*Kolom IBRAHIM ISA*
*Jum'at, 08 Maret 2013**
-----------------------*
** * **
Peristiwa itu terjadi di Pakistan pada penghujung tahun lalu, 2012.
Ketika dalam perjalanan ke sekolahnya, *gadis MALALA YOUSUFZAI, berumur 15 tahun,* diberondong tembakan kelompok teroris Taliban. Nyaris berakhir hidup Malala. Peluru pas bersarang di kepalanya. Hanyalah "keajaiban" yang menyelamatkan jiwa gadis remaja sekolah Pakistan itu. Sekarang ia masih dalam perawatan rumah sakit di Inggirs, tapi boleh dikatakan sudah pulih. Dunia mengurut dada, marah dan memprotes tindakan biadab Taliban tsb. Sekali gus juga lega dan bersyukur dengan membaiknya kesehatan Malala yang membaik.
Apa yang terjadi dengan Malala, berkembang di luar rencana dan harapan Taliban. Dengan tindakan terornya itu mereka hendak membendung arus tuntutan agar diberlakukan HAK SAMA UNTUK PEREMPUAN DI PAKISTAN. Justru sebaliknya yang kita saksikan: Masyarakat Pakistan, khususnya kaum perempuannya setapakpun tidak mundur dari perjuangan dan tuntutan mereka untuk KEADILAN BAGI KAUM PEREMPAN PAKISTAN. Pertama-tama MALALA sendiri sedikitpun tidak terintimidasi oleh aksi biadab Taliban itu.
Baik di dalam negeri Pakistan maupun di sejagat ini, banjir curahan pernyataan solidaritas dengan Malala dan perjuangannya. Semua mengutuk kaum teroris Taliban yang sampai dewasa ini masih mengeluarkan ancaman mereka akan membunuh MALALA.
* * *
HARI WANITA INTERNASIONAL 08 Maret 2013, mengandung arti khusus. Memperingatinya dalam suasana semangat solidaritas sekuat-kuatnya dengan tuntutan HAK SAMA KAUM PEREMUAN PAKISTAN DAN PRIYA DI SEMUA NEGERI. Pada hari WANITA INTERNASIONAL 08 Maret kali ini kita mengingat kembali apa yang diperjuangkan oleh Gadis Pakistan MALALA untuk hak sama dengan kaum priya , memperoleh pendidikan! Dengan teror yang dialami oleh Malala bertambah pengetahuan dan kesadaran kita, bahwa persamaan Hak Wanita dan Priya, masih TERUS merupakan tuntutan perjuangan yang gawat. Tidak saja di Pakistan tetapi juga di banyak negeri lainnya. Termasuk di Indonesia tercinta.
*Siapa gadis remaja MALALA YOUSUFZAI?*
Gadis Pakistan murid sekolah yang berumur 15 tahun itu, diteror Taliban Pakistan. Ia ditembak dengan kejam pada hari yang naas 12 Oktober 2012, dalam perjalanan ke sekolah di Mingora, kawasan Lembah Swat di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Dokter di Pakistan berhasil mencabut peluru dari bagian kepalanya sebelum dia dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth, Birmingham, untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
Tim dokter Inggris yang merawat Malala Yousufzai mengatakan dia sudah menjalani operasi lebih lanjut dan berada dalam kondisi yang baik.
* * *
Gerombolan teroris Taliban hendak membunuh MALALA yang berusia 15 tahun itu, semata-mata karena ia dengan berani dan aktif memperjuangkan hak sama bagi perempuan khususnya kaum perempuan di kampungnya. Malala menjadi sasaran Taliban karena memperjuangkan hak pendidikan untuk perempuan. Dia menulis catatan harian ketika Taliban menguasai kawasan Swat tiga tahun lalu.
Saat berkuasa, Taliban menutup sekolah-sekolah perempuan dan melarang pemutaran musik di mobil-mobil. Malala menulis catatan yang berisi pengalamannya saat Taliban menguasai kotanya. Taliban mengatakan Malala menjadi sasaran karena "dia mempromosikan sekulerisme."
Kejadian yang dialani Malala, memicu kecaman dari pihak internasional.
* * *
Malala Yousufzai mulai dikenal pada tahun 2009 saat dia menulis catatan harian untuk BBC Urdu tentang kehidupan di bawah Taliban yang menguasasi Lembah Swat. Taliban menguasai Swat akhir tahun 2007 sampai mereka dipukul mundur oleh pasukan Pakistan tahun 2009.
|Di bawah rezim Taliban sekolah-sekolah perempuan ditutup dan pemutaran musik di mobil-mobil dilarang.
Menteri Pendidikan Afghanistan, Farooq Wardag, yang berpidato di sebuah sekolah di Kabul, mengatakan, penyerangan terhadap Malala Yousufzai -- yang juga dikenal sebagai pegiat pendidikan untuk anak-anak perempuan di Pakistan -- merupakan musuh bagi dunia pendidikan di Afganistan dan Pakistan.
Di Afganistan entah berapa juta murid sekolah memanjatkan doa khusus demi keselamatan jiwa dan pulihnya Malala Yousufzai. Malala dipandang sebagai pahlawan perempuan.
Pada suatu hari Jumat, seluruh masyarakat Pakistan berdoa khusus untuk Malala. Kegiatan peduli, prihatin dan demi keselamatan Malala berkembang terus di Pakistan dan banyak negeri lainnya.
Kemarahan masyarakat terhadap kelompok Taliban yang melakukan penyerangan terhadap Malala dilaporkan terus meluas.
Ribuan pesan dukungan kepada Malala mengalir melalui jaringan di media cetak dan internet, dari segenap penjuru dunia.
* * *
*MENJADI CALON PEMENANG HADIAH NOBEL UTK PERDAMAIAN*
Tersiar berita penting dan menggembirakan di media mancanegara beberapa hari belakangan ini,*Malala Disebut Masuk Dalam Nominasi Hdiah Nobel. Beberapa tokoh penggiat hak-hak perempuan * yang mencalonkan Malala dianugerahi HADIAH NOBEL Kongkritnya jadi calon Pemenang Hadiah Nobel yang sekarang sudah berjumlah 259 calon dan 50 oragnisasi. Dikatakan "Dia menjadi calon karena mewujudkan beberapa hal: hak untuk anak perempuan dan perempuan, pendidikan, kaum muda, dan perjuangan melawan ekstrimisme."
Malala Yousufzai sudah menjadi perhatian internasional pada tahun 2009 ketika dia menulis blog yang berisi catatan kehidupan sehari-harinya di wilayah yang masih dikuasai Taliban.
Belakangan dia menjadi pegiat hak pendidikan untuk perempuan, yang mengundang kemarahan Taliban, yang mengganggap pendidikan perempuan sebagai nilai-nilai budaya Barat.
Sementara itu, lebih dari 60.000 orang telah menandatangani petisi meminta agar Malala dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Seorang pengamat Nobel dari Lembaga Penelitian Perdamaian di Oslo, Kristian Berg Harpviken, mengatakan Malala dicalonkan karena berkaitan dengan berbagai isu.
*Malala Yousafzai* adalah korban penembakan biadab oleh kelompok Taliban. Alasan: Karena Malala MEMPERJUANGKAN PENDIDIKAN BAGI KAUM PEREMPUAN PAKISTAN di daerahnya.
Jika dilihat dari anak yang ke luar sekolah, dari 5,1 juta total anak Pakistan yang tidak melanjutkan sekolah maka jumlah anak perempuan mencapai 63% atau hampir dua pertiga.
* * *
Aktivis pendidikan remaja yang ditembak di kepala oleh Taliban di Pakistan berterimakasih pada pendukungnya di seluruh dunia.
Di Inggris, Shahida Choudhary yang memulai kampanye agar Malala mendapat Hadiah Nobel Penghargaan.mengatakan|||||||||: "Malala tidak hanya mewakili satu wanita muda, ia berbicara untuk semua orang yang dilarang mendapat pendidikan hanya karena jenis kelamin mereka. Ada gadis-gadis seperti Malala di Inggris dan di seluruh dunia. Saya adalah satu dari mereka.
"Saya memulai petisi ini karena Hadiah Nobel Perdamaian untuk Malala akan mengirim pesan yang jelas bahwa dunia mengawasi dan akan mendukung mereka yang berjuang agar anak perempuan mendapat hak pendidikan.
Dalam penutupan pertemuan Dewan Eksekutif UNESCO, Jumat 19 Oktober, Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, menggelar sesi khusus untuk menghromati Malala.
"Di mana saja dan kapan saja seorang anak perempuan dilarang pergi ke sekolah, itu merupakan serangan terhadap semua perempuan, terhadap hak untuk belajar, hak untuk hidup secara utuh dan itu tidak bisa diterima," tutur Bokova.
* * *
*Jum'at, 08 Maret 2013**
-----------------------*
*Bersama MALALA Memperingati Hari Wanita Internasional 08 Maret 2013*
** * **
Peristiwa itu terjadi di Pakistan pada penghujung tahun lalu, 2012.
Ketika dalam perjalanan ke sekolahnya, *gadis MALALA YOUSUFZAI, berumur 15 tahun,* diberondong tembakan kelompok teroris Taliban. Nyaris berakhir hidup Malala. Peluru pas bersarang di kepalanya. Hanyalah "keajaiban" yang menyelamatkan jiwa gadis remaja sekolah Pakistan itu. Sekarang ia masih dalam perawatan rumah sakit di Inggirs, tapi boleh dikatakan sudah pulih. Dunia mengurut dada, marah dan memprotes tindakan biadab Taliban tsb. Sekali gus juga lega dan bersyukur dengan membaiknya kesehatan Malala yang membaik.
Apa yang terjadi dengan Malala, berkembang di luar rencana dan harapan Taliban. Dengan tindakan terornya itu mereka hendak membendung arus tuntutan agar diberlakukan HAK SAMA UNTUK PEREMPUAN DI PAKISTAN. Justru sebaliknya yang kita saksikan: Masyarakat Pakistan, khususnya kaum perempuannya setapakpun tidak mundur dari perjuangan dan tuntutan mereka untuk KEADILAN BAGI KAUM PEREMPAN PAKISTAN. Pertama-tama MALALA sendiri sedikitpun tidak terintimidasi oleh aksi biadab Taliban itu.
Baik di dalam negeri Pakistan maupun di sejagat ini, banjir curahan pernyataan solidaritas dengan Malala dan perjuangannya. Semua mengutuk kaum teroris Taliban yang sampai dewasa ini masih mengeluarkan ancaman mereka akan membunuh MALALA.
* * *
HARI WANITA INTERNASIONAL 08 Maret 2013, mengandung arti khusus. Memperingatinya dalam suasana semangat solidaritas sekuat-kuatnya dengan tuntutan HAK SAMA KAUM PEREMUAN PAKISTAN DAN PRIYA DI SEMUA NEGERI. Pada hari WANITA INTERNASIONAL 08 Maret kali ini kita mengingat kembali apa yang diperjuangkan oleh Gadis Pakistan MALALA untuk hak sama dengan kaum priya , memperoleh pendidikan! Dengan teror yang dialami oleh Malala bertambah pengetahuan dan kesadaran kita, bahwa persamaan Hak Wanita dan Priya, masih TERUS merupakan tuntutan perjuangan yang gawat. Tidak saja di Pakistan tetapi juga di banyak negeri lainnya. Termasuk di Indonesia tercinta.
*Siapa gadis remaja MALALA YOUSUFZAI?*
Gadis Pakistan murid sekolah yang berumur 15 tahun itu, diteror Taliban Pakistan. Ia ditembak dengan kejam pada hari yang naas 12 Oktober 2012, dalam perjalanan ke sekolah di Mingora, kawasan Lembah Swat di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Dokter di Pakistan berhasil mencabut peluru dari bagian kepalanya sebelum dia dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth, Birmingham, untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
Tim dokter Inggris yang merawat Malala Yousufzai mengatakan dia sudah menjalani operasi lebih lanjut dan berada dalam kondisi yang baik.
* * *
Gerombolan teroris Taliban hendak membunuh MALALA yang berusia 15 tahun itu, semata-mata karena ia dengan berani dan aktif memperjuangkan hak sama bagi perempuan khususnya kaum perempuan di kampungnya. Malala menjadi sasaran Taliban karena memperjuangkan hak pendidikan untuk perempuan. Dia menulis catatan harian ketika Taliban menguasai kawasan Swat tiga tahun lalu.
Saat berkuasa, Taliban menutup sekolah-sekolah perempuan dan melarang pemutaran musik di mobil-mobil. Malala menulis catatan yang berisi pengalamannya saat Taliban menguasai kotanya. Taliban mengatakan Malala menjadi sasaran karena "dia mempromosikan sekulerisme."
Kejadian yang dialani Malala, memicu kecaman dari pihak internasional.
* * *
Malala Yousufzai mulai dikenal pada tahun 2009 saat dia menulis catatan harian untuk BBC Urdu tentang kehidupan di bawah Taliban yang menguasasi Lembah Swat. Taliban menguasai Swat akhir tahun 2007 sampai mereka dipukul mundur oleh pasukan Pakistan tahun 2009.
|Di bawah rezim Taliban sekolah-sekolah perempuan ditutup dan pemutaran musik di mobil-mobil dilarang.
Menteri Pendidikan Afghanistan, Farooq Wardag, yang berpidato di sebuah sekolah di Kabul, mengatakan, penyerangan terhadap Malala Yousufzai -- yang juga dikenal sebagai pegiat pendidikan untuk anak-anak perempuan di Pakistan -- merupakan musuh bagi dunia pendidikan di Afganistan dan Pakistan.
Di Afganistan entah berapa juta murid sekolah memanjatkan doa khusus demi keselamatan jiwa dan pulihnya Malala Yousufzai. Malala dipandang sebagai pahlawan perempuan.
Pada suatu hari Jumat, seluruh masyarakat Pakistan berdoa khusus untuk Malala. Kegiatan peduli, prihatin dan demi keselamatan Malala berkembang terus di Pakistan dan banyak negeri lainnya.
Kemarahan masyarakat terhadap kelompok Taliban yang melakukan penyerangan terhadap Malala dilaporkan terus meluas.
Ribuan pesan dukungan kepada Malala mengalir melalui jaringan di media cetak dan internet, dari segenap penjuru dunia.
* * *
*MENJADI CALON PEMENANG HADIAH NOBEL UTK PERDAMAIAN*
Tersiar berita penting dan menggembirakan di media mancanegara beberapa hari belakangan ini,*Malala Disebut Masuk Dalam Nominasi Hdiah Nobel. Beberapa tokoh penggiat hak-hak perempuan * yang mencalonkan Malala dianugerahi HADIAH NOBEL Kongkritnya jadi calon Pemenang Hadiah Nobel yang sekarang sudah berjumlah 259 calon dan 50 oragnisasi. Dikatakan "Dia menjadi calon karena mewujudkan beberapa hal: hak untuk anak perempuan dan perempuan, pendidikan, kaum muda, dan perjuangan melawan ekstrimisme."
Malala Yousufzai sudah menjadi perhatian internasional pada tahun 2009 ketika dia menulis blog yang berisi catatan kehidupan sehari-harinya di wilayah yang masih dikuasai Taliban.
Belakangan dia menjadi pegiat hak pendidikan untuk perempuan, yang mengundang kemarahan Taliban, yang mengganggap pendidikan perempuan sebagai nilai-nilai budaya Barat.
Sementara itu, lebih dari 60.000 orang telah menandatangani petisi meminta agar Malala dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian.
Seorang pengamat Nobel dari Lembaga Penelitian Perdamaian di Oslo, Kristian Berg Harpviken, mengatakan Malala dicalonkan karena berkaitan dengan berbagai isu.
*Malala Yousafzai* adalah korban penembakan biadab oleh kelompok Taliban. Alasan: Karena Malala MEMPERJUANGKAN PENDIDIKAN BAGI KAUM PEREMPUAN PAKISTAN di daerahnya.
Jika dilihat dari anak yang ke luar sekolah, dari 5,1 juta total anak Pakistan yang tidak melanjutkan sekolah maka jumlah anak perempuan mencapai 63% atau hampir dua pertiga.
* * *
Aktivis pendidikan remaja yang ditembak di kepala oleh Taliban di Pakistan berterimakasih pada pendukungnya di seluruh dunia.
Di Inggris, Shahida Choudhary yang memulai kampanye agar Malala mendapat Hadiah Nobel Penghargaan.mengatakan|||||||||: "Malala tidak hanya mewakili satu wanita muda, ia berbicara untuk semua orang yang dilarang mendapat pendidikan hanya karena jenis kelamin mereka. Ada gadis-gadis seperti Malala di Inggris dan di seluruh dunia. Saya adalah satu dari mereka.
"Saya memulai petisi ini karena Hadiah Nobel Perdamaian untuk Malala akan mengirim pesan yang jelas bahwa dunia mengawasi dan akan mendukung mereka yang berjuang agar anak perempuan mendapat hak pendidikan.
Dalam penutupan pertemuan Dewan Eksekutif UNESCO, Jumat 19 Oktober, Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, menggelar sesi khusus untuk menghromati Malala.
"Di mana saja dan kapan saja seorang anak perempuan dilarang pergi ke sekolah, itu merupakan serangan terhadap semua perempuan, terhadap hak untuk belajar, hak untuk hidup secara utuh dan itu tidak bisa diterima," tutur Bokova.
* * *
No comments:
Post a Comment