Tuesday, August 19, 2014

Sebuah Masukan (Christianto WIBISONO) Untuk KABINET JOKOWI Yang PATUT DIPERTIMBANGKAN




Kolom IBRAHIM ISA
Minggu Malam, 10 Agustus 2014
----------------------------------------------


Sebuah Masukan (Christianto WIBISONO)
Untuk KABINET JOKOWI Yang PATUT DIPERTIMBANGKAN
* * *
Christianto Wibisono, adalah salah seorang pendiri mingguan TEMPO, dan Pengelola “Gobal Nexus Institute” < Chr. Wibisono pernah ditawari oleh Presiden Wahid jabatan Menko Ekonomi - yang ditolaknya>. Meskipun sekarang berdomisili di Amerika, hatinya dan perhatiannya selalu tertuju pada tanah air tercinta.

Baru-baru ini Chr. Wibisono mengajukan saran untuk Kabinet Jokowi - YANG PERLU DIPERTIMBNGKAN !!

* * *

Dalam sarannya itu Chr Wibisono a.l menulis:


- - - Berdasarkan riwayat historis jatuh bangunnya kabinet RI yang pernah mencapai rekor 104 menteri (Kabinet Dwikora II 24 Feb-28 Maret 1966) maka RI era Jokowi dalam kompetisi dengan G20 cukup memiliki 17 kementerian.

--- yang siap untuk tidak populis (dalam arti tidak meninabobokkan rakyat) dengan program yang menyenangkan rakyat tapi tidak bermanfaat bagi kepentingan nasional.

--- Pada akhir 1997 Pusat Data Bisnis Indonesia atas penugasan BAPPENAS melakukan kajian ANATOMI EMPIRIS HISTORIS KABINET G20 DAN RI . . . . . PDBI merujuk pada studi pakar fisika Davide Castelvecchi . . . yang berjudul The Undeciders. Temuan uniknya disimpulkan dalam kalimat: “ More decision makers bring less efficiency. Researchers have found an inverse correlation between a country’s level of development and cabinet size: the more developed a country is, the smaller is its cabinet.”

* * *

Kemudian disampaikannya bahwa:
---

Studi PDBI ini akan diluncurkan dan didiskusikan dengan CEO professional politisi dan pemerhati serta pengamat pada acara Members Gathering PDBI hari Selasa 26 Agustus 2014 informasi lebih lanjut email ke jwiryadi@pdbionline.com

* * *

Lengkapnya saran Christianto Wibisono, adalah sbb:

EFISIENSI KABINET JOKOWI
Berdasarkan riwayat historis jatuh bangunnya kabinet RI yang pernah mencapai rekor 104 menteri (Kabinet Dwikora II 24 Feb-28 Maret 1966) maka RI era Jokowi dalam kompetisi dengan G20 cukup memiliki 17 kementerian.



Pada akhir 1997 Pusat Data Bisnis Indonesia atas penugasan BAPPENAS melakukan kajian ANATOMI EMPIRIS HISTORIS KABINET G20 DAN RI . Sejak itu PDBI memperbaharui kajian tersebut sesuai dengan dinamika lengsernya Soeharto dan jatuh bangunnya presiden berikutnya dari Habibie, Gus Dur, Megawati hingga SBY JK dan SBY Boediono sampai Jokowi JK 2014. Pada kajian 2009, PDBI merujuk pada studi pakar fisika Davide Castelvecchi di majalah Science News 9 Mei 2008 yang berjudul The Undeciders. Temuan uniknya disimpulkan dalam kalimat: “ More decision makers bring less efficiency. Researchers have found an inverse correlation between a country’s level of development and cabinet size: the more developed a country is, the smaller is its cabinet.”



Memasuki masa transisi kepresidenan dari petahana SBY kepada Presiden Terpilih Jokowi, PDBI memberikan usulan yang menjawab tantangan zaman dan momentum trobosan era presiden popular yang siap untuk tidak populis (dalam arti tidak meninabobokkan rakyat) dengan program yang menyenangkan rakyat tapi tidak bermanfaat bagi kepentingan nasional.
Studi PDBI ini akan diluncurkan dan didiskusikan dengan CEO professional politisi dan pemerhati serta pengamat pada acara Members Gathering PDBI hari Selasa 26 Agustus 2014 informasi lebih lanjut email ke jwiryadi@pdbionline.com






* * *



No comments: