Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 13 Agustus, 2013--------------------------------------
MENELUSURI
“SOSIALISME Dng Ciri-Ciri TIONGKOK"
(2)
Dalam
tulisan
yang lalu telah dibicarakan tentang seorang warga Indonesia,
yang lama tinggal di Tiongkok dan negeri Belanda, DR TM Siregar.
Ia menulis sekitar Perubahan Tanah di Tiongkok dalam rangka
kebijakan baru Tiongkok “Reformasi dan Keterbukaan”.
Mari
kita
simak sedikit apa kata AS Munandar, --- mantan Rektor Akademi
Ilmu Sosial Aliarcham, Jakarta, Wakil Ketua St. Azie Studies,
Amsterdam, dalam bukunya “Kumpulan Tulisan, Pendapat dan
Pandangan (1990-2009), --- mengenai masalah Marxisme dewasa ini,
dan kaitannya dengan Reformasi dan Keterbukaan, kebijakan baru
Tiongkok.
Membicarakan
atau
menelusuri apa yang sedang berlangsung di Tiongkok dewasa ini,
yaitu dibangunnya “Sosialisme Dengan Ciri-ciri Tiongkok”,
sewajarnya menyimak latar belakang teori yang mendasari
kebijakan “Reformasi dan Keterbukaan”. Yaitu, seperti yang
dinyatakan oleh Tiongkok, dasar teori yang jadi pegangan mereka
adalah Marxisme-Leninisme.
*
* *
Kali
ini
ditelusuri apa yang pernah ditulis dan diceramahkan oleh A.S.
Munandar. Selama di Belanda, A.S. Munandar banyak memberikan
pembicaraan dan ceramah di pelbagai lingkungan, termasuk pada
mahasiswa-mahasiswa berbagai negeri yang menempuh studinya di
Belanda.
Boleh
dibilang
di semua tulisan dan ceramah AS Munandar, tampak benang merah
teori Marxisme yang membimbingnya dalam mengadakan analisis dan
kesimpulan.
Menyinggung
masalah
teori Marxisme, AS Munandar menulis a.l sbb:
“Sosialisme
Marx
adalah sosialisme ilmiah, karena didasarkan pada
kesimpulan-kesimpulan ilmiah. Marxisme itu sendiri diakui
sebagai ilmu. Sebagai ilmu ia harus terus-menerus berkembang.
Ilmu tidak mengenal batas akhir, karena perekembangan dunia
yang menjadi obyek ilmu itu juga tak ada batas akhir. Dalam
ilmu pengetahuan tidak ada tesis atau dalil yang berlaku
sepanjang masa, lepas dari ruang dan waktu. Untuk memajukan
ilmu dituntut berfikir kritis, meragukan hal-hal yang dianggap
benar dan pasti. Epistimologi Marxis mengakui, bahwa
pengetahuan kita dapat mendekati kenyataan obyektif
sedekat-dekatnya, tapi tak mungkin dapat sepenuhnya
mencakupnya, selalu ada selisih. Apalagi kenyataan obyektif
terus-menerus berkembang dan berubah. Satu-satunya yang
tidak berubah adalah gerak, perubahan itu sendiri.
Ini
satu
aspek dari Marxisme, aspek ilmunya yang selalu mengandung
faktor kesangsian, keraguan, ketidakpastian. Aspek lain dari
Maraxisme, adalah bahwa tujuannya untuk mengubah dunia, untuk
penerapan dalam tindakan. Ini aspek revolusionernya dan
kekuatannya. Ini membimbing partai komunis untuk menentukan
politik dan langkah-langkahnya.
*
* *
Meninjau perkembangan gerakan
Komunis Internasional setelah Perang Dunia II, A.S Munandar
a.l.menulis:
(A.S.
Munandar
Kumpulan Tulisan –Pendapat dan Pandangan – (1990-2009),
Penyusun M. Kasim, 2009 – hlm 1) --
“Ada
yang
menyatakan, bahwa kejadian-kejadian itu (ambruknya Uni Sovyet
dan negara-negra sosialis di Eropah Timur) menandakan
bangkrutnya sosialisme dan komunisme dan merupakan kemenangan
demokrasi Barat. Ada yang menganggapnya sebagai kemunduran
sementara, bahwa perkembangan tsb menagndung dalam dirinya
sendiri benih-benih pembaruan dan penyempurnaan sosialisme
dengan mengkoreksi kekurangan serta kesalahan lampau.
“Sosialisme
banyak
alirannya. Aliran yang dalam waktu kurang lebih 100 tahun ini
besar pengaruhnya pada perkembangan ekonomi, sosial dan
politik di dunia ini yalah aliran sosialisme yang mendasarkan
diri pada teori Marxisme. Menjelang dan sesudah perang dunia
pertama aliran sosialsme ini terbagi dua, yaitu aliran
sosial-demokrasi dan aliran komunisme.
Dasar
teori
komunis itu yalah Marxisme-Leninisme. Sejak tahun 1960-an
terjadi diferensiasi dalam aliran komunisme ini. Diantara
pelbagai partai komunis muncul perselisihan dan perdebatan
mengenai masalah strategi dan taktik revolusi dan pembangunan
sosialisme. Sebagian-sebagian atau secara keseluruhan teori
Marxisme-Leninisme dipersoalkan kembali. De facto tidak ada
lagi satu gerakan komunis internasional. Parta-partai Komunis
di berbagai negeri mempertegas kemandiriannya dalam memecahkan
masalah-masalah gerakan dan perjuangan rakyat di negeri
masing-masing. Perubahan tersebut berkaitan langsung dengan
perkembangan serta perubahan politik, sosial, ekonomi dan
militer di negeri-negeri yang membangun sosialisme di bawah
pimpinan partai komunis, pertgama-tama di Uni sovyet – negeri
pertama di dunia yang menempuh jalan sosialisme.
“Di
beberapa
negeri Eropah Barat ada partai sosialis atau partai
sosial-demokrat yang pernah atau sedang memegang kekuasaan.
Tapi tak dapat dikatakan, bahwa di negeri-negeri itu sudah
dapat diwudjutkan suatu masyrakat sosialis yang fundamental
berbeda dengan masyarakat kapitalis.
“Maka
uraian
ini berupa suatu catatan mengenai “Masalah Sosialisme Dewasa
ini”terutama berusaha menyingkap masalah-masalah yang
terdapat pada sosialisme yang dibangun di bawah pimpinan
partgai komunis. Nama partai yang memegang kekuasaan di
berbagai negeri sosialis itu tidak sama. Ada yang bernama
partai komunis, ada partai buruh atau parai persatuan pekerja
atau persatuan sosialis dan lain sebagainya tergantung dari
latar abelakang sejarah dan proses pembentukannya. Tapi semua
termasuk dalam aliran komunisme interansional. Maka untuk
sederhananya semua partai itu dapat dicakup dengan nama partai
komunis.
“Mencoba
memahami
apa yang terjadi dalam praktek di negeri-negeri sosialis dan
kaitannya dengan dasar teorinya bukan hal yang sederhana.
Selain faktor-faktor yang yang berperanan dalam masyarakat
masing-masing negeri itu sendiri ada pula faktor-faktor
penting dari lingkungan internasional. Sejak lahirnya negeri
pertama yang akan membangun sosialisme itu belum pernah
berhenti dan terputus usaha kekuatan-kekuatan anti-sosialisme,
kekuasaan kapitalisme dan imperialisme, dalam dan luar negeri,
untk merusak, menghancurkan dan memusnahkan sosialisme itu.
Uraian itu tak mungkin dan tak bermaksud menyoroti semua
faktor itu tapi membatasi diri pada faktor-faktor dalam
sosialisme itu sendiri.
*
* *
Menyinggung
perkembangan
di Tiongkok, Munandar menulis, a.l. (hlm 9):
“RRT
mulai
melaksanakan politik reform dan pintu terbuka” sejak akhir
1978. Di samping adanya kemajuan-kemajuan ekonomi muncul pula
problem-problem akut, seperti inflasi, korupsi, penyalahgunaan
kekuasaan dan lain-lain. Problem-problem itu menimbulkan
kegelisahan dn pergolakan sosial dan politik. Demonstrasi
massa di Beijing yang akhirnya ditindak oleh tentara dan
menjadi terkenal sebagi peristiwa 3-4 Juni 1969 di Tian 'anmen
tersiar di seluruh dunia.
“Dalam
mengamati
serta mencoba memahami sebab-sebab perubahan dan pergolakan di
negeri-negeri sosialis itu tampak empat masalah penting yang
perlu dikaji. Masalah-masalah itu ialah:
-
Masalah posisi dan peranan partai komunis
-
Masalah kekuasaan negara sosialis
-
Maaslah ekonomi sosialis
-
Masalah teori sosialisme
*
* *
Selanjutnya, halaman (13):
“Di
RRT
peranan kepemimpinan PKT sedang dalam ujian. RRT menghadapi
macam-macam persoalan yang rumit, baik di bidang
politik-ideologi maupun
ekonomi.
Bila
tak dapat memecahkannya secara tepat, ada bahaya PKT
kehilangan kepercayaan rakyatnya ( Hal ini juga ditegaskan
oleh Sekjen PKT sekarang, Xi Zhenping, I.I.).
Selanjutnya
(halaman
15):
“Di
Tiongkok
ada 8 partai di luar partai komunis. Kerjasama di antara
partai-parai itu dimulai dalam masa perjuangan melawan
kekuasaan reaksioner Kuomintang dan dilanjutkan sesudah
proklamasi Republik Rakyat Tiongkok dan pembangunan
sosialisme. Partai Komunis Tiongkok menilai kerjasama itu
sangat penting artinya, maka menegaskan, bahwa parai-partai
itu akan hidup berdampingan dalam jangka panjang (longterm
co-existence) dan saling mengontrol (mutual supervision) dalam
hubungan antar-partai. Jadi dalam pelaksanaan peranan
kemimpinannya itu partai komunis Tiongkok berusaha
mengembangkan kerjasama yang demokratis dengan partai lain,
menghindari kesewenang-wenangan kekuasaan Partai.
*
* *
Bicara tentang politik Tiongkok kongkrit
mengenai “Reform dan Keterbukaan”, AS Munandar memberikan
tanggapan sbb:
“Di
tengah
gejolak krisis global ini, mata dunia mengarah kepada
Tiongkok. Bagaimana Tiongkok mengalami dampak krisis ini? Di
Indonesia soal ini juga jadi perhatian. Beberapa judul berita
saya sebut: Peran China dinantikan untuk Mengatasi Krisis
(Kompas 9 Oktober 2008). Saatnya China Bermain (Kompas
10 Oktober 2008). Belajar dari China (Lagi) oleh I.
Wibowo (Kompas 10 Oktober 2008)
Di Tiongkok pada
bulan Mei tahun ini terjadi gempa bumi dahsyat di propinsi
Szechuan dengan menghancurkan banyak perumahan rakyat dan
membawa korbn ratusan ribu manusia.
Dunia
internasional mengakui pemerintah Tiongkok bertindak cepat
dan efisien untuk mengatasi bencana itu.
Dan pada bulan
Agustus 2008 Tiongkok dengan sukses melaksnakan Olimpiade.
Ini pertanda ketangguhan ekonomi Tiongkok.(Cetak huruf tebal
dari I.I. Menunjuk pada penilaian Munandar tentang ketahanan
ekonomi Tiongkok).
PEMBANGUNAN
“SOSIALISME DENGAN CIRI-CIRI TIONGKOK”
“Pada
30
tahun yang lalu Tiongkok menempuh kebijakan “reformasi dan
keterbukaan”,menempuh pembangunan “sosialisme dengan ciri-ciri
Tiongkok. Pada tahun 2002 Tiongkok menjadi anggota WTO (World
Trade Organization) yang berarti mengintegrasikan lebih lanjut
dalam ekonomi dunia. Mengingat pentingnya peranan Tiongkok,
bagi kita penting mengenal faktor-faktor dan bgqaimana
sekarang ini ketahanan Tiongkok menghadapi krisis global.
“Banyak
industri
Tiongkok, antara lain tekstil, barang-barang konsumsi
berproduksi untuk ekspor. Sektor industri yang berorientasi
expor ini betul terkena krisis, pabrik-pabrik harus ditutup
karena hilangnya pemesanan dari lauarnegeri. Buruh kehilangan
pekerjaan dan menjadi pengqanggur. Tapi dari segi
keseluruhan ekonomi Tiongkok, sektor industri untuk ekspor
ini hanya sebagian kecil.
Pada
saat
ini Tiongkok memiliki cadangan devisa yang paling besar
ketimbang negeri-negeri lain. Cadangan ini berjunlah 1,8
trilyun dolar AS = 1800 milyar dolar AS (Kompas 10
Oktober 2008). Ini luarbiasa besarnya. Maka wajar,
negeri-negeri kapitalis besar seperti AS mengharapkan peran
Tiongkok untuk mengatasi krisis. Untuk kita ketahui, Tiongkok
memiliki paling besar obligasi negara AS, yaitu 582 milyar
dolar AS. Jadi Tiongkok merupakan penagih utang AS yang paling
besar! (Jepang punya 573,2 milyar dolar AS obligasi negara AS.
Britania Raya 338.4 milyar).
“Tetapi
Tiongkok
menegaskan bahwa menghadapi krisis ini yang paling pokok,
yalah menjalankan ekonomi negerinya sendiri dengan baik.
Negeri-negeri lain mengalami resesi dan kemacetan pertumbuhan
ekonomi. Tiongkok selama ini mengalami pertumbuhan ekonomi
sebesar 10%. Dengan krisis ekonomi ini, penumbuhan melambat
tapi masih 8%. Menurut laporan ADB 11 Desember yl pertumbuhan
ekonomi di Tiongkok melambat dari 9,5% tahun ini menjadi 8,2%
tahun depan.
Di
Tiongkok
tidak ada krisis kredit, bank-bank tetap seht. Dalam masa 30
tahun “reformasi dan keterbukaan” penduduk miskin mutlak di
pedesaan berkurang 90% dari 250 juta menjadi 14,9 juta.(cetak
huruf
tebal oleh I.I.).
“Dengan
terjadinya
krisis global, Tiongkok melakukan investasi besar-besaran.
Untuk merangsang kehidupan ekonomi dan memperkuat dayatahan
ekonomi, pada bulan November yl diumumkan bahwa Tiongkok akan
menginvestasi 586 milyar dolar AS untuk membangun
infrasuktruktur: membangun jaringanjalan raya, jalan kereta
api dan peloabuhan udara. Baru-baru ini diumumkan bahwa di
tahun depan titikberat investasi diletakkan pada pertanian,
petani dan pedesaan, proyek perumahan jaminan, transportasi
dan infrastruktur lainnya, penghematan energi emisi dan usaha
sosial.
“Dalam uraian
fakta diatas nyata bahwa Tiongkok – salah satu negara
terbesar di dunia – tak tergoyah oleh krisis ekonomi global
ini, malah memperkuat ekonomi dalam negeri yang memperb esar
potensi pasar domestiknya. Dengn demikian Tiongkok punya
daya pengaruh pada negeri-negeri lain, khususnya
negeri-negeri dunia ketiga di Aia, Amerika Latin dan Afrika.
*
* *
“Ekonomi
AS
tahun ini tak ada pertumbuhan,malah menciut 1%. Ekonomi Jepang
menciut 0,5%. Pertumbuhan ekonomi di zone euro diperkirakan
nol (tak ada pertumbuhan. Sedangkan ekonomi Tiongkok kendati
ada krisis akan tumbuh 8% . Menurut perhitungan Dunia Moneter
Internwsional (IMF) pada April tahun ini, pertumbuhan ekonomi
Tiongkok akan 27% dari pertumbuhan ekonomi sedunia. Tahun ini
malah akan bertqambah menjadi 35%. Maka bisa dikatakan
Tiongkok kini menjadi motor terpenting bagi ekonomi dunia.
Demikianlah AS Munandar memberikan
respons pokok pada masalah Marxisme dan situasi ekonomi dunia,
khususnya krisis global yang lalu, serta bagaimana Tiongkok
luput dari krisis global ini menjadi BERTAMBAH KUAT ADANYA.
* * *
No comments:
Post a Comment