Kolom IBRAHIM ISA
Selasa Malam, 05 Agustus 2014
---------------------------------------------------------
“ANJING
MENGGONGONG, KAFILAH BERLALU”
<
“Anjing menggonggong, kafilah berlalu”- - Adalah sebuah
pepatah
Indonesia yang --- - Artinya: Meskipun
ada
halangan dan rintangan yang menghadang, rencana tetap
jalan
terus>
*
* *
Ketika
Presiden SBY mengucapkan selamat kepada Jokowi setelah KPU
mengumumkan kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2014, -- bisakah
pernyataan SBY ini diartikan sebagai suatu sikap, yang
mencerminkan
pendirian “Anjing Menggonggong
kafilah berlalu” ?
Ya, memang begitulah adanya!
Presiden SBY tidak ambil pusing dengan
meronta-rontanya Prabowo Subianto, dengan pernyataannya
bahwa,
pilpres 2014 penuh kecurangn yang masif dan kerincuan yang
strukturil
. . .
SBY
tidak peduli dengan protes dan kemarahan besar calpres
Prabowo yang
kalah. Meskipun Prabowo berteriak setinggi langit, ke empat
penjuru
angin, sambil menepuk dada, menyatakan bahwa “AKULAH,
PRABOWO
SUBIANTO, YANG MENANG PILPRES 2014”.
Begitu
juga halnya kita mengartikan berita dari pemerintah Malaysia
dan
Singapur---, Presiden AS Obama dan Presiden RRT, Xi Jinping,
dll, yang mengirimkan ucapan selamat dengan kemenangan
Jokowi dalam
Pilpres Indonesia 2014.
* * *
Sikap
Jokowi, yang telah membuka
Kantor
Transisi Presiden Terpilih.
. . (kata -- 'Presiden Terpilih' -- ini telah mengundang
komentar keras dari Rakhmawti
Sukarnoputri.
Rakhmawati berkomentar begitu bersemangat - semata-mata
disebabkan
karena Rakhmawati salah-faham tentang apa arti sebenarnya
dari kata
“Presiden Terpilih”)
Kantor
Transisi Presiden Terpilih Jokowi punya tugas untuk 'mempersiapkan
jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan Presiden
SBY hingga
pelantikan presiden tanggal 20 Oktober, termasuk membahas
pembentukan
kabinet dan APBN 2015.'
Sikap
Jokowi tsb diatas, juga termasuk pendirian yang serupa dengn
SBY dll,
yang termaktub dalam pepatah --
“ANJING
MENGGONGONG, KAFILAH BERLALU”.
*
* *
Idem
ditto
– saran mantan Ketua Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif,
yang
a.l menyatakan :
. . .
. . “
Negara telah mengkhianati prinsip demokrasi ekonomi, padahal
telah
dengan tegas dicantumkan dalam Fasal 33 UUD 1945.
Oleh
sebab
itu, tuan dan puan harus mengawal pemerintah Jokowi-Jk
agar tidak
melanjutkan pengkhianatan itu, karena sangat melukai batin
rakyat
jelata.“
Pernyataan
Ahmad
Syafii Maarif agar “tuan dan puan harus mengawal pemerintah
Jokowi-JK agar tidak melanjutkan pengkhianatan itu, karena
sangat
melukai batin rakyat jelata”. . . adalah suatu sikap tegas
penuh
harapan dan keyakinan. Sekaligus merupakan suatu sikap . . .
. . . .
“ANJING
MENGGONGGONG, KAFILAH BERLALU” !
*
* *
No comments:
Post a Comment