Monday, April 28, 2014

TAN MALAKA – DISEMINARKAN LAGI DI LEIDEN . . . . “Tan Malaka: Mengapa Masih Kontroversial?” – Dr Harry Poeze


Kolom IBRAHIM ISA
Minggu, 27 April 2014
-----------------------------

TAN MALAKA – DISEMINARKAN LAGI DI LEIDEN . . . .

Tan Malaka: Mengapa Masih Kontroversial?” – Dr Harry Poeze

* * *

Kita baca di undangan yang disampaikan oleh KITLV – Siegers (dengan catatan – Mohon Daftar dahulu: siegers@kitlv.nl. --- sbb:

Seminar KITLV—PPI Leiden (Bahasa Indonesia) – Tan Malaka: mengapa masih kontroversial?”-- Oleh Dr Harry Poeze – Moderator: Prof dr. Gerry van Klinken.

Jum'at, 02 Mei – Pukul 15.00 – 17.00; Room 005, Lipsius, Universitas Leiden.

* * *

Pada bulan Januari 2014, diterbitkan Jilid 4 seri buku

Tan Malaka, Gerakan kiri, dan Revolusi Indonesia., Jilid 4 – September 1948-Desember 1948,

terjemahan judul Verguisd en Vergeten; Tan Malaka, de linkse beweging en de Indonesische Revolutie (2007).

Jilid ini membahas tentang kematian Tan Malaka, dan berupaya membongkar rahasia yang hingga kini masih menyelimuti ajalnya sebagai Pahlawan Nasional.

Pada bulan Januari-Februari 2014 yang lalu, Harry Poeze meluncurkan bukunya dengan melakukan perjalanan keliling Jawa. Total tigapuluh kali beliau menjadi pembicara di berbagai universitas dan lembaga dengan topik utama tentang pengembaraan Tan Malaka selama bulan-bulan terakhir hidupnya.

Tak disangka, perhatian dan animo yang ditunjukkan oleh para peserta sangat luar biasa, bahkan

perhatian lebih juga diberikan oleh Front Pembela Islam dan beberapa ormas lain yang berupaya mendesak pembatalan peluncurqan buku tersebut dengan segala cara.

Delam seminar yang diselenggaakan oleh PPI Leiden dengan bekerjasama dengan KITLV ini, Harry Poeze akan bercerita mengenai bukunya dan cuplikan perjalanannya ketika berkeliling Jawa.
Demikian isi surat undangan KITLV --

* * *

Benar-benar tidak pernah terfikirkan. Bahwa ada seorang Belanda, pakar sejarah Dr Harry Poeze, telah melakukan TIGAPULUH KALI PEMBICARAAN DENGAN BERBAGAI UNIVERSITAS DAN LEMBAGA, Inonesia. Dengan topik utama pengembaraan Tan Malaka selama bulan-bulan terakhir hidupnya. Mana ada pakar sejarah kita yang seperti itu dedikasi dan ketekunannya terhadap seorang tokoh sejarah Indonesia. Aku berterus terang: HARRY POEZE memang “fan” Indonesia.

Yang perlu diangkat dan disoroti di sini ialah betapa besarnya perhatian terhadap tokoh pergerakan kemerdekaan Tan Malaka, teristimewa rahasia yang hingga kini masih menyelimuti ajahlnya PAHLAWAN NASIONAL TAN MALAKA.

Pertama:
Menarik untuk mencatat: Fenomena semakin banyaknya kaum muda Indonesia yang menaruh perhatian pada sejarah bangsanya, khususnya pada tokoh Tan Malaka. Ini bisa dilihat pada kenyataan bahwa Harry Poeze, mengadakan pembicaraan di universitas-universitas dan lembaga-lembaga Indonesia SAMPAI 30 KALI BANYAKNYA.

Kedua:
Perhatian yang diberikan oleh media Indonesia, terhadap karya Harry Poeze Poeze mengenai Tan Malaka, 3 jilid – 2200 halaman dalam bahasa aslinya, bahasa Belanda.

Ketiga:
Masih adanya praktek kekerasan dan teror – cara “premanisme” yang berusaha meredam semakin besarnya perhatian kalangan intelektuil terhadap buku Harry Poeze, terhadap tokoh Komunis TAN MALAKA, yang selama ini dilupakan dan dihitamkan.

* * *

Ketika buku Harry Poeze tentang Tan Malaka, edisi Indonesia diluncurkan pada 17 Juli tahun 2012, kuingat ini yang a.l. kutulis:

Edisi Indonesia Buku Harry Poeze “TAN MALAKA . . . . ”

* * *

Beberapa waktu yang lalu, belum lama, gembira sekali aku bertemu lagi dengan sahabat-karibku Harry Poeze. Kutanyakan kepadanya perkembangan baru mengenai penerbitan edisi Indonesia bukunya berjudul :
Verguisd en Vergeten: Tan Malaka, de Linkse Beweging en de Indonesische Revolutie, 1945-1949″
Dihujat dan Dilupakan: Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia 1945-1949)”.

Harry Poeze menyampaikan kepadaku, bahwa, edisi Indonesia dari bukunya itu, akan terbit dalam enam jilid. Dalam tahun 2008 telah diluncurkan di Jakarta, jilid 1, di bawah judul Tan Malaka, gerakan kiri, dan Revolusi Indonesia. Sementara itu telah terbit tiga jilid,

Jilid 1: Agustus 1945- Maret 1946 –
Jilid 2: Maret 1946 – Maret 1947 (2009),
Jilid 3, Maret 1947 – Agustus 1948 (2010)

Bab mengenai Madiun sudah terbit dalam tahun 2011 sebagai: Madiun 1948; PKI bergerak”.

Dalam tahun ini akan terbit Jilid 4, a.l. sekitar eksekusinya dan tanda-tanya (yang saya berikan solusinya), mengenai kematiannya.
Demikianlah informasi yang kuterima dua pekan y.l dari Harry Poeze sekitar penerbitan edisi Indonesia dari bukunya tentang Tan Malaka.

* * *

Sampai hari ini tak habis-habisnya rasa kagum, hormat dan penghargaanku pada HARRY POEZE yang telah menggunakan PULUHAN TAHUN untuk melakukan studi mengenai salah seorang pemimpin nasional Indonesia TAN MALAKA. Sebegitu jauh belum kita jumpai ada historikus asing lainnya yang begitu rajin dan tekun dalam kepeduliannya terhadap SEJARAH BANGSA KITA, seperti yang dilakukan oleh Harry Poeze.

No comments: