Tuesday, December 7, 2010

Apakah “WIKILEAKS” Benar MEMPERKUAT DEMOKRASI !!?

Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 07 Desember 2010
---------------------------------

Apakah “WIKILEAKS” Benar MEMPERKUAT DEMOKRASI !!?
Julian Assange, pendiri website “Wikileaks”, (didirikan th 2006), menampilkan semboyan “KEEP US STRONG, HELP WIKILEAKS KEEP GOVERNMENTS OPEN” -- .
Suatu semboyan yang 'kena' dan cocok pada siatuasi, dikala kebanyakan pemerintah yang mengklaim dirinya berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, -- apalagi rezim-rezim yang dengan dalih 'demi keamanan nasional' -- mencegah rakyat mengontrol penguasa.

Dengan mengutip penilaiaian majalah AS 'Time', dijelaskannya lagi bahwa Wikileaks, 'dapat menjadi alat jurnalistik penting sebagai suatu “Undang-Undang Kebebasan Informasi”.

Dinyatakan pula bahwa Wikileaks, “adalah 'organisasi non-profit, yang diabdikan pada dipublikasikannya berita dan informasi penting kepada masyarakat. Kami memberikan cara inovativ, aman dan rahasia bagi sumber independen di seluruh dunia, untuk membocorkan informasi kepada jurnalis-jurnalis kami. Kami menyiarkan material yang punya airti penting etis, politis dan historis. Dalam pada itu merahasiakan identitas sumber-sumber. Dengan demikian memberikan cara universal untuk diungkapkannya ketidak-adilan yang dibungkam dan disensor”.

* * *

Media mancanegara belum lama ini, 'heboh' dan 'ramé' -- Setelah gebrakan Wikileaks 'membocorkan' komunikasi antara perwakilan luarnegeri kedutaan AS dengan White House, khususnya mengenai penilaian mengenai beberapa kepala negara/kepala pemerintahan seperti Raja |Arab Saudi, presiden Perancis Zarkozy, PM Rusia Putin dan Kanselir Jerman, Merkel. Tambahan lagi mengenai bahan info tentang kebijakan AS dan Barat berkenaan dengan perang di Irak dan Afhanisan, serta sikap terhadap Iran, Korea Utra dan Israel.

Bukalah TV atau radio di media internasional, apakah itu CNN atau BBC, boleh dibilang hampir setiap hari ada berita atau ulasan mengenai Wikileaks dan berita-berita dan informasi yang disiarkannya.

Ada manfaatnya para pemerhati perkembangan politik internasional mengikutinya. Jangan mengambil sikap apriori. Dengan menyediakan sedikit waktu, untuk membaca dan atau mendengarnya, pasti wacana informasi bertambah untuk mengambil kesimpulan sendiri yang independen dan mantap.

Sekitar Wikileaks ini, cukup banyak seginya.
Kali ini akan kusampaikan tulisan menarik KADER ABDOLLAH, seorang penulis IRAN, yang berhasil mengintegrasikan dirinya di negeri Belanda, Ia menguasai bahasa Belanda (dalam 8 th), menulis dalam bahasa Belanda, memiliki paspor Belanda, tetapi, hati dan jiwanya tetap seorang patriot Iran yang (sejak berkuasanya Khomeini di Iran) terpaksa menjadi éksil di negeri Belanda.

Kader Abdollah, menganalisis sekitar Wikileaks, dari sudut pandang historis. Fokusnya adalah sekitar konfik atau pertentangan antara Arab Saudi yang menganut Islam Sunni, dan Iran yang menganut Islam Syiit.

Baru kutahu dari tulisan Kader Abdollah tsb. bahwa sudah lama Iran menganggap ISLAM YANG BENAR itu adalah ISLAM yang dianut oleh Iran, yaitu Islam Syiit.

Silakan baca kolom Kader Abdollah, MIRZA, di surat kabar Belanda, “de Volkskrant”, 05 Desember 2010, kemarin.

* * *

WIKILEAKS
Tampaknya, Wikileaks dewasa ini punya kekuatan sejarah yang besar, serta merupakan suatu penemuan kemungkinan elektronis bagi kepentingan demokrasi. Saya terfikir pada piramide-piramide kuno Pharao di Mesir. Beberapa tahun yl para arkeolog menemukan sebuah koridor rahasia di bawah tanah, yang membawa mereka pada bahan keterangan sejarah yang baru.

Apapun yang terjadi, Julian Assange -- (pendiri dan pemimpin Wikileaks) akan masuk dalam sejarah sebagai pembebas akbar dari kata-sejarah. Ia telah membuka sinar baru pada politik dunia. Saya mengagumi perjuangannya.

Ketika dokumen-dokumen partama muncul, terjadi kehebohan besar mengenai saran Raja Arab Saudi, Abdullah, kepada dutabesar Amerika: “Penggal kepala ular itu”. Pernyataan ini dimana-mana di media Amerika disoroti dan secara panjang-lebar dianalisa.

Mula-mula saya tak mengerti mengapa mereka begitu hiruk-pikuk berreaksi, karena, tak ada seorang Iranpun yang ambil pusing dengan pengungkapan tsb. Itu adalah berita basi (untuk Iran). Dendam orang-orang Saudi terhadap Iran sudah berlangsung berabad-abad lamanya di tanah-air (Iran). Isarel juga lebih sering mendesak kepada Amerika: “Mari kita penggal saja kepala ular itu”.

Baik Israel maupun negeri-negeri Arab sekitarnya, mencurigai Iran, namun, kehawatiran mereka terhadap Iran didasarkan pada alasan berbeda. Israel takut pada bom atom Iran. Orang-orang Arab takut pada penganut Syiit di negerinya sendiri.

LATAR BELAKANG KONFLIK IRAN – ARAB SAUDI .
Konflik antara Iran dan Israel adalah baru. Tetapi konflik dengan Arab Saudi telah berlangsung berabad-abad. Arab Saudi menduduki Iran selama tujuh ratus tahun. Itu berlangsung dibawah bendera Islam..Mulai tahun 650 M sampai 1310 Masehi. Selama pendudukan ini, orang-orang Iran mencari cara yang ampuh untuk menghancurkan dari dalam Islamnya orang-orang Arab (Sunisme). Mereka, , menciptakan kepercayaan Islam Iran yang baru .

Beberapa pekan yang lalu presiden Ahmadinejad (Iran) melayangkan serangan kepada Raja Abdullah, dengan suatu pengungkapan baru: “Islam yang benar adalah Islam Iran. Orang-orang Persia, telah menjadikan Islam besar, dengan kebudayaan kuno mereka”. Penyampaian ini tidak dimaksudkan bagi sang raja, tetapi diperuntukkan bagi penganut Syiitisme yang bermukim di negeri-negeri Arab.

Di negeri-negeri tsb terdapat gerakan baru yang tak dikenal sebelumnya. Kaum Syiit yang minoritas itu selama ini selalu 'tidak bikin macam-macam'. Tetapi mereka telah menjadi sangat aktif terhadap para pemimpin mereka yang korup. Yang menjadi masalah, ialah, bahwa banyak kaum oposisi Suni berdiri dibelakang para penganut Syiitisme.

Sepuluh tahun belakangan ini gerakan-gerakan Syiit tumbuh kuat di Mesir, Maroko, Oman, Yemen, Abu Dhabi, Libanon, Palestina dan Mekah-nya Arab Saudi. Beberapa minggu y.l ketika Ahmadinejad berkunjung ke Libanon, ia disambut seakan-akan Napoleon Bonaparte. Jutaan yang menyambut menyerukan semboyan-semboyan Arab.

Arab Saudi, Israel dan Amerika memastikan secara definitf, bahwa, 'kepala ular itu harus dipenggal'. Sekarang ini baru saya mengerti apa sebabnya media Amerika begitu keras menyoroti pernyataan Raja Abdullah.

Wikileaks telah memberikan sorotan baru pada serangan-serangan teroris di Iran. Pada tiga serangan teror tsb telah jatuh korban dua orang sarjana akhli nuklir Iran dan orang ketiga menderita luka berat.

Mereka itu diperlakukan sebagai 'kepala ular'. Siapapun pelakunya, merka telah melakukan kejahatan politik yang kotor. * * * (Artikel Kader Abdollah selesai).

* * *
Apakah Wiklleaks telah memajukan usaha keterbukaan dan transparansi pemerintah-pemerintah di dunia in?

Ya, menurut Kader Abdollah, pengarang Iran satu-asatunya yang pandai menulis dalam bahasa Belanda, tempat ia berdomisili sekarang.

* * *

No comments: