Thursday, April 4, 2013

*Kolom IBRAHIM ISA*
***Rabu, 06 Maret 2013
-----------------------------*

*SUATU KEHILANGAN BESAR BAGI GERAKAN KIRI MANCANEGARA*


    * *

    Hugo Shavez adalah seorang REVOLUSIONER YANG REALIS . . .
    Dicobanya melalui kekerasan kudeta . . . . enggak bisa . . .
    Dia segera beralih ke jalan yang sesuai situasi dan kesadaran
    rakuyat . ..

    Dan berhasil . . .
    Dengan demikian rakyat-banyak Venezuela langsung merasakan
    KEUNGGULAN SOSIALISME ATAS SISTIM LAMA VENEZUELA . . .

    Melalui praktek revolusionernya DI VENEZUELA yang sesuai dengan
    sikon Venezuela . .

    CHAVEZ menunjukkan bahwa SOSIALISME memberikan rakyat Venezuela
    kesempatan untuk memperbaiki nasibnya . . .

    * * *


Response dari Sahabatku*MAX LANE *

di Face Book hari ini:


*Tentang Chavez:*

                    ' "He wrote, he read, and mostly he spoke. Hugo
                    Chávez, whose death has been announced, was devoted
                    to the word. He spoke publicly an average of 40
                    hours per week."

                    "Dia menulis, dia membaca, dan paling banyak, dia
                    bicara. Hugi Chavez mengabdi kepada "kata-kata".

                    Dia berbicara di depan publik rata-rata 40 jam
                    seminggu." Mengapa seperti itu? Seperti juga diulas
                    oleh Sukarno (muda) dalam tulisannya *"Bukan Jangan
                    Banyak Bicara, tapi Banyak Bekerja dan Banyak
                    Bicara"* adalah dengan banyak bicara (menjelaskan
                    dengan pencerahan) bahwa kesadaran (revolusioner)
                    bisa bangkit.

                    *Untuk massa yang tertindas dan diperbodohi
                    berpuluh-puluh, bahkan berratus-ratus tahun,
                    kesadaran (revolusioner) adalah senjata dahsyat*.
                    Kebutuhan di tempat di mana revolusi sudah selesai.
                    Kebutuhan di tempat revolusi sudah selesai tetapi
                    kemudian ketiduran atau mati. Kebutuhan dimana
                    revolusi belum mulai. Bahkan kebutuhan di mana
                    revolusi masih hidup.

                    (cetak tebal dari Penulis Kolom: I.I.)





*

*

*

* * *


No comments: