Kolom IBRAHIM ISA
Kemis, 08 November 2012
-----------------------
Kemis, 08 November 2012
-----------------------
SEKITAR TERPILIHNYA KEMBALI PRESIDEN AS BARACK OBAMA
Di bawah ini dikutip bagian penutup LIPUTAN sekitar pemilihan presiden di Amerika Serikat. Penulis liputan tsb adalah Dr Irawan, Los Angeles, AS. Sebuah analisa yang menarik. Baik dibaca dan pert
imbangkan sebagai input dari seorang Indonesia yang lama tinggal di Amerika Serikat.
Perhatikan khususnya penilaian Dr Irawan bahwa di Amerika,
" . . . dipastikan bahwa kehidupan demokrasi yang setara benar-benar sudah dijalankan sempurna di Amerika, dinegara yang sering dicemoohkan sebagai negara
kafir. . .
* * *
Sistim demokrasi dalam pengelolaan kehidupan masyrakat bernegara, umum dianggap sebagai suatu sistim yang lebih baik, -- terbanding sistim otokrasi model Orba, atau pelbagai sistim diktatur lainnya. Masing-masing negeri sedang dalam proses memberlakukannya. Sedang mencari, . . . . . sebagaimana halnya bangsa kita yang sedang berusaha menemukan sistim masyarakat bernegara yang sesuai dengan syarat-syarat di Indonesia, yang cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia. Yang mampu mengantar bangsa Indonesia ke suatu masyarakat negara yang adil dan makmur.
Bung Karno mengajukan suatu sistim masyarakat bernegara, yang ia sebut sistim "GOTONG-ROYONG". Kemudian pemikiran ini "nyambung" dengan pemikiran kalangan tentara (Angkatan Darat), yang secara dasar menganut faham "Dwifungsi Abri" yang otoriter. "Perkawinan"(terpaksa) antara ide Bung Karno, konsep TNI dan faham "sentralisme-demokratisnya PKI", ----- telah menjelma dalam konsep Bung Karno yang ia beri nama SISTIM DEMOKRASI TERPIMPIN.
Sistim ini, yang sempat beberapa saat saja diberlakukan(1957-1965), digantikan oleh tentara dengan sistim "Dwifungsi Abri" (1965-1998) yang hakikatnya adalah sistim otokrasi militer Oba.
Melalui pergolakan massa Reformasi dan Demokrasi, kita telah kembali ke SISTIM DEMOKRASI yang umum dipraktekkan di mancanegara. Di Indonesia dikatakan dengan berlandaskan IDEOLOGI NEGARA - PANCASILA.
Kita masih terus dalam proses mencari dan "bereksperimen". Ini wajar . . .
* * *
Dalam rangka pemikiran tsb diatas itulah dikutip sebagian dari liputan Dr Irawan mengenai terpilihnya kembali Presiden AS, Barrack Obama, sebagai bahan pertimbangan analisa.
Silakan telusuri:
(DR IRAWAN, LOS ANGELES, AS) . . . . . .
". . . . ternyata Amerika sekarang sudah berubah komposisi demografiknya, sehingga mempengaruhi hasil pemilu. Jelas sekali populasi latinos meningkat tajam, bersama golongan kulit hitam banyak mendukung Obama.
"Dengan terpilihnya Obama untuk kedua kalinya tabir mythos Amerika harus dipimpin oleh kulit putih sudah tidak ada lagi, jadi tidak bisa dibilang ini adalah suatu kebetulan, maka dipastikan bahwa kehidupan demokrasi yang setara benar-benar sudah dijalankan sempurna di Amerika, dinegara yang sering dicemoohkan sebagai negara kafir. .
"Dengan terpilihnya kembali Presiden Barrack Obama, maka diperkirakan
kebijakan hubungan politik Indonesia dengan Amerika tidak perlu banyak
penyesuaian, alias masih menggunakan lagu yang sama, tidak buang
ongkos lagi untuk Indonesia.
* * *
No comments:
Post a Comment