Kolom IBRAHIM ISA
Sabtu, 19 Mei 2012
-----------------------------
“MANUVER INTELIJEN”
INDONESIA – Mencontoh“GERAK TIPU” – 108
Pendekar Liang Shan
– Dari roman
“Batas Air”
Yang dilakukan mereka-mereka yang
terlibat dalam intrik dan manuver untuk terus-terusan menguasai dan
menarik keuntungan sebanyak-banyaknya dari kekayaan negeri dan
negara, singkatnya berkorupsi, memanipulasi dan mencuri kas negara,
adalah taktik yang digunakan oleh “108 Pendekar Liang Shan“
dari Kisah “Batas Air”. Yaitu gerak tipu muslihat “Bikin
ribut di Utara untuk Menyerang di Selatan”.
Buku cerita kuno yang lebih populer
sebagai “Batas Air”, adalah sebuah roman terkenal dari
zaman Dinasti Ming. Bahasa Tionghoanya : Shui hu zhuan; --
bahasa Inggrisnya: “Water Margin, All Men are Brothers,
Outlaw of the Marsh, 108 Bandits of Liang Shan”.
Pengarang roman ini adalah Shi Nai-an
dengan bantuan Luo Guanzhong
* * *
Cuma . . . . ada cumanya . . . . . . .
. . . . . .
Dalam kolomku ini, yang “brengsek”
yang sebenarnya bandi-bandit adalah penguasa Indonesia dewasa ini
yang korup yang menggunakan taktik “Pendekar-pendekar Bukit
Liangshan” itu.
Sedangkan roman “Batas Air”
menceritakan realita kehidupan para “bandit” yang dipimpin oleh
Song Jiang melawan kebengisan pemerintah Dinasti Song. Song Jiang
sendiri adalah tokoh sejarah, namun di roman itu, tentunya ia
digambarkan sesuai imajinasi sang pengarang.
Oleh penguasa, orang-orang
pemerintahan dinasti Ming, mereka disebut bandit, tetapi bagi rakyat
setempat mereka disebut pahlawan. Karena mereka merampok orang-orang
kaya yang tidak baik dan korup. Hasil rampokan kemudian dibagikan
kepada orang miskin dan tidak mampu.
Dalam sejarahnya, ada 108 bandit
pahlawan yang terkenal dan mereka bersatu mengikat janji di Ruangan
Kesetiaan (bahasa Inggris: Hall of Loyalty). Markas mereka berada di
Gunung Liangshanpo, yang dikelilingi oleh laut dan air sehingga sulit
diserang. Mereka memiliki anggota sampai puluhan ribu.
Begitulah kata yang empunya cerita.
Sungguh menarik dan sampai sekarang masih populer di mancanegara.
* * *
Sedangkan dalam “ceritaku” ini yang
muncul sebagai “bandit-bandit” sesungguhnya itu adalah yang
duduk di pemerintahan, yang berkuasa sejak rezim Orba sampai kini.
Benar, mereka itu adalah penguasa-penguasa dalam pemerintahan SBY
sekarang ini. Selama ini mereka berkubang dalam KKN, mega-korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Dalam roman Pendekar “Batas Air”
“bandit-bandit” itu merampok, tapi, sebagian besar barang
rampokan itu dihibahkan kepada rakyat yang miskin papa. Lagipula
yang dirampok itu adalah orang-orang kaya yang jahat dan
pejabat-pejabat korup. Sebaliknya mereka-mereka yang berkuasa di
negeri kita sekarang ini justru adalah BANDI-BANDIT sesungguhnya,
pencoleng dan perampok kekayaan negeri dan bangsa. Dan semua barang
curian dan hasil korupsi dan kolusi itu mereka konsumsi sendiri.
Demi kepentingan mereka anak beranak dan cucu-cucuya yang hidup
mewah, berfoya-foya; dan tak henti-hentinya menumpuk kekayaan hasil
perbuatan kriminalnya.
Bandit-bandit Indonesia ini dengan
Pendekar Liangshan tokh ada persamaanya juga. Mereka sama-sama
menggunakan TAKTIK BIKIN RIBUT DI UTARA UNTUK MENYERANG di SELATAN.
* * *
Penguasa Indonesia, melalui badan
Intelijen BIN menggunakan taktik “Pendekar-pendekar Batas Air”.
Tujuan ialah mengalihkan perhatian dan sasaran masyarakat dari
MASALAH DAN PELAKU-PELAKU KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME yang marak di
kalangan berkuasa.
Maka kita jumpailah kasus-kasus
pembakaran gereja atau mesjid; kasus kerusuhan baru lagi di Ambon;
kekerasan di Papua dan Aceh; penangkapan perempuan-perempuan di Aceh
karena soal pakaian; larangan terhadap penulis Kanada Irshad Manji,
yang meluncurkan bukunya di Salihara, Jakarta, dan di Universitas
Gajah Mada, Jogyakarta.
Terakhir adalah larangan ditujukan pada
penyanyi mancanegara Lady Gaga. Yang disebut belakangan ini, katanya,
larangan perlu demi melindungi “moral bangsa” dari keterpurukan
akibat budaya asing lewat penyanyi semaca Lady Gaga.
Masya-Allah, apa dikira masyarakat
begitu bodoh? Begitu saja percaya? Masyarakat yang semakin kritis
dan berani mengungkapkan, bahwa justru yang merusak moral bangsa dan
nyaris menghancurkan budaya bangsa, adalah PENGUASA YANG BERGELIMANG
dengan KORUPSI. Yang seleluasa-luasanya berkorupsi dan menjarah
kekayaan negeri dan bangsa, sejak zaman Orba Suharto sampai kini.
Ditambah lagi ulah penguasa memperhebat serangan mereka terhadap
kebebasan bicara, kebebasan beragama dan hak-hak demokrasi bagi kaum
pekerja.
JUSTRU TINDAKAN-TINDAKAN KRIMINAL
MEREKA ITULAH yang menjerumusukan bangsa ini ke lembah kehancuran
moral dan budaya. Dan ini mereka hendak tutup-tupi dan alihkan ke
masalah a.l. kedatangan penulis Irshad Manji dan penyanyi terkenal
Lady Gaga.
* * *
Dalam pada itu kini di kalangan
“intern” penguasa sedang berkecamuk intrik dan manuver dalam
usaha mereka untuk saling menyingkirkan dan saling menempatkan
orang-orangnya untuk menguasai perusahaan minyak negara seperti
PERTAMINA.
Baik diikuti beberapa kutipan dari
artikel-artikel yang dipublikasikan di media mailist oleh Al Fakir
Ilmi. Al Fakir Ilmi tampaknya punya sumber 'inside information'
yang bisa bermanfaat sebagai input untuk dinalisa dng kritis agar
bisa menemukan latar belakang peristiwa serta maksud dan tujuan
mereka sesungguhnya:
* * *
Taktik Intelijen Tutupi
Kasus di Pusat Kekuasaan
(Disiarkan di mailist oleh
AL FAKIR ILMI)
Ada
pembiaran oleh negara thd konflik yg terjadi antar suku, agama, dan
kelompok akhir2 ini. Prilaku2 ini lazim terjadi ketika jantung pusat
kekuasaan dilanda isu korupsi. Karena isu penangkapan teroris sudah
tdk
lagi
dapat mengcover thd kebusukan2 yg sedang terjadi pada pusat
kekuasaan. Prilaku ini dijalankan secara sistematis oleh BIN utk
menutupi kebusukan2 tsb. Intelijen lihai melihat konflik yg
terjadi,dgn melihat trending topik yg terjadi di media social.
FPI, JIL, pelemparan
gereja, kerusuhan Ambon, Lady Gaga, serta Irshad Manji, sangat
efektif utk membuat masyarakat lupa thd isu2 korupsi, Masyarakat
lupa, seharusnya pekan ini KPK RI berjanji melakukan pemeriksaan thd
anas urbaningrum dlm kasus
hambalang. Media yang seharusnya dapat mengawal isu2 korupsi ini,
malah terbawa arus atau jika tdk memang sengaja sbg pesanan dari
pihak sponsor.
Bersamaan dgn itu pusat
kekuasaan mencoba mengambil keuntungan dibalik musibah Sukhoi,dgn
memainkan isu2 penyebab kecelakaan Sukhoi tsb. Tanpa rasa empati thd
keluarga korban Sukhoi ini. pusat kekuasaan berselingkuh dgn media2
memainkan isu2 tragedi Sukhoi ini.
Persis, intelijen saat ini
lihai memainkan isu2 yg menjadi top topik di socmed, khususnya
twitte.r
Polemik antara pihak JIL
dan anti JIL atau FPI ini sebetulnya tdk akan terjadi di socmed, jika
mereka berdiskusi tanpa dimanfaatkan media2.
Contoh -- ,
persiapan konser Lady Gaga itu jauh2 hari dilakukan oleh EO, kenapa
polisi baru melarang sekarang. Disini intelijen memainkan peran.Versi
Lain Batalnya Konser Lady Gaga. Ttg rencana show Lady Gaga yg
dibatalkan polisi. FPI klaim itu adalah hasil rekomendasi FPI.
Sumber2 di polda dan komunitas intelejen menyampaikan bhw pembatalan
konser Lady Gaga semata2 krn persaingan bisnis. Promotor Lady Gaga
sebelumnya sdh bertemu dgn pihak Polda dan wakil FPI utk pelaksanaan
konser ini : setuju & diminta jg situasi kondusif. Munculnya
pembatalan izin semata2 disebabkan adanya situasi keruh yg diduga
diciptakan oleh Kompetitor Big Daddy : Berlian entertaiment
Pada
saat terjadi demo ibu2 pengajian yg menolak Lady Gaga. Massa ibu2 yg
ikut demo itu berasal dari majlis taklim cikeas mereka juga ga tahu
maksud demo itu, ga tahu Lady Gaga
Persaingan bisnis di
entertaimenlah yg diduga menjadi pembatalan konser tersebut. Media
hanya manfaatkan / tunggangi isu agar jd berita. Akibat
Persainganbisnis itu juga,
kontrak yg harusnya dalam kisaran US$ 800,000 naik
tajam mencapai US$ 2 juta.
Begitulah infonya..
* * *
Intrik-Intrik Mafia
Besar Untuk Rebut Bisnis Migas - Istana Negara
Meneg BUMN Dahlan Iskan
mempertimbangkan akan MUNDUR dari Kabinet Indonesia Bersatu,
Pertimbangan mundur Dahlan Iskan ini dipicu oleh pertemuan Selasa
malam (15/05) di Istana Negara. Selain Meneg BUMN Dahlan Iskan dan
Presiden SBY sebagai tuan rumah; turut hadir dalam pertemuan tadi
malam : Yaitu Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik,
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Dirut Pertamina Karen
AgustiawanAda 2 Agenda dalam pertemuan di Istana Negara tadi malam
Pertama, Pengangkatan dan
Pemberhentian Komisaris/Direksi PertaminKedua: Membahas isu2 yang
beredar di social media dan pernyataan sejumlah anggota DPR terkait
pengadaan BBM. Di awal pertemuan, Jero Wacik mengeluh terkait
pemilihan Komisaris dan
Petral adalah anak
perusahaan Pertamina yang tengah jadi sorotan dan disebut-sebut
terkait dengan Mafia Minyak Muhammad Reza Chalid. Petral sempat
mengundang pers di kantornya, Singapura pada Februari 2012.
Sehubungan dengan Petral ini, Presiden SBY bertanya "Bu Karen,
bagaimana Anda menjawab tuduhan Petral sarang korupsi, "Bapak
Presiden, kami sudah mendengar tuduhan tersebut, kami telah undang
media, tepat pada saat tender berlangsung," kata Karen, Karen
menjawab, "Petral telah diaudit lembaga audit internasional.
Kami telah umumkan tadi pagi untuk opsi pembelian langsung ke
produsen"
Selasa pagi, Karen
mengatakan, Pertamina akan mengimpor minyak mentah dan BBM secara
langsung ke produsen mulai kuartal III 2012, "Kami mesti
memastikan langkah tersebut tidak menimbulkan risiko dalam prinsip
kehati-hatian," lanjut Karen, Dalam kontrak pembelian langsung,
lanjut Karen, memang memerlukan pembicaraan antar pemerintah (G2G)
terlebih dahulu
Karen juga mengatakan,
Pertamina akan mengupayakan penyerapan minyak mentah domestik secara
maksimal untuk memenuhi kebutuhan kilang BBM, "Melalui upaya
tersebut, kami ingin meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional
dan mendukung optimalisasi kinerja Petral," kata Karen, Menurut
dia, sistem pengadaan minyak mentah dan BBM yang dilakukan Petral
selama ini telah berjalan dengan baik dan sesuai GCG, Namun, lanjut
Karen, Pertamina akan terus melakukan perbaikan secara
berkesinambungan
* * *
Kembali ke Istana,
Mensesneg Sudi Silalahi menyela pembahasan soal Petral tersebut
"Untuk menanggapi
soalan Petral, Bapak Presiden bisa menerbitkan Inpres BBM dan
Refinery," kata Sudi Silalahi, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
pun menyepakati itu, "Menteri Perdagangan melalui Pusat
Perdagangan Indonesia siap mengambil alih kewenangan Petral,"
kata Sudi, Gita tidak mengiyakan, karena publik pun sedang menyoroti
Pusat Perdagangan Indonesia dalam hal impor gula.
Pertanyaan kemudian adalah
jika Muhammad Reza Chalid disingkirkan dari Petral, siapa yang akan
diuntungkan? Pernyataan Sudi Silalahi di Istana Negara Selasa Malam
merupakan titik terang jawaban siapa yang bermain dalam kasus Petral,
Kasus Petral jelas didesain oleh Istana untuk merebut bisnis impor
minyaknya Muhammad Reza Chalid dan Hatta Rajasa.
Ada kepentingan yang
lebih besar di balik kasus Petral, ini bukan soal korupsi semata. Ada
Mafia yang lebih besar yang ingin merebut bisnis migas Muhammad Reza
Chalid, yaitu Istana Negara. Hampir dapat dipastikan, jika Petral
dibubarkan, akan terjadi tender pengimpor migas yang pesertanya
pemain2 migas raksasa Asing.
Kembali ke Istana,
pertemuan belum menghasilkan keputusan apapun. Presiden SBY pun
mempersilahkan tamu2nya pulang. Rabu (16/05) Hatta Rajasa mengaku
tidak diundang Istana dalam pertemuan Selasa Malam.
Kenapa Hatta Rajasa yang
berada di atas Menteri BUMN dan Perdagangan tidak diundang? Permainan
apa yang sedang dilancarkan Istana dalam kasus Petral yang njelimet
dan penuh kepentingan itu? Bagaimana nasib Dahlan Iskan di tengah
permainan ini?Mungkin Dahlan Iskan akan berkata "Politik itu
Sadis ! Tapi Minyak lebih Sadis !"
Indikasi Double Jeopardy
Strategy Untuk Singkirkan Dahlan Iskan.
* * *
Petral harus dibubarkan
dan diaudit investigasi..Bakal ketemu ratusan triliun uang negara
yg dirampok selama puluhan tahun. Sdh jadi rahasia umum, trader2 dan
broker2 minyak yg jd rekanan petral semuanya diatur dan kongkalikong
mencuri uang negara.
Pertarungan bongkar
korupsi pertamina/petral oleh mafia2 minyak ini harus pelan2,
dikuliti . . . .
Dialog @TrioMacan2000 dgn
Mahfud MD & Gus Sholah Terkait Korupsi Pertamina/Petral
Saya juga minta tolong
Gus Sholah (KH Sholahuddin wahid) yg juga hadir pada pertemuan itu
utk turut teriak pengusutan korupsi di Pertamina. Gus Sholah jawab :
"sudah begini saja, saya akan kumpulkan teman2 utk bikin gerakan
pengusutan korupsi di Pertamina dan Petral".
"Kalau pak Wiranto
gimana Gus?" tanya saya. " Pak Wiranto saya ketemu bbrp
hari yg lalu, kayaknya beliau tdk mau. Dia mau fokus urus Hanura saja
" jawab Gus Sholah. Akhirnya pertemuan kami 8 mata tsb sepakat
akan himpun teman2 utk buat gerakan sikat Pertamina. Demkian inti
hasil pertemuan saya dgn Gus Sholah dan Pak Mahfud terkait korupsi
gila2an puluhan triliun di Pertamina / Petral.
* * *
Demikian a.l.
tulisan-tulisan disiarkan oleh mailist Al Fakir Ilmi di internet.
Bahan-bahan tsb sebagai input bisa berguna bila dianalisis secara
kritis. Artikel-artikel Al Fakir Ilmi selengkapnya bisa diakses di
mailist internet umum.
* * *
No comments:
Post a Comment