Monday, December 30, 2013

"SURABAYA", "SURABAYA" !! Teladan Dalam REVOLUSI . . . TELADAN Dalam PEMBANGUNAN

Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 30 Desember 2013
---------------------------------
---

"SURABAYA", "SURABAYA" !!
Teladan Dalam REVOLUSI . . .
TELADAN Dalam PEMBANGUNAN


Pada penghujung tahun 2013 ini, seyogianya bahagia kita membaca berita baik sekitar prestasi yang dicapai oleh warga kota Surabaya. Warga Surabaya, di bawah asuhan Walikota Bu Risma, berhasil meraih penghargaan nasional dan internasional dalam mengelola dan memperindah kota Surbaya. Prestasi ini untuk kesekian kalinya mendesak ke belakang segala keluhan dan rintihan fihak-fihak yang hanya bisa melihat segi-segi negatif bangsa ini.
Melihat gejala-gejala negatif dalam kehidupan bangsa, seperti belum tegaknya hukum, membudayanya birokrasi, nepotisme, manipulasi, korupsi dengan mencuatnya a.l kasus korupsi mantan Ketua MK dan kasus korupsi Gubernur Banten, dll . . . lalu . . . menjadi pesimis mengenai haridepan bangsa dan negeri ini. Selanjutnya berkembanglah fikiran masa-bodoh dan pasrah. Tidak punya kepercayaan pada kemampuan berjuang dan sukses dari bangsa Indonesia. Sesungguhnya mereka seolah-olah lupa bahwa berdirinya negara REPUBLIK INDONESIA, TEGAKNYA BANGSA INDONESIA. . . . menunjukkan WATAK NASION INDONESIA, yang sessungguhnya.
Pandangan pesimis demikian itu, tidak mampu mengkhayati sejarah bangsa kita. Bukankah para pejuang-bangsa para pendahulu kita telah membuktikan bahwa mereka adalah insan-insan yang berkarakter! Yang telah memberikan sumbangan besar?
Yang paling fatal ialah munculnya suara yang minta dikasihani seperti celetukan : “SAYA MALU JADI ORANG INDONESIA”
    * * *


    Rakyat Surabaya, . . . . bukan saja pada periode Awal Perang Kemerdekaan, tetapi juga dalam periode damai dan pembangunan dewasa ini menunjukkan bahwa bangsa ini, di bawah pimpinan seorang "jurumudi" yang benar-benar punya visi. . . dan yang tujuan utamanya adalah mengabdi rakyat yang dipimpinnya, PUNYA KEMAMPUAN TINGGI DAN SANGGUP BERPRESTASI TIDAK KALAH DARI BANGSA-BANGSA LAINNYA.

    * * *

    Apa yang ditunjukkan oleh Walikota Bu Risma dan warga Surabaya, bukanlah sesuatu yang luar biasa. Tetapi, . . . dalam situasi dimana sebagian masyarakat meragukan apakah bangsa dan negeri ini bisa survive, mampu menghadapi tantangan dan maju, menjadi bangsa dan negeri yang kuat, adil dan makmur, – – yang disebabkan begitu merajalelanya kultur korupsi dan nepotisme, berlanjutmya suasana was-was terhadap pemberlakuan hukum, . . .
    maka semangat dan prestasi warga Surabaya, pasti punya arti besar!
    Perkembangan tsb menunjukkan satu hal kongkrit: -- Walikota Surabaya dan rakyat yang dipimpinnya, dengan perbuatan nyata, telah membuktikan kesekian kalinya, bahwa dikalangan bangsa ini tidak sedikit abdi-abdi rakyat yang sejati. Asal saja ada kesempatan yang  wajar untuk tercapainya PRESTASI yang memajukan bangsa ini.

    * * *


    SURABAYA, SURABAYA . . . . Dalam periode Revolusi Kemerdekaan, arék-arék Suroboyo, pemuda-pemudinya, rakyatnya tercatat dengan tinta emas telah memberikan sumbangsih tak ternilaikan: TERJUN DALAM PERANG PERLAWANAN MELAWAN TENTARA INGGRIS, yang hendak menguasai kota Surabaya atas nama Sekutu. Ternyata tentara Sekutu membawa boncengan kaum kolonialis Belanda (NICA) di bawah Letnan Gubernur Dr H.J. Van Mook yang siap-siap mau kembali merajai Indonesia. Semangat juang dan kepahlawanan rakyat Surabaya melawan tentara pendudukan Inggris telah memperbesar dan mengokohkan semangat seluruh bangsa dalam perang melawan tentara pendudukan Belanda yang kemudia dua kali lagi melakukan perang agresi terhadap Republik Indonesia.

    Tepatlah bila dikatakan bahwa Surabaya adalah kota pahlawan dalam perang kemerdekaan. Dari perang perlawanan rakyat Surabaya, maka  " Hari 10 November  dinobatkan menjadi HARI PAHLAWAN. Hari bersejarah yang mengokohkan mental dan semangat bangsa ini.


    Sekadar menyegarkan ingatan sekitar HARI PAHLAWAN, ada baiknya kita ikuti yang a.l ditulis Wikipedia, sbb:
Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut dianggap sebagai penghinaan oleh para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat TKR juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota.
Di luar dugaan pihak Inggris bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.
Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban  dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. [3] Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.

* * *

Kembali ke masa kini:
Semangat dan kesadaran berwarga-negara Republik Indonesia, rakyat Surabaya dan Walikotanya  TRI RISMAHARINI, ternyata mewarisi semangat juang periode perang kemerdekaan.
Di bawah pimpinan Walikota yang populer disapa BU RISMA , tahun ini Surabaya tercatat sebagai kota terbersih Nasional. Selain itu sebagai kota yang sukses membangun Perpustakaan Terbaik Nasional, Kearsipan Terbaik Nasional. Juga mendapat penghargaan kota Sehat tingkat Nasional. Futuregovt Asia Pasifik untuk 2 kategori, yaitu Data Center dan Data Inclusion. Terwujudlah mimpi Indonesia bisa mengalahkan negara lain yang lebih maju, walaupun baru berupa sebuah kota yang unggul seperti ini.
Puncak kebanggan rakyat  Surabaya adalah pada akhir November 2013 lalu, ketika Taman Bungkul di Surabaya meraih penghargaan Taman Terbaik se-Asia oleh PBB. Penghargaan diberikan oleh UN Habitat Regional Office for Asia and the Pasific, Asia Habitat Society, Asia Townscape Design Society, dan Fukuoka Asian Urban Research Center, langsung kepada bu Risma. Tidak kalah dari kota-kota dunia lainnya seperti Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, bahkan Beijing, Tokyo ataupun Seoul,

Menjelang November-Desember  2013, Walikota Bu Risma langsung mengomandoi puluhan ribu warga. Melakukan kerja bakti membersihkan sungai, dan saluran. Walikota yang merakyat ini tidak segan-segan menyingsingkan lengan baju membersihkan sampah, terjun ke sungai membersihkan kotoran disitu.

* * *

Aksi lainnya adalah ketika Bu Risma mengambil alih SPBU yang dibangun di jalur hijau untuk dijadikan taman. Pemilik SPBU ngotot tidak mau. Walaupun berkali-kali telah berlangsung negosiasi, tetap tidak berhasil. Akhirnya tengah malam bu Risma datang ke SPBU, jalanan di tengahnya dilubangi, segera ditanami pohon. Sehingga pemilik SPBU tidak bisa lain menyerah,
Sekarang Surabaya begitu asri dengan taman-taman. Dan taman-taman ini sangat hidup bahkan hingga malam hari, warga pada ‘liburan’ kesini. Karena konsepnya lengkap, baik untuk lingkungan, sosial, budaya warga.

Pada periode mula sebagai Walikota Surabaya, Bu Risma mendatangi kantor Wakil Presiden untuk membicarakan pembangunan pelabuhan Surabaya yang sudah berpuluh-puluh tahun tertunda. Beliau menolak  meninggalkan kantor tersebut hingga saat itu juga ada kesepakatan pembangunan. Seminggu kemudian groundbreaking dilaksanakan, dan sekarang pelabuhan Surabaya menjadi pelabuhan sangat sibuk dan peningkatan kapasitasnya mencapai 200 persen.

Bu Risma juga menjalin sister city agreement dengan Antwerp Belgia, salah satu pelabuhan terpenting Eropa, sehingga kargo-kargo tidak perlu singgah di Singapura, tetapi langsung ke Surabaya. Sangat efisien mengurang fee perdagangan antar negara.

Di bawah Bu Risma, Surabaya menikmati pertumbuhan ekonomi mencapai 7, 5 persen!
Ketika memulai sistem e-budgeting dan e-procurement, Bu Risma sempat mendapat ancaman pembunuhan, karena terlalu banyak orang yang kepentingannya terusik. Tetapi Bu Risma jalan terus. Surabaya merupakan wilayah di Indonesia yang pertama kali menerapkan sistem ini, dan sangat efisien dalam transparansi anggaran, pertanggung jawaban dan penggunaannya.

Aksi yang menunjukkan betapa Bu Risma itu memang berupaya untuk dekat dengan rakyatnya adalah selalu blusukan ke warga di gang-gang. Kemudian setiap pagi ikut membersihkan sampah. Bila terjadi kemacetan lalu-linas, Bu Risma tidak segan turun dari mobil ikut mengatur.
Merayakan Hari Buruh 1 Mei
Bu Risma juga turun tangan ketika diadakan perayaan Hari Buruh 1 Mei. Perayaan 1 Mei setiap kali diadakan di stadion atau tempat lain. Semua bebas berorasi. Memang ada juga buruh militan yang menganggap ini semacam ’sogokan’, tetapi banyak juga yang berpikir lebih baik seperti in. Yang penting suara buruh didengar.

Sedangkan yang bersangkutran dengan masalah bonek-sepakbola yang mengamuk dan bikin kerusuhan, ini juga ditangani oleh Bu Risma langsung dengan yang bersangkutan.

Setiap aksi yang dipimpin Bu Risma selalu diselenggarakan dengan bijak dan yang dianggap baik walaupun ditentang pusat dan DPRD Surabaya. Seperti kasus membatalkan tol dalam kota. Juga yang bersangkutan dengan masalah menata kenaikkan pajak billboard reklame. Untuk kasus ini Bu Risma sampai-smpai dilengserkan oleh DPRD, tetapi Bu Risma tidak takut. Akhirnya keputusan (melengserkan itu) dianulir oleh Kementrian Dalam Negri.

Betapa beruntungnya Surabaya, memiliki ‘ibu’ tangguh, seorang ibu yang jagoan, sebagai Walikota pemimpinnya. Yang rela bersama rakyat dalam situasi yang sulit, dan selalu berupaya memberlakukan sistem yang baik ( Sumber: Liputan Kompasiana)

* * *
Para pembaca yang budiman!!
SELAMAT THUN BARU 2014!



* * *

“The ABOEPRIJADI SANTOSO - PRABOWO SUBIANTO DEBATE“

Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu, 28 Desember 2013
----------------------------------

The ABOEPRIJADI SANTOSO - PRABOWO SUBIANTO DEBATE“

Sejak 20 Desember 2013 - - - -( tahu kan? ) -- - berlangsung perdebatan menarik dan PENTING sekali antara jurnalis kawakan Aboeprijadi Santoso (Amsterdam) dan Prabowo Subianto (Jakarta), Ketua parpol Gerindra. Perdebatan terjadi (sayangnya bukan di pers berbahasa Indonesia, tapi di media berbahasa Inggris) THE JAKARTA POST.

Perdebatan ini penting! Karena terjadi antara seorang dari kalangan pers versus seorang militer yang pernah bertugas di Timor Leste ketika Orba sedang berusaha menghancurkan kekuatan perjuangan kemerdekaan rakyat Timor Leste.

Perdebatan ini penting! -- Karena Prabowo adalah calon parpol Gerindra untuk pemilihan presiden 2014. Sedangkan Aboeprijadi Santoso mengenal perkembangan sekitar Timor Leste dan banyak menulis sekitar perjuangan rakyat Timor Leste untuk kemerdekaannya. Aboeprijadi adalah pengkritisi kebijakan Orba mengenai Timor Leste. Ia berusaha “memperkenalkan” kepada pembaca, seperti apa “profil” calon presiden Indonesia untuk pemilihan 2014 nanti itu.

Perdebatan ini penting! Karena menyangkut masalah politik Orba yang mengagresi Timor Leste, mendudukinya dan meng”annschlus”-nya ke wilayah RI.

Perdebatan ini penting! Karena menyangkut masalah kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh militer Orba di Timor Leste ketika itu.


* * *


Baik kiranya kita sarankan kepada (yang bersangkutan) agar perdebatan ini juga dilengkapi dengan teks bahasa Indonesianya. Serta disiarkan di media Indonesia yang berbahasa Indonesia.

Dengan demikian pembaca (berbahasa) Indonesia bisa dengan seksama mengikutinya dan belajar dari perdebatan itu.

Perdebatan penting antara Aboeprijadi Santoso versus Prabowo Subianto ini terlalu penting untuk dihentikan. Terlalu penting dan sayang sekali bila hanya bisa diikuti oleh yang bisa berbahasa Inggris saja.


* * *

VIETNAM Dan Perjuangan Rakyatnya Melawan AS

Kolom IBRAHIM ISA
Jum'at, 27 Desember 2013
-----------------------------------

VIETNAM Dan Perjuangan Rakyatnya Melawan AS

Sahabatku AGUS SALIM, baru-baru ini berkunjung ke Vietnam yang sudah bebas dari agresi dan dominasi Amerika Serikat.

Kesannya mendalam. Itu dituliskannya dan dibacakannya di hadapan sejumlah kawan-kawan Indonesia baru-baru ini, dalam suatu pertemuan ramah-tamah di Amsterdam. Pada penutupan ceritanya megenai kunjungannya ke Vietnam bersama istrinya, Agus Salim mendeklamasikan sajak yang dibuatnya sebagai kenang-kenangn tak terlupakan mengenaiVietnam dan perjuangan heroik yang dimenangkannya melawan negara besar supra yang paling heibat ketika itu: Amerika Serikat.

* * *

Aku tergugah dan terharu mendengarkan pembacaan sajak Agus Salim itu.

Pada penghujung tahun ini dan memasuki Tahun Baru 2014, aku mengundang kawan-kawan yang tak sempat hadir dalam pertemuan itu, dan para sahabat lainnya untk ikut tergugah oleh sajak Agus Salim.

Alangkah gagah perkasanya rakyat Veitnam – penduduk suatu negeri “kecil” dibandingkan dengan negara besar lainnya, namun telah mampu mengalahkan sang angkara murka yang hendak menguasainya.

* * *

AGUS SALIM:

MUSEUM PERANG
(Kota Ho Chi Minh)

Mig-21 dan B-52
Sisa-sisa pesawat terbang lama
Kini menganggur tak bergaya hampa
Mengarat berkarat jadi besi tua

Hanya pameran ribuan foto bukti nyata
Peninggalan 134 wartawan perang kuli tinta
Dari 11 bangsa negara
Tewas ketika mengabadikan neraka dunia

Menegakkan bulu roma foto penyiksaan
Tentara Vietkong tawanan
Dari helikopter ke bumi dilemparkan
Remuk badan tulang berpatahan
Peristiwa berdarah desa My Lai menggemparkan

Desa diserang tentara Vietkong tak diketemukan
170 penduduk warga desa tak berdosa jadi korban
Dalam parit dihabisi diterjang peluru bergelimpangan

Turis mancanegara berkerumun menyaksikan
Dengan sorotan pandang berlainan
Foto kebiadaban agresor penjahat perang
Dan yang dimusnahkan tak sempat pulang
Kejahatan berbuat dosa noda jangan diulang
Berperang ke negri orang
Kapanpun tak kan menang
Walau senjata canggih menunjang

Sakti berhasil seruan perjuangan gemilang
Dalam sajaknya Paman Ho pernah bilang:
'Ganyang sampai tentara Amerika terusir tertunggang
Hantam sampai kekuasaan boneka tumbang'

Mig-21 dan B-52
Kini perang sudah tiada
Tak bertarungan lagi di angkasa
Jadi lambang pertentangan dua ideologi semata

Kota Ho Chi Minh, September 2013

* * *



MARI RAYAKAN BERSAMA HARI NATAL – HARI LIBUR NASIONAL !!



Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 24 Desember 2013
--------------------------------


MARI RAYAKAN BERSAMA HARI NATAL – HARI LIBUR NASIONAL !!

* * *

Sudah menjadi kebiasaan di kalangan bangsa kita yang agamanya bukan Kristen . ., pada hari Natal mengucapkan Selamat Hari Natal . . . Perhatikan keta-kata ini . . .

bagi sahabat yang merayakan”. . .dst.

Bisa dimengerti karena yang bersangkutan, -- hendak menandaskan, meskipun bukan penganut agama Kristen tetapi menghormati yang beragama Kristen, dan mengucapkan SELAMAT HARI NATAL

* * *

Namun, . . . . Tidakkah dalam sikap demikian itu, tersirat ketidak-jelasan mengenai identitas bangsa? Bukankah nasion ini, negeri dan negara Indonesia yang berjejer-jejer dari Timur sampai ke Barat, dari Sabang sampai Merauké? Bukankah sejak ratusan tahun, bahkan lebih lama lagi, bangsa ini tumbuh dan berkembang sampai menjadi nasion Indonesia, merupakan suatu bangsa yang multi-etnis, multi-kultur, multi budaya dan multi-agama serta kepercayaan?!

Maka dalam pembangunan nasion Indonesia yang berlangsung dalam jangka waktu panjang serta terjalin dengan perjuangan untuk kemerdekaan nasional melawan kolonialisme dan imperialisme . .. . para pemimpin bangsa , semufakat, tiba pada kesimpulan bahwa nasion kita ini adalah BANGSA BHINNEKA TUNGGAL IKA, yang berbeda-beda tapi SATU.

Kalau dikatakan bahwa bangsa Afrika Selatan yang baru bebas dari rezim rasialis “Apartheid”, adalah suatu NASION PELANGI.... maka jauh sebelumnya di Asia Tenggara, -- telah terbentuk NASION PELANGI INDONESIA ... yang falsafah negaranya didasarkan atas PANCASILA.

* * *

Demikianlah kita baca bahwa Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menetapkan jumlah libur nasional tahun 2013 sebanyak 19 hari. Libur nasional yang ditetapkan terdiri atas libur bersama dan cuti kerja. Libur bersama untuk tahun 2013 berjumlah 14 hari dan cuti bersama lima hari.

Dalam ketetapan Hari Libur Nasional tercakup hari-hari Libur Nasional pelbagai agama dan kepercayaan.

Seperti hari Tahun Baru, Maulud Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Imlek, Hai Raya Nyepi Tahun |Baru Saka 1935, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Hari Raya Walsak 2557, Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Kemerdekaan RI, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru 1435 Hijrah, dan . . .

HARI NATAL.

Berlaku untuk seluruh warga bangsa Indonesia. Hari-hari tsb adalah Hari Libur Nasional. Tidak peduli asal etnisnya, keyakinan politiknya maupun agama dan kepercaaannya!

* * *

Dalam motto BHINNEKA TUNGGAL IKA … falsafahnya menekankan, menggaris-bawahi masalah maha pentingnya PERSATUN DAN KESATUAN BANGSA.

Maka pada waktu ini kita mengingat kembali anjuran dan ajaran Bung Karno tentang betapa pentingnya membangun dan memperkokoh persatuan bangsa ini, untuk menghadapi tantangan global hegemonisme dan imperialisme yang selalu mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan dan kedaulatan negeri dan negara Republik Indonesia.

Memang disinilah letaknya keunggulan dan keampuhan ajaran Bung Karno yang dituangkan a.l. Dalam karya politik klasik beliau “LAHIRNYA PANCASILA.”

* * *

Di sini pula kita memahami betapa benarnya kesimpulan yang diambil oleh historikus Belanda DR Bob Hering, bahwa Bung Karno adalah BAPAK NASION INDONESIA. Dan di sini pula kita sepakat dengan pernyataan Prof Franz Magnis Suseno, ketika ia mengomentari perdebatan sekitar film sutradara Hanung Bramanyo SUKARNO, a.l sbb:

Saya sendiri selalu kritis, bahkan sangat kritis, terhadap sekian segi/kebijakan Sukarno. Akan tetapi bagi saya Sukarno orang yang luar biasa, orang atasnya bangsa Indonesia boleh bangga, orang yang dengan segala self-centeredness bebas dari pamrih rendah, tidak mataduitan dan, betapa luar biasa, bebas dari rasa dendam.

Orang yang membuat orang Indonesia bangga bahwa ia orang Indonesia (yang membuat saya sakit hati adalah cara bagaimana Suharto memperlakukan Sukarno di tahun-tahun terakhir hidupnya)”.

* * *

Marilah kita merayakan bersama Hari Libur Nasional – HARI NATAL- sebagai satu bangsa dan nasion yang BERBHINEKA TUNGGAL IKA!


* * *


Wednesday, December 25, 2013

MARI RAYAKAN BERSAMA HARI NATAL – HARI LIBUR NASIONAL !!

Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 24 Desember 2013
--------------------------------



MARI RAYAKAN BERSAMA HARI NATAL – HARI LIBUR NASIONAL !!

* * *

Sudah menjadi kebiasaan di kalangan bangsa kita yang agamanya bukan Kristen . ., pada hari Natal mengucapkan Selamat Hari Natal . . . Perhatikan keta-kata ini . . .

bagi sahabat yang merayakan”. . .dst.

Bisa dimengerti karena yang bersangkutan, -- hendak menandaskan, meskipun bukan penganut agama Kristen tetapi menghormati yang beragama Kristen, dan mengucapkan SELAMAT HARI NATAL

* * *

Namun, . . . . Tidakkah dalam sikap demikian itu, tersirat ketidak-jelasan mengenai identitas bangsa? Bukankah nasion ini, negeri dan negara Indonesia yang berjejer-jejer dari Timur sampai ke Barat, dari Sabang sampai Merauké? Bukankah sejak ratusan tahun, bahkan lebih lama lagi, bangsa ini tumbuh dan berkembang sampai menjadi nasion Indonesia, merupakan suatu bangsa yang multi-etnis, multi-kultur, multi budaya dan multi-agama serta kepercayaan?!

Maka dalam pembangunan nasion Indonesia yang berlangsung dalam jangka waktu panjang serta terjalin dengan perjuangan untuk kemerdekaan nasional melawan kolonialisme dan imperialisme . .. . para pemimpin bangsa , semufakat, tiba pada kesimpulan bahwa nasion kita ini adalah BANGSA BHINNEKA TUNGGAL IKA, yang berbeda-beda tapi SATU.

Kalau dikatakan bahwa bangsa Afrika Selatan yang baru bebas dari rezim rasialis “Apartheid”, adalah suatu NASION PELANGI.... maka jauh sebelumnya di Asia Tenggara, -- telah terbentuk NASION PELANGI INDONESIA ... yang falsafah negaranya didasarkan atas PANCASILA.

* * *

Demikianlah kita baca bahwa Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menetapkan jumlah libur nasional tahun 2013 sebanyak 19 hari. Libur nasional yang ditetapkan terdiri atas libur bersama dan cuti kerja. Libur bersama untuk tahun 2013 berjumlah 14 hari dan cuti bersama lima hari.

Dalam ketetapan Hari Libur Nasional tercakup hari-hari Libur Nasional pelbagai agama dan kepercayaan.

Seperti hari Tahun Baru, Maulud Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Imlek, Hai Raya Nyepi Tahun |Baru Saka 1935, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Hari Raya Walsak 2557, Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Kemerdekaan RI, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru 1435 Hijrah, dan . . .

HARI NATAL.

Berlaku untuk seluruh warga bangsa Indonesia. Hari-hari tsb adalah Hari Libur Nasional. Tidak peduli asal etnisnya, keyakinan politiknya maupun agama dan kepercaaannya!

* * *

Dalam motto BHINNEKA TUNGGAL IKA … falsafahnya menekankan, menggaris-bawahi masalah maha pentingnya PERSATUN DAN KESATUAN BANGSA.

Maka pada waktu ini kita mengingat kembali anjuran dan ajaran Bung Karno tentang betapa pentingnya membangun dan memperkokoh persatuan bangsa ini, untuk menghadapi tantangan global hegemonisme dan imperialisme yang selalu mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan dan kedaulatan negeri dan negara Republik Indonesia.

Memang disinilah letaknya keunggulan dan keampuhan ajaran Bung Karno yang dituangkan a.l. Dalam karya politik klasik beliau “LAHIRNYA PANCASILA.”

* * *

Di sini pula kita memahami betapa benarnya kesimpulan yang diambil oleh historikus Belanda DR Bob Hering, bahwa Bung Karno adalah BAPAK NASION INDONESIA. Dan di sini pula kita sepakat dengan pernyataan Prof Franz Magnis Suseno, ketika ia mengomentari perdebatan sekitar film sutradara Hanung Bramanyo SUKARNO, a.l sbb:

Saya sendiri selalu kritis, bahkan sangat kritis, terhadap sekian segi/kebijakan Sukarno. Akan tetapi bagi saya Sukarno orang yang luar biasa, orang atasnya bangsa Indonesia boleh bangga, orang yang dengan segala self-centeredness bebas dari pamrih rendah, tidak mataduitan dan, betapa luar biasa, bebas dari rasa dendam.

Orang yang membuat orang Indonesia bangga bahwa ia orang Indonesia (yang membuat saya sakit hati adalah cara bagaimana Suharto memperlakukan Sukarno di tahun-tahun terakhir hidupnya)”.

* * *

Marilah kita merayakan bersama Hari Libur Nasional – HARI NATAL- sebagai satu bangsa dan nasion yang BERBHINEKA TUNGGAL IKA!


* * *

SEKITAR FILM 'SUKARNO" DISKUSI DAN PERDEBATAN BANYAK CARA UTK MENGENAL SUKARNO

Ibrahim Isa
Sabtu, 21 Desember 2013
--------------------------------

SEKITAR FILM 'SUKARNO"
DISKUSI DAN PERDEBATAN

BANYAK CARA UTK MENGENAL SUKARNO
YANG PALING BAIK BACA KARYA-KARYANYA SEJAK 1920-AN S/D 1966

* * *

Teman-teman y.b. ----

Jangan pesimis . . . . Tidak sedikit bahan dan tulisan tentang Sukanro.
Kita masih bisa baca karya-karya politik beliau yang sudah terdokumentasi rapi di buku-buku DI BAWAH BENDERA REVOLUSI I, II, -- BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT, Cyndi Adams .. dan REVOLUSI BELUM SELESAI I, II. . . . . . .

Bacalah dan berusahalah memahaminya . . KALAU BETUL INGIN KENAL BUNG KARNO . . . Keunggulan Sukarno ialah, bahwa BELIAU PALING BANYAK BICARA DAN MENULIS .. untuk membeberkan fikiran, pandangan dan sikap politiknya . . . Pelajarilah dengan sungguh-sungguh . . .

Tentu perlu membaca bahan-bahan yang menentang Sukarno. Juga perlu baca buku yang bersangkutan dengan Sukarno yang di tulis a.l oleh sejarawan muda Dr Aswi Warman Adam dan Dr Baskara Wijaya . . . dll .. . .

Jangan sambil lalu membacanya . .
BACALAH KARYA-KARYA POLITIK SUKARNO DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH . . Benar apa yang pernah ditulis oleh Pramudya A. Tur . .. Tidak kenal Sukarno . . . maka tidak kenal Indonesia . . .

Maka sejarawan Belanda Prof DR Bob Hering mengatakan bahwa SUKARNO ADALAH BAPAK NASION INDONESIA . . .

Mau tahu apa sebabnya Bob Hering bicara demikian ? Silakan baca bukunya . . .

Sehingga dengan demikian dikusi dan perdebatan kita tentang SUKARNO diharapkan bisa memperoleh hasil yang positif. . . AGAR TIDAK ASAL-ASAL SAJA . . ..

Film “SOEKARNO” Menuai Kritik Keras

Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu, 21 Desember 2013
----------------------------------
Film “SOEKARNO” Menuai Kritik Keras
* * *
Kesan DR SALIM SAID “SETELAH MENONTON (Film) SUKARNO
* * *

Beberapa hari yang lalu aku menerima kiriman dari sahabatku sejarawan Dr Hoesein Rushdy sebuah foto. Di situ diabadikan suatu aksi unjuk rasa puluhan pendemo di depan kantor PT Tripar Multivision, Jakarta. Mereka memprotes film baru tentang Sukarno yng disutsradarai oleh Hanung Barmantyo.

Pengunjuk rasa yang yang beraksi atas nama “Masyarakat Pencinta Bung Karno”, menyatakan bahwa film tsb adalah UPAYA DESOEKARNOISASI, Mereka menuntut penghentian pemutaran film Soekarno. Menurut mereka film karya Hanung Bramantyo tsb banyak memotong peristiwa sejarah perjuangan saat melawan Jepang.

Tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa pembutan film SOEKARNO adalah kelanjutan yang logis dari kampanye-media tertentu di masyarakat untuk “menghidupkan kembali imago-buruk mantan Presiden Suharto” yang sudah babak-belur dilanda gerakan Reformasi dan Demokratisasi -- karena prestasinya bergelimang dengan KKN. Dan berakhir dengan Suharto “lengser keprabon – mandek pandito” . . .

Proses itu menunjukkan betapa bosan dan muaknya masyarakat dengan politik-ekonomi pelelangan kekayaan tanah air dan penjualan bangsa kepada kekuatan modal monopoli kapitalisme global. Sesungguhnya bangkrutnya politik rezim Orba dan tuntutan masyarakat untuk suatu PERUBAHAN FUNDAMENTAL dalam politik-ekonomi Indonesia yang mengutamakan kepentingan tanah air dan bangsa, sudah menjadi kenyataan, realita yang pasti.

Para pembela politik-ekonomi rezim Orba kini berusaha mengangkat kembali imago Suharto. Di segi lain mereka MELAKUKAN KAMPANYE MEMBURUKKAN IMAGO BAPAK BANGSA BUNG KARNO. Seperti yang dinyatakan oleh “Masyarakat Pencinta Bung Karno”, suatu “upaya DESOEKARNOISASI”. Dalam bahasa cuaca, apa yang dilakukan para pembela Suharto dan kekuatan anti-Sukarno ini adalah suatu ARUS SAKAL!! MEMBALIKKAN PERKARA . .. Yang cepat atau lembat keseluruhannya akan dicampakkan oleh logika normal masyarakat Indonesia.

* * *

Ditiupkanlah isu-isu bahwa rakyat “merindukan kembalinya jaman Orba” . . Lalu dipopulerkan celetukan -- “Lebih enak jamanku toh?' Entah berapa ratus atau ribu “billboard” foto Suharto tersenyum . . . yang disebarkan dan dipasang dimana-mana. Mengiringi dan meramaikan dibangunnya “musium Suharto” ( 1 Maret 2013) di Godean, Kemusuk, Sleman D.I. Yogyakarta.

Di Facebook bisa dibaca banyak lagi kritik terhadap film karya Hanung tsb.

* * *

Mantan Dubes RI di Praha, DR Salim Said menyatakan di awal komentarnya bahwa “Setelah menonton Sukarno, film terbaru Hanung Bramantyo, saya harus dengan sedih menyatakan kekecewaan saya”.

Tulisnya lagi: Kesan pertama saya setelah meninggalkan gedung pertunjukan, Hanung tidak mempelajari dengan baik Soekarno dan dinamika perjalanan hidupnya. Lalu dinyatakannya terus terang bahwa karya Hanung film Soekarno itu, adalah “SUATU KECOROBOHAN KONYOL!!”.

Berikut ini lengkapnya kesan Salim Said tampil dengan tulisan:

Setelah Menonton Sukarno
Oleh: Salim Said


Setelah menonton Sukarno, film terbaru Hanung Bramantyo, saya harus  dengan sedih menyatakan kekecewaan saya. Hanung adalah salah seorang sutradara terbaik Indonesia sekarang. Filmnya ttg Kiyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) adalah satu dari beberapa film Indonesia terbaik hingga saat ini secara sinematis. Film itu dibuat dengan teliti dan dengan selera yang bagus berdasarkan skenario yang rapi dalam mengungkapkan jalannya cerita.

Ketika saya menjadi salah seorang anggota juri FFI waktu itu, saya berjuang agar karya Hanung itu mendapatkan hadiah  sebagai film terbaik. Kami para juri akhirnya sepakat, tapi panitia FFI membatalkan keputusan kami.

Sebagai mantan kritikus film majalah TEMPO, saya termasuk penonton awal Sukarno sesaat setelah film produksi Raam Punjabi itu memasuki pasar. Kesan pertama saya setelah meninggalkan gedung pertunjukan, Hanung tidak mempelajari dengan baik Soekarno dan dinamika perjalanan hidupnya.

Mungkin untuk mengatasi kelemahannya dalam hal tersebut, film muncul sebagai serangkaian fragmen-fragmen perjalanan hidup Soekarno. Ini sangat berbeda dengan perjalanan hidup Ahmad Dahlan yang diceritakan secara lancar pada karya Hanung sebelumnya.

Dinamika hidup Soekarno memang lebih rumit dari hidup Kiyai Dahlan. Tapi hal demikian sudah harus diketahui Hanung sebelum memulai shooting filmnya. Seharusnya Hanung mencermati dengan saksama skenario (jika ditulis orang lain) sebelum menterjemahkannya ke layar lebar.

Akibat dari kelemahan dan kurangnya persiapan sutradara dan kelemahan skenario, yang jadi tokoh menonjol dalam film itu bukan Sukarno atau Hatta, melainkan Syahrir. Dalam bahasa orang film, Syahrir adalah protagonis dan Sukarno adalah antagonis.

Bukan cuma itu, akibat kecerobohan skenario, Sukarno tampil dalam karya Hanung itu sebagai seorang seks maniak yang bermoral rendah dan tanpa perasaan. Tidak ada digambarkan proses yang meyakinkan lahirnya keputusan Sukarno jatuh cinta dengan Fatma yang menyebabkan Inggit meninggalkan Sukarno. Perkawinan Sukarno dengan Inggit adalah cerita tentang daya tarik Sukarno yang berhasil "merebut" Inggit dari suami pertamanya, Haji Sanusi.

Dengan menggambarkan Sukarno mudah "mencampakkan" Inggit yang lebih tua untuk mendapatkan Fatma yang masih remaja, kesan yang dipancarkan oleh film karya Hanung adalah gambaran Sukarno yang sekmaniak, egois dan tidak tahu menghargai pengorbanan Inggit.

Pada bagian yang menggambarkan kelahiran Guntur (suatu penggambaran yang berlebihan dan nyaris tidak menyumbang apa-apa terhadap jalan cerita) memang ada dialog tentang Sukarno yang bahagia karena  akhirnya mendapatkan keturunan  setelah sebelumnya hanya punya sejumlah anak angkat. Tapi akan lebih berguna bagi jalan cerita dan watak Sukarno jika pernyataan Sukarno itu dimunculkan ketika Sukarno akhirnya mengambil Fatma yang remaja untuk menggantikan Inggit yang tidak kunjung melahirkan keturunan.

Adegan Sukarno ikut "bekerja" seperti banyak Romusha yang menderita, (di depan kamera para pemotret  Kantor Propaganda Jepang) adalah kreasi  Hanung yang mungkin dimaksudkan sebagai gambaran betapa menderitanya Sukarno sebagai "kaki tangan " Jepang. Tapi karena Syahrir sudah dan terus menerus digambarkan sebagai tokoh anti Jepang, maka kesan yang timbul dari adegan kerja Sukarno di tengah-tengah penderitaan para Romusha, akhirnya hanya makin menekankan Sukarno sebagai kolaborator Jepang yang menjual rakyatnya untuk menjadi kuli bagi pemerintahan militer Jepang.

Tidak kurang menarik mengamati kecerobohan sutradara dan penata busana  pada adegan rapat yang melahirkan Pancasila. Pada adegan itu wakil golongan Islam bukan saja digambarkan sebagai grombolan berangasan yang berteriak-teriak memaksakan Syariat Islam sebagai dasar negara, mereka juga ditampilkan dalam pakaian yang mengingatkan saya para pekerja asal anak benua India saat mereka membersihkan Masjidil Haram di Mekkah.

Kalau saja Hanung dan penulis skenarionya membaca secara saksama sejarah persiapan kemerdekaan Indonesia menjelang takluknya Jepang, niscaya kecerobohan konyol demikian pasti bisa dihindarkan. (cetak tebal oleh I.I.)

Tentu ada kekecualian terhadap komentar saya, jika Hanung memang berpendirian bahwa Sukarno adalah seorang seksmaniak yang mencampakkan Inggit dengan dingin agar bebas  memetik daun segar (Fatma) di Bengkulu. Juga kalau Hanung memang melihat Sukarno sebagai kolaborator Jepang dan Syahrir sebagai patriot.

Dan dalam soal penggambaran rokoh-tokoh Islam dan pakaian mereka yang bagaikan kuli yang membersihkan Masjidil Haram, Hanung barangkali memang punya sikap merendahkan wakil-wakil Islam dalam sidang membicarakan dasar negara waktu itu.

* * *

Kepada DR Hoesein Rusdhy yang mengirimkan bahan tentang unjuk rasa itu, kutulis: Bila benar-benar serius siapa saja yang hendak membuat film tentang Bung Karno . .. Ceriteranya sebaiknya disusun oleh sebuah komisi atau panitia . ..
Mutlak mencakup sejarawan seperi Dr Aswi Warman Adam dan Dr Baskara Wardaya, Bonnie Triyana, Wilson, Hilmar Farid dll.. . . . . . .

Riwayat BK seyogianya ---- disusun atas dasar karya-karya politiknya yang telah dibukukan seperti "Dibawah Bendera Revolusi" Jiid I, II, dan "Revolusi Belum Selesai", Jilid I, II. DAN . . . . . . buku edisi terakhir "BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT", Cindy Adams (1965). . . dll . . . . ..
Hanya dengan cara demikian baru ceritera BK bisa dianggap serius . . . .
.. Kalau tidak jangan-jangn hanya mengada-ada saja . . .. atau berdongeng tanpa dasar . . . .

* * *

Ketika bertukar fikiran dengan kawanku Yanti Mirdayanti, dosen di Universitas Hamburg, Jerman, kukatakan, sbb:

Tentang seorang tokoh atau peristiwa sejarah telah banyak ditulis ceritera dan novel . . . . Juga telah dibuat film cerita . . . . Ada keleluasaan penulis/sutradara untuk membubuhkan interpretasinya bahkan variasinya sendiri. . . . . . .

Namun, . . . Bagaimanapun bila menulis ceritera atau dokumentasi tentang seorang tokoh sejarah . . . bukankah pada tempatnya SIPENULIS /SUTRADRA berusaha MENGENAL tentang tokoh yang mau ditulisnya? Betapapun fantasi dan fiksi yang ada diotak penullis/sutradara tsb . . . DIA SEYOGIANYA terlebih dahulu berusaha MENGENAL TENTANG ORANG YANG DICERITERAKANNYA ITU . ..

Ia bebas berceritera, itu termasuk FREEDOM OF EXPRESSION . . . freedom of speech, writing etc... Tapi kalau misinya adalah untuk memberikan pencerahan sekitar sejarah bangsa . . . jangan terlalu banyak fiksi atau fantasi penulis sendiri . . . Yang pokok adalah mengetahui benar tentang tokoh mengenai siapa ia akan tulis atau bikin film . .?, . Jangan mengutamakan fantasi atau fiksinya sendiri . . . Tapi kalau tokh mau mendahulukan fantasi atau fiksi serta interpretasinya sendiri . . ., ITUPUN TIDAK AKAN ADA YANG MELARANGNYA .... FREEDOM OF EXPRESSION . . . . .

* * *

Tampaknuya Hanung Barmantyo tidak hanya berfantasi dan berfiksi tentan SOEKARNO., . . seperti seru pengunjuk rasa “Masyarakat Pencinta Bung Karno”:

Yang dilakukan Produser Sutradara HANUNG BARMANTYO, adalah suatu UPAYA DESOEKARNOISASI!!

* * *

Thursday, December 19, 2013

"I AM MALALA” – 'AKU MALALA' (Terbitnya buku otobiografi Malala Yousafzai)

Kolom IBRAHIM ISA
Kemis, 19 Desember 2013
-----------------------------------


"I AM MALALA” – 'AKU MALALA'
(Terbitnya buku otobiografi Malala Yousafzai)


* * *


Ya, itulah nama buku baru yang terbit di penghujung tahun 2013. Segera kupesan melalui internet (bol.com) pada tg 17 Des kemarin . Kontan buku itu kuterima sehari kemudian, 18 Desember, di kotak posku di rumah. Alangkah gembiranya memiliki buku berharga ini. Harganya cuma: Euro 29, -- ongkos kirim gratis.-- Tebal 276 halaman, dihiasi dengan 14 foto-foto menarik yang bersejarah dan terus membuat sejarah.


* * *


MALALA YOUSAFZI, menulis bukunys dengan bantuan jurnalis Inggris terkenal Christina Lamb. Diterbitkan pertama oleh penerbit Weidenfeld & Nicolson, London.
Dari judulnya itu saja --- sudah terasa menggeloranya jiwa dan semangat serta tekad penulisnya . . . Seolah-olah mengumumkan ke seluruh dunia: “Ini aku Malala Yousafzai, putri Pakistan pejuang demi hak memperoleh pendidikan bagi kaum perempuan, khususnya anak-anak perempuan.”


Meskipun Taliban menembakkan beberapa peluru tajam ke kepalaku, yang menyebbkan aku nyaris tewas . .. tapi AKU TAK MENYERAH OLEH TEROR TALIBAN ….AKU TERUS BERJUANG DEMI HAK-HAK KAUM PEREMPUAN UNTUK PENDIDIKAN SAMA SEPERTI HALNYA ANAK LELAKU PUNYA HAK UNTUK PENDIDIKAN


* * *


Pada tanggal 09 Oktober 2012, dunia dikejutkan oleh kekerasan biadab Taliban yang berusaha membunuh seorang aktivis untuk hak-hak bersekolah bagi kaum perempuan Pakistan, yang baru memasuki usia 15 tahun.
Ketika dalam perjalanan pulang dari sekolahnya, gadis MALALA YOUSUFZAI, diberondong tembakan pistol kelompok teroris Taliban. Seketika nyaris berakhir hidup Malala. Peluru pas bersarang di kepalanya. Hanyalah "keajaiban" yang telah menyelamatkan jiwa gadis remaja murid sekolah di lembah Swat, Pakistan itu. Dunia mengurut dada, marah dan memprotes tindakan biadab Taliban tsb.
Respek dunia tertuju pada keluarga Malala, khususnya kepada ayahnya Malala. Ziuddin. Ia tetap merasa bahagia dan bangga punya anak perempuan, dalam suatu masyarakat Pakistan, yang merayakan kelahiran seorang bayi putera dengan tembakan senapan, tetapi menyembunikannya di balik tirai kelambu kamar, bila yang lahir seorang bayi perempuan. . . . . Meskipun menghadapi ancaman dan teror Taliban, seluruh keluarga Malala dengan kuat menyokong Malala meneruskan kegiatannya demi hak pendidikan bagi kaum perempuan Pakistan dan dunia.


* * *


Apa yang terjadi kemudian dengan Malala, ternyata di luar rencana, impian dan harapan Taliban. Dengan tindakan terornya itu mereka hendak membendung arus tuntutan untuk diberlakukannya HAK SAMA UNTUK PEREMPUAN DI PAKISTAN. Justru sebaliknya yang kita saksikan: Masyarakat Pakistan, khususnya kaum perempuannya setapakpun tidak mundur dari perjuangan dan tuntutan mereka untuk KEADILAN BAGI KAUM PEREMPUAN PAKISTAN. Pertama-tama MALALA sendiri sedikitpun tidak terintimidasi oleh aksi biadab Taliban itu.


Baik di dalam negeri Pakistan maupun di sejagat ini, banjir curahan pernyataan solidaritas dengan Malala dan perjuangannya. Semua mengutuk kaum teroris Taliban yang sampai dewasa ini masih mengeluarkan ancaman mereka akan membunuh MALALA.
Tidak kurang dari organisasi dunia PBB, telah mempersilahkan Malala untuk naik mimbar dan mengucapkan pidatonya – Malala yang baru mencapai usia 16 tahun itu, menyerukan ke seluruh dunia, agar seluruh dunia bergerak tegas untuk memberlakukan HAK PEREMPUAN UNTUK PENDIDIKAN. Dan dalam umur termuda sepanjang sejarah, telah dicalonkan sebagai pemenang Hadiah Nobel untuk Perdamaian 2013.


* * *


Malala tidak hanya menyuarakan TUNTUTAN, ia kongrit mendirikan DANA MALALA (Malala Fund), sebuah organisasi yang tidak mengejar keuntungan (NON-PROFIT ORGANIZATION) – Malala Funda melakukan investasi pada progoram=program pendidikan yang dikelola masyarakat, dan memberikan dukungan pada penggiat-penggiat usha pendidikan di seluruh dunia.
Menjelaskan sekitar kegiatan “Malala Fund”, Malala menulis a.l sbb:
Saya menulis buku ini dengan tujuan menyuarakan seruan saya atas nama jutaan perempuan di seluruh dunia, yang haknya untuk bersekolah telah dirampas, dan untuk merealisasi potensi mereka.
Saya berharap cerita saya akan memberikan inspirasi kaum perempuan untuk menyatakan suara mereka serta memeluk kekuatan di dalam dirinya sendiri. Tetapi misi saya atidak berhenti di situ saja. Misi saya, misi kita semua, menuntut agar kita bertindak tegas untk mendidik kaum wanita dan memberdaqyakan mereka untuk mengubah hidup mereka dan kehidupan masyrakat.


Itulah sebabnya maka saya mendirikan MALALA FUND (Keterangan lebih lanjut bisa di lihat di www.malalafund.org)


* * *


Terbitnya buku “I AM MALALA” – “AKU MALALA”.. adalah jawaban teramat ampuh Malala Yousafzai terhadap kekerasan dan terorisme Taliban.


Aku Malala” merupakan sumbangsih 2013 memasuki Tahun Baru 2014, -- paling indah dari Malala pada kegiatan dan perjuangan kaum perempuan sedunia untuk memperoleh akses universal HAK (PENDIDIKAN) YANG SAMA dengan yang diperoleh kaum priya. (ibrahimisa.blogspot.com).


* * *

MENGENANG AMIR SJARIFUDDIN - BAPAK BANGSA

Kolom IBRAHIM ISA
Kemis, 19 Desember 2013
------------------------------------
--


MENGENANG AMIR SJARIFUDDIN   -   BAPAK BANGSA  

(27 Mei 1907 - 19 Desember 1948)

MASUKAN 19 DESEMBER 2013 DARI WILSON OBRIGADOS
================================================

"JAS MERAH" --   JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH!!


*    *    *

Masukan pagi ini dari sahabatku, sejarawan muda,  Wilson Obrigados

*    *    *

Malam, 19 Desember 1948, sebuah truck militer mengangkut Amir Sjarifuddin dkk ke Ngalihan, Surakarta.

Penduduk diminta menggali kuburan massal.
Amir maju kedepan meminta menjadi orang pertama yg dieksekusi.

Setelah menyanyikan lagu Internasionale, kepalanya di tembak oleh seorang militer bangsanya sendiri

.Mengenang Amir Sjarifuddin Bapak Bangsa
(27 mei 1907-19 desember 1948)

*    *    *

Wednesday, December 18, 2013

SEKITAR FILM TENTANG BUNG KARNO





Kolom IBRAHIM ISA
Rabu, 18 Desember 2013
-----------------------------------

SEKITAR FILM TENTANG BUNG KARNO

*    *    *


Pak Hoesein Rushdy y.b., ------

Bila benar-benar serius siapa saja yang hendak membuat film tentang Bung Karno . ..
Ceriteranya sebaiknya disusun oleh sebuah komisi atau panitia . ..

Mutlak mencakup sejarawan seperti Dr Aswi Warman Adam dan Dr Baskara, Bonnie Triyana, Wilson, Hilmar Farid dll.. . . . . . .

*   *    *

Riwayat BK seyogianya ---- disusun atas dasar karya-karya politiknya yang telah dibukukan seperti "Dibawah Bendera Revolusi" I, II, dan "Revolusi Belum Selesai", I, II.
DAN . . . . . . buku edisi terakhir "BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT", Cindy Adams (1965). . . dll . . . . ..

*    *    *

Hanya dengan cara demikian baru ceritera BK bisa dianggap serius . . . .

Kalau tidak jangan-jangn hanya mengada-ada saja . . .. atau berdongeng tanpa dasar . . . .


Salam hangat,

SEPEREMPAT ABAD PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN INDONESIA (Di Belanda) – (1)

Kolom IBRAHIM ISA

Senin, 16 Desember 2013
----------------------------------

SEPEREMPAT ABAD PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN INDONESIA
(Di Belanda) – (1)

* * *

Belanda . . . .Musim dingin 2013!

Dibandingkan dengan negeri-negeri Eropah lainnya ---- Misalnya dengan negeri-negeri yang ada di "di pedalaman" benua Eropah – apalagi yang terletak di bagian Utara, seperti Finlandia, atau negeri-negeri Skandinavia, di Belanda kemarin itu, tanggal 15 Desember, termasuk musim dingin yang "lumayan". Salju masih belum turun. Tidak ada hujan. Dan angin sekadar sepoi-sepoi basa saja. Tapi, untuk orang dari negeri tropis seperti Indonesia, suhu kemarin itu sudah termasuk dingin.

* * *

Dalam situasi cuaca dan suhu demikian itulah -- tidak kurang dari 126 hadirin (tidak terhitung anak-anak dan bayi) . . . memenuhi ruangan pertemuan sekolah “Schakel” di Diemen Noord. Umur mereka berkisar antara 5 bulan (putranya Asih dan Yuri yang nomor dua. Asih adalah putrinya Wati dan Sungkono), sampai yang sudah mencapai usia 87th (Ciska Pattipilohy). Luar biasa!

Mereka berdatangan dari Amsterdam, Purmerend, Almere, Utrecht, Woerden, Zeist, Rotterdam, Leiden, De Haag, dan sementarqa kota-kota lainnya di Selatan dan Utara Amsterdam. Ada juga yang datang dari Keulen, Jerman. Mereka berdatangan dengan wajah cerah dan gembira berkumpul bersama. Diundang oleh Vereeniging “Perhimpunan Persaudaraan Indonesia”. UNTUK BERSAM-SAMA MEMPERINGATI DAN MERAYAKAN SEPEREMPAT ABAD BERDIRINYA “PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN” -- (04 Desember 1988) .

Bagi orang-orang Indonesia di luar negeri yang berkumpul hari kemarin itu di Diemen Noord, di bawah bimbingan-acara, anggota Pengurus Taufik Tahrawi, -- adalah hari luar biasa. Selain yang utama adalah untuk MEMPERINGATI DAN MERAYAKAN 25 TAHUN PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN, – -- , juga merupakan kesempatan bersilaturahmi. Tempat untuk saling cerita, besalaman dan berpelukan melepas rindu antara sesama kawan dan yang nasib.

Banyak diatara hadirin adalah kawan-kawan yang menurut istilah mantan Presiden Abdurrahman Wahid, adalah orang-orang yang terhalang pulang. Namun banyak juga yang hadir itu "bukan" orang yang paspornya secara sewenang-wenang dicabut penguasa sesudah terjadi Peristiwa Tragedi Nasional 1965. Tampak diantara hadirin sejumlah generasi muda. Ada yang dari YSBI (Yayasan Sejarah dan Budaya Indonesia), St Nusantara, St Dian, LPK-65 di Belanda, Bhinneka Tunggal Ika, dan dari St Wertheim .

Hadirin yang lain yang tidak ada dalam peretemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh St Perhimpunan Persaudaraan, dalam beberapa tahun belakangan ini ( kongkritnya sejak Dubes KBRI dijabat J. Habibie), -- yang tampak hadir kemarin itu adalah seorang Sekretaris Ketiga Bagian Politik KBRI Den Haag. Ini ada ceriteranya sendiri. Pengurus Persaudaraan mengirimkan undangan khusus kepada Dubes KBRI untuk menghadiri Hari Ultah Ke-25 Persaudaraan. Penghubung Persaudaraan, MD Kartaprawira, diutus ke KBRI untuk menyampaikan undangan tsb. Beberapa kali KBRI diundang di waktu panjang yg lalu, tatapi orang dari KBRI tidak pernah hadir dan juga tidak pernah memberitahu bahwa tidak akan hadir. Kali ini KBRI mengirimkan udangan yang diterimanya dari Perhimpunan Persaudaraan tsb ke Jakarta. Karena Ibu Dutabesar ketika itu sedang di Jakarta. Ibu Dutabesar lalu mengirimkan instruksi ke KBRI Den Haag agar ada yang hadir dari KBRI pada Hari Ultah Ke-25 Perhimpunan Persaudaraan. Suatu perubahan besar yang perlu disambut!!

Sekretaris Ketiga KBRI Dumas, mendapat kehormatan, untuk bersama ketua Pengurus Persaudaraan, Sungkono, memotong TUMPENG, ketika dimulainya acara makan bersama.

* * *

Kepada Ketua Perhimpunan Persandaraan, Sungkono, yang berdiri di pintu masuk menyambut tamu-tamu yang berdatangan, -- ku-ucapkan SELAMAT ULTAH KE-25 ! Bukan soal sederhana, Bung! Bisa berdiri, bertahan dan bergiat demi Tanah Air dan Bangsa di Belanda ini, selama 25 tahun. Ya, kata Sungkon tidak sederhana!!

Dalam rangka memperingati Ultah Ke-25 Perhimpunan Persaudaran, Pengurus menerbitkan nomor khusus VP INFORMASI, dimana dimuat sambutan Ketua Pengurus Persaudaraan Sungkono, dan tulisan sekitar Perhmpunan Persaudaraan oleh Farida Rachmat Ishaya dan M.D. Kartaprawira. Juga dimuat sebuah sajak Aminah Idris dan Profil almarhum pejuang kemerdekaan Indonesia Franciska Fanggidaej. Dan lain-lain artikel dan tulisan.

Hari Ultah Ke-25 Perhimpunan Persaudaran dimeriahi dengan paduan suara, tari-tarian (antaranya tari Nelayan dari Bali dan Tari Payung dari Jabar), pembacaan sajak-sajak oleh penyair Chalik Hamid dan Sungkono. Setelah itu dengan diawali oleh memotong NASI TUMPENG, dimulailah acara makan bersama, dengan rendang dan semur ayamnya, kerupuk, balado telur, tumis buncis, urap, lemper, kueh lapis, dll . . . Semua itu adalah hidangan bersahabat yang disajikan PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN kepada para undangan. Yang dengan sedapnya dinikmati bersama . . . . Pertemuan ditutup dengan acara BERPOCO-POCO

* * *

Di bagian kedua dari tulisan nanti, akan disoroti beberapa asapek visi dan misi Persaudaraan yang tercantum dalam sambutan Ketua Pengurus Sungkono.

Dalam tulisan kali ini disiarkan kembali sebuah tulisan yang dibuat 4 tahun yang lalu, setelah terpilihnya Pengurus Baru Perhimpunan Persaudaraan. Dimaksudkan untuk memberikan sekadar gambaran jalan yang ditempuh oleh Perhimpunan Persaudaran Indonesia di Belanda selama periode yang ditinjau.

    * * *

    BRAVO 'PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN'!
    Oleh Ibrahim Isa ---Minggu, 04 Oktober 2009


    Aku menulis ini menurut apa adanya! Bukan karena aku anggota Vereniging
    Perhimpunan Perasaudaraan di Belanda! Memang tulisan ini sekadar 'Catatan Partikeliran' mengenai rapat umum anggota Perhimpunan yang berlangsung hari ini dari jam 11.30 sampai jam 04.30 sore di gedung sekolah 'Schakel', Diemen Noord. Pertemuan tsb memang benar-benar berlangsung cekak-aos, zakelijk dan harmonis. Dan yang penting, sukses! Sekalipun tulisan ini adalah suatu catatan partikeliran, tetapi signifikan. Mengenai suatu pertemuan yang mengesankan! Suatu rapat yang antusias dan berhasil baik! Pengurus yang lama dipilih kembali dengan
    aklamasi!


    Jadi, -- aku menulis tentang kegiatan Perhimpunan Persaudaraan hari ini, juga, samasekali bukan disebabkan karena aku kenal ketua-ketuanya, masing-masing Sungkono dan Farida Ishaya Rachmat dan anggota Pengurus lainnya, seperti Taufik Tahrawi. Kebetulan, hari ini Sungkono yang memimpin rapat dan Farida yang menyampaikan laporan kegiatan Perhimpunan selama berfungsi dua tahun belakangan ini sebagai pengurus hasil pilihan anggota.


    * * *


    Bagi pembaca yang belum mengenalnya: 'Vereniging Perhimpunan
    Persaudaraan Indonesia' di Belanda, adalah sebuah organisasi
    sosial-budaya yang terbuka
    . Terdiri dari orang-orang Indonesia yang
    bermukim di Belanda. A.l yang tinggal di Amsterdam, Utrecht, Zeist,
    Woerden, Anrhem, Den Haag, Leyden, Rotterdam, Purmerend, dll tempat di
    negeri Belanda. Perkumpulan orang-orang Indonesia tsb didirikan lebih 20
    tahun yang lalu. Para pengambil inisiatif dan pendirinya adalah
    orang-orang Indonesia (mengikuti istilah Gus Dur) 'yang terhalang
    pulang'. Di persekusi oleh Orba, mereka tidak mau menjerah pada 'nasib'.
    Meskipun dipaksa menjadi eksil di negeri Belanda, mereka memelihara
    semangat cinta bangsa dan cinta tanah air. Memelihara dan memperkokoh
    kepedulian terhadap Indonesia. Memelihara dan memperkokoh semangat
    solidaritas dan gotong-royong diantara anggota, dan di kalangan
    masyarakat Indonesia di Belanda.


    Perhimpunan Persaudaraan tidak eksklusif. Di antara anggota-anggotanya
    juga terdapat yang bukan 'orang yang terhalang pulang'. Orang-orang
    Indonesia biasa! Kenyataan bahwa perhimpunan orang-orang Indonesia ini
    bisa bertahan selama 20 th lebih, dengan kegiatan utama di bidang
    sosial-budaya, mengungkapkan watak organisasi ini yang ulet. Yang SEPI
    ING PAMRIH, RAME ING GAWE!

    Dua kegiatannya yang menonjol: Satu: Kegiatan solidaritas dengan perjuangan di tanah air untuk demokrasi, keadilan dan hak-hak azasi manusia. Kedua, melakukan kegiatan gotong-royong di antara sesama bangsa Indonesia di Belanda, serta mengusahakan dan menyalurkan bantuan/sumbangan ke tanah air, yang sesewaktu dilanda oleh bencana alam, seperti Tsunami, gempa bumi di Jogyakarta dan Jawa Barat. Hari ini mengumpulkan sumbangan menurut kemampuan untuk para korban gempa bumi di Padang, Bengkulu dan Riau. Yang segera akan disampaikan langsung oleh salah seorang anggota Perhimpunan yang akan ke Indonesia dan Padang
    dalam waktu dekat ini.


    Satu segi, -- PERHIMPUNAN PERSAUDARAAN bukan organisasi politik Di fihak
    lain anggota-anggotanya bebas melakukan kegiatan politik menurut
    keyakinan masing-masing. Meskipun bukan organisasi politik, 'Perhimpunan
    Persaudaraan' bukan 'politiko-fobi'. Misalnya, ketika bangsa kita mengadakan PERINGATAN SEABAD BUNG KARNO, Perhimpunan Persaudaraan di Belanda, dengan bekerjasama erat dengan dan mendapat dukungan penuh KBRI Den Haag, mengorganisasi peringatan Seabad Bung Karno dengan suatu seminar dan pesta kebudayaan. Dutabesar Abdul Irsan ketika itu dan para diplomat lainnya dari KBRI, ikut berpartisipasi bersama Perhimpunan Persaudaraan.


    Begitu juga halnya ketika Prof Dr Bob Hering, cendekiawan historikus Belanda, meluncurkan bukunya BIOGRAFI BUNG KARNO, Bapak Nasion Indonesia, lagi-lagi di KBRI Den Haag. Perhimpunan Persaudaraan aktif terlibat di dalam kegiatan tsb. Bahu membahu dengan KBRI Den Haag.


    Benar seperti apa yang disimpulkan dalam laporan Pengurus, hubungan
    antara Persaudaraan dengan KBRI, banyak ditentukan oleh siapa yang jadi
    Dutabesar
    . Pada saat pemerintahan Gus Dur dan kemudian pemerintahan
    Megawati, hubungan Perhimpunan Persaudaraan dengan KBRI, adalah baik.
    Terdapat sikap saling menghormati. Saat itu, boleh dikatakan dalam
    banyak kegiatan KBRI, Perhimpunan Peraudaraan selalu diundang. Begitu
    juga dalam periode Dutabesar Mohamad Jusuf, terjalin hubungan baik
    antara KBRI khususnya dengan masyrakat Indonesia yang keberadaannya di
    negeri Belanda disebabkan oleh persekusi Orba. Namun, ketika KBRI
    memperoleh dutabesar baru yang sekarang ini, hubungan itu seperti putus
    samaekali. Dalam daftar (mailing list) KBRI seolah-olah sudah tak ada
    lagi nama organisasi Perhimpunan Persaudaraan.


    Sehubungan dengan sikap baru KBRI ini, Perhimpunan Persaudaraan
    mengambil sikap korek seperti ketika terjalin hubungan baik selama
    periode dubes Abdul Irsan dan Mohamad Jusuf. Situasi hubungan yang
    'aneh' sekarang ini, sepenuhnya disebabkan oleh sikap KBRI itu sendiri.


    Keadaan ini berbeda dengan keadaan hubungan KBRI di Moskow, Stockholm,
    Praha, Paris, Havana dan Konjen di Frankfrut, dengan masyarakat Indonesia setempat. Mereka bersikap sama terhadap setiap anggota masyarakat Indonesia setempat. Sikap KBRI di tempat-tempat tsb diatas, adalah sikap yang memang, seperti sebagaimana seharusnya setiap KBRI. Tidak membeda-bedakan dan tidak mengambil sikap mengisolasi dan mendisksriminasi suatu golongan tertentu dari masyrakat Indonesia di luar negeri.


    Satu hal yang kuanggap tepat dan patut dihargai dari sikap Pengurus
    Perhimpunan Indonesia di Nederland, ialah TIDAK BERSIKAP MENGEMIS-NGEMIS terhadap KBRI.



    * * *


    Kegiatan sejak berdirinya, Perhimpunan Persaudaraan ambil bagian aktif dalam pelbagai peringatan hari nasional. Seperti, 'Hari Kemerdekaan 17 Agustus' dan Hari Kartini. Ketika seluruh bangsa memperingati SEABAD KEBANGKITAN NASIONAL, Perhimpunan Persaudaraan aktif melibatkan diri dengan sadar. Demi meningkatkan kesedaraan berbangsa dan kepeduliaan
    dengan haridepan tanah air dan bangsa.


    Pelbagai masalah lainnya disoroti dalam rapat anggota hari ini. Yang mengensankan bagiku ialah tekad besar seluruh anggota Pengurus yang dipilih kembali dengan aklamsi hari ini. Mereka bertekad meneruskan kegiatan Perhimpunan Perasuudaraan dalam dua tahun berikutnya. Itu semua demi meningkatkan kesedaran berbangsa dan kepedulian dengan nasib tanah dan bangsa.


    * * *

    Sebagai penutup CATATAN PARTIKELIRAN ini, rasanya tidaklah afdhol bila tidak disebut dengan penuh rasa terima kasih, -- lezatnya hidangan makan siang yang diatur oleh PENGURUS dan para IBU-IBU. Betul betul mirasa hidangan nasi putih dengan lauk pauknya yang terdri dari rendang, telur balado, sambel goring buncis dan sambel goreng tahu-temp. Jangan lagi dibilang sambel yang disediakan di
    situ! Dengan sendirinya juga tersedia minuman kopi, teh dan aqua.

    Selain itu tersedia bagi siapa yang ingin membelinya: -- martabak,
    lemper dan kueh mangkok.


    * * *