Thursday, December 17, 2009

CATATAN TENTANG BUKU

IBRAHIM ISA - CATATAN PARTIKELIRAN - II.

Jum'at, 04 September 2009

------------------------------------------------------------



BUKU (I)

Adakah seseorang atau sebuah lembaga yang mendaftar, misalnya: Selama periode tahun lalu, tahun 2008. Berapa banyak buku yang sudah diterbitkan di dunia ini. Mungkin belum ada orang atau lembaga yang melakukannya. Dan dalam bahasa apa buku-buku yang terbanyak diterbitkan?

Entah berapa juta buku yang sudah diterbitkan tahun lalu. Puluhan atau bahkan ratusan juta? Atau lebih. Siapa tau. Kalau ada yang tau mohon diinformasikan untuk umum, demi memperkaya pengetahuan dan horizon masyarakat manusia. Dunia pengetahuan kita sudah memasuki abad komunikasi, pencatatan dan dokumentasi digital. Maka tidak mustahil, semua itu bisa dicatat dan disimpan. Coba saja tanyakan pada 'Google.Com', 'Yahoo.Com', atau Wikipidia.

Selain itu, pertanyaan ini: Ada berapa banyak jumlah penerbit dan toko-toko buku di dunia ini. Ambil saja penerbit-penerbit dan toko buku yang terkenal. Batasi tahun 2008 dulu. Sebutkan dalam bahasa yang banyak dikenal di dunia ini. Misalnya bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol . . . Jangan lupa bahasa Tionghoa. Di dunia ini dari 4 penduduknya , satu orang adalah orang Tionghoa. Begitu pernah diberitakan.

Pernah aku baca buku yang paling banyak diterbitkan dalam pelbagai bahasa adalah Kitab Injil dan Al Qur'an. Sayangnya tak ada catatan berapa banyak saja yang benar-benar pernah membacanya dalam bahasa yang dimengertinya! Kebanyakan yang membeli, hanya untuk disimpan di lemari buku saja.
Sebagai legitimasi bahwa pemiliknya adalah Kristen atau Muslim. Seperti orang yang memakai kalung dengan tanda Salib, atau yang menggunakan kopiah haji atau jilbab.

Kiranya tak ada yang akan bantah, bahwa, salah satu sumber terpenting pengetehuan dan budaya manusia ada tercatat dalam buku-buku. Pernah dicatat di bahan yang namanya 'papyrus'. Bangsa kita pernah menggunakan daun lontar. Juga dipelbagai candi ada catatan itu. Orang Tionghoa memang pandai. Dulu mereka mencatat di buku batu-batu. Supaya tahan lama. Mulai batu biasa, sampai yang sebesar gajah. Kalau ingin liat yang spektakuler kunjungi musium di Sian, Tiongkok. Tentu semua itu dituis dalam huruf 'hanzi'.

Begitu orang menilai dan memelihara catatan dalam buku.

Sungguh memalukan bahwa di dunia ini ada penguasa yang melakukan pembakaran buku-buku untuk menghapuskan catatan atau pengetahuan yang tidak disukainya atau dianggap bahaya. Antara lain, kaisar Tiongkok Chin Shi Huang dan Orbanya Presiden Suharto. Mereka berilusi bisa membasmi ilmu dan pengetahuan yang tak berkenan dihati mreka dengan cara membakarnya. Sampai sekarang masih ada yang punya pikiran seperti itu. Melarang dan membakar buku. Termasuk di antara penguasa di negeri kita ini.

BUKU II
Kemarin ketika di Leiden, dalam rangka menghadiri seminar yang diadakan KITLV untuk memperingati '10 TAHUN TIMOR LESTE, kutemui buku baru di toko buku AKO di stasiun Leiden Centraal. Tak salah buku baru itu berjudul: Dit Mooie Land. Karya KADER ABDOLLAH. Profilfotonya menghias seluruh kulit muka buku. Ia penulis Iran yang suaka di Belanda. Sesudah 8 tahun belajar bahasa Belanda, ia menulis banyak novel, artikel dan kolom DALAM BAHASA BELANDA. Salah satu bukunya pernah bestseller di Belanda. Aku selalu bilang kepada teman-temank, Kader Abdollah adalah salah seorang Iran yang integrasi baik sekali di negeri Belanda. Tapi, tapi, dengan teguh mempertahankan cinta dan kepeduliannya pada negerinya Iran.

Buku Kader Abdollah yang baru terbit ini adalah bundel/kumpulan yang ke-empat, dari tulisannya di s.k. 'de Volkskrant', sebuah harian nasional Belanda. Meliputi periode 2003 - 2008. Menarik:
Dalam kata pengantarnya ditulisnya antar lain, bahwa menulis kolom setiap minggu merupakan suatu latihan mempraktekkan demokrasi. . . Terkadang saya mlihat bajangan diktatur di layar computer saya. Jangan teruskan sampai sini saja, begitu diingatkannya.

Ada satu prinsip yang saya pegang selalu, kata Kader. Apapun yang terjadi kau harus tetap adalah kamu sendiri. 'Wat er ook gebeurde, ik moest mezelf blijven'. Dan bila saya berkaca, saya harus bisa mengatakan: Saya tidak berdusta terhadap pembaca saya.

Sungguh suatu prinsip yang patut diteladani. Bukankah banyak dilakukan penulis, khususnya jika menulis tentang otobiografi atau memoir-nya, lalu memulas fakta, merekayasa cerita , alias NGIBUL.
Aku bermaksud nanti menulis lagi tentang Kader Abdollah dan karya-karyanya.

BUKU (III)

Ada dua penulis buku yang ingin kusinggung di sini. Dua buku yang ditulis oleh Barack Obama: The Dreams From My Father, dan, The Audicity of Hope, Thoughts on Reforming The American Dream.
Dua buku ini telah selesai kami baca. Aku bilang 'kami'. Buku-buku itu kami baca bersama, istriku Murti bersama aku. Aku yang membacakannya dan Murti mendengar.Terkadang disela tukar fikiran.
Cara ini kami lakukan sejak dua-tiga tahun lalu. Dengan cara ini telah 12 buku selesai kami baca. Antara lain Kitab Injil, Al Qur'an dan Hadits Nabi. Suatu cara yang efektif. Dua kali sehari kami baca. Pagi dan malam menjelang tidur.

Dua buku Barack Obama, harus dibaca habis. Kalau hendak mengenal visi dan misi presiden dari negara yang adikuasa sekarang ini. Tetapi lebih penting ialah bahwa visi dan misi Obama adalah REFORMASI Amerika. Selain itu ia menulis sedikitnya 12 halaman mengenai INDONESIA. Negeri dimana ia pernah berdomisli 4 tahun lamanya bersama ibu dan bapk tirinya orang Indonesia. Maya, adiknya dari bapak tiri Indonesianya, lahir di Jakarta.

Aku juga bermaksud hendak menulis sedikit tentang buku-buku Barack Obama tsb.

BUKU (IV)
Masih ada satu lagi buku penting. Juga belum lama kubeli: 'Prisoner of the State: The Secret Journal of Premier Zhao Ziyang'. Buku ini adalah transkrip rekaman suara mantan PM Zhao yang dibuatnya selama tahanan rumah yang dikenakan terhadap dirinya. Selama tahanan itu ia tidak tinggal diam. Ia mencatat sekitar masalah ' Peristiwa LAPANGAN TIAN AN MEN' yang banyak dikomentari itu. Kaset yang dibuatnya itu disembunyikannya di ruangan kamar kerjanya, di tumpukan mainan anak-anak cucunya.

Lalu melalui via-via diselundupkan keluar Tiongkok.

Bao Pu, Renee Chiang dan Adi Ignatius, mentranskrip dan mengeditnya menjadi buku. Menjadikannya dekumen yang amat berharga. Dibuat oleh mantan Perdana Menteri RRT yang sudah jadi tahanan negara. Ada berita mengatakan bisanya rekaman Zhou Ziyang sampai bisa keluar. Itu a.l. adalah juga bantuan 'orang-orang dalam' yang masih simpati dan dalam batas tertentu punya fikiran sama dengan mantan PM itu. Sampai sekarang Beijing tidak memberikan komentar apapun mengenai terbitnya buku itu.

Kami, Murti dan aku mulai membacanya awal bulan ini. Buku yang ada yang ada padaku adalah yang edisi Belanda. Apakah buku itu bukan pemalsuan? Setelah mulai membacanya, kesan kami, buku itu otentik.

Siapa saja yang ada keinginan untuk punya input, mencoba memahami apa yang terjadi sekitar peristiwa Tian An Men, patut membaca buku ini. Dari buku itu juga bisa diketahui ide-ide Zhao mengenai reformasi ekonomi Tiongkok sekarang, dan selain reformasi ekonomi juga perlunya reformasi politik. Selama ini diktakan bahwa bapak reformasi ekonomi Tiongkok adalah Deng Xiao-ping. Dari buku ini bisa dibaca bahwa ide reformasi ekonomi Tiongkok adalah Zhao Ziyang.
Bukan saja ide, ia telah mempraktekkanya lebih dulu di propinsi-propinsi yang dulu dipimpinnya.
Ia ditarik Den Xia-ping ke Beijing, justru karena ide-ide reformasi ekonomi, yang didukung oleh Deng Xiao-ping.

Lain kali kita sambung lagti CATATAN PARTIKELRIAN ini.

Amsterdam, 04 September 2009.





* * *

No comments: