*Kolom IBRAHIM ISA
Kemis, 07 Maret 2013
--------------------**
Kemis, 07 Maret 2013
--------------------**
**Sesungguhnya Film "THE ACT OF KILLING"
BUKAN SEMATA-MATA KASUS PEMBUNUHAN MANUSIA*
** ***
*Apa yang dipesankan Joshua Oppenheimer kepada para EKSIL, yang
dalam istilah Gus Dur adalah "orang-orang yang terhalang pulang",
bukan sekadar ucapan terima kasih .*
*Joshua Oppenheimer mengkonstatasi bahwa: *
*
*Film "The Act of Killing" ("Jagal"), sesungguhnya bukan semata-mata
tentang kasus pembunuhan manusia-manusia, tetapi merupakan
pembunuhan moral, pembunuhan budaya, pembunuhan pengetahuan,
pembunuhan terhadap masyarakat, pembunuhan visi, pembunuhan terhadap
harapan.
*Tulis Oppenheimer selanjutnya:/*
*/
*"Kalian mengingat apa yang telah dihancurkan, kalian adalah link
kami dengan apa yang pernah hilang. Itu sesuatu yang berharga bagi
kami".*
/** * *
*/Joshua Oppenheimer:*
**"SEMOGA INDONESIA MEMILIKI KEBERANIAN UNTUK MENDENGAR DAN BELAJAR
DARI KALIAN *
Swedish Premier film "The Act of Killing">
*
* * *
*Di bawah ini adalah teks selengkapnya, pesan lewat e-mail dari
Joshua Oppenheimer, produser film dokumenter "The Act of
Killing"**yang dissiarkan oleh mailist Temu Eropah. Teks dalam
bahasa Inggris terjemahan bebas kurang lebih seperti ini:*
"Terima kasih mendalam kepada masyarakat Indonesia di pembuangan
(Exiles) 1965, yang telah bergabung dengan kami pada Swedish Premier
dari film The Act of Killing.**
"**Kalian mengingat apa yang telah dihancurkan, kalian adalah link
kami dengan apa yang pernah hilang. Itu sesuatu yang berharga bagi
kami. **
"**The Act of Killing" ("Jagal)", sesungguhnya bukan semata-mata
tentang kasus pembunuhan manusia-manusia, tetapi merupakan
pembunuhan moral, pembunuhan budaya, pembunuhan pengetahuan,
pembunuhan terhadap masyarakat, pembunuhan visi, pembunuhan harapan.**
"**Semoga Indonesia memilik keberanian untuk mendengar dan belajar
dari kalian, agar kita bisa memulai menemukan kembali apa yang telah
hilang. Terima kasih".*
Demikian Joshua Oppenheimer dalam pesan terima-kasihnya kepada masyarakat Indonesia di Stockholm yang ambil dalam kegiatan Swedish Premier dari film "The Act of Killing".*
* * *
Forwarded from TOM ILYAS, Stockholm, 07-03-2013
[temu_eropa] At the Swedish premiere oh The A o K*
Joshua Oppenheimer:
"Deep gratitude to the brave and wise community of Indonesian exiles from 1965 who joined us at the Swedish premiere of THE ACT OF KILLING.
"You remember what was destroyed, you are our link to what was lost. That is invaluable for all of us.
"After all, the act of killing was not just about killing human beings, but
killing morality, killing culture, killing knowledge, killing community,
killing vision, killing hope.
"May Indonesia have the courage to listen and
learn from you, so that we can begin to recover what was lost.
"Terima kasih.
BUKAN SEMATA-MATA KASUS PEMBUNUHAN MANUSIA*
** ***
*Apa yang dipesankan Joshua Oppenheimer kepada para EKSIL, yang
dalam istilah Gus Dur adalah "orang-orang yang terhalang pulang",
bukan sekadar ucapan terima kasih .*
*Joshua Oppenheimer mengkonstatasi bahwa: *
*
*Film "The Act of Killing" ("Jagal"), sesungguhnya bukan semata-mata
tentang kasus pembunuhan manusia-manusia, tetapi merupakan
pembunuhan moral, pembunuhan budaya, pembunuhan pengetahuan,
pembunuhan terhadap masyarakat, pembunuhan visi, pembunuhan terhadap
harapan.
*Tulis Oppenheimer selanjutnya:/*
*/
*"Kalian mengingat apa yang telah dihancurkan, kalian adalah link
kami dengan apa yang pernah hilang. Itu sesuatu yang berharga bagi
kami".*
/** * *
*/Joshua Oppenheimer:*
**"SEMOGA INDONESIA MEMILIKI KEBERANIAN UNTUK MENDENGAR DAN BELAJAR
DARI KALIAN *
*
* * *
*Di bawah ini adalah teks selengkapnya, pesan lewat e-mail dari
Joshua Oppenheimer, produser film dokumenter "The Act of
Killing"**yang dissiarkan oleh mailist Temu Eropah. Teks dalam
bahasa Inggris terjemahan bebas kurang lebih seperti ini:*
"Terima kasih mendalam kepada masyarakat Indonesia di pembuangan
(Exiles) 1965, yang telah bergabung dengan kami pada Swedish Premier
dari film The Act of Killing.**
"**Kalian mengingat apa yang telah dihancurkan, kalian adalah link
kami dengan apa yang pernah hilang. Itu sesuatu yang berharga bagi
kami. **
"**The Act of Killing" ("Jagal)", sesungguhnya bukan semata-mata
tentang kasus pembunuhan manusia-manusia, tetapi merupakan
pembunuhan moral, pembunuhan budaya, pembunuhan pengetahuan,
pembunuhan terhadap masyarakat, pembunuhan visi, pembunuhan harapan.**
"**Semoga Indonesia memilik keberanian untuk mendengar dan belajar
dari kalian, agar kita bisa memulai menemukan kembali apa yang telah
hilang. Terima kasih".*
Demikian Joshua Oppenheimer dalam pesan terima-kasihnya kepada masyarakat Indonesia di Stockholm yang ambil dalam kegiatan Swedish Premier dari film "The Act of Killing".*
* * *
Forwarded from TOM ILYAS, Stockholm, 07-03-2013
[temu_eropa] At the Swedish premiere oh The A o K*
Joshua Oppenheimer:
"Deep gratitude to the brave and wise community of Indonesian exiles from 1965 who joined us at the Swedish premiere of THE ACT OF KILLING.
"You remember what was destroyed, you are our link to what was lost. That is invaluable for all of us.
"After all, the act of killing was not just about killing human beings, but
killing morality, killing culture, killing knowledge, killing community,
killing vision, killing hope.
"May Indonesia have the courage to listen and
learn from you, so that we can begin to recover what was lost.
"Terima kasih.
No comments:
Post a Comment