Friday, November 2, 2007

IBRAHIM ISA - MENYAMBUT PELUNCURAN BUKU HARTATI NURWIDJAYA:

IBRAHIM ISA

------------------

Amsterdam, 27 Oktober 2007.



---------------------------------------------------------------------------------------

MENYAMBUT PELUNCURAN BUKU HARTATI NURWIDJAYA:

PEKAWINAN ANTAR BANGSA: LOVE AND SHOCK

----------------------------------------------------------------------------------------


Sdr. Hartati Nurwidjaya y.b.,


Saya menyambut hangat buku Anda,

============================================
'PERKAWINAN ANTAR BANGSA : LOVE ANE SHOCK',
============================================

yang akan segera diluncurkan di Jakarta,
bertepatan dengan HARI SUMPAH PEMUDA, 28 Oktober 2007.


Tema yang dipilih menunjukkan keberanian Hartati Nurwijaya

mengangkat masalah PERKAWINAN ANTAR BANGSA, menyorotinya dengan leluasa, menuturkan kisah 'suka-duka' bagi seorang wanita Indonesia yang memilih teman hidupnya seorang Junani.


Hartati berani menempuh jalan hidup bersama priya pilihannya, dengan berjuang dalam kehidupan sehari-harinya mengatasi pelbagai tantangan

dan kesulitan. Ini sesuatu yang patut dijadikan teladan bagi siapa saja dari bangsa kita yang telah menempuh jalan hidup bersama dengan priya berbangsa lain.


Dunia terus mengalami perubahan!

Dewasa ini sedang berlangsung terus proses globalisasi, atau katakanlah 'inernasionalisasi', yang menyangkut bidang hubungan ekonomi dan politik antara bangsa-bangsa di dunia ini.
Proses globalisasi tsb tidak saja berlangsung di bidang-bidang ekonomi dan politik, ----- tetapi juga terjadi di bidang kultur dan budaya. Bila di masa lampau bukan sesuatu yang mudah diterima, bila seseorang perempuan Indonesia bersuamikan bukan bangsanya sendiri, ----- namun, dewasa ini, bukanlah lagi sesuatu yang aneh, bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang 'tidak wajar' bila seorang wanita Indonesia memilih priya bangsa lain, sebagai teman hidupnya. Juga sebaliknya, bila seorang priya Indonesia memilih wanita berbangsa lain sebagai istrinya.


Dalam kehidupan nyata suami-istri, bukankah 'cinta-kasih' suami istri, bukankah sikap saling menghargai dan saling menghormati, saling memahami dan saling toleransi, saling 'give and take' yang memberikan dasar bagi kehidupan harmonis keluarga yang bersangkutan?


Dalam kehidupan keluarga, tak peduli itu menyangkut bangsa manapun di dunia ini --- Yang terpenting adalah sikap konsisten masing-masing, SALING-MENCINTAI dan SALING MEMAHAMI serta SALING BERSIKAP TOLERAN'.

Itulah dasar utama bagi kehidupan keluarga yang harmonis yang memberika sayrat baik bagi pendidikan umum terutama moral yang berhasil bagi anak-anak mereka.


HARTATI NURWIJAYA,


Dengan ini sekali lagi kusampaikan UCAPAN SELAMAT PELUNCURAN BUKU ANDA.

MAJU TERUS , PANTANG MUNDU!


Ibrahim Isa

-----------

No comments: