Wednesday, April 16, 2014

WAWANCARA DENGAN MUKHTI --- SEKITAR OISRAA – Senin, 07 April 2014

* * *

Beberapa pertanyaan dan jawaban seputar OISRAA:

    1 -- Bisa Anda ceritakan secara singkat berdirinya OISRAA (siapa pencetus, penggerak, kapan berdiri, di mana, siapa anggotanya, tujuan pendirian, dan lain sebagainya)?
    Jawab:
    OISRAA, Organisasi Indonesia Untuk Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia-Afrika, didirikan dalam tahun 1959. atas seruan AAPSO , Afro-Asian Peoples Solidarity Organization. AAPSO didirikan di Cairo, pada Konferensi Pertama Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia-Afrika1, 1957/58.
    Konferensi AAPSO, adalah konferensi di tingkat ormas dan atau badan perjuangan kemerdekaan negeri-negeri Asia dan Afrika, yang pertama di Cairo. AAPSO adalah kelanjutan dari Konferensi Asia-Afrika, Bandung 1955, (yaitu konferensi dari 29 negeri-negeri A|sia dan Afrika yang kebanyakan terdiri dari wakil-wakil pemerintahan) yang diadakan dalam rangka mengintensifkan perjuangan anti-kolonialisme dan anti- imperialisme untuk kemerdekaan nasional yang penuh. Juga dalam rangka setiakawan dengan Mesir yang baru saja mengalami agresi tiga negara (Tripartite Agresssion, 1957), oleh Inggris-Perancis dan Israel. Penggerak utama Konferensi AAPSO di Cairo, adalah SEMANGAT BANDUNG, The Bandung Principles, (1955), yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung, April 1955.

OISRAA didirikan di Jakarta, oleh pelbagai tokoh dari parpol; dari PNI – Mansur -- dari PKI, Nyoto; -- Partindo, PSII, PKI, NU, dari serikat buruh, tani, mahasiswa dan dari Komite Perdamaian Indonesia. Dari PSSI antara lain H. Anwar Tjokroaminoto; -- dari PERTI, K.H., Sirajuddin Abbas; .. tokoh non-Partai, a.l. Ibu Suryadharma, rektor Universitas RESPUBLICA. Ibu Utami Suryadharma dipilih menjdi Ketua OISRAA – Sekjen: Ibrahim Isa (dari Komite Perdamaian).

Tujuan OSIRAA adalah mengefektifkan dan mengembangkan setiakawan rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat AA untuk kemerdekaan nasional. Ketika itu masih berlangsung “Perang Vietnam” melawan kolonialisme Perancis. Sedangkan di benua Afrika, lebih separuh rakyat Afrika masih terlibat dalam perjuangan melawan kolonialisme Inggris, Perancis, Potugal, Spanyol dan rezim Apartheid di Afrika Selatan.

Di satu fihak kita memberikan setiakawan kita kpd rakyat-rakyat AA yang sedang berjuang demi kemerdekaan nasional melawan kolonialisme-imperialisme .. di lain fihak kita juga menggalang solidaritet AA terhadap perjuangan kita, bangsa Indonesia, untuk pembebasan Irian Barat dari kolonialisme Belanda.

* * *


    2 -- Satu hal yang saya masih belum pahami dengan baik, apakah OISRAA dan AAPSO organisasi yang sama, atau OISRAA bagian dari AAPSO, atau bagaimana? Di mana kantor OISRAA Jakarta berada waktu itu?

Jawab -------
Dua organisasi itu --- AAPSO dan OISRAA ... tidak sama. AAPSO adalah organisasi internasional terdiri dari negeri-negeri Asia daqn Afrika . . . Sedangkan OOISRAA adalah organisasi nasional Indonesia, dan menjadi anggota dari organisasi internasinal -- AAPSO.

-- Sebelum berdirinya rezim ORBA -- kantor OISRAA, beralamat di Jalan Raden Saleh No 52, Jakarta, -- bersama di satu gedung dengan Kantor Komite Perdamaian Indonesia.


    3 -- Bisa ceritakan awal mula keterlibatan Anda di OISRAA (siapa yang mengajak, tugas utama, dsb)?

Jawab ---- :
Ketika itu saya aktivis Komite Perdamaian Indonesia dan menjabat Sekretaris Komite Perdamaian Indonesia... Kawan-kawan yang hendak menirikan OISRAA, minta agar saya bersedia menjabat sebagai Sekjennya.
Saya bersedia untuk juga melakukan kegiatan sebagai aktivis gerakan Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia-Afrika.

Dalam tahun 1960, Organisasi AAPSO yang bermarkas di Cairo, Mesir, minta agar ada wakil Indonesia yang menempati Badan Sekretariat Tetap AAPSO (yaitu badan eksekutif, terdiri dari 9 negeri Asia-Afrika, yang melakukan pekerjaan dan kegiatan sehari-hari dari AAPSO). Ketika itu eksekutif OISRAA minta kesediaan saya untuk mewakili Indonesia di organisaswi AAPSO di Cairo. Akhhir 1960 saya berangkat ke Cairo untuk memenuhi tugas itu.

    4 -- Apa saja yang dilakukan OISRAA, semisal mempersiapkan Konferensi Tri Kontinental di Havana, bisa ceritakan?

Jawab ----:
OISRAA menghubungi pemerintaah Indonesia ketika itu, dan mendesak
Deparlu agar memberikan bantuan dan fasilitas untuk dibuka dan bisa bekerjanya kantor-kantor perwakilan badan perjuangan kemerdekaan dari Viatnam Selatan, Aljazair dan Afrika Selatan. Deparlu memenuhi permintaan kami, dengan demikian dibuka kantor perwakilan badan perjuangan dari Vetnam Selatan (FNPVS, Front Nasional Pembebsan Vietnam Selatan); dari Aljazair, ( Front Pembebasan Nasional Aljazair), dan dari badan perjuangan Afrika Selatan melawan Apartheid. OISRAA mengusahakan agar pemerintah Indonesia memberikan bantuan kongkrit kepada ketiga badan perjuangan tsb.

OISRAA ambil bagian dalam persiapan Konferenssi Trikontinental AAA di |Havana (1966). Saya ditugaskan untuk hadir di sana dalam panitia persiapannya.

    5 --- Di buku "Bui Tanpa Jerajak Besi" Anda menuliskan bahwa jabatan Anda di OISRAA Anda pergunakan untuk kampanye Pembebasan Irian Barat di dunia internasional. Apakah hanya untuk itu Anda menerima jabatan tersebut atau itu hanya sampingan? Apa saja yang OISRAA lakukan untuk mengkampanyekan Irian Barat?

Jawab: -----
Tugas utama ke Cairo, adalah mewakili Indonesia di badan setiakawan rakyat AA, AAPSO. Bersama dengan wakil=-wakil Asia-Afrika lainnya melakukan segala macam usaha dan kegiatan untuk menyokong perjuangan rakyat AA melawan kolonialisme dan imperialisme untuk kemerdekaan nasional. Tugas sehubungan dengan perjuangan I|ndonesia untuk pembebasan Irian Barat adalah tugas yang dilakukan bersamaan.

    6 -- Bagaimana kaitan OISRAA dengan organisasi-organisasi Asia-Afrika yang lain, semisal Persatuan Wartawan Asia-Afrika?

Jawab: Kaitannya, adalah kerjasama, saling bantu dan saling memberikan informasi dan fasilitas – dalam rangka memajukan gerakan solidaritas Asia-Afrika umumnya. Antra lain dengan Konferensi Wartawan AA.


    7 -- Sejarawan Boni Triyana mengatakan, pernah mendengar informasi dari Pak Isa bahwa OISRAA aktif bekerjasama dengan ANC (African National Congress) dan NLF (National Liberation Front)     Aljazair, sampai-sampai NLF punya kantor perwakilan di Jakarta di mana Lakhdar Brahimi menjadi kepala perwakilannya. Bisakah ceritakan tentang hal tersebut?

Jawab ---- :
Diatas sudah dijelaskan - -- bahwa berkat kegiatan dan desakan OISRAA kepada pemerintah RI ketika itu, Deparlu RI memberikan bantuan dan fasilitas untuk dibuka dan bekerjanya kantor tiga badan perjuangan kemerdekaan dari negeri-negeri tsb.

    8 -- Bagaimana peran Presiden Sukarno dalam pembebasan negara-negara Asia-Afrika, adakah dia ikut menyokong dana dan/atau persenjataan laiknya RRT?

Jawab:

Peranan dan kegiatan utama Presiden Sukarno ialah mengkampanyekan dan mengorganisasi terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955). Terselenggaranya dengan sukses Konferensi AA di Bandung, merupakan kemenangan besar rakyat-rakyat AA dalam perjuangan selanjutnya. Dalam berkordinasi, bersatu dan saling sokong.

Presiden Sukarno berhasil meyakinkan bangsa- bangsa AA yang diwakili dalam Konferensi AA di Bandung, untuk mengesampingkan perbedaan di kalangan sendiri dan memusatkan pada persamaan besar dalam perjuangan bersama demi kemerdekaan, menggalang setiakawan AA dan persatuan bangsa-bangsa dua benua ini.


    9 -- Bisakah Anda sebutkan sumbangsih OISRAA bagi rakyat di negeri-negeri Asia dan Afrika hingga nama Sukarno dijadikan sebagai nama jalan di beberapa negara Afrika?

Jawab ----  :
Sumbangan OISRAA yang utama adaloah mengusahakan terselenggaranya persatuan dan kerjasama serta solidaritas bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam perjuangan mereka . .. Cara yang ditempuh dalam mengusahakan dn merelasisi kerjasama dan baling bantu diantara pelbqagai bidang kegiata, . misalnya mengusahakan dan menyenggarkqan Sidang Biro Asia-Afrika di Bandung (1961); menyelenggaarakan Sidang Biro Pengarang Asia-Afrika di Bali; menyelenggarakan Konferensi Wartawan Asia-Afrika di Jakarta. Megngusahakn Festival Film AA di Jakarta.

OISRAA ambil bagian aktif dalam Komite Dana Asia-Afrika yang berkantor di Conakri, Guinea. Oisraa aktif ambil bagiqn dalam penuyelenggaraan Konferensi Juris AA (Conakry). Kemudian mengusahakan adanyta wakil Indonesia di Biro Pengarang AA di Colombo, dan wakil Indonesia di |Sekretariat Juris AA di Conakry, Guinea.


    10 -- Bagaimana kelanjutan nasib OISRAA pasca-kejatuhan pemerintahan Sukarno, yang sangat mendukungnya, apakah masih berjalan? Sementara, AAPSO sendiri hingga kini masih berjalan.

    Jawab -----:
    Setelah Jendral Suharto merebut kekuasaan di Indonesia dan mendirikan rezim Orde Baru, OISRAA dibubarkan oleh Orba. Sebagian besar anggotanya dipersekusi, ditangkap atu dibunuh.

AAPSO masih berdiri. Kantornya masih ada di Cairo. Tapi fungsinya sudah jauh berbeda dengan dulu. Kantor AAPSO di Cairo sekadar sebagai badan informasi.

Sebab utama, karena situasi Asia-Afrika sudah jauh berbeda dengan periode ketika itu. Dewasa ini semua negeri dan daerah di Afrika sudah mencapai kemerdekaan. Begitu juga di Asia situasi sudah banyak berubah.

* * *


Sekian pertanyaan-pertanyaan saya. Besar harapan saya semoga Pak Isa berkenan meluangkan waktu untuk menjawabnya. Terimakasih banyak atas kerjasamanya. Sukses selalu untuk Pak Isa.

Salam,

MF Mukthi






-------- Origineel bericht --------
Onderwerp: OISRAA
Datum: Mon, 7 Apr 2014 17:33:21 +0800 (SGT)
Van: Farohul Mukthi
Antwoord-naar: Farohul Mukthi
Aan: i.bramijn@chello.nl


Selamat sore, Pak Isa. Ini beberapa pertanyaan saya seputar OISRAA:

1. Bisa Anda ceritakan secara singkat berdirinya OISRAA (siapa pencetus, penggerak, kapan berdiri, di mana, siapa anggotanya, tujuan pendirian, dan lain sebagainya)?

2. Satu hal yang saya masih belum pahami dengan baik, apakah OISRAA dan AAPSO organisasi yang sama, atau OISRAA bagian dari AAPSO, atau bagaimana? Di mana kantor OISRAA Jakarta berada waktu itu?

3. Bisa ceritakan awal mula keterlibatan Anda di OISRAA (siapa yang mengajak, tugas utama, dsb)?

4. Apa saja yang dilakukan OISRAA, semisal mempersiapkan Konferensi Tri Kontinental di Havana, bisa ceritakan?

5. Di buku "Bui Tanpa Jerajak Besi" Anda menuliskan bahwa jabatan Anda di OISRAA Anda pergunakan untuk kampanye Pembebasan Irian Barat di dunia internasional. Apakah hanya untuk itu Anda menerima jabatan tersebut atau itu hanya sampingan? Apa saja yang OISRAA lakukan untuk mengkampanyekan Irian Barat?

6. Bagaimana kaitan OISRAA dengan organisasi-organisasi Asia-Afrika yang lain, semisal Persatuan Wartawan Asia-Afrika?

7. Sejarawan Boni Triyana mengatakan, pernah mendengar informasi dari Pak Isa bahwa OISRAA aktif bekerjasama dengan ANC (African National Congress) dan NLF (National Liberation Front)     Aljazair, sampai-sampai NLF punya kantor perwakilan di Jakarta di mana Lakhdar Brahimi menjadi kepala perwakilannya. Bisakah ceritakan tentang hal tersebut?

8. Bagaimana peran Presiden Sukarno dalam pembebasan negara-negara Asia-Afrika, adakah dia ikut menyokong dana dan/atau persenjataan laiknya RRT?

9. Bisakah Anda sebutkan sumbangsih OISRAA bagi rakyat di negeri-negeri Asia dan Afrika hingga nama Sukarno dijadikan sebagai nama jalan di beberapa negara Afrika?

10. Bagaimana kelanjutan nasib OISRAA pasca-kejatuhan pemerintahan Sukarno, yang sangat mendukungnya, apakah masih berjalan? Sementara, AAPSO sendiri hingga kini masih berjalan.


Sekian pertanyaan-pertanyaan saya. Besar harapan saya semoga Pak Isa berkenan meluangkan waktu untuk menjawabnya. Terimakasih banyak atas kerjasamanya. Sukses selalu untuk Pak Isa.

Salam,

MF Mukthi


No comments: