Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 12 Oktober 2010
-------------------------------
INTERESAN !!! --
BBC Tentang "NASIB KIRI INDONESIA"
Belum lama -- tertanggal 04 Oktober 2010. Jadi, delapan hari yang lalu. Dalam Laporan Khusus-nya yang terbit 04 Oktober itu, tema pokok BBC Online m berbahasa Indonesia, --- mengedepankan judul "NASIB KIRI INDONESIA'. Di dalam Laporan Khusus tsb BBC menyanjikan enam tema besar, sbb:
1. Nasib Kiri Indonesia
2. Ekspresi G30S dengan Versi Berbeda
3. Matinya Politik Kiri Indonesia
4. Rekonsiliasi di Akar Rumput
5. Terdampar di Negeri Asing
6. Menanti Keadilan melalui Rehabilitasi
Tidak sedikit yang dicerterakan dalam 6 tema yang diuraikan melalui wawancara dengan sementara korban dan dengan yang ada sangkut pautnya. Mempersoalkan tentang NASIB KIRI DI INDONESIA - tidaklah sederhana. Untuk itu diperlukan penelitian yang seksama atas bahan-bahan sejarah yang memadai, baik di dalam maupun di luar negeri. Lebih lagi dituntut untuk bersikap obyektif. Terutama terhadap bahan-bahan sejarah yang dibengkokkan dan dipalsu selama rezim Orba.
Di luar negeri bahan-bahan tsb cukup banyak. Lembaga penelitian dan pendidikan tinggi di Amerika Serikat, Belanda, Australia, Inggris dan juga Jepang, sudah lama mengikuti dan mencatat perkembangan politik Indonesia. Lebih-lebih lagi sejak terjadinya 'G30S' dengan kelanjutannya -- pembunuhan masal atas ratusan ribu warga yang tak bersalah (menurut banyak penulisan, jumlah korban melebihi satu juta) tanpa proses hukum apapun oleh penguasa militer di bawah Jendral Suharto. Kemudian berdirinya rezim Orba setelah melakukan penghancuran dan pembersihan berdarah atas kekuatan politik Kiri Indonesia, khususnya PKI dan Presiden Sukarno serta kekuatan pendukungnya.
Mengenai peristiwa dan perkembangan politik tsb, khususnya pelanggaran Ham terbesar dalam sejarah Republik Indonesia, cukup banyak bahan hasil penelitian tertulis di luar negeri. Bahan-bahan tsb tambah banyak sesudah jatuhnya Presiden Suharto. Bahan-bahan menyangkut Peristiwa 1965 serta tuntutan keadilan dan kebenaran serta rehabilitasi nama baik dan hak-hak politik serta kewarganegaraanya, bisa dipastikan AKAN BERTAMBAH TERUS.
Meskipun tidak bisa dikatakan memadai, Laporan Khusus BBC menyangkut NASIB KIRI INDONESIA, patut disambut. Setidak-tidaknya munculnya Laporan Khusus BBC tsb yang diterbitkan dalam rangka EMPAT PULUH LIMA TAHUN PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL 1965, punya perananan mengingatkan masyrakat, khususnya mengingatkan pemerintah Indonesia, untuk tidak terus-menerus kejangkitan "LUPA SEJARAH". Bahwa MASALAH 1965 masih MENGGANTUNG!
Penulisan BBC tsb, disamping puluhan bahkan lebih banyak lagi tulisan di dalam dan di luar negeri megenai TRAGEDI NASIONAL 1965, merupakan bahan input berharga. Bahan penulisan tsb bisa menggugah dan mendorong lebih banyak lagi peneliti, pakar dan pemeduli untuk ambil bagian aktif dalam mempersoalkan, meneliti dan MENCARI KEBENARAN sekitar MASALAH 1965.
Peristiwa TRAGEDI NASIONAL 1965, pertama-tama adalah peristiwa berlakunya ketidak-adilan, berlangsungnya kekejaman dan kebiadaban terhadap warganegara sendiri oleh penguasa militer. Peristiwa pelanggaran HAM paling besar di Republik Indonesia itu, merupakan bagian terpenting sebagai dasar, sebagai pemula beridirinya rezim Orba. Yaitu, suatu kekuasaan militer yang didukung oleh politisi nasionalis dan religius. Orba telah membungkam hak-hak demokrasi secara menyeluruh di Indonesia. Ini berlangsung terus selama 32 tahun. Sampai tumbangnya Presiden Suharto oleh gerakan Reformasi dan Demokrasi.
* * *
Dengan demikian, menyoroti NASIB KIRI INDONESIA, yang digambarkan dalam laporan tsb, sebagai suatu aliran politik yang tidak punya hari depan, adalah terlalu menyederhanakan persoalan.
Apakah itu yang dinamakan KEKUATAN POLITIK KIRI. Itu soal besar di Indonesia. Menyangkut masalah sejarah yang panjang, sejak gerakan anti kolonialisme untuk mencapai kemerdekaan nasional. Catatan sejarah cukup jelas mendokumentasi peranan politik Kiri dalam gerakan kemerdekaan Indonesia.
Pertanyaan, mengapa sampai sekarang para eksponen politik Kiri, seperti yang terhimpun pada permulaan gerakan Reformasi, didalam PRD , tidak memperoleh kemajuan. Bahkan satu kursipun tidak berhasil diperolehnya dalam pemilu y.l. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb hanya bisa dilakukan setelah mengadakan penelitian dan studi yang cukup. Barangkali tidak terlalu sulit menjawabnya bila diingat bahwa kekuatan Kiri sejak Orba selalu ditindasd oleh penguasa. Dan pemngikut-pengikutnya dipersekusi dan dipenjarakan. Selama 32 tahun Orba, kesedaran dan pemikiran masyrakat mengenai aliran politik Kiritelah di-'brainwashed' sedemikian rupa, yang dipadukan pula dengan tindakan adaminstratif sperti pemberlakuan regulsi 'bersih lingkungan' dsb.
Maka, penting sekali untuk mengemukakan, bahwa KIRI INDONESIA tidak semaju KIRI di Amerika Latin, misalnya, jelas sekali, penyebabnya adalah ORPRESI DAN SUPRESI penguasa yang berlangsung terus. Sepuluh tahun sejak jatuhnya Presiden Suharto, namun politik pokok Suharto menindas dan mengahancurkan Kiri demi kelanjutnya kekuasaanya, hakikatnya, masih berlangsung terus.
Demikianlah sedikit tanggapan atas LAPORAN KHUSU BBC, yang mengadjukan tema NASIB KIRI INDONESIA, yang memberikan kesan bahwa di Indonesia tidak ada haridepan bagi politik Kiri.
Perkembangan politik Indonesia akan membuktikan bahwa Kiri Indonesia yangpunya latar belakang sejarah, dan peranan penting sekali dalam membawa nasion ini ke ambang pintu kemerdekaan --- bukan saja akan tetap eksis. Suatu ketika gerakan KIRI Indonesia akan tumbuh pesat dan memainkan peranan positif dalam perjuangan emansipasi bangsa, keadilan dan kemakmuran bagi rakyat.
* * *
Tuesday, October 12, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
sungguh pengaburan sejarah yang telah di lakukan penguasa ORBA telah melahirkan sakit paranoid yang berkepanjangan pada bangsa ini. Menjadikan generasi yang hilang karakternya dan tidak berpendirian. Serta kurang bijak dalam menyikapi permasalahan bangsa ini. Bangsa ini telah mengalami Lost Personality karena terlalu lama tergadai dalam mimpi-mimpi yang ditawarkan kemilau acara di tivi-tivi ... ^_^
Post a Comment