Sunday, August 3, 2014

BELA RAKYAT PALESTINA . . . STOP ISRAEL MENZHOLIMI RAKYAT GAZA . . .

Kolom IBRAHIM ISA
Kemis Sore, 31 Juli 2014
---------------------------------

BELA RAKYAT PALESTINA . . .
STOP ISRAEL MENZHOLIMI RAKYAT GAZA . . .

* * *

Situasinya: . . . . suasana para penganut Islam di Gaza dan seluruh pemeluk agama Islam di manca-negara– – – pas sedang mengakhiri ibadah Puasa Ramadhan. Dengan hikmat merayakan “Pesta Gula” (Begitulah populernya di Timur Tengah orang menyebut Hari Raya Idil Fitri). Saat-saat itu para Muslimin dan Muslimah saling memanjatkan doa dan saling memaafkan. Di seluruh dunia begitu tradisi ummst Islam!

Pada saat yang begini hikmah dan sucinya bagi umat Islam . . dunia untuk kesekian kalinya tersentak lagi . . . oleh teriakan garang-perang NATANYAHU, Perdana Menteri Israel:

"Kita akan terus bertindak agresif ... hingga misi kita untuk melindungi warga, tentara, dan anak-anak berhasil," kata Netanyahu.

Tanpa pernyataan-perang Natanyahu terakhir ini, setiap hari intensitas serangan agresi Israel terhadap Gaza Palestina, meningkat dan meluas terus. Hari ini adalah hari ke-24 Israel memulai lagi menembakkan roket, meriam dan pemboman dari pesawat terbang terhadap penduduk Gaza. Israel sesumbar bahwa serangan itu adalah untuk melikwidasi jaringan-terowongan Hamas dan kekuatan militer Hamas secara strukturil dan tuntas. Untuk melindungi warga, tentara, dan anak-anak Israel . . .

Tapi setiap kali korban yang jatuh sebegitu jauh, yang paling banyak adalah -- di kalangan penduduk Gaza: Tak peduli yang tua tua atau yang muda, perempuan atau laki-laki, dewasa dan anak-anak. Sampai-sampai ke anak bayi sekalipun. Keseluruhannya telah mencapai sekitar 1400 jiwa. Lebih dari 1500 luka-luka, berjubel-jubel di rumah sakit resmi maupun darurat.

Dan entah masih berapa mayat orang Palestina lagi yang masih tertimbun di bawah puing-puing reruntuhan gedung yang dimusnahkan oleh Israel.

* * *

Apa pasal dan dalih serangan Israel atas Gaza kali ini? Menurut berita yang tersiar di media internasional,
Penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat pada 23 Juni 2014 yang lalu, --- yang menjadi pemicunya. Cepat saja Israel menuding Hamas. Lebih dari 200 anggota Hamas di Tepi Barat.
Bagi Hamas, razia itu tampaknya bermotif politik untuk melikwidasi kehadiran mereka di Tepi Barat.
Karena, tidak ada bukti samasekali bahwa pembunuhan atas tiga remaja Israel itu dilakukan oleh Hamas. Pers internasional memberitakan bahwa: Bukti yang ada menunjukkan bahwa penculikan itu tidak diotorisasi oleh kepemimpinan politik Hamas . . .

* * *

Kesimpulan yangl logis adalah: ISRAEL MENGGUNAKAN PEMBUNUHAN ATAS TIGA REMAJA ISRAEL – – SEBAGAI DALIH SEMATA-MATA, UNTUK MEMULAI LAGI SERANGAN MILITER ATAS GAZA.
Bandingkan peta Palestina sekarang dengan situasi ketika negara Israel belum berdiri (1947). Jangan jauh-jauh; Google,com menjelaskan, kurang lebih, sebagai berikut:
Wilayah Palestina sebelum 1947 – 95% ; Wilayah Yahudi – 10%
Palestina sejak “partition” 1948 – 40%; Negara ISRAEL – 60%
Wilayah Palestina 1949-1967 – 30%; Negara Israel – 70%
Wilayah Palestina sejak 2000 – 10% Negara |Isdrel – 90%

Dari tabel di atas dengan sederhana dan benar bisa disimpulkan dengan pasti bahwa setiap kali sesudah agresi Israel, semakin lama, -- wilayah Palestina semakin menciut dan wilayah negara Israel bertambah luas terus. Sehingga orang-orang Palestina menjadi MINORITAS di tanah airnya sendiri., Yang sebagian besar sudah menjelma menjadi NEGARA ISRAEL.

Tambahan lagi Israel terus-menerus menurut rencana yang teratur, membangun perkampungan Yahudi di wilayah Palestina, kongkritnya di Palestina Tepian Barat dan di kota Jerussalem. Israel bisa saja berbuat demikian karena sesungguhnya Palestina resminya masih daerah pendudukan Israel. Dengan demikian mengancam penduduk asli orang Palestina yang akhirnya akan digusur ke 'tempat lain'.,

Adakah manusia normal yang masih bisa percaya pada ocehan Israel, bahwa serangan agresif militernya terhadap Gaza -- (katanya) untuk membela warga dan negara Israel??

* * *

Penulis Abdillah Toha dengan pas betul menyatakan dalam artikelnya di FB baru-baru ini bahwa . . “Rezim zionis yang berkuasa di Israel saat ini sama dengan Hitler. Mereka sedang melakukan ethnic cleansing terhadap warga Palestina. Seperti halnya Hitler hancur, mereka pada waktunya juga akan mengalami nasib yang sama. It's a matter of time.

* * *

Tidak bisa lain Sekjen PBB Ban Ki-moon marah besar dan menuntut agar Israel menghentikan segera serangan terhadap Gaza. Sebelumnya, Ban Ki-moon mendesak dihentikannya kekerasan di Gaza. Ban Ki-moon: WILAYAH PALESTINA DALAM KRISIS.
"Atas nama kemanusiaan, kekerasan harus dihentikan,"Juga PBB kemarin mengambil resolusi serupa. Tetapi lebih dari itu PBB tidak bisa berbuat apapun. Sehingga sebuah negara di AL, Bolivia mengutuk Israel sebagai negara teroris.

Seru Presiden Bolivia, Evo Morales, antara lain:
. . . . kami mendeklarasikan bahwa Israel adalah sebuah n e g a r a t e r o r i s . . .

* * *

Negara-negara besar seperti AS, Nato dan Rusia, pernah terlibat dalam kasus berdirinya negara Israel. Amerika Serikat mensuplai uang dan senjata kepada Israel. Sedangkan Eropah Barat, Timur dan Rusia, menurut catatan sejarah Palestina, memgirimkan manusia-manusianya (orang-orang Jahudi) ke Palestina. Mereka punya tanggung-jawab langsung terbentuknya negara Israel. Mereka punya kemampuan dan cara untuk menyetop agresi Israel terhadap Palestina.

Tetapi karena ada pertimbangan-pertimbangan lain, juga disebabkan kuat dan kuasanya 'lobby Israel' di Amerika dan Barat. Amerika dan Barat hakikatnya tidak berbuat apa-apa. Hakikatnya yang disokong adalah negara Israel.

Maka tidak ada pilihan lain bagi rakyat Palestina selain meneruskan perjuangan mereka untuk merdeka dan berdirinya NEGARA PALESTINA.
Adalah kewajiban kemanusiaan dan solidaritas bangsa-bangsa Dunia Ketiga untuk memperbesar dukungan politis dan bantuan kongkrit dalam bentuk apapun pada perjuangan rakyat Palestina melawan agresi Israel -- serta berdiri tegaknya negara Palestina Merdeka!

* * *






No comments: