Thursday, August 8, 2013

SIKAP TEGAS NU SUDAH LAMA DINANTIKAN

Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 29 Juli 2013
------------------------

SIKAP TEGAS NU SUDAH LAMA DINANTIKAN

* * *

BRAVO NU !!! - Benar Kata Ketua PB NU:
Dalam agama Islam, tak ada toleransi untuk semua tindak kekerasan

* * *
Lampiran berita:

NU Dukung Pembubaran FPI

Penulis :
Indra Akuntono
Senin, 29 Juli 2013 | 03:05 WIB

Ketua Umum Pengurus Besat Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj | KOMPAS.com/Indra Akuntono

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengapresiasi pernyataan tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menanggapi kegiatan Front Pembela Islam (FPI). Bahkan lebih jauh, ia mendukung organisasi masyarakat itu untuk segera dibubarkan.

Said menjelaskan, dalam agama Islam, tak ada toleransi untuk semua tindak kekerasan, atau tindakan lain yang membuat masyarakat merasa terancam. Ia menegaskan, Islam harus membawa manfaat baik untuk seisi alam semesta.

"Saya dukung sikap tegas SBY, saya setuju FPI dibubarkan, dan kelompok lain yang memberi rasa takut untuk dibubarkan juga," kata Said seusai meresmikan Pondok Pesantren dan Madrasah Aliyah Al-Tsaqafah, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2013) malam.

Said menyampaikan, pihaknya telah beberapa kali memberi rekomendasi pada pemerintah agar FPI dan ormas lain yang anarkistis untuk segera dibubarkan.

Namun, kata Said, pemerintah baru mengeluarkan sikap tegasnya pada FPI setelah bentrok antara FPI dan masyarakat terjadi di Kendal beberapa hari lalu. "Rekomendasi sudah lama, tapi dulu kan (pemerintah) diam saja," ujarnya.

Seperti diketahui, FPI kembali menimbulkan polemik setelah terlibat bentrok dengan masyarakat Kendal, Jawa Tengah. Bentrokan saat itu terjadi karena massa FPI mendapat perlawanan dari masyarakat yang menolak aksi sweeping FPI.

Menyikapi itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sikap tegasnya agar FPI tak mengulangi perbuatan anarkisnya. Pernyataan SBY mendapat perlawanan dari Ketua FPI Rizieq Syihab yang menilai SBY sebagai seorang pecundang.

No comments: