Wednesday, April 16, 2014

TOKOH RAJA "BHUTO"

Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 31 Maret 2014
----------------------------



TOKOH RAJA "BHUTO"


Tampaknya diantara beberapa "capres" yang sudah ditampilkan untuk bertanding dalam 'pempres" , Juli 2014 yad, yang paling banyak menarik perhatian di dalam maupun luarnegeri adalah:

JOKO WIDODO (JOKOWI)--dan
PRABOWO SUBIANTO.



* * *



    Mingguan Amerika, “FORTUNE”, ttg 07 April, 2014 (resminya masih belum keluar), di bawah judul “Introducing The World's 50 Best Greatest Leader, And What You Can Learn Fom Them” . . memasukkan nama JOKO WIDODO sebagai salah seorang dari tokoh 'pemimpin-pemimpin dunia'. Nama Jokowi disejajarkan dengan tokoh-tokoh internasional seperti Bill Clinton, Aungsan Syuki, Paus Francis, Angela Merkel, Malala Yousafzai, dll.
    Di halaman 44 mingguan FORTUNE tsb ditulis tentang Joko Widodo:
    Governor of Jakarta. -- In 2005 the self-made furniture exporter was elected mayor of Solo, a 500.000 – person city in Indonesia. “Jokowi” as he's known , cleaned up the city, and routed corruption, thrilling an Indonesian public weary of the satus quo. His accent since then has been swift: In 2012 he became governor of Jakarta. Now he's the favorite for Indonesia's July 2014 presidential election”. (tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena singkat dan kiranya mudah dimengerti).
    Yang disoroti oleh Fotune adalah Jokowi berhasil menangani kota Solo, mmebikinnya jadi bersih, memberantas korupsi, dan bahwa Jokowi sekarang adalah calon presiden Indonesia yang 'favorit'. Artinya yang DIJAGOKAN.
    * * *

    Sementara komentar jelas-jelas mempertentngan 'ketokohan' dua 'calpres' tsb.
    Komentar yang satu adalah yang ditulis oleh wartawan kawakan Aboeprijadi Santoso (Amsterdam), yang disiarkan di koran 'Jakarta Post'. Sayang dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris boleh dikata cukup populer di Indonesia. Namun, belum begitu banyak di kalangan masyarakat yang bisa mudah membaca bahasa Inggris.
    * * *
    Aku tergugah untuk menyoroti 'sentilan' Goenawan Mohammad.
    Sebagai seorang sastrawan dan budayawan, Goenawan Mohammad membandingkan calpres PRABOWO SUBIANTO dengan salah seorang tokoh terkenal dalam cerita perwayangan "BHUTO". Menurut Goenawan Mohammad tokoh 'bhuto' terkenal karena perangai negatfnya: yaitu PERKASA tapi BRUTAL dan SERAKAH.
    Mengenai sifat 'brutal' dari sang 'bhuto', tidak jauh beda penilaian Aboeprijadi maupun Goenawan. Kemungkinan besar karena ketokohan sang calon yang menyerupai 'bhuto' itu memang BRUTAL DAN SERAKAH.

    Tanggapan satunya oleh Goenawan Mohammad, yang disiarkannya di 'Facebook' hari ini, baik ikuti saja. Dikutip lengkap, karena singkat, sbb:
    GOENAWAN MOHAMMAD
    * * *



DUA CITRA”
Problem yang dihadapi Prabowo adalah citra. Ia tampak ingin menampilkan citra diri sebagai seorang pemimpin yang tegas. Ia agaknya berhasil -- bila dibandingkan dengan citra SBY yang sering tampak ragu-ragu.
Tapi dalam pemilihan ini ia tidak menghadapi SBY, melainkan Jokowi. Penampilan perdananya di Stasion Utama Senayan, Jakarta, akan dikenang terus: naik kuda gagah dan besar, memakai sepatu lars, menyisipkan keris yang mencolok. Semua itu, dengan tubuh yang gemuk, ia akan lebih diasosiakan dengan tokoh raja "bhuto" dalam wayang kulit yang perkasa tapi brutal dan serakah.
Apalagi jika orang melihat sosok lawan yang ramping, dengan sikap tenang dan halus.
Mungkin pilihan kostum Prabowo hari itu dilakukan tanpa tahu kemungkinan adanya citra yang kontras itu. Atau tak peduli.


* * *


Dalam perkembangan kampanye pemilihan berikutnya, kalau benar-benar hendak serius melakoni proses demokrasi, seyogianya mengangkat aspek pendidikan politik bagi masyarakat, MAKA SETIAP CALON HARUS  MENGEDEPANKAN PROGRAM POLITIK seperti apa yang akan dilaksanakannya bila terpilih sebagai PRESIDEN RI .


Tentu dengan rincian kongkrit yang sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia dewasa ini.


Sebagai calon yang diajukan oleh PDI-P, Jokowi dengan sendirinya akan mengikuti garis strategi pembangunan ekonomi seperti yang selama ini dikemukakan oleh PDI-P. Yaitu akan mermbangun ekonomi Indonesia yang BERDIKARI  -- menurut VISI DAN KONSEPSI TRISAKTI .



* * *







No comments: