Friday, September 10, 2010

SELAMAT LEBARAN MOHON MAAF LAHIR BATHIN

IBRAHIM ISA – Berbagi Cerita
Hari Lebaran, 10 September 2010
-------------------------------------------

MENGALAHKAN PROVOKATOR RELIGI TERRY JONES!

SELAMAT HARI-RAYA IDUL FITRI – MAAF LAHIR BATHIN
SEMOGA KITA DIBERKAHI OLEH TUHAN Y.M.E – AMIEN

* * *

Lewat sedikit tengah malam memasuki tanggal 10 September, aku menilpun keluarga di Jakarta. Khusus untuk menyampaikan SELAMAT LEBARAN, dan mohon maaf lahir bathin. Alangkah bahagianya kami bisa bicara lewat tilpun dengan sanak keluarga pada hari yang dimulyakan oleh ummat Islam ini. Teristimewa kakakku perempuan (84th) yang tinggal di Jalan Kembang, Kwitang, bersama putra dan menantu serta cucunya.

Kakakku Rukayah itu, aku selalu teringat dan wajahnya sering terbayang. Soalnya ketika masih sekolah di kelas 0 dulu, kakakku itu adalah yang langsung menyiapkan aku berangkat sekolah. Berpakaian dan sampai memakaikan sepatu. Sungguh, nostalgi! Maka ketika kami bisa bicara lewat tilpun pada hari Lebaran ini, alangkah bahagia rasanya.

Tidak bisa tidak juga terkenang kembali abangku Abdullah, ketika masa kecilku di Jakarta dulu. Setiap 'Malam Takbiran', abangku bersama istrinya Zubaidah, sengaja datang dari rumah mereka di Jalan Ketapang, Kwitang, menjenguk Ayah dan Ibu. Dan . . . . selalu membawakan hadiah mercon aneka ragam untukku. Tidak permah sekalipun berlalu kebiasaannya membelikan aku mercon untuk dipasang pada 'Malam Takbiran'. Bayangkan betapa gembira dan bangganya bisa masang mercon pada 'Malam Takbiran'.


* * *

Itu dulu! Sedikit sebagai pemula tulisan pada hari Lebaran ini.
Sesungguhnya yang memenuhi fikiran, dan juga memenuhi media mancanegara, hari-hari ini, adalah ulahnya seorang pastor Katolik bernama Terry Jones dari negara-bagian Florida, AS. Terry Jones BIKIN KEJUTAN. Pastor yang 'tidak waras' dari 'Dove World Outreach Center' tsb berencana akan MEMBAKAR KITAB SUCI ALQURAN, di halaman gerejanya, pas pada hari 'Nine Eleven' (9/11). Katanya untuk 'memperingati' serangan teroris pada tanggal 9 September 2010. Sembilan tahun yang lalu 'Twin Towers' dari 'World Trade Center' di ujung Selatan Manhatan, habis musnah diledakkan oleh teroris asal Timur Tengah. Kaum teroris yang berjumlah 19 orang itu beroperasi dengan menggunakan dalih demi Islam yang katanya dianutnya.

Jutawan Osama bin Laden asal Saudi Arabia, pemimpin organisasi teroris 'Al Qaida', dianggap bertanggung jawab atas serangan teroris tsb. Korban yang jatuh di kalangan warga AS termasuk dari Barisan Pemadam Api dan yang hilang, -- tercatat 2998 orang. Ini adalah serangan teroris terbesar yang terjadi di Amerika Serikat dengan menggunakan alasan keagamaan. Sejak itu di AS berkecamuk suasana anti-Islam yang kuat sekali.

Terry Jones, menuduh Islam dan hukum syariah bertanggung jawab atas aksi terorisme pada 11 September 2001. Penganut Islam di AS yang berjumlah kira-kira 9 juta orang, dianggap mengandung potensi bahaya terorisme terhadap negeri dan warga AS. Situasi ini digunakan betul oleh golongan konservatif Kristen yang memang sudah sejak dulu anti agama apapun yang bukan Kristen. Tapi, catat dan jangan lupakan --- mereka itu adalah minoritas yang memang sejak dulu bersuara vokal menghasut dan memancing konflik kekerasan.

Pastor Terry Jones, adalah salah seorang dari mereka-mereka itu. Reaksi keras mengeritik dan mengutuk rencananya, akhirnya menyebabkan Terry Jones 'mundur'. Ia berjanji tidak akan meneruskan niatnya membakar Alquran. Namun, belakangan pastor Terry Jones berubah lagi. Katanya, ia tokh mau meneruska niatnya itu.

* * *

Adalah melegakan bahwa reaksi di Indonesia maupun di dunia internasional tegas mengeritik dan mengutuk rencana pembakaran Alquran oleh pastor Terry Jones itu sebagai suatu tindakan PROVOKATIF. Provokasi pastor Terry Jones diantisipasi akan mengobarkan dan mempertajam lebih lanjut, friksi dan konflik dimana-mana terhadap golongan yang beragama Islam. Di lain fihak juga akan memancing 'tindak balas' dari golongan Islam radikal. Yang semua itu tidak terelakkan akan berupa konflik kekerasan, yang akan mensabot dan menyulitkan kaum Islam moderat, liberal --- yang merupakan mayoritas kaum Muslim didunia. Selama ini mereka itu dengan susah-payah berusaha sekuat tenaga untuk membina jembatan saling-mengerti diantara kedua umat. Memperkokoh semangat toleransi dan berkoeksistensi sebagai sesama umat beragama.

Indonesia mennnjukkan sikap toleransi dan dewasa. Sejumlah tokoh pluralis dan organisasi di Indonesia, seperti Ketua Mohammadiah Din Syamsudin, Presiden SBY (beliau khusus menyuruti Presiden Obama) yang kesemuanya menyuarakan protes keras terhadap rencana Terry Jones, sekaligus menganjurkan masyarakat agar jangan sampai TERPROVOKASI. Demikian pula halnya suara Rohaniawan Katolik Romo Frans Magnis Suseno.

Gerakan Peduli Pluralisme menyerukan agar umat manusia, termasuk umat beragama di Indonesia, tak terjebak dalam perbuatan-perbuatan anarki seperti ini yang justru tidak memperlihatkan sikap keadaban. Seruan Gerakan Peduli Pluralisme diukung oleh antara lain, PGI, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Ma'arif Institute, Moderate Muslim Society, Forum Kerukunan Antarumat Beragama, Masyarakat Dialog Antaragama, Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan Forum Lintas Agama.

Di manca negara mulai dari Vatikan sampai pemimpin-pemimpin poliitk kenegaraan Afrika, juga bintang film Hollywood piawai Angelina Jolie tak ketinggalan menyatakan protes keras terhadap rencana pastor Terry Jones tsb.

Yang turut membuat menguatnya suasana pluralis adalah sikap Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang memutuskan untuk menyumbangkan 100 Kitab Alquran kepada PP Muhammadiyah, sebagai simbol perjuangan melawan Hari Pembakaran Alquran

Kiranya tak ada recana aksi yang lebih provokatif, berbahaya dan lebih 'kepala batu' terbanding rencana pastor Terry Jones dari Florida, AS, untuk mengadakan pembakaran Kitab Suci Alquran, pas pada hari-hari Idul Fitri. Hari yang oleh ummat Islam adalah hari raya menutup Puasa Ramdhan, bersilaturahmi, saling memaafkan dalam suasana damai dan harmonis. Tak terbayangkan ada orang yang sampai begitu rendah dan tak beradab, --- justri melakukan pembakaran Kitab Alquran pada hari yang dimulyakan oleh Ummat Islam.

Semoga untuk seterusnya bangsa kita terjauhi dari tindakan-tindakan provokatif
yang memancing konflik kekerasan antar agama. Umat Islam yang hari-hari ini dengan khidmat dan bahagia merayakan Hari Raya Idul Fitri akan lebih dalam lagi mengkhayati makna prinsip Bhinneke Tunggal Ikka sebagai dasar sikap toleransi dan pluralis bangsa kita. * * *

No comments: