Kolom
IBRAHIM
ISA
Rabu, 07 Agustus 2013------------------------------
SELAMAT
HARI
RAYA IDIL FITRI . . . . .
MOHON
MAAF
LAHIR BATHIN . . . . . .
Setiap tahun kita
saling menyapa: Selamat Hari Raya Idil Fitri, Mohon Maaf Lahir
Bathin. Bersilaturahmi . . . . saling berkunjung, saling
berjumpa . . . . dan saling memaafkan, dalam suasana harmoni dan
persatuan. Suatu tradisi yang sesungguhnya amat mulya, setelah
sebulan melakukan ibadah Puasa Ramadhan sesuai dengan ajaran
Agama Islam.
Aku selalu ingat pesan
Ayah kami: . . . Kalian berpuasa dalam bulan Ramadhan . . . yang
terpenting ialah menjauhi diri dari perbuatan yang dilarang
Allah, termasuk, bahkan terutama, sesuatu yang tidak baik yang
ada di fikiran dan bathin kalian. Jauhi dari perbuatan terlarang
dalam perbuatan sehari-hari terutama dalam fikiran dan bathin
kalian . . . “
Lalu yang tidak kalah
pentingnya adalah . . . lakukan dan bila sudah melakukannya,
perbesar berbuat baik bagi sesama manusia dan masyarakat.
Perbesar tindakan beramal . . . Amar
ma'ruf nahi munkar adalah perintah
untuk mengajak, menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah
hal-hal yang buruk bagi masyarakat. (Termaktub di Surah Luqman).
Meskipun terus menerus
diusahakan --- sungguh, . . sampai saat ini aku belum mampu
memenuhi sepenuhnya anjuran Ayah kami itu.
* * *
Ada baiknya pada hari
yang mulya ini, kusampaikan respons (mantan) muridku, Harry
Kawilarang: ketika kukirimkan tulisan “In Memoriam Dr
Pluvier” (meninggal dunia pada 30 Juli 2013, di Belanda),
sarjana sejarah Belanda, sahabat sejati rakyat Indonesia, sbb:
Atas respons Harry Kawilarang, kusampaikan sbb:
“Bamyak terima kasih
kepada Bung Harry Kawilarang y.b., . . . . untuk response dan
dorongan semangat pada sang Engku . . . . Thanks a lot. Menulis
buku sejarah Indonesia, wah itu urusan besar dan mulya. . . .
kita panjatkan saja doa agar para historikus kita bisa
berteladan pada Dr Pluvier seperti yang Anda tulis, . . . . . .
. .
" . . . . tulisan Dr
Pluvier tentang Sejarah Indonesia sangat sistimatis, dan
komprehensif dan enak di baca. Sama sekali tidak terbawa oleh
pandangan-pandangan subyektif dan merupakan buku pengantar dan
referensi paling baik. Kalau mau terus terang dari tulisannya
itu, Dr Pluvier lebih Indonesia dari orang Indonesia sendiri
sekalipun turunan "bule." Ia sangat berharga untuk orang
Indonesia yang benar-benar ingin belajar dan mendalami tentang
Sejarah Indonesia." Salam hangat, Isa.
* * *
* * *
No comments:
Post a Comment