Sunday, March 30, 2014

SEKADAR RESPONS TERHADAP “ENAM PERTANYAAN POLITIK” GOENAWAN MUHAMMAD * * *

Kolom IBRAHIM ISA
Rabu, 19 Maret 2014
------------------------------


SEKADAR RESPONS TERHADAP “ENAM PERTANYAAN POLITIK” GOENAWAN MUHAMMAD

* * *

Beberapa hari yang lalu, jurnalis dan budayawan GOENAWAN MUHAMMAD mengajukan enam pertanyaan politik di media FACEBOOK.

Di bawah ini sekadar respons terhadap enam pertanyaan penting yang diajukan Goenawan Muhammad, sbb:

* * *

Goenawan Muhammad (GM): Hari-hari ini sedang akan dijawab beberapa pertanyaan dasar dalam politik Indonesia:

(GM) – 1, Benarkah uang akan menentukan pemenang?


Respons 1 -- Tidak benar “uang akan menentukan pemenang”- Apalagi dewasa ini Indonesia sedang dalam proses Reformasi dan Demokrasi.
Setelah 32 th fikirannya dipasung dan didikte oleh penguasa rezim Orba, akhirnya tokh "meledak", menggulingkan suatu rezim yang selama tiga dasawarsa lebih bersandar pada kekerasan dan dikte.
Proses pencerahan fikiran sebaqai kelanjutan gerakan Reformasi dan Demokrasi tidak akan berhenti. Bisa terjadi kemandekan. Tetapi itu bersifat  sementara.
Terpilihnya Jokowi sebagai gubernur Jakarta merupakan petunjuk bahwa perkembangan kesadaran fikiran masyarakat lebih menentukan ketimbang uang.

(GM) 2, Bisakah jangkauan oligarki ditangkis?

Respons 2 -- Jangkauan oligarki "bisa ditangkis".... tapi tidak mudah. Sesekali oligarki bisa berdominan.

(GM) 3, Bisakah kepercayaan kepada partai politik dipulihkan?


Respons 3 -- Secara umum parpol dianggap sebagai satu-satunya kendaraan politik untuk memperoleh hak memerintah.
Mau tidak mau masyarakat akan mencari parpol mana yang "bisa dipercaya". . Atau yang paling "sedikit dosa" nya. Dewasa ini masyarakat belum sampai pada kesimpulan untuk secara masal 'turun ke jalan-jalan raya berdemo seperti pada periode akhir Orde Baru (1998). Belum ada suatu krisis nasional yang serius dan gawat! Yang pemecahannya hanya mungkin melalui pergantian kekuasaan, melalui perubahan sebagai akibat aksi-aksi ekstra- parlementer yang bergelora dan meluas di seluruh negeri.

(GM)-4, Seberapa jauh generasi muda menganggap proses politik yang terbaik adalah melalui pemilihan umum?

Respons 4 -- Generasi muda, melalui kegiatan mereka sendiri, sedang tumbuh dalam pengalaman dan politik . . . mereka bersedia ambil bagian aktif dalam proses perubahan EVOLUSIONER , suatu perubahan bertahap dan berangsur yang damai . . . mereka belum sampai pada kesimpulan untuk secara masal 'turun ke jalan-jalan raya' . Berarti mereka masih menganggap jalan  parlementer, sebagai jalan yang bisa dan perlu ditempuh.

(GM) -5, Akankah mereka aktif terlibat dalam gerakan perbaikan?


Respons 5 -- Selama ini kaum muda, dalam jumlah yang tidak kecil, secara terpisah maupu bersama, dengan berbagai cara dan di berbagai bidang kehidupan, sedang terlibat dalam gerakan perbaikan.

(GM) -6, Sejauh mana cita-cita dan paham politik dari masa lalu (kiri, Islam, nasionalis) berpengaruh?

Respons 6 -- Pengaruh paham politik masa lalu tak terelakkan memberikan pengaruhnya terhadap generasi muda - - -

Tetapi yang diwarisi itu tidak utuh ideologi dan politik (Kiri Sosialis, Islam, Nasionalis) yang lama ....

Namun, secara esensiil . . . mereka tidak mungkin samasekali bebas dari aliran-aliran Kiri- Sosialis, Islam maupun Nasionalis masa lampau .

* * *

Tiga aliran politik ini: -- Islam, Kiri (Sosialis) dan Nasionalis – akan tetap hidup subur di Indonesia. Karena itulah ideologi bangsa Indonesia! Tetapi kaum muda, generasi baru -- akan menemukan/menciptakan aliran Kiri (Sosialis), Islam dan Nasional hasil godokan mereka sendiri.


Mereka juga menerima pengaruh perkembangan dan pergolakan yang terjadi DI LUARNEGERI.

* * *

No comments: