Kolom
IBRAHIM
ISA
Kemis
Pagi, 17 Juli, 2014-------------------------------
BONUS PIALA DUNIA Mesut ÖZIL Utk GAZA – PALESTINA
* * *
Hari ini tak ada berita
yang lebih indah rasanya, ketika membaca berita BBC bahwa
Mesut
Özil (25th), warga Jerman asal etnik Turki, pemain
kesebelasan
Nasional Jerman dan Arsenal --
Menyumbangkan bonus
Piala Dunia yang diperolehnya dari Kejuaran Dunia
Sepakbola 2014, – sebesar £237.000 bonus dari final dan juga
£118.000 dari
semifinal Piala Dunia 2014, (ilai total bonus yang diterima Ozil
tersebut sekitar Rp7,1 miliar.) – UNTUK GAZA. Untuk
rakyat
Palestina di Gaza yang sudah seminggu lamanya jadi sasaran
penembakan
bom dan roket Israel. Tidak kurang dari dua ratus warga sipil
Gaza
yang jatuh korban.Termasuk anak-anak.
Kita
juga tahu bahwa sejak 1978, PBB sertiap tahun memperingti HARI
SOLIDARITAS INTERNASIONAL DENGAN RAKYAT PALESTINA.
* * *
MESUT ÖZIL adalah
seorang warganegara Jerman, Muslim yang saleh. Kali ini karena
diseleksi
sebagai anggota kesebelasan nasional Jerman, dan harus ikut
membela
nama Jerman di Brazil, maka ia menyatakan ia tidak brrpuasa.
Demi
kepentingan nasional, sikap Özil disepakati oleh Dewan Muslim
Jerman, yang mencapai persetujuan dengan asosiasi sepak bola
Jerman. Sebagai pemain sepak bola profesional -- Özil diizinkan
tidak
berpuasa!
* * *
Sikap Mesut Özil ini
mendapat penghargaan tinggi kaum Muslimin. Merupakan teladan
kepedulian sesama Muslim terhadap nasib kaum Muslim lainnya.
Tetapi
sikap Özil ini punya arti lebih dari kepedulian sesama Islam.
Karena
korban agresi Israel di Palestina, di Gaza khususnya, tidak
hanya
menyangkut warga Palestina yang beragama Islam. Sebagian yang
tidak
kecil warga Gaza memeluk agama Kristen.
Para
pakar sejarah punya berbagai analisis mengenai lahir dan
berkembangnya NASIONALISME PALESTINA. Umum dinyatakan bahwa
nasonalisme Palestina lahir sebagai reaksi terhadap Zionisme,
khususnya sejak berakhirnya Perang Dunia I.
Nasionalisme-patriotisme
Palestina berkembang sejak diirikannya organisasi front
persatuan PLO
– Palestinian Liberation Organiztion (1968) di bawah pimpinan
Yaser
Arafat. Kini yang disebut Palestinian Authority meliputi
wilayah
Tepian Barat Yordan (West Bank) dan Gaza-Strip. Wilayah Tepian
Barat dipimpin oleh Presiden Ferhat Abbas. Gaza berada di
bawah
pemerintahan Hamas.
Situasinya
sekarang ini Palestina yang terdiri dari Tepian Barat dan Gaza
masih
berada di bawah kekuasaan Israel. Israel bisa sewaktu-waktu
dan
sewenang-wenang melakukan aksi militer terhadap Gaza maupun
Tepian
Barat Yordan, termasuk pemboman seperti sekarang ini kapan
saja
dikehendakinya, dengan mengemukakan pelbagi macam dalih.
Historikus
Avi Shlain menyatakan bahwa ketiadaan kedaulatan (sovereignty)
Palestina, telah diguakan oleh Israel untuk merampas hak
rakyat
Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
* * *
No comments:
Post a Comment