Thursday, December 19, 2013

"I AM MALALA” – 'AKU MALALA' (Terbitnya buku otobiografi Malala Yousafzai)

Kolom IBRAHIM ISA
Kemis, 19 Desember 2013
-----------------------------------


"I AM MALALA” – 'AKU MALALA'
(Terbitnya buku otobiografi Malala Yousafzai)


* * *


Ya, itulah nama buku baru yang terbit di penghujung tahun 2013. Segera kupesan melalui internet (bol.com) pada tg 17 Des kemarin . Kontan buku itu kuterima sehari kemudian, 18 Desember, di kotak posku di rumah. Alangkah gembiranya memiliki buku berharga ini. Harganya cuma: Euro 29, -- ongkos kirim gratis.-- Tebal 276 halaman, dihiasi dengan 14 foto-foto menarik yang bersejarah dan terus membuat sejarah.


* * *


MALALA YOUSAFZI, menulis bukunys dengan bantuan jurnalis Inggris terkenal Christina Lamb. Diterbitkan pertama oleh penerbit Weidenfeld & Nicolson, London.
Dari judulnya itu saja --- sudah terasa menggeloranya jiwa dan semangat serta tekad penulisnya . . . Seolah-olah mengumumkan ke seluruh dunia: “Ini aku Malala Yousafzai, putri Pakistan pejuang demi hak memperoleh pendidikan bagi kaum perempuan, khususnya anak-anak perempuan.”


Meskipun Taliban menembakkan beberapa peluru tajam ke kepalaku, yang menyebbkan aku nyaris tewas . .. tapi AKU TAK MENYERAH OLEH TEROR TALIBAN ….AKU TERUS BERJUANG DEMI HAK-HAK KAUM PEREMPUAN UNTUK PENDIDIKAN SAMA SEPERTI HALNYA ANAK LELAKU PUNYA HAK UNTUK PENDIDIKAN


* * *


Pada tanggal 09 Oktober 2012, dunia dikejutkan oleh kekerasan biadab Taliban yang berusaha membunuh seorang aktivis untuk hak-hak bersekolah bagi kaum perempuan Pakistan, yang baru memasuki usia 15 tahun.
Ketika dalam perjalanan pulang dari sekolahnya, gadis MALALA YOUSUFZAI, diberondong tembakan pistol kelompok teroris Taliban. Seketika nyaris berakhir hidup Malala. Peluru pas bersarang di kepalanya. Hanyalah "keajaiban" yang telah menyelamatkan jiwa gadis remaja murid sekolah di lembah Swat, Pakistan itu. Dunia mengurut dada, marah dan memprotes tindakan biadab Taliban tsb.
Respek dunia tertuju pada keluarga Malala, khususnya kepada ayahnya Malala. Ziuddin. Ia tetap merasa bahagia dan bangga punya anak perempuan, dalam suatu masyarakat Pakistan, yang merayakan kelahiran seorang bayi putera dengan tembakan senapan, tetapi menyembunikannya di balik tirai kelambu kamar, bila yang lahir seorang bayi perempuan. . . . . Meskipun menghadapi ancaman dan teror Taliban, seluruh keluarga Malala dengan kuat menyokong Malala meneruskan kegiatannya demi hak pendidikan bagi kaum perempuan Pakistan dan dunia.


* * *


Apa yang terjadi kemudian dengan Malala, ternyata di luar rencana, impian dan harapan Taliban. Dengan tindakan terornya itu mereka hendak membendung arus tuntutan untuk diberlakukannya HAK SAMA UNTUK PEREMPUAN DI PAKISTAN. Justru sebaliknya yang kita saksikan: Masyarakat Pakistan, khususnya kaum perempuannya setapakpun tidak mundur dari perjuangan dan tuntutan mereka untuk KEADILAN BAGI KAUM PEREMPUAN PAKISTAN. Pertama-tama MALALA sendiri sedikitpun tidak terintimidasi oleh aksi biadab Taliban itu.


Baik di dalam negeri Pakistan maupun di sejagat ini, banjir curahan pernyataan solidaritas dengan Malala dan perjuangannya. Semua mengutuk kaum teroris Taliban yang sampai dewasa ini masih mengeluarkan ancaman mereka akan membunuh MALALA.
Tidak kurang dari organisasi dunia PBB, telah mempersilahkan Malala untuk naik mimbar dan mengucapkan pidatonya – Malala yang baru mencapai usia 16 tahun itu, menyerukan ke seluruh dunia, agar seluruh dunia bergerak tegas untuk memberlakukan HAK PEREMPUAN UNTUK PENDIDIKAN. Dan dalam umur termuda sepanjang sejarah, telah dicalonkan sebagai pemenang Hadiah Nobel untuk Perdamaian 2013.


* * *


Malala tidak hanya menyuarakan TUNTUTAN, ia kongrit mendirikan DANA MALALA (Malala Fund), sebuah organisasi yang tidak mengejar keuntungan (NON-PROFIT ORGANIZATION) – Malala Funda melakukan investasi pada progoram=program pendidikan yang dikelola masyarakat, dan memberikan dukungan pada penggiat-penggiat usha pendidikan di seluruh dunia.
Menjelaskan sekitar kegiatan “Malala Fund”, Malala menulis a.l sbb:
Saya menulis buku ini dengan tujuan menyuarakan seruan saya atas nama jutaan perempuan di seluruh dunia, yang haknya untuk bersekolah telah dirampas, dan untuk merealisasi potensi mereka.
Saya berharap cerita saya akan memberikan inspirasi kaum perempuan untuk menyatakan suara mereka serta memeluk kekuatan di dalam dirinya sendiri. Tetapi misi saya atidak berhenti di situ saja. Misi saya, misi kita semua, menuntut agar kita bertindak tegas untk mendidik kaum wanita dan memberdaqyakan mereka untuk mengubah hidup mereka dan kehidupan masyrakat.


Itulah sebabnya maka saya mendirikan MALALA FUND (Keterangan lebih lanjut bisa di lihat di www.malalafund.org)


* * *


Terbitnya buku “I AM MALALA” – “AKU MALALA”.. adalah jawaban teramat ampuh Malala Yousafzai terhadap kekerasan dan terorisme Taliban.


Aku Malala” merupakan sumbangsih 2013 memasuki Tahun Baru 2014, -- paling indah dari Malala pada kegiatan dan perjuangan kaum perempuan sedunia untuk memperoleh akses universal HAK (PENDIDIKAN) YANG SAMA dengan yang diperoleh kaum priya. (ibrahimisa.blogspot.com).


* * *

No comments: