mempertebal optimisme kita serta memanjatkan doa kepada Ilahi, agar ke depan perjalanan bangsa ini akan lebih mantap, menuju tercapainya kesejahteraan yang merata dan keadilan sosial.


SELAMAT LEBARAN! Mohon maaf lahir bathin!


Amsterdam, 1 Oktober 2008



No comments: