Kolom
IBRAHIM
ISA
Selasa,
03
Juni 2014
----------------------------
“ MENAMBAH
PENGERTIAN
YG LEBIH BAIK TTG
SUKARNO. . . Dan
Dengan Itu”
“MENAMBAH PENGERTIAN
YG LEBIH BAIK TERHADAP INDONESIA TERCINTA”
. . . <”Bung
Karno Penyambung Lidah Rakyat'- Cindy Adams, Edisi Revisi –
Penerbit -- Yayasan Bung Karno, Cetakan Kedua, 2011>
( 1 )
* * *
Seingatku,
pertama kali Hari Ultah Ke-100 seorang tokoh pemimpin perjuangan
kemerdekaan Indonesia, diperingati secara demikian besar-besaran
dan
meluas di seluruh negeri, sampaipun ke kalangan masyarakat
Indonesia
di luarnegeri ( teristimewa dikalangan masyarakat Indonesia di
negeri
Belanda|), ---- adalah mengenai tokoh pemimpin perjuangan
kemerdekaan
Indonesia S U K A R N O . Berhari-hari, bahkan lebih, kegiatan
peringatan SEABAD BUNG KARNO berlangsung di Indonesia dalam
tahun
2001.
Kami,
Murti dan aku sempat menghadiri Pameran Seabad Bung Karno di
Pegangsaan Timur, Jakarta, ketika itu. Pameran itu sedikit
banyak
mempersembahkan sejarah Bung Karno, sebagai individu dan
pemimpin
bangsa.
*
* *
Ini
bukan kebetulan! Secara umum di dunia sering dikatakan INDONESIA
adalah SUKARNO dan SUKARNO adalah INDONESA. Ada lagi yang lebih
spesifik dan kuat menyatakan Tanpa Mengenal Sukarno, tidak
mngkin
mengenal Indonesia.
Peter
Dale Scott, penulis politik terkenal, pernah menulis bahwa Sukarno
dan
Pancasila masih tetap memimpin Indonesia masa kini.
*
* *
Menyinggung
masalah “mengenal Sukarno dengan baik”, jelas, hal itu
samasekali tidak mungkin terjadi, tanpa membaca sendiri
karya-karya
Bung Karno yang begitu banyak jumlahnya. Yang terutama tentu
yang
sudah terkumpul, terseleksi baik di dalam buku 'DIBAWAH
BENDERA
REVOLUSI', jilid I dan II. Kemudian 'BUNG KARNO
PENYAMBUNG
LIDAH RAKYAT' (Otobiografi), lalu 'REVOLUSI BELUM
SELESAI',
Jilid I dan II. Paling tidak karya-karya politik/ideologi bangsa
tsb
itulah yang harus dibaca dan berusaha difahami serta dikhayati .
.. .
seandainya hendak mengenal SIAPA SUKARNO.
Membaca
buku atau tulisan tentang Sukarno yang ditulis oleh banyak
pakar,
jurnalis dan penulis lainnya, tentu berguna. Khususnya yang
hendak
diangkat dan disoroti di sini ialah buku yang ditulis oleh
Prof
Bob Hering berjudul “SUKARNO FOUNDING FATHER OF INDONESIA”,
1901 – 1945.
Keistimewaan
buku Bob Hering tsb ialah bahwa itu diuncurkan pada tg 28
Oktober
2002, di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Den Haag. Memang ini
yang diidam-idamkan oleh Bob Hering. Agar bukunya tentang
Sukarno
itu, bisa dilunurkan di wilayan Republik Indonesia. Penerbitnya
adalah sebuah lembaga kerajaan Belanda, yaitu KITLV.
* * *
HASTA MITRA, penerbit edisi Indonesia dari buku Bob
Hering itu, ketika mengomentari karya Bob Hering, menulis a.l.
sbb:
. . . biografi Bung Karno, hasil penelitian seorang Belanda, Prof. Dr Bob Hering, yang untuk pertama kalinya mengedepankan satu visi lain ketimbang tulisan para Indonesianist sebelumnya. Lain daripada yang lain, karena Bob Hering adalah Indonesianist yang BERORIENTASI INDONESIA bukan Barat.
. . . biografi Bung Karno, hasil penelitian seorang Belanda, Prof. Dr Bob Hering, yang untuk pertama kalinya mengedepankan satu visi lain ketimbang tulisan para Indonesianist sebelumnya. Lain daripada yang lain, karena Bob Hering adalah Indonesianist yang BERORIENTASI INDONESIA bukan Barat.
Bob
Hering adalah sahabat karib dan sejati yang tak akan terlupakan
seumur hidup. Pertama kali aku jumpa langsung dengan Prof Dr Bob
Hering adalah pada hari peluncuran karyanya historiobiografi
brilyan,
'SOEKARNO FOUNDING FATHER OF INDONESIA 1901-1945 '. Sebagai
orang
Belanda yang dari lubuk hatinya adalah pencinta Indonesia,
negeri dan
rakyatnya Bob Hering punya s a t u idam-idaman yang teramat
sangat,
yang perealisasiannya tidak sederhana, yaitu ---- agar
peluncuran
bukunya itu dilakukan di WILAYAH REPUBLIK INDONESIA. Tak ada
tempat
lain di negeri Belanda untuk itu, salain di Kedutaan Besar
Republik
Indonesia (KBRI), Den Haag.
Yaitu:
-- Di Aula NUSANTARA, KBRI Den Haag.
Tak
terkirakan betapa gembiranya Bob Hering, ketika Dubes Indonesia
Untuk
Nederland ketika itu, Abdul Irsan, mendukung keinginan Bob
Hering
itu. Demikianlah terjadi suatu peristiwa bersejarah: – –
Diluncurkannya buku Bob Hering 'SOEKARNO FOUNDING FATHER OF
INDONESIA
1901 – 1945', di KBRI Den Haag, Nederland. Bertepatan pula
dengan
hari bersejarah, yaitu Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2002.
Bagi
Bob Hering tak ada hari yang lebih menggembirakan baginya ketika
peluncuran bukunya itu berlangsung di wilayah Republik
Indonesia, di
KBRI Den Haag, Nederland.
Ketika
memperkenalkan buku Prof Dr Bob Hering tsb, penerbitnya
'Koningklijke
Instituut voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV) Nederland,
menulis
sbb: Bob Hering adalah seorang (mantan) Pofesor Studi Asia
Tenggara
di James Cook University of North Queensland, Austrlia --- yang
kini
tinggal di Stein, Belanda. Biografi yang ditulisnya tentang
Soekarno,
ditulis dengan menggali banyak sumber yang hingga dewasa ini
tidak
diketahui, adalah h a s i l dari studi-seumur hidup yang
dilakukannya
mengenai Soekarno.
*
* *
Adalah
untuk pertama kalinya seorang asing, dalam hal ini seorang
Belanda,
yang menjadikan masalah Bung Karno, sebagai tema pokok studi
seumur
hidup dan penulisannya. Dalam pembicaraan yang berkali kulakukan
dengan Bob Hering, terkesan sekali betapa beliau terpesona,
mengagumi
dan mencintai tokoh Bung Karno.
Aku balik sangat kagum dan hormat sekali pada Bob Hering. Melalui studi yang cermat ia tiba pada kesimpulan yang begitu tegas dan mantap mengenai Bung Karno. Lebih-lebih kita yang kagum karena kesimpulan itu muncul dari seorang Bob Hering yang tadinya adalah seorang letnan KNIL yang ketika itu dapat tugas sebagai personil Belanda dalam Misi Militer Belanda (MMB) di Indonesia, dalam rangka pelaksanaan Perjanjian Konferensi Meja Bunda (KMB).
Aku balik sangat kagum dan hormat sekali pada Bob Hering. Melalui studi yang cermat ia tiba pada kesimpulan yang begitu tegas dan mantap mengenai Bung Karno. Lebih-lebih kita yang kagum karena kesimpulan itu muncul dari seorang Bob Hering yang tadinya adalah seorang letnan KNIL yang ketika itu dapat tugas sebagai personil Belanda dalam Misi Militer Belanda (MMB) di Indonesia, dalam rangka pelaksanaan Perjanjian Konferensi Meja Bunda (KMB).
Demikianlah,
setelah melakukan penelitian dan studi yang menyeluruh dan
mendalam,
selama bertahun-tahun, Bob Hering akhirnya tiba pada kesimpulan
dan
pandangan yang baru samasekali terhadap Indonesia dan perjuangan
kemerdekaan Indonesia, khususnya terhadap Bung Karno.
JOESOEF
ISAK , pemenang pelbagai Award internasional termasuk Wertheim
Award
2005, untuk usaha, kegiatan serta perjuangannya demi hak
kebebasan
menyatakan pendapat, menulis dalam sambutan terbitnya buku Bob
Hering
itu, antara lain.:
'Walaupun
tidak hadir, saya sungguh gembira menyambut hari ini, hari
peluncuran
buku Biografi Bung Karno oleh sahabat baik saya, Bob Hering,
hari
yang sudah saya tunggu-tunggu sejak lima tahun yang lalu.
'Selamat
sehangat-hangatnya kepada Penulis! Dan juga penghargaan saya
sampaikan kepada KITLV Leiden sebagai penerbit yang
memungkinkan
inteligensia dunia mengenal Bung Karno dari satu sudut-pandang
berbeda dari biografi-biografi sebelumnya yang pernah ditulis
mengenai Soekarno.
'Saya
melihat dua aspek istimewa dalam peluncuran buku biografi
Soekarno
ini; pertama karena untuk pertama kali Soekarno disorot dengan
satu
sudut-pandang yang saya anggap sudah bersih sama sekali dari
berbagai
"reïficaties", kedua - meskipun ditulis dalam bahasa
Inggris - buku ini ditulis oleh seorang Belanda dan
diluncurkan
pertama kali di negeri Belanda.
'Saya
garis-bawahi -- oleh orang Belanda dan terbit di negeri
Belanda,
karena saya mengharapkan buku baru Bob Hering sekarang ini
akan
merangsang publik Belanda untuk menilai kembali Soekarno
secara lebih
wajar dan proporsional. Sebenarnya sejarah telah membuat
Indonesia-Belanda memiliki hubungan kultural yang khusus,
tetapi
semua itu lenyap atau rusak karena sikap keliru pemerintah
Belanda
mau pun pers Belanda secara umum terhadap Soekarno.
Demikian
antara lain penilain tinggi Joesoef Isak, Pemimpin Penerbit
Buku
Bermutu HASTA MITRA, Jakarta.
(Bersambung)
* * *
No comments:
Post a Comment