Monday, July 14, 2014

Kolom IBRAHIM ISA
Senin Pagi, 14 Juli 2014
-------------------------------


DALAM SATU MALAM ITU – PULUH JUTA PIRSAWAN –
MENGAGUMI MARIO GÖTZE --- MENGANGKAT JERMAN JADI KAMPIUN DUNIA 2014

* * *

Kali ini, lain dari pada biasanya. Aku sekadar menyinggung masalah tanah air. Ingin 'keluar' dari situasi yang terkadang terasa 'pengap' di tnah air. Sepertinya tidak ada 'jalankeluar'. Maka terasa ingin sedikit yang SANTAI. Suasana SANTAI, -- Hal itu memang diperlukan dalam kehidupan manusia yang penuh kemelut dan suka duka ini.

Barangkali suasana santai yang dimaksud bisa disebut suatu INTERMEZO.

Intermezo itu dirasa mendesak, di saat-saat menjelang pengumuman KPU, 22 Juli 2014, siapa yang akan menjadi Presiden Republik Indonesia hasil pilpres 2014. Masyarakat Indonesia dalam maupun luar negeri, menantikan dengan ketegangan hari 22 Juli nanti. Pandangan dan sikap terpecah besar-besaran antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi.

Terdapat tidak sedikit kekhawatiran. Akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lalu ada peenulis Soetjen Marching, yang melengkapi pembaca dengan sebuah tulisan menarik oleh Purnawan EA, berjudul: “Kerusuhan Pada Tanggal 22 Juli 2014 Nanti?”

Penulis Purnawan menjawab sendiri pertanyaannya itu dengan tegas:
Saya tidak resah karena meyakini bahwa keadaan akan tenang, KPU akan menghasilkan nilai suara yang sejalan dengan Quick-count yang memenangkan Jokowi-JK dan Prabowo-Hata bisa menerima dengan legowo.” – Suatu pandangan optimis yang punya dasar argumentasinya sendiri. Silakan baca tulisan Punawan di FB hari ini.

* * *

Dalam pada itu, budayawan Goenawan Mohamad menulis sepucuk SURAT TERBUKA KEPADA PRABOWO DAN HATA. Isinya rasional dan rekonsiliatif. Suatu sikap dan pandangan yang langka di kalangan budayawan seperti Goenawan Mohamad. Budayawan yang begitu perihatin dan peduli akan nasib dan haridepan bangsa ini – Lalu menulis Surat Terbuka, yang merupakan suatu STATEMENT POLITIK. Sehingga sahabat baikku, seorang mantan Jendral, mengharapkan agar sesudah 23 Juli nanti, Goenawan Mohamad kembali ke 'habitatnya' .Tidak banyak budayawan sekaliber Goenawan, kata sahabatku. Sedangkan politikus, kita sudah lebih dari cukup.

OK !--- Tinggalkan dulu serbentar cakap-cakap mengenai suasana dan situasi POLITIK INDONESIA, Mari masuki masalah yang dianggap SANTAI.. Namun juga penuh ketegagan.,

PERTANDINGAN FINAL KEJUARAAN SEPAK-BOLA DUNIA 2014. Yang berlangsung tadi malam sampai jauh melewati tengah malam, 13 Juli kemarin. Boleh dibilang seluruh Jerman meledak berpesta ria.

JERMAN BERHASIL MEREBUT KEJUARAAN  DUNIA SEPAKBOLA  - 2014.

* * *

Kok bisa, ------ Tanpa mempedulikan perbedaan negeri, kebangsaan, umur dan etnik, mereka-mereka itu , SAMA-SAMA pada gemar SEPAKBOLA.

Dan boleh dibilang menyambut kemenangan JERMAN atas ARGENTINA dengan senjata unggul MESSI!

Seorang pemain sepak bola dari klab sepakbola Jerman, Bayern Munschen, berumur 22 tahun, MARIO GÓTZE, jadi sorotan dunia.

Tulisan ini dibuat bukanlah karena putri kami nomor dua yang sudah berkeluarga orang ]awa, punya dua putra dewasa, adalah orang-orang Indonesia yang berkewarganegaraan Jerman, Bukan pula karena sahatku dosen Universitas Hamburg, Yanti  My bekerja, bergiat dan berdomisili di Jerman. Juga bukan karena begitu banyak sahabat Indonesia yang sudah mengambil kewarga-negaraan Jerman.  BTW --- Katanya BJ Habibie, mantan Presiden Ke-3 RI juga punya pospor Jerman!! Apa betul Pak BJ?

*    *    *

Soalnya karena Pertandingan Kejuaraan 2014 ini, benar-benar punya daya tarik luar biasa. Dalam waktu dua minggu lebih Kejuaraan 2014 telah merangkul kebersamaan di masyarakat dunia di planit ini. Bersama-sama menyaksikan pertandingan Kejuaraan 2014, adalah saat-saat santai.

Melupakan kelelahan, kesibukan dan kejenuhan berita-berita 'yang itu-itu juga' mengenai korupsi, ketidak jujuran, kekerasan, kejahatan kemanusiaan. Yang berlangsung terus-menerus dan selalu rakyat tak bersalah yang paling menderita!

Terasa sekali suasana SANTAI – RELEKS! Namun, Bila kesebelasan yang diunggulkan menang mulai bertanding, tidak urung,  --  jadi tegang juga. Tapi itu ketengangan 'lain'. Katakanlah 'ketegangan yang santai'. Ketegangan nonton pertandingan sepak bola.

* * *

Maka, hari ini, fokus penulisan ditujukan pada seorang tokoh olahragawan Jerman, yang di waktu lalu tidak begitu disoroti. Pemuda berumur 22 th, bernama MARIO GÓTZMAN!

Kiranya tidak diperlukan banyak komentar lagi . . .. Kita ikuti saja sebuah tulisan di Situs BBC hari ini, a.l sbb:

Mario Götze: "Ini adalah perasaan yang luar biasa --"Mimpi itu telah menjadi kenyataan. "Ini benar-benar sensasional."

Terbaru  14 Juli 2014 - 10:37 WIB

Ini kemenangan pertama bagi Jerman setelah meraih juara pada 1990.
Pelatih Jerman, Joachim Low, meminta Mario Gotze membuktikan kepada dunia bahwa dia lebih baik dari Lionel Messi, beberapa menit sebelum dia mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia.
Pemain depan Bayern Munich Gotze, 22, menendang gol penentu dengan kaki kirinya di perpanjangan waktu dan mengantarkan Klik kemenangan Jerman ke empat kalinya di Piala Dunia.

Low mengatakan permintaan kepada Gotze itu dia lakukan pada istirahat menjelang perpanjangan waktu kedua.
"Tunjukan kepada mereka bahwa Anda lebih baik dan bisa jadi penentu di Piala Dunia."
Low menambahkan: "Gotze adalah anak ajaib."



Low mengatakan: "Dia adalah pemain ajaib yang bisa bermain di berbagai posisi, ia adalah penentu yang bisa datang dan membuat perbedaan dan itulah yang dia lakukan."
"Kami bangga untuk menjadi negara Eropa pertama yang memenangkan gelar di Amerika Selatan. Di Brasil, di Rio, di negara yang mencintai sepakbola ini."
Gotze, yang bergabung dengan Bayern dari Borussia Dortmund musim panas lalu, mengatakan: "Ini adalah perasaan yang luar biasa, Anda mencetak gol itu, namun Anda hanya tidak benar-benar tahu apa yang terjadi.
"Ini tak terlukiskan, Anda (kemudian) berpesta dengan tim, dengan negara, mimpi itu telah menjadi kenyataan. Ini benar-benar sensasional."



* * *



SURAT TERBUKA GOENAWAN MOHAMAD KEPADA PRABOWO DAN HATTA




Kolom IBRAHIM ISA
Minggu Pagi, 13 Juli 2014
------------------------------------

SURAT TERBUKA GOENAWAN MOHAMAD
KEPADA PRABOWO DAN HATTA


*     *     *

Dalam situasi tegang yang berat menyelubungi kehidupan politik bangsa, bagaikan awan gelap menjelang mengamuknya taufan dahsyat yang akan merusak segala, --

GOENAWAN MOHAMAD tampil dengan sepucuk SURAT TERBUKA yang RASIONAL DAN RESONSILIATIF.


Himbaun rasionil dan rekonsiliatif tsb tertuang dalam kalimat-kalimat sbb:


"Tanah air kita membutuhkan anda berdua. Dalam posisi apapun, dalam menang atau dalam kalah."

"Saudara Joko Widodo menyebut anda berdua "patriot dan negarawan". Berjuta-juta rakyat Indonesia berharap demikian."

"Mari kita hormati hasil pilihan rakyat 2014."

*     *     *

Semangat dan isi Surat terbuka Goenawan Mohammad sesungguhnya berlaku bagi setiap politisi dan  setiap insan warga Indonesia.

*     *    *

Dalam pada itu sebelumnya, hasil hitung cepat RRI menunjukkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul. Hasil  quick count sbb: Pasangan Joko Widodo/Jusuf Kala unggul dengan perolehan 52,71 persen. Adapun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 47.29 persen.

Setidaknya ada tujuh lembaga lain yang juga menunjukkan pasangan Jokowi-JK unggul dalam hitung cepat. Lembaga survei itu yakni, Populi Center, CSIS, Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Poltracking, dan Saiful Mujani Research Center.

Sementara itu, empat lembaga survei yang hasil hitung cepatnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul, yakni Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.

*    *    *

"MEREKA YG TAK TERUSIK HATI NURANINYA DLM MEMFITNAH . . . "TAK AKAN TERUSIK HATINYA DLM MELAKUKAN KECURANGN LAIN . .

Kolom Ibrahim Isa
Sabtu Pagi, 12 Juli 2014
------------------------------


"MEREKA YG TAK TERUSIK HATI NURANINYA DLM MEMFITNAH . . .

"TAK AKAN TERUSIK HATINYA DLM MELAKUKAN KECURANGN LAIN . .

*    *    *

Budayawan Goenawan Mohamad, yang dengan teliti, tekun mengikuti dan menelusuri serta menganalisis perubahan mental, 'kemerosotan' hati nurani di kalangan politisi menjelang dan selama kampanya pilres 2104 . . . a.l. memberikan kesimpulan yang dikutip diatas . .

Dengan prihatin dan gundah Goenawan mengemukakan bahwa;

"Kita tengah mengalami sebuah sejarah baru di Indonesia: sejarah kekerasan dalam bentuk bukan pembunuhan, atau belum pembunuhan, melainkan dalam bentuk penghancuran nilai-nilai dasar itu.

*    *    *

Berita pertama sudah masuk mengenai kejanggalan SURAT SUARA di beberapa tempat, yang menunjukkan adanya ketidak beresan, Ini kiranya yang dimaksudkan oleh Goenawan, sebagai 'kecurangan lain'.

Esay padat Goenawan Mohammad adalah manifestasi keprihatinan terhadap nasib bangsa kita. Sekaligus merupakan canang untuk mewaspadai dan menjaga agar penghitungan suara berjalan mulus dan lancar. Setiap kecurangan segera diungkap, dibongkar dan ditindak . .


*    *    *


GOENAWAN MOHAMAD

TAK TERUSIK

Mereka yang tak terusik hati nuraninya dalam memfitnah sedemikian rupa seperti selama pemilihan presiuden 2014 ini, tak akan terusik hati nuraninya dalam melakukan kecurangan-kecurangan yang lain. Bagi mereka, kemenangan -- biarpun untuk lima sampai 10 tahun saja -- adalah segala-galanya. Bagi mereka, apa yang efektif lebih penting ketimbang apapun.

Saya tak akan heran bila pelan-pelan kerusakan akan terjadi pada kejiwaan mereka sendiri -- hanya berbeda dalam derajat dengan kerusakan yang umumnya terjadi pada psike pembunuh bayaran. Kasihan, sebenarnya, tapi lebih merisaukan ialah kerusakan yang terjadi kepada pergaulan sosial. Dan, dalam persaingan politik yang seperti ini, bisa menimbulkan keretakan serius dalam kehidupan kebangsaan kita.

Perilaku politik memang sering tak bisa diukur dari moralitas. Baik Sengkuni maupun Machiavelli menegaskan itu. Tapi ketika fitnah dan kecurangan jadi halal, bahkan jadi pola operasi, ketika dengan kekuasaan uang dan organisasi nilai-nilai dasar ("jujur", "saling menghargai") ditiadakan, persoalan politik menjadi persoalan moralitas.

Kita tengah mengalami sebuah sejarah baru di Indonesia: sejarah kekerasan dalam bentuk bukan pembunuhan, atau belum pembunuhan, melainkan dalam bentuk penghancuran nilai-nilai dasar itu.

Bersikap netral dalam pemihakan politik bisa saya terima. Tiap pihak punya cacat dan kelebihannya. Tapi bisakah kita diam menyaksikan penghancuran itu?
*    *    *

Kolom IBRAHIM ISA
Jum'at Sore, 11 Juli 2014
----------------------------------

MENJELANG PENGUMUMAN KPU, 22 Juli 2014
Pernyataan Jokowi - – -
Indonesia Sokong Palestina
* * *
Jokowi berseru kepada rakyat Indonesia untuk meyumbangkan dana kepada Palestina

Kurang lebih dua minggu lagi, 22 Juli 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil pilpres 2014. Demikian diberitakan di media. Pers dalam maupun luarnegeri mencatat suasana tegang. Pasalnya, karena dua-dua capres, Prabowo dan Jokowi, mengklaim kemenangn pilpres 2014. Kedua belah fihak bertolak pada quick-account pelbagai lembaga survai. Pers menununjuk pada kredibilitas survai yang menyatakan Jokowi unggul. Sedangkan yang mengklaim kemenangn Prabowo adalah lembaga-lembaga survai yang diragukan kredibilitasnya.

Dalam pada itu – – – sejumlah polisi berjaga-jaga di muka Kantor lembaga survei Indikator Politik . -- Berhubung sudah adanya ancaman-ancaman, maka diperhitungkan kemungkinan kelompok pendukung Prabowo akan mengadakan aksi demo memprotes lembaga-lembaga survai yang mengunggulkan Jokowi.

* * *

Menjelang 22 Juli, hari KPU mengumumkan hasil Pilpres 2014, Presiden SBY “meminta kedua belah pihak untuk saling menahan diri sambil menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang”. Permintaan SBY tsb , sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, yang, akhirnya, adalah yang paling bertanggung-jawab terpeliharanya ketenangan dan ketentraman, serta berakhirnya dengan wajar tugas KPU, adalah suatu permintaan yang seharusnya memang demikian.

* * *

Pernyataan Solidaritas Indonesia kepada RAKYAT PALESTINA.
Di tengah-tengah suasana tegang dan was-was akan terjadinya 'sesuatu' menjelang 22 Juli nanti, – – – Bangsa ini diingatkan pada kejadian serius, yang bisa menyulut dan meledakkan tumpukan mesiu yang sudah lama tertimbun dan ditimbun terus di bagian itu dari Timur Tengah: PALESTINA. Meletusnya konflik besar-besaran baru di bagian dunia itu, pasti akan menyebabkan penderitaan yang akan bertambah besar di fihak rakyat Palestina.

Pemerintah Israel telah bersumpah akan 'menghancurkan' jaringan militer HAMAS di Gaza. Tapi kenyataannya, serangan-serangan udara membabi-buta yang dilakukan oleh militer Israel. Dan lagi-lagi sebagian terbesar korban adalah warga sipil Palestina. Jelas Israel bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina. Israel selalu mengajukan alasan 'bela diri' warganegaranya. Suatu alasan buatan yang palsu.

Israel mengatakan menyerang 780 sasaran di Gaza sejak hari Selasa, Pers internasional memberitakan sekitar 20 orang meninggal dalam serangan paling mematikan yang dilakukan Israel terhadap Gaza. Seorang remaja Palestina yang tewas di Yerusalem dibakar hidup-hidup menurut pemeriksaan otopsi seperti yang dikutip jaksa agung Palestina. Berita terakhir menyebut korban meninggal sejauh ini mencapai 76 orang dan sekitar 500 lainnya luka-luka.

* * *

    Siapakah yang agresor dan siapa yang korban di Palestina?
    Sejak berdirinya negara Israel, 1948, sejak itu rakyat Palestina menjadi korban agresi Israel. Entah berapa juta rakyat Palestina yang diteror, dibunuh, rumahnya dibakar, penduduknya diusir dari kampung halamannya yang telah diproklamasikan sebagai wilayah negara Israel.

Teringat ketika kami, -- Delegasi Indonesia ke Sidang Komite Eksekutif Organisasi Setiakawan Rakyat Asia-Afrika (AAPSO), hadir di Gaza. Saat itu Gaza ada di bawah administrasi pemerintah Republik Arab Persatuan – – UAR -(1961). Delegasi Indonesia yang terdiri dari a.l K.H Sirajuddin Abas, anggotas Parlemen – Ketua Partai Islam PERTI - (Ketua OISRAA ketika itu), Sunito (Sekretaris OISRAA dan Sekretaris Parlemen), H. Mansur (PNI, anggota Parlemen), dan Ibrahim Isa – (Sekjen OISRAA).

Kami mengunjungi kemah-kemah kaum pengungsi Palestina di Gaza, yang diusir Israel dari kampung halaman mereka yang diproklamasikan sebagai negara Israel. Betapa besarnya penderitaan dan pengorbanan mereka.

* * *

Sejak semula rakyat Indonesia dan pemerintah Presiden Sukarno, selalu menyokong perjuangan rakyat Palestina melawan agresi Israel, untuk berdirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Oleh karena itu, RI menolak mengakui dan mengadakan hubungan diplomatik dengan negara Israel.

Maka tepat sekali pernyataan JOKO WIDODO yang menyokong rakyat Palestina. Jokowi menuntut PBB mngambil tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri serangan Israel atas rakyat Palestina.

JOKOWI : – .(Antara) “Saya minta seluruh rakyat Indonesia berdoa untuk rakyat Palestina, agar mereka memperoleh kekuatan, baik fisik maupun mental, untuk mempertahankan kedaulatan mereka terhadap kolonialisme Israel. Semoga Tuhan YMK akan selalu bersama rakyat Palestina.”



Jokowi selanjutnya mengatakan bahwa ia akan berjumpa dengan Dubes Palestina untuk Indonesia. ”Saya dekat dengan Dutabesar Palestina dan saya akan menjumpai beliau untuk menyatakan dukungan langsung bagi rakyat Palestina dan mengutuk serangan Israel atas Gaza”. Demikian Jokowi.



Jokowi juga berseru kepada rakyat Indonesia untuk meyumbangkan dana kepada Palestina melalui Kedutaan mereka di Jakarta.



* * *



Seruan Jokowi ini dinilai sebagai pernyataan pertama Jokowi sehubungan dengan politik luarnegeri Indonesia. Suatu pernyataan yang dinilai tepat pada waktunya dan merupakan dukungan kuat pada rakyat PALESTINA.



* * *









APAKAH PRABOWO ANCANG-ANCANG Untuk TOLAK HASIL PILPRES?

Kolom IBRAHIM ISA
Rabu Sore, 09 Juli 2014
-------------------------------

APAKAH PRABOWO ANCANG-ANCANG Untuk TOLAK HASIL PILPRES?
* * *

Setelah disiarkannya 'quick-count' pelbagai (6) lembaga survai Indonesia, tercatat, sbb:

1) -- Center for Strategic and International Studies (CSIS) (Jokowi-JK 52%, Prabowo-Hatta 48%); 

2) -- Litbang Kompas (Jokowi-JK 52,3%, Prabowo-Hatta 47,6%);

3) -- Saiful Mujani Research & Consulting (Jokowi-JK 52,8%, Prabowo-Hatta 47,2%);

4) -- Indikator Politik (Jokowi-JK 52,6%, Prabowo-Hatta 47,3%);

    5) -- RRI (Jokowi-JK 52,5%, Prabowo-Hatta 47,5%); dan
    6) -- Lingkaran Survei Indonesia (Jokowi-JK 53,3%, Prabowo-Hatta 46,7%). (Sumber : Abdillah Toha)

* * *

Dari hasil quick-count ini belum bisa dipastikan siapa yang menang: Prabowo/Hata Rajasa – atau Joko Widodo/Joesoef Kala. Umum dilakukan juga kesimpulan sementara siapa yang menang. Jelas dari hasil quick-count 6 lembaga survai tadi, adalah JOKO WIDODO/JOESOEF KALA, yang unggul.

Maka Ketua Uum PDIP, Megawati, sudah berani tampil menyatakan siapa yang menang.

Tetapi, – – orang tidak bisa habis fikir! Heran!

Dari data mana Prabowo 'himself' --- sebagai capres, bisa memastikan bahwa yang merebut kemenangan dalam pilpres 09 Juli 2014, adalah capres dan wacapres – Prabowo Subianto / Hatta Rajasa. Dalam pernyataanya, menurut berita yg bisa dibaca di FB, hari ini Prabowo menyatakan terima kasih kepada pemilih Indonesia yang, menurutnya, SUDAH MEMBERIKAN KEPERCAYAAN KEPADANYA UNTUK MEMIMPIN INDONESIA!!

* * *

Bukan main! Suatu 'move' yang kentara sekali! Prabowo siap-siap, sudah ancang-ancang, untuk menolak hasil pilpres 2014 bila sudah keluar pengumuman resmi Panitia Pemilihan tidak lama lagi. Bisa saja Prabowo c.s menyatakan bahwa telah terjadi ketidak-beresan, pemalsuan atau kecurangan dalam pilpres, dsb.

Atas dasar itu menuntut pemeriksaan atau pembatalan hasil pilpres 2014, dan diadakannya pemilihan ulang.

Apakah Prabowo Subianto akan melangkah demikian jauh dan absurd. Lagipula membahayakan berlangsungnya tata hukum pemilihan yang menurut laporan telah berlangsung dengan tenang dan damai. Mulus, tanpa cacad!

Bila Prabowo sampai melangkah demikian jauh, maka Panitia Pemilihan dan seluruh rakyat PASTI AKAN MELAWANNYA!
*    *    *


BACA ESAY JOSS WIBISONO - "MERASA PERKASA" MENGGUGAH, MENCERAHKAN DAN MENGESANKAN!



Kolom IBRAHIM ISA
Selasa sore, 08 Juli 2014
----------------------------------

BACA ESAY JOSS WIBISONO - "MERASA PERKASA"
MENGGUGAH, MENCERAHKAN DAN MENGESANKAN!


* * *

Terima kasih atas kiriman tulisan ini . . Mas Joss . . . Dengan foto bersama Fitri Nganthi Wani yang . .  menarik . . .
Lebih sepuluh tahun yang lalu aku berkenalan dengan putri Widji Thukul ini di rumahnya di Solo.. . .
Sekarang Wani sudah seorang ibu . . . . . . .

* * *

Aku sarankan teman-teman dan pembaca umumnya BACA ESAY JOSS WIBISONO - "MERASA PERKASA"

Aku bisa mengkhayatinya , meskipun kewarganegaraanku dicabut rezim Orde Baru, hampir setengah abad y.l.

* * *

Baca esay Joss !.

Sungguh menggugah, menyemangati, juga mencerahkan . . .

SANGAT LUGU DAN TRANSPARAN

Tidak 'asbun' seperti sementara corat-coret di mailist dan FB.

Good for you JOSS BISONO! 

GOD BLESS YOU JOSS!

* * *

JOSS WIBISONO:
Merasa Perkasa” ,
06 Juli 2014

Hari ini 5 Djuli 2014, saat berlangsung tjoblosan di KBRI Den Haag, diriku tiba2 merasa perkasa, perkasa sekali. Perkasa karena ternjata diriku diminta untuk menentukan nasib empat orang jang ber-tjita2 memimpin negeriku. Untuk tjita2 itu betapa mereka sekarang begitu tergantung pada suaraku. Memang bukan suaraku semata, tapi paling sedikit suaraku ikut menentukan berhasil tidaknja mereka mentjapai tjita2 itu. Kesadaran inilah jang membuwatku merasa perkasa.

Tak pernah aku punja perasaan seperti ini. Dan harus kuakui bahwa setelah orde bau bubaran baru pertama kali ini aku dengan sadar menentukan pilihanku. Selama orang kuwatnja berkuwasa tak pernah aku sudi ikut pemilu. Seingatku hanja pada pemilu 1999 aku memberikan suara. Waktu itu aku ikut pemilu lantaran tidak mau Golkar kembali berkuwasa. Djadi bukan lantaran aku benar2 mendukung PDIP, partai jang waktu itu kutjoblos.

Tapi sekarang beda sekali. Sekarang ini, tatkala aku memberikan swara untuk keduwa kalinja dalam hidupku, aku sadar sekali siapa pilihanku. Jang djelas aku tak mau mengchianati Fitri Nganthi Wani dan Mugiyanto Sipin jang Kamis 3 Djuli kutemui di Amsterdam. Tentu djuga Fajar Merah jang belum pernah kutemui dan ibu mereka Sipon.
Medjeng bareng Fitri Nganthi
                Wani di Nationaal Monument, Dam, Amsterdam
Medjeng bareng Fitri Nganthi Wani di Nationaal Monument, Dam, Amsterdam

Begitu pula diriku tak ingin mengchianati Nezar Patria, Raharja Waluya Jati, Faizol Riza, dan Aan Rusdianto jang pada hari itu djuga, di tanah air, mengumumkan surat terbuka kepada Jokowi dan Jusuf Kalla. Kepada keduwanja mereka menghimbau supaja membereskan masalah orang hilang kalau terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
Mendengar penuturan Wani tentang nasib keluwarganja ketika ajah tak ketahuan lagi rimbanja, betapa diriku merasa sangat tidak berdaja.

Kubajangkan zaman di Salatiga, ketika sering gujonan dengan Wiji Thukul, bahkan dia ku-budjuk2 supaja ikut kuliah dosenku, sebagai pendengar. Sekarang ternjata ada orang jang menjatakan bahwa penjair Wiji Thukul sebenarnja masih hidup tjuma dia telah menggunakan djati diri lain. Apa jang bisa kuperbuwat menghadapi orang jang tidak punja hati ini? Belum lagi memikirkan 12 orang lain jang sampai sekarang belum djuga kembali, seperti Wiji Thukul, ajah Wani dan Fajar, suami Sipon.

Betapa diri ini lunglai tak berdaja, tak bisa berbuwat apa2.
Tiba2 ketidakberdajaan itu hilang ketika tanganku menggenggam surat swara. Inilah saatnja kutentukan pilihanku. Dan djelaslah siapa jang kupilih. Aku memilih Ir H Joko Widodo dan Jusuf Kalla: bukan hanja karena aku tak mau mengchianati teman2 jang pernah ditjulik dan keluarga mereka. Aku memilih tjapres nomer duwa ini djuga karena aku berharap masalah teman2 ini akan dibereskan. Lebih dari itu, aku memilih mereka untuk membuktikan keperkasaanku terhadap tjapres pertama.

Sekarang aku tak sabar lagi menunggu Rabu 9 Djuli mendatang ketika hasil pemungutan suara akan diumumkan. Aku sangat berharap pilihanku adalah djuga pilihan sebagian besar elektorat tanah air. Dengan begitu aku akan bisa berkata pada diriku sendiri bahwa, kalau terpilih, tjapres keduwa ini adalah djuga pilihanku. Dia presiden pilihanku, presiden kebanggaanku.

* * *
Medjeng
            bareng Fitri Nganthi Wani di Nationaal Monument, Dam,
            Amsterdam

09 JULI 2014 -- SAAT YG MENENTUKAN HARI DEPAN "PERUBAHAN” Atau “STATUS QUO”?

Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 08 Juli 2014
------------------------------


09 JULI 2014 -- SAAT YG MENENTUKAN HARI DEPAN

"PERUBAHAN” Atau “STATUS QUO”?

* * *

Besok, -- 09 Juli 2014, adalah SAAT MENENTUKAN bagi Haridepan Indonesia. Ataukah akan melangkah ke periode PERUBAHAN? Ataukah akan 'jalan di tempat', mempertahankan 'statusquo'. Bahkan mundur jauh ke belakang,

Memilih Prabowo Subianto sebagai presiden RI yad, bukan saja berarti 'jalan di tempat'. Itu berarti mundur jauh ke belakang. Karena, meskipun orasi dan janji-janjinya yang muluk-muluk, Prabowo mewakili politik dan budaya rezim Orde Baru.

Selama perdebatan yang berlangsung antara kedua capres, Prabowo Subianto (1) dan Jokowi (2), dan publikasi serta uraian di media yang menyoroti pribadi, penampilan, karakter, visi dan misi tokoh dua capres tsb, masyarakat pemilih memperoleh informasi yang lumayan tranparan dan bervariasi.

Masa lalu para capres dan cawapres disoroti sehingga menjadi transparan bagi masyarakat.

Dengan demikian besok tanggal 09 Juli, (sering dikatakan sebagai “D-Day”, atau bahkan sebagai “Hari Pesta Demokrasi”), sebagian besar pemilih sudah bisa menentukan pilihannya:

* * *

'JALAN DI TEMPAT', “STATUS QUO”. Apakah akan meneruskan keadaan Reformasi dan Demokratisasi yang macet sejak tergulingnya rezim Orde Baru. Yakni meneruskan kebijakan dan kultur rezim Orde Baru dengan jubah baru.

Perhatikan pilihan SBY mendukung Prabowo untuk Presiden RI mendatang. Jelas, bagi SBY, yang bisa meneruskan 'kebijakan”SBY”, adalah Prabowo Subianto. SBY tidak salah dalam pilihannya itu. Perhatikan pilihan Prabowo berkoalisi dengan Golkar -- Ketua Umum Aburizal Bakri, yang terlibat kasus 'Lumpur Lapindo”, yang menyengsarakan puluhan ribu rakyat Sidoardjo. Perhatikan penolakan Aburizal Bakrie untuk bertanggung jawab atas bencana lumpur LAPINDO.

Perhatikan Islam garis keras yang mendukug Prabowo.

* * *

Baru-baru ini tiga aktivis yang melacak kegiatan operasi MAFIA
MIGAS, mengajukan lengkap dengan data-data, kepada KPK -Komisi Pemberantasan Korupsi (untuk mulai bertindak), hasil riset, penelitian dan studi mereka tentang kolusi dan korupsi MAFIA MIGAS. Para aktivis tsb (Iwan Andi Piliang, F.Hutahafan dan Kurturi. mengarahkan tudingan mereka pada Hatta Rajasa, partner Prabowo dalam pelpres 2014. Sebagai menteri ekonomi, Hatta Rajasa memainkan peranan menentukan. Sehingga memungkinkan beroperasinya secara leluasa Mafia Migas. (Lihat http://www.youtube.com/watch?v=24DiT2wnLO4&sns=em).

Kebijakan Hatta Rajasa sebagai Menteri Ekonomi, jelas meneruskan kebijakan perminyakan dan gas Indonesia peninggalan politik ekonomi rezim Orde Baru. Sehingga Indonesia menjadi negeri yang TERSANDARA OLEH IMPOR BBM. Dengan kebijakannya, yang di satu fihak menolak pembangunan kilang-kilang minyak baru, di lain fihak menjalankan suatu politik investasi dan pencarian sumber miyak baru, yang menyebabkan anjloknya produksi minyak.

* * *

Ataukah besok 09 Juli, Indonesia dengan mantap dan pasti memilih PERUBAHAN dan PEMBARUAN bagi Indonesia, dengan Joko Widodo sebagai Presiden RI mendatang.

* * *

Ada dua hal yang dicanangkan menjelang pemilihan presiden 09 Juli 2014,

Satu canang yang disampaikan oleh Abdillah Toha. Abdillah Toha minta perhatian pemilih dan masyarakat, khususnya para pemantau, mengenai kemungkinan curang dalam pilpres yang perlu diawasi. Toha menyebut
10 kemungkinan curang. Antara lain, politik uang; intimidasi dan pemaksaan oleh aparat keamanan; menghilangkan hak pilih; pemalsuan penghitungan suara; pelanggaran kampanye di masa tenang; mengajukan pemilih ganda atau fiktif; kertas suara yang kelebihan ata rusak; peti surat suara yang tidak disegel; tinta luntur.

Toha Abdillah menutup canangnya dengan menekankan perlunya memperhatikan Sistem IT di KPU Pusat. Awasi agar tidak terulang kekisruhan yang pernah terjadi dalam Pilpres tahun 2009  yang lalu dan pastikan agar sistem IT KPU aman dari gangguan peretas atau penyelundup lain.

Canang Toha Abdillah sungguh serius dan perlu sekali diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Lihat: http://m.kompasiana.com/post/read/666990/2/10-kemungkinan-curang-dalam-pilpres-yang-perlu-diwaspadai.html

* * *

Yang tidak kalah penting perlu diperhatikan dan diawasi ialah campur tangan, kongkritnya keberpihakan aparat keamanan dalam pilpres 2014. Formilnya, resminya, panglima Polri dan TNI, menyatakan bahwa aparat keamanan tidak akan campur tangan dan bersikap netral.

Tapi dalam praktek hal ini bisa lain. Seorang wartawan AS yang pernah dekat sekali dengan Prabowo, mengungkapkan berita serius mengenai rencana Koppasus./BIN untuk memastikan terpilihnya Prabowo / Hatta Rajasa sebagai presiden dan wakil presiden RI.

* * *

Tiga hari yang lalu, wartawan Allan Nairn, menulis sebuah “breaking news”, sbb: Pasukan Istimewa Indonesia, Intel, terlibat dalam operasi rahasia, untuk mempengaruhi pemilihan.July 5, 2014 –
By Allan Nairn Jakarta>.

Menurut catatan terdokumentasi mengenai rapat-rapat yang berlangsung di markas-besar Koppasus, operasi tsb ditujukan untuk menjamin, dalam penghitungan suara 09 Juli akan dimenangkan oleh Jendral Prabowo Subianto, mantan panglima |Koppasus, yang dalam waktu panjang merupakan 'anak mas' Pentagon dan Intel AS.<According to documented accounts of recent meetings at Kopassus headquarters, the operation is designed to ensure that the July 9 vote count will be won by General Prabowo Subianto, the former Kopassus commander who was a longtime protege of the Pentagon and US intelligenc>e. Selanjutnya lihat “News and Comment”, 05 Juli 2014.



* * *



Dua canang tsb diatas, tidak diragukan, merupakan peringatan serius bagi pemilih, masyarakat khususnya para aktivis yang memantau pilpres besok 09 Juli 2014.



* * *










HITLER, MAC CARTHY, SUHARTO, dan KUBU PRABOWO SAMA SAJA GUNAKAN ISU AGAMA DAN KOMUNIS . . .

Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 07 Juli, 2014
-----------------------------


HITLER, MAC CARTHY, SUHARTO, dan KUBU PRABOWO SAMA SAJA

GUNAKAN ISU AGAMA DAN KOMUNIS . . .

MANIFESTASI KEKALAPAN DAN IMPOTENSI POLITIK


* * *

Silakan baca uraian di bawah ini:

YANKEE GO HOME ! ! SUPAYA INI - DIBACA JUGA OLEH CALPRES NOMOR SATU

Kolom IBRAHIM ISA
Miinggu Malam, 06 Juli 2014
-----------------------------------

YANKEE GO HOME ! !
SUPAYA INI - DIBACA JUGA OLEH CALPRES NOMOR SATU


* * *
Jelaslah sekarang siapa yang menjadi penasehat kampanye  hitam Calpres No Satu ---

ROB ALLYN, warga Amerika eksper '" kampanye hitam". . .
Tidak salah corat-coret di dinding rumahnya, di Jakarta --


GO HOME YANKEE!!*

 *
Goenawan Mohamad
Rob Allyn adalah penasihat kampanye Prabowo yg sudah lama di Jakarta.
Di AS dan di Meksiko ia dikenal pelaku kampan

BERITA SARAN PENTING DARI JAWA-TENGAH --- LANGSUNG BUKA DULU SURAT SUARA DIHADAPAN PANITIA

Kolom IBRAHIM ISA
Minggu Pagi, 06 Juli 2014
-----------------------------------


----------------------------------------------------------------
BERITA SARAN PENTING DARI JAWA-TENGAH
-----------------------------------------------------------------

LANGSUNG BUKA DULU SURAT SUARA DIHADAPAN PANITIA
-----------------------------------------------------------------------------------------



Yefta Tandiyo

PENTING!!!
Untuk mencegah atau meminimalisir kecurangan saat hari H pencoblosan, sebaiknya begitu kita menerima surat suara, LANGSUNG DIBUKA dulu di hadapan panitia.. (JANGAN DIBUKA DI BILIK!).

Lalu setelah dipastikan tidak ada bekas coblosan, barulah kita coblos di bilik suara.. setelah itu dilipat lagi dan dimasukkan ke kotak suara.

Kenapa dibuka di hadapan panitia? karena kalau dibuka di bilik, lalu ternyata sudah ada coblosannya (padahal kita belum coblos), maka bila kita protes, ada kemungkinan akan ditolak karena tidak ada bukti kuat kalau kita belum coblos.

Pilpres satu putaran berpotensi operasi senyap sehingga yang akan diincar hanya di wilayah padat penduduk.

Bila setuju ide ini, silakan sebarkan utk kebaikan

BUNG KARNO: - - JAS MERAH - JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH

Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu Pagi, 05 Juli 2014

---------------------------------------

BUNG KARNO: - - JAS MERAH - JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH


* * *

MESKIPUN PAKÉ PICI - -
BAJUNYA MIRIP KEMEJA BUNG KARNO
PIDATO PUN MENIRU-NIRUKAN GAYA BK BERPIDATO

*    *    *

SORRY , AKU TIDAK PERCAYA CALPRES INI . . . .!!!

KARENA MASA LAMPAUNYA ITU . . .LHO . . .

* * *

Bung Karno selalu mengajarkan . . . . . JAS MERAH

JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH

RACUN ITU AKAN BISA MENGGANGGU SAMPAI KE DALAM KEHIDUPAN ANAK CUCU KITA

Kolom IBRAHIM ISA
Jum'at sore, 04 Juli 2014
----------------------------------


RACUN ITU AKAN BISA MENGGANGGU SAMPAI KE DALAM KEHIDUPAN ANAK CUCU KITA

* * *

Artikel Goenawan Mohammad di bawah ini, cukup rinci, dan mengemukakan alasan serta argumentasi sekitar KAMPANYE HITAM   di
Amerika Serikat dan Meksiko. Itu di negeri-negeri lain.

Soalnya, ---  cara kampanye  itu, kini tampak dilakukan juga di   negeri kita tercinta, INDONESIA.
Apalagi personil yang terlibat KAMPANYE HITAM di AS dan Meksiko,
kini adalah penasihat capres nomor 1, Prabowo Subianto.

Sehingga Goenawan Mohammad,  dalm tulisannya itu, menyimpulkan a.l. :
"Di Indonesia, di tahun 2014, teknik yang mirip dengan yang dilakukan terhadap McCain (dan Obrador) kini dilakukan. Jokowi mula-mula disiarkan sebagai orang Kristen yang akan meng-kristen-kan Indonesia -- meskipun dalam kenyataan ia seorang dengan tradisi muslim yang lebih kuat ketimbang Prabowo.
Ketika ini mulai tak meyakinkan, disebarkan bahwa Jokowi seorang PKI atau keturunan PKI -- bahkan PDI-P dikaitkan dengan Partai terlarang itu. Dikatakan bahwa semboyan Jokowi "Rolusi mental" berasal dari Marxisme. Ini suatu kampanye yang membodohkan, karena Marxisme justru tidak yakin akan ada revolusi mental; yang jadi program Marxisme adalah revolusi sosial: kondisi sosial, sebagai basis, harus diubah agar kondisi mental berubah.
Tapi selebaran, khotbah, twitter, dan bahkan siaran TV menyebutkan hal yang menyesatkan itu.
Jika teknik kampanye hitam berhasil, Indonesia akan memulai era persaingan kotor dalam politik, yang dibeayai dengan uang bermilyar-milyar. Bekasnya -- berupa kebencian -- akan berlanjut sampai bertahun-tahun mendatang. Racun itu akan bisa mengganggu sampai ke dalam kehidupan anak cucu kita."

* * *

GOENAWAN MOHAMMAD
FaceBook hari ini:

KAMPANYE HITAM:
DARI AMERIKA, KE MEKSIKO, LALU KE INDONESIA

Sudah beberapa lama diketahui bahwa seorang konsultan Amerika, Rob Allyn, bekerja untuk Prabowo. Ia membuat film, trilogi "Merah Putih", yang disutradarai anaknya sendiri, dan dibeayai Hasyim Djojohadikusumo -- yang bisa dilihat sebagai awal promosi citra keluarga jauh-jauh hari sebelum masuk ke dalam kompetisi jabatan presiden.

Tak ada salahnya membuat film seperti itu. Bagaimanapun kalau itu dianggap kampanye, itu contoh kampanye positif.

Yang belum secara detail diketahui ialah bagaimana Allyn berpengalaman dalam hal "kampanye negatif" untuk menjatuhkan lawan politik.
Allyn pernah bekerja untuk Partai Republik negara bagian Texas. Di tahun 2000 ia membantu kampanye George Bush untuk mengalahkan John McCain dalam pertarungan memenangi posisi sebagai calon presiden Partai Republik. Untuk itu, sebuah "kampanye negatif" diluncurkan -- sesuatu yang agaknya baru dalam politik Amerika, setidaknya dalam ukuran dana dan intensitasnya.
Salah satu "kampanye negatif" itu adalah memburuk-burukkan kebijakan McCain dalam masalah lingkungan. Pada suatu hari, tiba-tiba muncul sebuah iklan: wajah McCain dipasang, tapi dengan ditimpa gambar asap tebal polusi. Disebutkan: McCain menolak penggunaan energi surya dan energi terbarukan, sementara Bush adalah yang pemimpin yang menutup pabrik-pabrik yang menyebabkan polusi.
Padahal, sebaliknya yang terjadi. Di masa Bush sebagai gubernur Negara Bagian Texas, orang Republiken yang dekat dengan bisnis minyak bumi itulah yang menyebabkan ibukota Texas, tertinggi polusinya di AS -- dalam catatan The Environmental Protection Agency.
Dikatakan iklan itu dipasang oleh grup yang menyebut diri "Republicans for Clean Air". Setelah ditelusuri, grup itu tidak ada. Yang diketahui kemudian: Allyn dapat bayaran $ 46 ribu untuk adpertensi yang banyak dikecam sebagai kampanye curang tu.
Kampanye hitam terhadap McCain selanjutnya bisa lebih kotor. Wartawan Richard Gooding, yang sudah 30 tahun bekerja sebagai editor di New York, melaukan investigasi dengan melacak kembali kampanye menghantam McCain itu dalam Majalah terkenal Vanity Fair, November 2004. Tulisannya, "The Trashing of John McCain" menceritakan betapa keji dan cerdiknya kampanye yang berlangsung di tahun 2000 itu di Carolina Selatan.
Salah satunya: sejumlah besar selebaran dibagikan dan dipasang oleh anak-anak yang mengaku dibayar 50 dollar untuk kerja itu. Selebaran itu menyebut McCain "punya anak Negro". Ada juga foto dipasang: keluarga McCain bersama seorang anak berkulit hitam. Dikesankan bahwa anak itu berasal dari perhubungan di luar nikah McCain -- anak yang kemudian dipungut sebagai bagian keluarga. Setidaknya dikesankan kepada masyarakat yang mengandung kebencian kepada kulit hitam bahwa McCain membiarkan keluarganya "cemar" oleh adanya ras hitam di dalamnya.
Bagaimana kenyataannya? Gadis hitam itu adalah Bridget. Di tahun 1991, Cindy McCain, putri politikus itu, pergi ke Bangladesh untuk serta dalam misi pemberian pertolongan kepada rakyat setempat. Bunda Teresa, biarawati yang bekerja untuk orang miskin di India itu, memintanya menolong seorang bocah yang menderita cacat rongga mulut. Cindy menerbangkannya ke Amerika untuk dioperasi. Putri Senator McCain itu tak sampai hati melepaskannya setelah itu. Bersama suaminya memutuskan mengadopsi si anak, yang mereka beri nama Bridget.
Tak banyak orang mengetahui fakta ini. Fitnah itu pun berjalan dan berhasil. Citra McCan rusak di wilayah yang konservatif itu. Tak cuma itu: disebarkan pula McCain meniduri pelacur dan kena sifilis yang ditularkannya kepada isterinya. Disebarkan pula cerita palsu bahwa McCain, yang sebagai pilot tempur di Vietnam ditangkap musuh dan dipenjarakan, telah berkhianat selama dalam tahanan, atau bahwa jiwanya terganggu karena penyekapan di Hanoi itu.
Desas-desus dusta itu disebarkan melalui apa yang disebut "push polls". Semacam pengumpulan pendapat diselenggarakan. Caranya: menelepon orang banyak buat menyatakan opini mereka tentang sesuatu -- tetapi "sesuatu" itu sebenarnya berita bohong. Misalnya si penelepon bertanya: "Akanlah anda memilih McCain bila anda tahu bahwa ia punya anak di luar nikah?"
Ada juga e-mail yang dikirim ke pelbagai alamat, dilakukan oleh Richard Hand, tokoh Kristen fundamentalis dari Bon Jones University: "McCain memilih untuk melahirkan anak tanpa menikah". Disiarkan seorang tokoh Kristen, e-mail itu punya dampak yang luas.
Akhirnya, Bush, yang suaranya mula-mula ketinggalan, menang. Apalagi ia punya dana $ 8 juta, dibandingkan dengan McCain yang cuma punya $ 3 juta.
Tidak semua kampanye hitam terhadap McCain dilakukan Allyn. Tetapi Allyn pasti melihat bagaimana efektifnya kampanye macam itu. Ada sebuah tulisan yang mencatat, ia salah satu dari dua konsultan politik Amerika yang memperkenalkan "teknik" itu dalam pemilihan presiden di Meksiko.
Itu di tahun 2006, yang akan dimenangkan adalah calon sayap kanan Felipe Calderón. Di sana Allyn bekerja bersama seorang Amerika lain, Dick Morris. Keduanya jadi penasihat partai PAN yang sedang menyiapkan pengganti Presiden Fox, Calderón.
Calderón mula-mula melakukan kampanye yang sopan dan positif. Tapi peran Dick Morris and Rob Allyn tampaknya mengubah itu. Armand Peschard-Sverdrup, direktur the Mexico Project pada Center for Strategic and International Studies di Washington, sebagaimana dikutip The Mex Files, (http: // the mexfiles.net) mengatakan: “Ada sidik jari para pakar strategis politik Amerika elektoral di sana, satu hal yang dalam tradisi pemilihan Meksiko tak pernah dilakukan."
Atau kata Daniel Lund, penyenggara pol pendapat yang mendukung López Obrador, lawan Calderón. "Kampanye negatif Calderón memperlihatkan tulisan tangan Morris, yang merupakan pakar dalam urusan mengancurkan suara harapan dengan membangkitkan suara ketakutan."
Terbukti, López Obrador, yang mula-mula unggul dalam pol pendapat, pelan-pelan runtuh.
Di Indonesia, di tahun 2014, teknik yang mirip dengan yang dilakukan terhadap McCain (dan Obrador) kini dilakukan. Jokowi mula-mula disiarkan sebagai orang Kristen yang akan meng-kristen-kan Indonesia -- meskipun dalam kenyataan ia seorang dengan tradisi muslim yang lebih kuat ketimbang Prabowo.
Ketika ini mulai tak meyakinkan, disebarkan bahwa Jokowi seorang PKI atau keturunan PKI -- bahkan PDI-P dikaitkan dengan Partai terlarang itu. Dikatakan bahwa semboyan Jokowi "Rolusi mental" berasal dari Marxisme. Ini suatu kampanye yang membodohkan, karena Marxisme justru tidak yakin akan ada revolusi mental; yang jadi program Marxisme adalah revolusi sosial: kondisi sosial, sebagai basis, harus diubah agar kondisi mental berubah.
Tapi selebaran, khotbah, twitter, dan bahkan siaran TV menyebutkan hal yang menyesatkan itu.
Jika teknik kampanye hitam berhasil, Indonesia akan memulai era persaingan kotor dalam politik, yang dibeayai dengan uang bermilyar-milyar. Bekasnya -- berupa kebencian -- akan berlanjut sampai bertahun-tahun mendatang. Racun itu akan bisa mengganggu sampai ke dalam kehidupan anak cucu kita.






* * *

BANTU NO. 2 - TONGKRONGI HASIL PILPRES - Jangan Sampai Suara Anda Dicuri


Kolom Ibrahim Isa
Jum'at, 04 Juli 2014
---------------------------

BANTU NO. 2 -
TONGKRONGI HASIL PILPRES -
Jangan Sampai Suara Anda Dicuri


* * *

Membaca uraian Jend LUHUT PANJAITAN, yang disiarkan oleh Wit Reksoprodjo di bawah ini . . . .

Rasanya MANTEP SEKALI . .
LUGU dan
CES PLENG . . .

Luhut Panjaitan dengan tenang dan pasti anjurkan:

"Bantu No 2,
"Tongkrongi hasil pilpres.
"Jangan sampai suara Anda dicuri. . . .



*    *    *

Jend. LUHUT PANJAITAN :

Sy kenal Jokowi sejak 6thn lalu, sy kenal Prabowo sejak 30thn lalu. Dia wakil sy dulu. Sy pnh menolong saat paspornya expired di Sing waktu sy dubes. Para purnawiran membandingkan kedua capres ini baik dari segi latar belakang, pengalaman, kredibilitas, success story, kami berkesimpulan pak Jokowi sangat 'leading' dalam segala hal. Sy tdk berkepentingan utk kekuasaan, sy sdh pernah jd menteri, sy pembayar pajak 100juta dollar thn lalu.

Sy hanya ingin republik ini dipimpin oleh orang yang kredibel. Sy tau ada ancaman macam2, tapi anda tidak perlu takut. Negara ini adalah negara demokratis, anda punya hak yang sama. Saat sy letnan, sy diterjunkan d Timtim anak buah sy gugur 6 orang. Sy tidak pernah takut saat itu. Demikian juga anda, jgn pernah secuilpun merasa takut. Bila ada yang merasa terancam, silakan lapor saya. Saya mau lihat!!! Asal anda tau, anak bungsu saya kapten di Kopassus. Mantu saya kolonel di Kopassus juga. Saya tidak pernah intervensi. Mereka semua mulai dari bawah. Jadi jgn pernah takut, kalau ada yang berani macam2, libas saja!! Kita harus berdemokrasi dengan tentram di negeri ini.

Kenapa kita harus pilih Jokowi? Dia jujur, sederhana, visioner. Sy tdk gamp mengagumi orang. Sy selalu no 1 di sekolah dulu. Tanya p Sutijoso, rekan sy di Kopassus. Sy sedang memasang mata-kuping bila ada anggota TNI yg macam2. Tp sy tdk yakin ada. Jokowi orang yang bersahaja, komit, perkawanannya selalu baik. Sayang dia terlalu santun, itu kelemahan yang juga kekuatan dia. Siapa yang melakukan peristiwa 98? Kita tidak mau peristiwa itu terulang.

Kalau kita kompak kita akan menang. Sy pernah menggantikan JK jd menperindag. JK sangat loyal pd Jokowi. Dan keduanya ini saya yakin akan bisa memajukan Indonesia.

Bantu No 2, tongkrongi hasil pilpres.
Jangan sampai suara Anda dicuri.

*    *    *

BERTELADAN DAN BELAJAR DARI PAHLAWAN NASIONAL DR SAM RATULANGI

Kolom  IBRAHIM ISA
Kemis, 03 Juli 2914


----------------------------


BERTELADAN DAN BELAJAR DARI PAHLAWAN NASIONAL DR SAM RATULANGI

*    *    *

Inilah salah satu cara baik dan efektif  mengenangkan PAHLAWAN NASIONAL KITA

Dengan demikian meneruskan berteladan dan belajar dari semangat juang,  keberanian, konsistensi dan daya tahan . . .dalam memperjuangkan dan membela KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA . . .

Belajar dan berteladan pada Dr Sam Ratulangi . .
Meneruskan cita-cita beliau untuk suatu Indonesia yang merdeka, makmur dan adil . . . .

Amsterdam

*    *    *


By Lani Ratulangi

Rukun Ratulangi Ziarah ke Makam Sam Ratulangi
TONDANO – Rasa bangga dirasakan seluruh keturunan pahlawan nasional Dr GSSJ Ratulangi saat ziarah dalam mengenang 65 tahun meninggalnya Sam Ratulangi sekaligus pertemuan tahunan keturunan Ratulangi di makam Dr GSSJ Ratulangi di Kelurahan Wawalintouan Kecamatan Tondano Barat, Senin (30/6) kemarin.

“Dr GSSJ Ratulangi adalah seorang pemikir bangsa dan merupakan pahlawan nasional.
Pemerintah sangat menjunjung tinggi landasan pemikiran dari Sam Ratulangi di mana sekarang sedang ditindaklanjuti pemerintah daerah terlebih pemerintah provinsi melalui Gubernur SHS yang mencanangkan Sulut sebagai pintu gerbang Asia Pasifik,” ungkap Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi (JWS) melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Denny Mangala MSi saat memberikan sambutan dalam ziarah rukun Ratulangi.

Ketua Rukun Ratulangi yang juga sebagai Wadir Narkoba Polda Sulut AKBP Pitra Ratulangi SIK MM mengatakan, leluhur mereka menjadi pahlawan nasional bukan karena kiprah di bidang politik namun merupakan tokoh pendidikan yang menyumbangkan pola pikirnya untuk bangsa dan Negara.

“Terima kasih kepada pemerintah yang menghargai leluhur kita yang merupakan tokoh pendidikan nasional ini. Bukan hanya di Sulut tapi di kota-kota lain juga samgat tampak sumbangsih pengaruh Dr GSSJ Ratulangi. Buktinya nama Sam Ratulangi diabadikan menjadi nama-nama jalan protokol di kota-kota besar di Indonesia,” pungkasnya.

Ziarah yang dihadiri oleh perwakilan keturunan Ratulangi se-Sulut ini juga dirangkaikan dengan pengheningan cipta mengenang pahlawan bangsa Dr GSSJ Ratulangi, juga memilih pengurus untuk rukun Ratulangi di daerah-daerah.
“Saat ini kita juga membentuk pengurus rukun Ratulangi di daerah-daerah agar hubungan lebih baik lagi. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan keturunan Ratulangi dari 15 kabupaten/kota se Sulut serta ada juga yang dari Jakarta,” tukas Camat Tondano Selatan Robert Ratulangi yang juga koorinator acara dalam pertemuan tahunan ini.(tr-03/gyp) — with Robert Ratulangi.


GUNAKAN OTAK SENDIRI - BERANI BERFIKIR BERDIKARI

Kolom IBRAHIM iSA
Kemis 03 Juli 2014
-----------------------------


GUNAKAN OTAK SENDIRI -
BERANI BERFIKIR BERDIKARI


SEKARANG INI ADALAH SALAH SATU MASA BAIK UNTUK BELAJAR BERFIKIR SENDIRI,

BEGITU BANYAK . . . . BLA, BLA, BLA . . . SILAKAN SAJA . ..

* * *

    GUNAKAN FIKIRAN SENDIRI, JANGAN EMOSI, JANGAN MARAH . . . TENANG . . FIKIR SENDIRI, ANALISIS SENDIRI . . .

    TIDAK GAMPANG . . TAPI INI LATIHAN BAIK SEKALI . . .
    UNTUK BELAJAR BERFIKIR SENDIRI . . .
    * * *

    SUAMI, ISTRI, BAPAK, ANAK, BOSS, KOMANDAN, KELUARGA . .. PARTAI

    SIAPA SAJA BOLEH PILIH SATU, ATAU DUA . . . .
    * * *

    TAPI SEKALI LAGI . .. . GUNAKAN FIKIRAN SENDIRI . . . BERFIKIR, BELAJAR MENGANALISIS SENDIRI . . ..

    UTAMAKAN APA YANG NYATA DIPERBUAT SESEORANG CALON , ., ., YANG DULU DAN YANG SEKARANG . .,. ,
    BUKAN OMONGAN DAN JANJINYA . . .

    HIDUP MEREKA YANG BERANI BERFIKIR SENDIRI . ..
    BERANI BERDIKARI DALAM BERFIKIR . . .

    INI BUKAN KULIAH
    TAPI CURHAT . . ..CURHAT . . . CURHAT .

Buku Terbaru MAY SWAN, Novelis SINGAPUR –

Kolom IBRAHIM ISA
Kemis, 3 Juli 2014
----------------------------

Buku Terbaru MAY SWAN, Novelis SINGAPUR –

* * *

Buku terbaru penulis MAY SWAN, asal etnikTionghoa Indonesia, yang sekarang warga dan berdomisili di Singapur, SITI NURBAYA BRIDGE, sudah sejak tahun lalu bisa dibeli di toko-toko buku. Novelnya yang menarik, ditulis dalam bahasa Inggris --- lancar dan enak dibaca, bukan buku pertamanya.

Antara lain yang sudah terbit adalah “Montmartre In Bondowoso“, “Fragrand Deception”*, dan “Hidayat”.

* * *

Seperti novel-novel May Swan sebelumnya --- “Siti Nurbaya Bridge”, juga berlatar belakang kejadian sejarah. Sekitar Konferensi Asia-Afrika, 1955, di Bandung,

Dengan mengambil latar belakang peristiwa sejarah itu, May Swan menunjukkan kepeduliannya pada peristiwa sejarah terpenting yuag terjadi di Asia-Afrika di abad ke-20. Untuk pertama kalinya wakil-wakil bangsa Asia-Afrika yang baru merdeka, duduk bersama di sekeliling meja musyawarah, dimana terdapat wakil-wakil bangsa-bangsa yang negrinya menempuh sistim sosialis, seperti Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Demokrasi Vietnam.

Meskipun bukan seorang pengamat politik, tetapi May Swan dengan tepat menilai bahwa Konferensi Bandung yang sukses itu, merupakan suatu pertemuan untuk memajukan kerjasama ekonomi dan kebudayaan diantara megara-negara Asia-Afrika yang baru merdeka, untuk menentang kolonialisme dan neo-kolonalisme oleh bangsa manapun.

May Swan mengemukakan bahwa Konferensi Asia-Afrika di Bandung itu, merupakan langkah pertama dan embryo dari Gerakan Non Aligned sedunia di tengah-tengah berkecamuknya Perang Dingin.

* * *

Juga seperti noval sebelumnya, cerita May Swan banyak berkisasr pada hubungan antar-manusia, khususya hubungan cinta. Dengan segala problim-problimnya.

Seorang warga Singapura, Koon Seng, yang mengepalai (kantor) Lee Rubber Company di Jakarta, diundang untuk hadir pada hari ultah sekolah itu. Di Jakarta. Ia memenuhi undangan tsb. Dengan harapan bisa menemui PM Chou Enlai dari RRT yang juga akan ke Bandung lewat Jakarta. Diberitakan bahwa PM Chou akan hadir sebagai tamu kehormatan di sekolah itu. Tetapi ternyata harapan Koon Seng gagal, karena PM Chou tidak hadir di sekolah itu.

Di situ Koon Seng berkenalan dengan guru-sekolah Swee Lan. wanita muda yang atraktif. Koon Seng jatuh cinta pada Swee Lan dan sebaliknya. Mereka melalui kehidupan saling mencinta yang wajar.

Suatu ketika Koon Seng berlibur ke kampung halamannya di Singapur. Ia akan menyampaikan kepada ibunya bahwa ia sudah punya pacar di Indonesia, dan sekembalinya dari berlibur nanti, ia akan melamar Swee Lan.

Sayang, ketika Koon Seng kemballi ke Indonesia, ia dihadapkan pada situasi yang tidak terduga samasekali. Ternyata Ibunya Swee Lan sudah mengatur pertunangan Swee Lan dengan pemuda Wang, anak orang kaya. Itu dilakukannya demi menyelamatkan keadaan ekonomi perusahaan bapaknya Swee Lan dari kebangkrutan.

Swee Lan juga akhirnya menyetujui bertunangan dengan seorang pemuda yang tidak dikenalnya lebih dulu, semata-mata, demi untuk menyelamatkan bapaknya yang perusahaannya sudah ditepi kebangkutan. Tapi bagi Koon Seng, masih saja merupakan tanda tanya besar, bagaimana ia bisa diperlakukan demikian oleh pacar yang dicintainya itu.

* * *

Untuk kedua kalinya Koon Seng menemui kekandasan dalam jalan hidup cintanya ketika ia jatuh hati pada seorang teman sekerjanya, yang kemudian juga ternyata 'sudah ada yang punya'.

Namun Koon Seng terus melanjutkn hidupnya, karena betapapun 'life must go on'

* * *

Novel May Swan juga menggambarkan sekitar 'vulnerability' – mudah kena serang – 'kepekaan' – yang diidap oleh masyarakat minoritas Tionghoa di Indonesia. Yang merupakan bahaya laten bila ada hasutan sosial atau religius yang disebabkan oleh suatu motif politik. Namun dengan jatuhnya rezim Orde Baru Jendral Suharto, dan proses reformasi dimulai, posisi orang-orang Tionghoa di Indonesia, mengalami sedikit kemajuan. < Nyatanya – – Wakil Gubernur Jakarta, AHOK , hasil pemilihan langsung, adalah seorang warga Indonesia asal etnik Tionghoa – >

* * *

Setelah pukulan kegagalan dalam cinta, Koon Seng, tulis May Swan pada penutup ceritanya, merenungkan:

Bisakah, masalahnya bahwa, kendatipun dirinya sendiri, ia masih terlibat di jaring hubungan emosi yang merupakan penjara-manusia (human prison), sebuah penjara yang sudah terbiasa terjadi dalam hidupnya.

Tetapi, lalu siapa yang mengatakan bahwa hidup itu harus seperti mercon, harus mengarungi segala sesuatunya yang sulit. Adalah tidak salah samasekali, untuk hidup dengan damai dan tenang. Betapapun keindahan itu datang dalam segala bentuknya, dan kebahagiaan muncul dari dalam.

Adalah suatu kenyataan, bahwa, pada akhirnya segala sesuatu akan menghilang ditelan oleh samudra kehidupan, bagaikan air sunyi dan hening yang mengalir di bawah Siti Nurbaya Bridge -- Jembatan Siti Nurbaya.

* * *

Orang akan menyimpulkan, bahwa, itulah falsafah hidup penulisnya sendiri, May Swan.

Pada awal bukunya May Swan memuat kutipan kata-kata Johan Wolfgang von GOETHE, sebagai berikut:

Setiap penulis dengan satu atau lain cara, menunjukkan dirinya sendiri di dalam karya-karyanya, meskipun itu berlawanan dengan kemauannya”.

* * *

Silakan pembaca menikmati sendiri novel May Swan itu, yang diterbitkan oleh Penerbit ULTIMUS, Bandung. 2013. * * *