Kolom IBRAHIM ISA
Senin, 11 Juni 2012
----------------------------
INPUT Dari Dr SIAUW MAY
LIE . . .
Suatu PEMIKIRAN Yg
MENGUNDANG ANALISIS
Sahabatku,
seorang dokter di Amsterdam, Siauw May Lie namanya. Ia rajin
menyampaikan informasi bersangkutan dengan Tiongkok dewasa ini. Suatu
“hoby” yang sungguh bermanfaat. Terutama karena informasi yang
disampaikannya, biasanya sesuatu yang belum banyak diketahui.
Lagipula May Lie menyampaikan “apa adanya”. Tanpa komentar, tapi
mengundang yang membaca untuk memikirkannya dengan serius. Sering
sekali yang disampaikannhya itu benar-benar “otentik”, “menarik”
dan “unik”.
Kali
ini bahan yang disampaikan May Lie mengenai Uni Sovyet dan masalah
pembangunan Sosialisme, dll. Yang diambil dari sumber informasi
Tiongkok.
*
* *
Bicara
masalah pembangunan Sosialisme di Uni Sobyet dan Eropah Timur, aku
teringat pada sebuah pembicaraan di Beijing, RRT. dengan penulis
Selandia Baru, Rewi Aley. Ketika itu pada tahun enampuluhan abad
lalu, Rewi baru saja kembali dari pulang kampung. Antara lain ia
menceriterakan padaku bahwa di Selandia Baru ia sulit propanda
tentang Sosialisme yang dibangun di kubu Sosialis. Karena, kata Rewi,
apa yang ia lihat di Selandia Baru ketika itu, adalah praktek
Sosialisme dalam kenyataan. Sejak lahir sampai masuk liang kubur,
setiap warga terjamin, tak akan terlantar. Padahal di negeri-negeri
Sosialis tak demikian halnya. Apalagi yang menyangkut masalah
“kebebasan menyatakan pendapat”, “kebebasan berorganisai”,
dsb. Hal itu ada di Selandia Baru. Sedangkan di negeri-ngeri Sosialis
ketika itu, merupakan hal yang masih dipersoalkan. Dan macam-macam
pula interpretasinya.
Jadi,
saya bisa propaganda apa mengenai Sosialisme di blok Timur? Demikan
Rewi Alley.
*
* *
Belakangan
Siauw May Lie menyampaikan sebuah berita wawancara seorang
cendekiawan Tiongkok, sbb
Wawsancara
HE FANG tentang sekitar
“KERUNTUHAN
UNI SOVYET”
(oleh
Ma GuoChuan). Chang Qing, 31 desember 2011, disiarkan melalui BLOG
CHINA).
Bahan ini sudah diketahui umum. Umum
yang bisa berbahasa Tionghoa. Siauw May Lie membantu kita-kita, yang
kurang faham bahasa Tionghoa, untuk bisa membacanya dalam bahasa
Indonesia.
* * *
Berikut ini adalah cuplikan apa yang
dikemukakan dalam bahan tsb.
“KATA
PENGANTAR:
Setelah
perangdunia kedua, untuk jangka waktu yang lama partaipartai BURUH
dan SOSIALIS memegang kekuasaan pemerintahan di Inggris, Perancis,
Jerman, Belanda,Austria dll. Akibatnya, tidak hanya di Eropa Utara
saja, melainkan bahkan seluruh Eropa Barat pun sudah menjadi
negerinegeri SOSIALISME-DEMOKRATIS.
Membaca
tulisan HE FANG, mantan wakil ketua umum Institut Masalah-Masalah
Internasional Dewan Negara,anda mungkin akan terperanjat dan menjadi
siuman, bahwa sebenarnya di masakini, yang dilaksanakan oleh
negeri-negeri Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Swiss, Finlandia
dll, bahkan seluruh Eropa Barat adalah system sosialis, adalah sistem
Sosialisme-Demokratis.Sedangkan yang dilaksanakan oleh negerinegeri
yang menamakan dirinya sebagai negeri Sosialis sesungguhnya BUKAN
Sosialisme. Dengan pencerahan masalah besar ini, maka banyak masalah
lainnya juga akan menjadi jelas. Bahwa Sosialisme yang Sejati(yang
sesungguhnya) adalah baik, yang tidak baik adalah Sosialisme
Gadungan.
“.
. . . He Fang menyatakan dengan bebas dan terbuka: “KERUNTUHAN
UniSovyet bukan sebagai akibat dari agresi bersenjata dari kekuatan
musuh dari luar, juga bukan akibat dari evolusi secara damai”,
“Partai Komunis Uni Sovyet dan Kekuasaan Politik Pemerintahan Uni
Sovyet sesungguhnya telah dicampakkan oleh Rakyatnya sendiri”.
“.
. . . . Bagaimana UniSovyet itu bisa bubar? Saya rasa penyimpulan
cekakaos dari ketua partai komunis Russia Juganov adalah sangat jitu:
Sebab yang fundamental adalah karena PartaiKomunis UniSovyet dan
pimpinannya telah memonopoli secara mutlak terhadap ketiga bidang
ekonomi, politik dan ideologi. Sehingga berakibat ekonomi tidak bisa
meningkat,masih pula mau melakukan perlombaan perlengkapan militer
dengan Amerika; Dibidang politik melaksanakan teror diktatur,
samasekali terlepas dari massa; dibidang ideologi mandeg dan kaku,
sehingga masyarakat berada dalam keadaan sesak dan tidak bernafas.
“.
. . . Ya.Benar. Kita juga bisa meneliti pembubaran UniSovyet itu
dengan latarbelakang Gerakan Sosialisme(Komunisme) Internasional.
Gerakan Sosialisme Internasional dimulai pada abad ke 19. Dalam abad
ke 20 negeri-negeri yang dikuasai oleh partai Komunis dan yang
menamakan diri sebagai negeri Sosialis bukan hanya UniSovyet saja.
Akan tetapi negeri-negeri lainnya itu semuanya meniru model
UniSovyet, dibidang ekonomi memusnahkan sistem pemilikan
perseorangan, melaksanakan sistem pemilikan umum sebagai satusatunya
sistem yang berlaku, melaksanakan ekonomi Berrencana, sehingga
didalam negeri terjadi kekurangan commodity(barang), menutup pintu
terhadap dunia luar, mengurung diri didalam rumah sendiri; dibidang
politik dengan konsekwen melaksanakan diktatur partai Tunggal dan
Partailah yang menguasai se-galagalanya, melaksanakan sistem
kepemimpinan monolit dengan sentralisasi kekuasaan yang mutlak dan
kultus individu, sehingga apa yang dinamakan demokrasi hanyalah
formalitas saja, dalam kenyataannya samasekali tidak ada hebebasan
dan keadilan, kesamarataan dan hak azasi manusia; dibidang
saja,
dalam kenyataannya samasekali tidak ada hebebasan dan keadilan,
kesamarataan dan hak azasi manusia; dibidang ideologi melaksanakan
monopoli partai TUNGGAL dan pengawasan yang sangat keras, melarang
kepercayaan ideologi, melarang kebebasan pers dan penerbitan serta
melarang berkumpul dan berorganisasi dsb.,dsb. Melakukan pekerjaan
tanpa transparansi, berfikiran kolot dan kaku, tidak memperbolehkan
orang berargumentasi, melarang perdebatan pendapat. Oleh karenanya,
di negerinegeri ini pada umumnya ekonominya tidak berkembang,
masyarakat tidak dewasa, kekuasaan politiknya tidak stabil,sehingga
lambatlaun sulit dipertahankan dan tidak bisa lain pasti terguling.
“. . . .Partai-partai
Komunis di UniSovyet dan berbagai negeri EropaTimur BUKAN terguling
oleh agresi kekuatan bersenjata musuh dari luarnegeri, juga bukan
oleh evolusi secara damai, melainkan RUNTUH dengan sendirinya dalam
kompetisi secara damai dengan negerinegeri kapitalis dan Sosialisme
demokratis.
“Dalam
propaganda di masalalu kita selalu menamakan Sosialisme Demokratis
sebagai “REVISIONISME”. Tapi sebenarnya, Sosialisme Demokratis
itu pun merupakan suatu macam PRAKTEK SOSIALISME. Pada tahun 1919,
setelah perpecahan radikal dalam Gerakan Sosialisme Internasional,
yang utama terpecah menjadi dua aliran:
-Yang
pertama adalah aliran INTERNASIONALE(KOMINTERN) KEDUA bersama
Partai-partai BURUH, Partai Sosialis-Demokratis di berbagai negeri
yang MENDEKLARASIKAN (akan)PELAKSANAAN SOSIALSME DEMOKRATIS;
-Yang
kedua adalah INTERNASIONALE(KOMINTERN)KETIGA bersama PARTAI-PARTAI
KOMUNIS berbagai negeri yang MENDEKLARASIKAN(akan) PELAKSANAAN
KOMUNISME.
Keduaduanya
mengakui memeluk(menjunjungtinggi) ajaran MARXISME, pada waktu
permulaan bahkan menobatkan dirinya masing-masing sebagai “KAUM
MARXIS YANG TULEN(original)”, akan tetapi saling tidak mengakui
keberadaan satusamalainnya, SALING TIDAK MENGAKUI dan SALING TIDAK
MENERIMA. Sebelum Perang Dunia kedua, di Sweden dan Finlandia dan
beberapa negerinegeri Eropa Utara Partai Buruh dan Partai Sosialis
telah memegang kekuasaan pemerintahan. Setelah Perang Dunia kedua, di
negerinegeri Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Austria dll lagi
partaipartai Buruh dan Sosialis juga telah ber-tahuntahun menguasai
pemerintahan. Sehingga tidak hanya di Eropa Utara, tapi juga di
EropaBarat secara keseluruhan juga sudah melaksanakan Sosialisme
Demokratis.
“.
. . . Pada tahun 1951, DEKLARASI yang disahkan dalam “SIDANG
FRANKFURT” menyatakan: TUJUAN dan TUGAS Sosialisme Demokratis
adalah “MENGEMBANGKAN DEMOKRASI, MENYERAHKAN KEKUASAAN KEPADA
RAKYAT”, “AGAR MANUSIAMANUSIA YANG BEBAS BISA BEKERJA BERSAMA
DALAM MASYARAKAT DENGAN KEDUDUKAN YANG SAMARATA”. Prinsip daripada
Sosialisme Demokratis adalah :”BEBAS,ADIL(SEDERAJAT),SALING
MENCINTAI(BROTHERHOOD), DEMOKRATIS”; DIBIDANG EKONOMI MELAKSANAKAN
SISTEM KEPEMILIKAN CAMPUR(BERLAKU KEPEMILIKAN INDIVIDU DAN
KEPEMILIKAN UMUM)SERTA EKONOMI PASAR YANG BERADA DIBAWAH PENGONTROLAN
TERBATAS
OLEH NEGARA; MEMBANGUN DAN MEREALISASI SISTEM KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DENGAN PRINSIP YANG ADIL DAN BERDASARKAN PERSAUDARAAN;
MEMPERBOLEHKAN KEANEKARAGAMAN IDEOLOGI; dengan demikian ketidak
percayaan (keraguan dan antipasti) terhadap Marxisme dikalangan
pimpinan atasan dan dikalangan massa luas bisa mencair dalam waktu
yang singkat.
Di
dalam abad ke-20, telah terjadi perbandingan dan perlombaan antara
dua macam MODEL sistem SOSIALIS DI NEGERI-NEGERI SosialismeDemokratis
dan negerinegeri yang berada dibawah kekuasaan Partai Komunis. Hasil
dari ujian praktek ini menunjukkan, sistem Sosialisme Demokratis
telah mencapai kemenangan dan keberhasilan dalam taraf yang
berbeda-beda. Kita ambil sebagai contoh Sweden dan Finlandia, dalam
awal abad ke -20, kedua negeri ini masih tergolong sebagai negeri
yang paling terbelakang di Eropa, tambahan pula kondisi alam dan
cuaca yang sangat buruk, akan tetapi dalam tahun 70-an abad ke 20,
taraf kemakmuran mereka sudah terhitung yang nomor wahid di seluruh
Eropa, benarbenar terlaksana kemakmuran ekonomi, demokratis dalam
kehidupan politik, Rakyat menikmati kebebasan individu yang optimal,
mencapai kesejahteraan masyarakat yang sempurna, kestabilan
masyarakat yang kukuh. Telah menghapus sistem perbedaan klas dan
fasislitas istimewa, pimpinan negara dan menteri-menteri yang
mendapat fasilitas kendaraan istimewa dari negara berjumlah tidak
sampai 5 orang saja. Dalam rumahtangga perdana menteri dan pejabat
tinggi lainnya juga tidak diberikan perlayanan pembantu rumahtangga
yang dibeayai negara.Lebihlebih tidak ada pembedaan yang terlalu
menyolok dalam “nilai kandungan emas” perhitungan salaris
diantara menteri dan wakil menteri; juga tidak dalam perlayanan
pengobatan, tempat tinggal dan mobil dinas. Pada pokoknya telah
meniadakan ketiga selisih besar sehingga mencapai kemakmuran yang
samarata secara umum.
Pendek
kata, diukur dari standard manapun tentang peradaban dan modernisasi,
bisa disimpulkan bahwa negerinegeri dibawah pimpinan partaipartai
Komunis JAUH TERBELAKANG disbanding dengan negerinegeri
SosialismeDemokratis. Kita samasekali tidak bisa menggunakan dalih
bahwa startingpointnya lebih rendah dan capital dasarnya terlalu
miskin, lihat saja selisih antara Korea Selatan dan Utara. Jadi
dengan perbandingan dan pertimbangan kedua belah pihak demikian ini,
kita bisa menyimpulkan bahwa jalan yang dijelajahi oleh negerinegeri
SosialismeDemokratis pada pokoknya adalah TEPAT, sedangkan model
STALIN dibawah pimpinan PartaiKomunis itu adalah KELIRU dan GAGAL.
Ini merupakan kesimpulan yang bisa ditarik dari GERAKAN SOLISALIS
yang merupakan ciri terpenting dari sejarah umatmanusia dalam abad ke
20.
“PERUBAHAN
UNISOVYET DAN EROPA-TIMUR MERUPAKAN KEMAJUAN DALAM PERKEMBANGAN
SEJARAH”.
“.
. . . Apakah Sosialisme? Hingga kini memang masih belum jelas
samasekali. Berdasarkan semangat prinsipiil Marxisme dan penyelidikan
ilmu dan praktek tentang Sosialisme selama 200 tahun selama ini,
pemahaman saya sendiri adalah: Negeri atau masyarakat Sosialis pada
pokoknya harus memiliki beberapa syarat sbb.:
1.
TENAGA PRODUKTIF YANG BERKEMBANG MAJU dan HASILPRODUKSI yang
KAYARAYA, agar bisa memenuhi tuntutan dan syarat-syarat pokok untuk
merealisasi sosialisme, misalnya memushnahkan 3 selisihbesar,
membangun sistem kesejahteraan yang sempurna dll;
2.
PERPADUAN (koexistensi) SISTEM KEPEMILIKAN dan cara PEMBAGIAN HASIL
yang beraneke ragam. Disebabkan karena kebutuhan pengembangan
produksi dan ekonomi pasar, dalam tahap permulaan sosialisme
seharusnya mengutamakan kepemilikan privat atas bahan produksi,
kemudian baru bisa bertahap berkembang menjadi kepemilikan sosial
seperti yang dikemukakan oleh Marx serta mengutamakan pembagian hasil
berdasarkan kerja. Ini berbeda dengan kepemilikan atasnama negara dan
Rakyat serta pembagian sumber alam;
3.
KEBEBASAN, DEMOKRASI, KESAMARATAAN, HAKAZASI MANUSIA, PEMERINTAHAN
BERDASARKAN UNDANGUNDANG dan PEMECAHAN SOAL MENURUT HUKUM.TANPA
DEMOKRASI berarti TIDAK AKAN ADA SOSIALISME. Sedangkan KEBEBASAN
adalah prasyarat dan dasar dari DEMOKRASI. Jika tidak ada
Undangundang dan Hukum untuk pemecahan soalsoal, berarti akan ada
terjadi ANARCHI sehingga tidak akan ada ketertiban masyarakat yang
normal.Dengan adanya HUKUM untuk pemecahan soalsoal, harus meniadakan
sistem pembagian klas dan pangkat serta fasilitas istimewa, haruslah
ditegakkan diatas dasar keadilan dan kesamarataan. Apa yang
dimaksudkan dengan KESAMARATAAN adalah kesamarataan politik dan
hukum,
kesamarataan
dalam kehidupan masyarakat dan watak orang, adaalah kesempatan yang
sama bagi setiap orang dalam kesempatan uantuk mencari nafkah dan
berkembangmaju, bukan berarti kesamarataan dalam menikmati materi dan
kewajiban sosial.
4.
Memiliki kebudayaan moral yang tinggi serta kesejahteraan masyarakat
yang sehat dan sempurna. Masyarakat Sosialis harus memiliki peradaban
jiwa yang bertingkat tinggi serta jaminan sosial yang sempurna,
memilikikebudayaan ilmu [pengetahuan yang maju serta sistem
masyarakat dan kebiasaan dan peradatan yang baik. Masyarakat menuntut
keterbukaan serta kejujuran , menentang aksi-aksi yang tidak
transparant serta siasatbusuk.Berdasarkan prinsip samarata dan
semangat solidaritas persaudaraan yang tinggi, kita bisa membina
suatu struktur kesejahteraan masyarakat yang sehat dan sempurna, agar
setiap orang menikmati kebahagiaan, agar masyarakat berada dalam
keadaan harmonis dan stabil.
“.
. . Memang demikian. Akhir tahun 70-an abad yl, Wang Zhen, yang
menjabat wakil menteri Perindustrian Tiongkok ketika itu menyatakan
kesankesannya kepada anggota delegasi kunjungan studinya di Inggris,
“Menurut kesan saya Inggris ini lumayan, dalam materi ia sangat
kayaraya. Di sana sudah pokoknya tidak ada lagi tiga selisih besar,
masyarakat adil dan kesejahteraannya juga mendapat perhatian, bila
ditambahkan lagi dengan partai Komunis yang memegang kekuasaan, maka
bisa dikatakan Inggris itulah masyarakat Komunisme yang kita
idamidamkan.”
Jadi
asalkan dipimpin partai Komunis, tak peduli apakah sesungguhnya
merupakan penjajahan kejam dan bengis, dimana mayat orang kelaparan
bergelimpangan memenuhi padanglalang, penduduk berbondongbondong lari
keluarnegeri,tetap saja dinamakan Sosialisme. Jika tidak demikian,
tak peduli faktorfaktor cirri sosialisme lainnya, tapi tidak dibawah
pimpinan partai Komunis, maka namanya tetap kapitalisme. Ini cara
debat kusir yang tidak tahu aturan dan merupakan sektarisme picik
yang menyalahi ajaran Marxisme. Oleh sebab itu, kita harus mengubah
cara menilai yang hanya melihat merk yang ditempelkan diluarnya, dan
harus secara objektif menakar berapakah factor sosialisme yang
terkandung didalam suatu negeri itu. Bagi negerinegeri yang
mengandung kadar sosialisme yang cukup banyak, tak peduli dipimpin
oleh partai yang mana dan apa nama sebutannya, kita harus
mengkategorikannya sebagai negeri sosialis atau negeri yang sedang
menuju ke sosialsime.Demikian juga sebaliknya, kalau menurut standard
objektif yang dimiliki jauh tidak mencukupi Sosialsime, kendatipun
dikuasai sepenuhnya oleh partai Komunis, ia tidak boleh dikategorikan
sebagai negeri Sosialis. Hanya dengan meluruskan nama Sosialisme
menurut standard objektif beginilah kita baru bisa memulihkan
Kehormatan nama Sosialsime sesuai dengan idam-idaman massa Rakyat
sejak dikenal sejarah.
SELESAI,
DITERJEMAHKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU TERCINTA DI EMPAT-PENJURU
DUNIA. SERMOGA BERMANFAAT. Siauw maylie, Amsterdam, 10 juni 2012. 19
20 21
*
* *
No comments:
Post a Comment