Saturday, May 24, 2014

SERUAN JOKOWI . . . . . Untuk “REVOLUSI MENTAL” Kaitannya Dengan PELURUSAN SEJARAH! (2)






Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 13 Mei 2014

-------------------------------

SERUAN JOKOWI . . . . .  Untuk “REVOLUSI MENTAL”
Kaitannya Dengan PELURUSAN SEJARAH!
(2)

Dalam ruangan ini pernah dikemukakan bahwa “tanpa PDI-P dan Megawati, . . Jokowi, . . . tidak ada apa-apanya”. Tulisan tsb sekadar menekankan dan mengangkat serta mengingatkan bahwa Jokowi adalah seorang kader politik yang dibina oleh PDI-P dan ketua umumnya Megawati Sukarnoputri.

Namun, perlu kiranya dilihat segi lainnya. Saat ini “tanpa Jokowi” , PDI-P yang sudah lama kehilangan pamor dan daya tarik pemilih ( . . . .perhatikan: – – – dalam beberpa kali pemilu dan pilkada PDI-P mengalami kemerosotan) , bagi massa rakyat Indonesia, juga tidak banyak artinya sebagai parpol, yang tidak sedikit kader-kadernya terlibat dengan praktek pelanggaran hukum, khususnya korupsi, PDI-P juga diingat pemilih sebagai parpol yang pernah kuasa, tapi tak bisa merealisasi janji-janjinya.

Meskipun telah berulangkali PDI-P menyatakan punya tekad untuk melaksanakan AJARAN BUNG KARNO, namun ketika ada kesempatan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Megawati, yang juga adalah ketua umum PID-P, dianggap kurang mela,ukan usaha keras untuk MEREHABILITASI NAMA BAIK DAN NAMA HARUM BUNG KARNO. Setelah tigapuluh tahun lebih rezim Orde Baru melakukan 'DeSukanosasi'.

* * *

Dewasa ini, -- PDI-P adalah satu-satunya parpol yang dengan tegas menyatakan bahwa visi dan misi politiknya dalam membangun Indonesia yang adil dan makmur, dan strategi besar pembangunan Indonesia Merdeka, . . . adalah seperti yang digariskan BAPAK NASION, Bung Karno, dalam TRISAKTI.

Bagaimana visi dan misi Jokowi sebagai calon Pemilihan Presiden 2014?

Suatu ketika Jokowi menjelaskan:
"Tiga mentor politik saya. Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dan rakyat,".Jokowi selanjutnya menjelaskan sekitar: Surat Perintah Empat Perjuangan,"

Pertama, amankan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Kedua, jalankan Trisakti secara konsisten melalui pembangunan semesta berencana.
Ketiga, utamakan prinsip musyawarah dan gotong royong serta
Keempat, dedikasikan hidupmu untuk rakyat.

* * *

REVOLSUI MENTAL DAN PELURUSAN SEJARAH
Beberapa hari yang lalu Jokowi menyerukan dilancarkannya REVOLUSI MENTAL Yang akan melibatkan seluruh bangsa secara nasional.

Penting adalah ditekankannya masalah Revolusi Mental sert kaitannya dalam usaha “NATION BUILDING” -- Yang kongkritnya berarti melakukan “PEMBANGUNAN KESADARAN BERBANGSA”.

Sedangkan KESADARAN BERBANGSA yang solid adalah yang didasarkan dan menyatu dengan KESADARAN SEJARAH BANGSA .

Bagaimanakah situasi pemahaman sejarah, kesadaran-sejarah bangsa ini? Puluhan tahun sejarah bangsa dimonopoli dan merupakan hak-istimewa penguasa. Hanya pemerintah, hanya rezim Orde Baru, yang punya hak tunggal dan absolut menafsirkan dan menulis sejarah bangsa.

Dalam praktek kehidupan kongkrit bangsa ini , yang dilakukan oleh Orba dan para sejarawan dan pendukungnya, adalah PEMALSUAN DAN PEMELINTIRAN SEJARAH.

* * *

Dalam situasi seperti itu, masalah PELURUSAN SEJARAH, meneliti, mengkaji, menstudi dan menulis ulang sejarah bangsa yang sudah direkayasa penguasa, adalah suatu “CONDICIO SINE QUA NON”. Sesuatu yang mutlak perlu. Sesuatu YANG TIDAK BOLEH TIDAK HARUS DILAKUKAN.

Sejak gerakan REFORMASI DAN DEMOKRATISASI, telah terbit ribuan lebih tulisan, kertas kerja, buku serta diselenggerakannya bermacam workshop dan seminar besar dan kecil. Berbagai organisasi dan lembaga yang peduli HAM, memperjuangkan rehabilitasi nama baik, hak kewarganegaraan, serta hak politik KORBAN PERISTIWA 1965.

Di segi lain KOMNASHAM telah mengeluarkan REKOMENDASI 22 Juli 2012, bersangkutan dengan pelanggaran HAM BERAT oleh aparat keamanan negeri sekitar Peristiwa '65.

* * *

Dalam rangka NATION BUILDING, sesuai dengan visi dan misi TRISAKTI, adalah sesuatu yang mendesak untuk digalakkannya PELURUSAN SEJARAH setelah sepuluh tahun proses REFORMASI DAN DEMOKRATISASI .

Suatu bangsa yang tidak peduli dan tidak mengkhayati masa lampaunya, tidak menarik pelajaran dari pengalaman sejarah bangsanya sendiri, --- tidak akan mungkin menjadi bangsa dan negeri yang BEDAULAT DI BIDANG POLITIK, BERDIKARI DI BIDANG EKONOMI sert BERKEPRIBADIAN DI BIDANG BUDAYA . . .

REVOLUSI MENTAl . . . hanya bisa dengan baik dan benar dilakukan dalam kaitannya dengan . . dan dilakukan seiring dengan kegiatan dan perjuangan PELURUSAN SEJARAH BANGSA!!

* * *









No comments: