Kolom IBRAHIM ISA
Kemis Sore, 31 Juli
2014---------------------------------
BELA RAKYAT
PALESTINA .
. .
STOP ISRAEL
MENZHOLIMI RAKYAT GAZA . . .
* * *
Situasinya:
. . . . suasana para penganut Islam di Gaza dan seluruh pemeluk
agama Islam di manca-negara– – – pas sedang mengakhiri
ibadah Puasa Ramadhan. Dengan hikmat merayakan “Pesta Gula”
(Begitulah populernya di Timur Tengah orang menyebut Hari Raya
Idil
Fitri). Saat-saat itu para Muslimin dan Muslimah saling
memanjatkan
doa dan saling memaafkan. Di seluruh dunia begitu tradisi ummst
Islam!
Pada
saat
yang begini hikmah dan sucinya bagi umat Islam . . dunia untuk
kesekian kalinya tersentak lagi . . . oleh teriakan
garang-perang
NATANYAHU, Perdana Menteri Israel:
"Kita
akan
terus bertindak agresif ... hingga misi kita untuk melindungi
warga, tentara, dan anak-anak berhasil," kata Netanyahu.
Tanpa
pernyataan-perang Natanyahu terakhir ini, setiap hari
intensitas
serangan agresi Israel terhadap Gaza Palestina, meningkat dan
meluas
terus. Hari ini adalah hari ke-24 Israel memulai lagi
menembakkan
roket, meriam dan pemboman dari pesawat terbang terhadap
penduduk
Gaza. Israel sesumbar bahwa serangan itu adalah untuk
melikwidasi
jaringan-terowongan Hamas dan kekuatan militer Hamas secara
strukturil dan tuntas. Untuk melindungi warga,
tentara, dan
anak-anak Israel . . .
Tapi
setiap kali korban yang jatuh sebegitu jauh, yang paling
banyak adalah -- di kalangan penduduk Gaza: Tak peduli yang
tua tua atau
yang muda, perempuan atau laki-laki, dewasa dan anak-anak.
Sampai-sampai ke anak bayi sekalipun. Keseluruhannya telah
mencapai
sekitar 1400 jiwa. Lebih dari 1500 luka-luka, berjubel-jubel
di rumah
sakit resmi maupun darurat.
Dan
entah masih berapa mayat orang Palestina lagi yang masih
tertimbun
di bawah puing-puing reruntuhan gedung yang dimusnahkan oleh
Israel.
* * *
Apa
pasal dan dalih serangan Israel atas Gaza kali ini? Menurut
berita
yang tersiar di media internasional,
Penculikan
dan
pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat pada 23 Juni 2014
yang lalu, --- yang menjadi pemicunya. Cepat saja Israel
menuding
Hamas. Lebih dari 200 anggota Hamas di Tepi Barat.
Bagi
Hamas, razia itu tampaknya bermotif politik untuk melikwidasi
kehadiran mereka di Tepi Barat.
Karena,
tidak ada bukti samasekali bahwa pembunuhan atas tiga remaja
Israel
itu dilakukan oleh Hamas. Pers internasional memberitakan
bahwa:
Bukti yang ada menunjukkan bahwa penculikan itu tidak
diotorisasi oleh kepemimpinan politik Hamas . . .
*
* *
Kesimpulan
yangl
logis adalah: ISRAEL MENGGUNAKAN PEMBUNUHAN ATAS TIGA REMAJA
ISRAEL – – SEBAGAI DALIH SEMATA-MATA, UNTUK MEMULAI LAGI
SERANGAN
MILITER ATAS GAZA.
Bandingkan
peta
Palestina sekarang dengan situasi ketika negara Israel belum
berdiri (1947). Jangan jauh-jauh; Google,com menjelaskan, kurang
lebih, sebagai berikut:
Wilayah
Palestina
sebelum 1947 – 95% ; Wilayah Yahudi – 10%
Palestina
sejak
“partition” 1948 – 40%; Negara ISRAEL – 60%
Wilayah
Palestina
1949-1967 – 30%; Negara Israel –
70%
Wilayah
Palestina
sejak 2000 – 10% Negara |Isdrel –
90%
Dari
tabel
di atas dengan sederhana dan benar bisa disimpulkan dengan
pasti bahwa setiap kali sesudah agresi Israel, semakin lama, --
wilayah Palestina semakin menciut dan wilayah negara Israel
bertambah
luas terus. Sehingga orang-orang Palestina menjadi MINORITAS di
tanah airnya sendiri., Yang sebagian besar sudah menjelma
menjadi
NEGARA ISRAEL.
Tambahan
lagi
Israel terus-menerus menurut rencana yang teratur, membangun
perkampungan Yahudi di wilayah Palestina, kongkritnya di
Palestina
Tepian Barat dan di kota Jerussalem. Israel bisa saja berbuat
demikian karena sesungguhnya Palestina resminya masih daerah
pendudukan Israel. Dengan demikian mengancam penduduk asli orang
Palestina yang akhirnya akan digusur ke 'tempat lain'.,
Adakah
manusia
normal yang masih bisa percaya pada ocehan Israel, bahwa
serangan agresif militernya terhadap Gaza -- (katanya) untuk
membela warga dan negara Israel??
*
* *
Penulis
Abdillah
Toha dengan pas betul menyatakan dalam artikelnya di FB
baru-baru ini bahwa . . “Rezim
zionis
yang berkuasa di Israel saat ini sama dengan Hitler.
Mereka
sedang melakukan ethnic cleansing terhadap warga
Palestina. Seperti
halnya Hitler hancur, mereka pada waktunya juga akan
mengalami nasib
yang sama. It's a matter of time.
* * *
Tidak
bisa
lain Sekjen PBB Ban Ki-moon marah besar dan menuntut agar Israel
menghentikan segera serangan terhadap Gaza. Sebelumnya, Ban
Ki-moon
mendesak dihentikannya kekerasan di Gaza. Ban Ki-moon: WILAYAH
PALESTINA DALAM KRISIS.
"Atas
nama
kemanusiaan, kekerasan harus dihentikan,"Juga PBB kemarin
mengambil resolusi serupa. Tetapi lebih dari itu PBB tidak bisa
berbuat apapun. Sehingga sebuah negara di AL, Bolivia mengutuk
Israel
sebagai negara teroris.
Seru
Presiden
Bolivia, Evo Morales, antara lain:
“ .
. . . kami mendeklarasikan bahwa Israel adalah sebuah n e g a r
a t e r o r i s . . .
*
* *
Negara-negara
besar
seperti AS, Nato dan Rusia, pernah terlibat dalam kasus
berdirinya negara Israel. Amerika Serikat mensuplai uang dan
senjata
kepada Israel. Sedangkan Eropah Barat, Timur dan Rusia, menurut
catatan sejarah Palestina, memgirimkan manusia-manusianya
(orang-orang Jahudi) ke Palestina. Mereka punya tanggung-jawab
langsung terbentuknya negara Israel. Mereka punya kemampuan dan
cara
untuk menyetop agresi Israel terhadap Palestina.
Tetapi
karena
ada pertimbangan-pertimbangan lain, juga disebabkan kuat dan
kuasanya 'lobby Israel' di Amerika dan Barat. Amerika dan Barat
hakikatnya tidak berbuat apa-apa. Hakikatnya yang disokong
adalah
negara Israel.
Maka
tidak
ada pilihan lain bagi rakyat Palestina selain meneruskan
perjuangan mereka untuk merdeka dan berdirinya NEGARA PALESTINA.
Adalah
kewajiban
kemanusiaan dan solidaritas bangsa-bangsa Dunia Ketiga
untuk memperbesar dukungan politis dan bantuan kongkrit dalam
bentuk
apapun pada perjuangan rakyat Palestina melawan agresi Israel --
serta berdiri tegaknya negara Palestina Merdeka!
*
* *
No comments:
Post a Comment