Kolom
IBRAHIM
ISA
Senin,
20 Januari 2014------------------------------
Menyambut
Hangat Edisi Baru buku “REVOLUSI BELUM SELESAI”, Oleh Sukarno
*
* *
Hari
ini,
pemimpin Majalah Historia, historikus muda BONNIE TRIYANA,
menyampaikan berita (di “Facebook”) a.l sbb:
Akhirnya
terbit
(lagi). Buku ini disusun oleh saya dan Budi Setiyono pertama
kali pada 2002. Saat Megawati masih jadi presiden. Diluncurkan
di
Hotel Regent (kini Four Season), dengan pembicara kunci
Nurcholis
Madjid (yang saat itu digadang-gadang jadi presiden namun mundur
karena jiper ditanya "gizi" oleh partai-partai).
Buku
Revolusi
Belum Selesai ini merupakan kumpulan pidato Presiden Sukarno
sejak 30 September 1965 - Pelengkap Nawaksara, pidato
pertanggungjawabannya sebagai presiden yang ditolak oleh MPRS
pimpinan AH Nasution.
Setelah
sebelumnya
diterbitkan oleh Yayasan Mesiass, kemudian Penerbit Ombak
di Yogyakarta, kini cetakan ketiga diterbitkan oleh Penerbit
Serambi,
Jakarta. Buku RBS ini diberi kata pengantar oleh sejarawan Asvi
Warman Adam. Pada cetakan pertama terbit dalam dua jilid, dan
sejak
cetakan kedua dan ketiga menjadi satu jilid saja (tebal 558
halaman).
Dalam buku ini termuat keresahan sekaligus kemarahan seorang
Sukarno
yang merasa ditipu (dalam istilahnya "dikentuti") oleh
Soeharto dan kelompoknya. Sukarno juga mengungkapkan serta
mengutuk
pembantaian massal anggota dan simpatisan PKI di beberapa daerah
di
Jawa. Terima kasih kepada kru Penerbit Serambi yang telah
bersusah
payah mengerjakan naskah ini. Karena Bung Karno menggunakan
lebih
dari satu bahasa, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis dan bahkan
Sangsakerta dalam beberapa pidatonya, kami dibantu oleh Pak Jaap
Erkelens, mantan direktur KITLV untuk menerjemahkan bahasa
Belanda
dan Pak Asvi menerjemahkan bahasa Prancis ke dalam bahasa
Indonesia.
Semoga bermanfaat. Demikian “penyampaian” oleh Bonnie Triyana.
*
* *
Buku
“REVOLUSI BELUM SELESAI”, yang disusun oleh Bonnie
Triyana dan Budi Setiyono, TERAMAT PENTING. Siapapun yang hendak
“mengerti” Bung Karno, hendak memahami sejarah Indonesia ,
berrencana menulis atau membikin film tentang Sukarno,
peranannya
dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia sampai AKHIR
KEPEMIMPINANNNYA, karena kudeta merangkak Jendral Suharto, – – –
– MUTLAK harus membaca dan menstudi buku terakhir Sukarno ini.
Buku
REVOLUSI
BELUM SELESAI, memuat sikap dan pendirian Presiden Sukarno
mengenai “G30S”, pemalsuan Supersemar oleh Jendral Suharto,
tentang “Nasakom”, pertumpahan darah yang disebabkan oleh
kampanye pembunuhan masal oleh fihak militer dan pendukungnya, –
–
serta penolakan Sukarno atas sejumlah perwira TNI yang masih
setia
pada Presiden, agar bertindak dengan kekerasan militer terhadap
kudeta merangkak Jendral Suharto dkk,, karena beliau sampai
akhir
tidak mau terjadinya pertumpahan darah di kalangan bangsa
sendiri.
*
* *
Dalam
kolom
yang kutulis pada 09 September, 2011, berjudul BUNG KARNO
SEKITAR “G30s”, Bg 3, dikemukakan a.l sbb:
Dr. Asvi Warman Adam:
BUNG KARNO KONSISTEN MENDUKUNG ”NASAKOM”
“Kalau dilihat dari rangkaian pidato Bung Karno dari 1 Oktober 1965
sampai awal 1967 memang terlihat kekonsistenan sikapnya yang “mendukung Nasakom dan anti-nekolim”. . . .
“Indonesia buatku adalah suatu totalitet”,ujar Bung Karno. Tetapi nadanya makin lemah. Bila akhir tahun 1965 ia marah dan mengatakan akan men-'donder' orang-orang yang tidak mendengar perintahnya, maka tahun 1966 dan 1967 ia tampak capek dan mulai putusasa. Tanggal 7 April 1966 pada pelantikan dan penyumpahan Menteri/Pangau Rusmin Nurjadin, Bung Karno mengatakan,
'I am still President, stll Supreme Commander of the Armed Forces”.'
. . .
“. . . . Kekalahan sudah di depan mata. Sukarno merasa berdiri di atas bara api yang menyala-nyala. “Saudara tidak merasakan apa yang saya rasakan”.
. . .
Ketika melantik kebinet Ampera 28 Juli 1966 Bung Karno mengatakan bahwa Supersemar bukanlah penyerahan kekuasaan.
“I repeat again it is not a transfer of power”.
KITA MAU MELARANG KOMUNISME, MELARANG SOSIALISME
SEBAGAI ISME, “MBOTEN SAGET”. Demikianlah a.l Kata Penganbtar Dr. Asvi Warman Adam.
* * *
No comments:
Post a Comment