*Rabu, 23 Januari 2013**
------------------------*
*IN MEMORIAM SHANNU*
Hari ini dengan amat sedih kami menerima e-mail dari SUAR SUROSO, seorang kawan lama kami yang bermukim di Tiongkok. Kabar yang disampaikannuya, antara lain *berita-duka* bahwa *SHANNU*, seorang "Akhli Asing" (Foreign Expert) yang bekerja sebagai penterjemah di Pustaka Bahasa Asing Beijing, kemudian di Radio Beiing- siaran bahasa Indonesia
*telah m e n i n g g a l d u n i a* , kemarin, Selasa, 22 Januari 2013.
Sebulan yang lalu kami masih berkomunikasi lewat e-mail. Shannu memberitakan bahwa ia sedang dirawat di Amerika, disebabkan serangan "stroke". Ia juga ada penyakit ginjal yang perlu perawatan . Shannu dan istrinya Mei, biasa setiap tahun berkunjung beberapa bulan lamanya ke puteranya yang bekerja dan berodmisili di Amerika. Mereka menengok puteranya, Inchung dan istri serta anak mereka, --- sambil ngemong cucu mereka.
Menurut Shannu ketika itu, ia akan menjalani operasi di Amerika. Namun, dokter sudah menyampaikan kepadanya, bahwa operasi yang akan dilakukan terhadapnya bisa berhasil bisa juga tidak.
Ternyata operasi yang dilakukan terhadap Shannu tidak berhasil. SHANNU tak tertolong lagi.
* * *
Shannu dan istrinya adalah tetangga kami bertahun-tahun lamanya ketika bersama tinggal di Tiongkok. Lebih dari itu, bersama kawan-kawan lainnya Shannu dengan sepenuh hati bersama istrinya, Mei, mencurahkan tenaga dan fikirannya dalam usaha penerbitan yang bersama-sama kami lakukan ketika itu . Penerbitan yang kami lakukan adalah demi memberikan informasi kepada pembaca dimana saja, mengenai situasi politik di Indonesia di bawah rezim otoriter Orde Baru. Serta menggalang solidaritas internasional terhadap perjuangan rakyat Indonesia untuk demokrasi dan HAM.
Dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari Shannu adalah seorang kawan yang ramah, rendah hati, bersikap hangat terhadap kawan, serta gairah dan tekun bekerja, yang dilakukannya dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian, pada tanah air dan bangsa..
* * *
Sebagai penterjemah Indonesia-Tionghoa, Shannu telah memberikan karya baktinya di Pustaka Bahasa Asing Beijing dan Radio Beijng. Tidak semata-mata sebagai pekerja bahasa tetapi juga dalam rangka mempererat hubungan persahabatan Indonesia -Tiongkok. Inilah semangat yang menjiwai Shannu ketika bekerja di Tiongkok.
Ada satu hal yang dilakukan Shannu, yang akan selalu dikenang. Ketika masih di Indonesia Shannu berhasil menterjemahkan sebuah novel yang amat populer dan merupakan best seller di Tiongkok, berjudul *NYANYIAN REMAJA*, karya penulis terkenal Tiongkok *YANG MO*. Novel Nyanyian Remaja Edisi bahasa Inggris: *THE SONG OF YOUTH*, mengisahkan kehidupan dan perjuangan patriotik revolusioner mahasiswa-pemuda Tiongkok ketika itu melawan rezim reaksioner Tjiang Kai-syek dan agresi serta pendudukan militer Jepang atas Tiongkok.
Novel Tiongkok "Nyanyian Remaja", yang mengisahkan perjuangan revolusioner gagah berani mahasiwa dan pemuda Tiongkok tsb merupakan suri teladan bagi pejuang-pejuang lainnya di Tiongkok. Juga bagi kaum muda negeri-negeri lain. Diterbitkannya edisi Indonesia terjemahan Shannu merupakan sumbangan berharga bagi literatur progresif revolusioner Indonesia.
* * *
*Shannu telah meninggalkan kita. Kenang-kenangan megnenai pribadi , perkjaan dan perjuangannya, tidak akan terlupakan.*
Semoga istrinya Mei, dan putra-putgerinya Inchung dan Maya tabah menghadapi musibah ini.
* * *
No comments:
Post a Comment