Minggu, 11 Agustus 2013
----------------------------------
TINGKAT KEMAMPUAN NUKLIR KEDOKTERAN INDONESIA CUKUP TINGGI
Diberitakan oleh VIVA news (12 Agustus 2013) ---- , Bahwa PT Batan Teknologi (Persero) akan membangun reaktor nuklir kedokteran yang menghasilkan rediosisotop di Amserika Serikat senilai Rp 1, triljun. Perusahaan yang dikenal dengan nama Batan Tek ini akan menggandeng investor asal Amerika Serikat untuk membangun pabrik radioisotop.
Yang memberikan penjelasan mengenai keterlibatan investor AS, yang akan memegang saham mayoritas JOINT VENGURE dengna Batan Tek, dijelaskan oleh Menteri Negarfa BUMN Dahlan Iskan.
Ini adalah berita penting yang tetapapun menimbulkan kebanggaan pada setiap warga Indonesia. Selain menimbulkan pertanyaan wajar, apakah pemerintah atau salah satu bank Indonesia tidak bisa mendrop dana yang diperulkan agar mayoritas saham tetap di tangan Indonesia. Buakankah PT Batan Teknologi adalah sebuah perusahaan BUMN.
Menurut siaran perusahaan PT Batan Teknologi itu sendiri: PT Batan Teknologi, adalah satu-satunya perusahaan milik pemerintah yang menyediakan produk dan jasa teknologi nuklir. Pembentukan PT. BATAN TEKNOLOGI juga diharapkan untuk menyebarkan hasil R&D dari BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN). Maksud dan tujuan PT. BATAN TEKNOLOGI (Persero) didirikan adalah untuk menjadi embrio dari tumbuhnya industri nuklir nasional dan untuk mendayagunakan secara optimal potensi yang dimiliki BATAN seperti mesin, alat bangunan, dan keahlian (SDM) serta untuk mewadahi penyebarluasan pemanfaatan hasil litbang BATAN sehingga hasil-hasil riset yang ada dapat lebih dinikmati oleh masyarakat dan pada gilirannya memberikan dampak ekonomi bagi negara.
Visi: Menjadi Perusahaan Terkemuka yang Profesional di Industri Nuklir di Kawasan Regional – Internasional.
Misi: To be World Class Company, Menjadi Produsen Penyedia Produk dan Jasa Industri Nuklir yang profesional dan kompetitif, Membangun Kawasan Industri Nuklir serta Mendorong Research-driven industry menjadi Industry-driven research.
* * *
Berita terkait:
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menjelaskan investor Amerika Serikat akan menjadi pemegang saham mayoritas joint venture dengan Batan Tek karena saat ini Batan Tek tidak memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi.
"Mereka mayoritas, tapi tipis karena investasinya yang besar dan mereka yang menanggung investasinya," kata Dahlan di Jakarta, Rabu, 26 September 2012.
Menurut Dahlan pembangunan pabrik reaktor nuklir dipilih di negeri Paman Sama ini karena 60 persen pangsa pasar radioisotop berada di Amerika Serikat. Pembangunan pabrik ini, imbuhnya, tinggal menunggu persetujuan pemegang saham investor asing.
Bagi Batan Tek, hal ini adalah suatu loncatan besar bagi perusahaan plat merah itu. Pasalnya saat ini Batan Tek baru akan bangkit namun sudah memiliki tawaran untuk membuka pabrik radioisotop di Amerika Serikat. Para ahli nuklir Amerika Serikat, lanjutnya, tidak bisa membuat radioisotop yang ditemukan oleh Dirut Batan Tek, Yudiutomo Imardjoko.
Radioisotop, imbuhnya, sangat berguna bagi dunia kedokteran untuk mendekteksi penyakit kronis seperti kanker. Radioisotop disuntikkan dalam tubuh pasien sebelum dilakukan MRI atau CT Scan. Cairan radioisotop itulah yang dapat membedakan organ tubuh yang terkena penyakit setelah dilakukan scan.
"Tanpa radioisotop penyakitnya tidak kelihatan. Dengan deteksi yang jelas sehingga dokter tidak perlu meraba lagi penyakitnya apa," katanya.
No comments:
Post a Comment