Sunday, February 14, 2010

*MENGENANG A.S. MUNANDAR*

*IBRAHIM ISA*

*Kemis, 21 Januari 2010*

*------------------------------*


*MENGENANG A.S. MUNANDAR*

**


Begitulah rasanya, bila sahabat lama, sahabat karib, yang dirasakan sebagai salah seorang yang terdekat, meninggalkan kita. Tiba-tiba kekosongan mendadak. Sedih! Kehilangan! Terasa ditinggalkan. Terasa kesepian merasuk mencengkam.


Meskipun sudah diperkirakan bahwa saat itu akan tiba, bahwa ia akan 'pergi lebih dulu'. Kali ini ia dua kali berturut-turut menjalani operasi jantung. Sejak 31 Desember 2009 y.l ia dioperasi by-pass. Dan sejak itu ia belum pulih. Belum siuman. . . . . Tokh, berita duka itu datangnya mengejutkan dan amat menyedihkan!


Mulai saat itu, kemana saja pandangan ini diarahkan, wajah A.S Munandar yang ramah dan yang suméh itu, tidak hendak pergi dari fikiranku. Mulailah ingatan melang-langbuana. Jauh ke masa-masa ia masih bersama kita. Dan meskipun masa-masa itu tidak selalu tenang dan santai, namun, dirasakan mendalam dasn mengesankan. Mencengkam dan membekas.


Aku pernah mengatakan bahwa A.S. Munandar, bagiku, seperti abangku sendiri. Sesungguhnya hubungan kami lebih dekat dari itu. Aku tak pernah membicarakan hal-hal yang begitu luas dan mendalam dengan abang-abangku, ataupun kakak-kakak perempuanku. Juga tidak pernah dengan orangtua ataupun sanak saudara lainnya. Dengan A.S. Munandar aku bisa bicara soal apa saja. Mulai masalah sehari-hari sampai ke soal politik, budaya dan ilmu pengetahuan. Juga soal-soal pribadi tidak terkecuali. Begitu dekatnya hubungan yang menjalin kami.


* * *


Mengingat-ingat kembali apa yang dikatakan A.S. Munandar, itu sering kulakukan. Atau membicarakannya dengan sementara kawan lainnya yang juga dekat dengan dia. Melihat-lihat kembali foto bersama yang sempat diambil diwaktu belakangan ini.


Tetapi yang paling dirasakan mengesankan dan merupakan semacam belajar lagi, seperti mendengarkan kuliah, ialah, membaca kembali tulisan-tulisannya. Disinilah terasa benar betapa tepat pada waktunya, masih 'keburu', ketika sahabat kita, M. Kasim dan beberapa kawan lainnya bercancut-taliwondo mengusahakan dan berhasil menerbitkan buku A.S. Munandar, "KUMPULAN TULISAN" -- Pendapat dan Pandangan (1990 -- 2009). Itu terjadi kurang dari setahun sebelum A.S. Munandar pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya.


Perhatikan tulisan "Sekapur Sirih" oleh M.Kasim, penyusun buku

A.S. Munandar tsb :


"Dalam kedudukan Bung Cip sebagai Ketua Pengurus Yayasan Studi Asia ( "Stichting Azïe Studies") dan tentu orang tak lepas melihat Bung Cip sebagai mantan Prorektor Akademi Ilmu Sosial "ALIARCHAM" di masa lalu dan pula sebagai orang "tua yang dituakan", beliau banyak diminta memberikan ceramah dan melakukan temuwicara dengan berbagai pihak dan kalangan."


. . . . . "Dari tulisan-tulisan Bung Cip yang terdapat dalam kumpulan ini ada dua hal yang penting yang ingin saya sampaikan. Pertama, pengenalan Bung Cip yang kaya akan obyek yang dibcarakan. Ini hanya lahir dari bacaan yang banyak dan kepustakaan yang lengkap. Kedua, kelihatan dengan jelas penguasaan Bung Cip akan karya-karya klasik dan dijadikannya sebagai panah untuk menyasar sasaran yang dibicarakan".


"Dengan berdasarkan dua hal tsb dan kemudian dituliskan, dirangkum dan dituangkan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dengan kalimat-kalimat yang singkat dan padat. Dengan demikian kita akan berkesan dan merasakan bahwa tulisan-tuisan Bung Cip mudah dimengerti dan dicernakan. Adalah tidak berlebihan jika seorang anak muda mengatakan bahwa tulisan Bung Cip: "/Every word is meaningful"./


Kiranya ada baiknya ditambahkan *satu lagi faktor penting* untuk memahami mengapa tulisannya begitu padat dan 'every word is meaningful' . *Itu disebabkan karena sebagian terbesar dari hidupnya Bung Cip berkecimpung, ambil bagian langsung dalam gerakan revolusioner Indonesia. Demi merealisasi cita-cita rakyat Indonesia mencapai keadilan dan kemakmuran.*


* * *


Membaca artikel-artikel politik, ekonomi dan teori -- nasional dan mancanegara, dengan latar belakang pengetahuan perkembangan Indonesia sampai belakangan ini, tidak keliru bila orang menyimpulkan:


*A.S. Munandar adalah seorang pejuang, patriot yang cinta tanah air dan pengabdi bangsa. Ia juga seorang patriot dan Marxis. Seorang yan progresif revolsuioner. Yang berusaha menggunakan pengetahuannya mengenai Marxisme, untuk memahami keadaan kongrit perkembangan politik Indonesia maupun internasional, serta menjelaskannya. *


Tidak kebetulan bahwa artikel pertama dalam bukunya, adalah mengenai

MASALAH SOSIALISME DEWASA INI (April 1990). Ini adalah teks berdasarkan ceramah yang diselenggarakan AKSI SETIAKAWAN, Amsterdam, April 1990 dan dimuat dalam majalah MIMBAR dengan nama pena Asnan.


Disusul dengan artikel-artikel menyangkut situasi tanah air dan bangsa. Seperti:

"Masalah Kesatuan Bangsa Dalam Perspektif"(Beberapa Tesis) (20 Mei 1994). Lalu

"Demokratisasi Dan Masalah Kesatuan Bangsa (Awal Oktober 1995). Lagi mengenai masalah bangsa kita: "Masalah Kesatuan dan Persatuan Bangsa Indonesia Dalam Perpsektif (Beberapa Tesis) (23 Desember 2001).


Dan mengenai Marxisme: "Tentang Pamahaman Mengenai Materialisme Dialektika dan Histori" (20 Desember 2005). Lagi: "Tentang Sifat dan Kontradiksi Pokok Maysrakat Indonesia Dewasa ini"(11 April 2004).


Juga menarik dan edukatif adalah tulisan A.S. Munandar,

"Pengantar Pada Peluncuran Buku Kapital" ( Jilid III, Karl Marx (3 Mei 2007)


Dalam bahasa Inggris: "Random Notes On Marxist Philosophy"( 12 March 2008).

Makalah ini disampaikan di Den Haag di hadapan "Marxist Study Group" yang para pesertanya adalah mahasiswa dari berbagai negeri yang sedang melanjutkan studinya di Negeri Belanda. Ceramah ini diberikan oleh A.S. Munandar, atas saran dan permintaan para mahasiwa dari pelbagai negeri tsb.


Dan satu lagi artikel mengenai "Sosialisme -- Alternatif Pengganti Kapitalisme".


* * *


Judul-judul artikel dalam buku A.S. Munandar yang disebut diatas, adalah beberapa saja. Sekadar memberikan gambaran umum mengenai buku tsb untuk menggugah pembaca mencari, memiliki dan membaca sendiri buku penting karangan A.S. Munandar itu.


Mengakhiri tulisan ini, kiranya baik dicatat:


Bagi yang berminat hendak memesan buku tsb. Silakan catat alamat M. Kasim, distributor buku A.S.Munandar.


M.Kasim, Gravin Juliana Van Stolberglaan, 2263 Leidsendam, Holland.





* * *

No comments: