Tuesday, November 20, 2012

*Kolom IBRAHIM ISA
Jum'at, 19 Oktober 2012
-----------------------*



*SEJARAWAN KOMUNIS ERIC HOBSBAUM,*

*HISTORIKUS TERBESAR PADA ZAMANNYA. *



Ini memang interesan! Menarik! Dan yakinlah intresan bukan saja untuk "orang-biasa", bahkan lebih-lebih lagi interesan bagi para sejarawan Indonesia. Bisa jadi seorang *sejarawan Indonesia, seperti Taufik Abullah*, terbelalak membacanya. Akan bertanya-tanya penasaran dalam hatinya: "Apa betul berita "Time" itu?".


Ya, "Time" yang dari telapak kaki sampai ke ujung rambut di kepalanya, adalah 'anti-komunis'. "Time" paling berat dan paling ogah menulis apa saja yang baik dan bagus mengenai Komunisme atau orang Komunis. Kok sekarang bikin komentar demikian (bagusnya) mengenai seorang sejarawan Komunis? Seperti tak masuk di akal?


Yang jelas cerita yang sedang kutulis ini munculnya memang di mingguan Amerika, "Time". Majalah Amerika "Time", 15 Oktober 2012, di halaman 10, seperti biasanya, memuat nama-nama orang terkenal, 'celibrities" dari pelbagai lapisan dan lingkungan masyarakat dunia, siapa-siapa yang baru meninggal dunia.


Kali ini dimuat berita meninggalnya (09 Juni 1917 -- 01 Oktober 2012) *sejarawan Inggris terkenal ERIC JOHN ERNEST HOBSBAWM, pada umur 95*^*th* .


Hobsbaum adalah seorang akhli teori ilmu sosial, penulis dan sarjana Sejarah Dunia dan Sejarah Barat. Ia menjabat sebagai Rektor Birkbeck University of London, selama 10 tahun terakhir sampai ia meninggal dunia. Dikatakan (oleh wartawan "Time Ishaan Tharoor) bahwa Eric Hobsbawm, di-mulyakan. Dipuji, bahkan oleh orang-orang yang memusuhi ideologinya, SEBAGAI *SEORANG HISTORIKUS TERBESAR* pada zamannya.


Ini lagi komentar yang menarik di majalah "Time" tsb: "Meskipun orang Britania yang lulusan Universitas Cambridge adalah orang Komunis yang

t i d a k pernah b e r t o b a t, yang tidak mau keluar dari partai setelah kengerian (horrors) yang dilakukan Stalin menjadi jelas, --- *namun, karyanya boleh dikata tak ada bekas-bekas suatu dogma.*


Sebagai historikus, demikian "Time", Eric Hobsbawm lebih memberikan perhatiannya kepada kehidupan orang-orang biasa, ketimbang cerita tentang tindak-tanduk orang-orang besar. Perjuangan rakyat, --- itulah yang menjadi inti karyanya yang paling termasyhur. Yaitu karya yang paling 'best-seller', terdiri dari empat jilid, berjudul "AGES". Suatu seri kronik mengenai periode sejak Revolusi Perancis sampai 1991.


Sebagai seorang historiografer Marxis, Hobsbawm memberikan perhatian khusus pada analisis mengenai *"revolusi ganda"*. Dimaksudkan di sini adalah *Revolusi Perancis* dan *Revolusi Industri Inggris*. Hobsbawm menunjukkan dampak dari dua revolusi tsb sebagai tenaga pendorong di belakang tren -- predominan dari kapitalisme liberal dewasa ini. (Suatu teori yang menarik juga!!)


Kaya-karya sejarah Hobsbawm, yang selalu ditulis dalam prosa yang jelas dan rapi, adalah sepenuhnya Marxis dalam bentuk yang paling ideal. Kosmopolitan, humanis dan berakar serta atas dasar studi masyarakat dimulai dari dasarnya. Berubah selalu, bagaimana kita seharusnya berusaha dan mencoba menulis cerita (sejarah).


* * *


Cerita ini sengaja dimuat di kolom ini, --- ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa sebuah majalah mingguanAmerika,"Time", yang anti Komunis, namun, kali ini, berhadapan dengan kenyataan hidup yang riil, -- tokh bersedia menulis dan mengakui bahwa, Komunis-Komunis yang dimusuhinya turun-temurun itu, nyatanya ada juga yang *ORANG BESAR DI BIDANGNYA*.


Dalam hal ini "Time" tidak sungkan-sungkan untuk (sambil lalu) mengakui bahwa *ada Komunis yang tidak bertobat, tetapi, ADALAH SEJARAWAN TERBESAR DI JAMANNYA. Dan TIDAK DOGMATIS!!*


* * *



No comments: