Saturday, July 18, 2009

IBRAHIM ISA - Sambutan pada Ultah Ke-85 Bung SUCIPTO

IBRAHIM ISA

02 MEI 2009

------------------------------




Sambutan pada Ultah Ke-85 Bung SUCIPTO


Kawan-kawan dan hadirin yang budiman,


Terlebih dulu kepada Bung Cipto saya ucapkan SELAMAT BERULTAH KE-85! Juga kepada Ami sekeluarga, selamat dan bahagia. Memang, pada tempatnya pada hari ini, kita semua merasa bahagia.


Merasa bahagia bersama Bung Cipto sekeluarga, baik yang ada di sini dan di tanah air, imanapun terdapat anggota keluarga Bung Cipto. Semua merasa bahagia karena salah seorang kawan kita, hari ini telah mencapai usia 85 tahun. Bersama-sama memperingatinya dan mengucapkan selamat kepada beliau.


* * *


Sungguh tak sederhana bagi seseorang untuk mencapai usia 85 tahun. Saya ingat kata-kata pemimpin revolusioner rakyat Vietnam, Presiden Ho Chi Minh. Pada usianya yang ke tujuhpuluh tahun, beliau menyatakan bahwa tidaklah mudah bagi seseorang untuk mencapai usia 70 tahun. Sedangkan Bung Cipto sekarang ini telah mencapai usia 85 tahun. Apalagi dalam usia setinggi itu, pada pokoknya masih sehat, penglihatan masih jelas dan pendengaran masih bagus. Jalan masih bisa sendiri dsb.


Tetapi yang terlebih heibat lagi, ialah bahwa dalam umur sekian lanjut itu, Bung Cipto, fikirannya masih jernih, maju, progresif dan REVOLUSIONER. Diatas segala-galanya beliau optimis dan semangatnya tetap tinggi, kepeduliannya terhadap tanah air dan bangsa tak pernah kurang dalam keadaan bagaimanapun. Senyumnya menarik dan menyenangkan!


* * *


Apa yang saya katakan ini sangat beralasan. Ada dasarnya! Sejak di tanahair mengenal beliau selagi masih Bung Cip bertanggungjawab sebagai prorektor Akademi Ilmu Politik dan Sosial Aliarcham, kemudian sama-sama di Timur, sama-sama di Barat, sama-sama di SAS, sama-sama di pelbagai forum tukar fikiran, kiranya tidak salah bila saya katakan bahwa, saya cukup mengenal Bung Cip. Sebagai kawan seperjuangan yang sulit dicari samanya. Sebagai seoang kawan yang selalu bersedia diajak bertukar fikiran. Kapan saja bersedia memberikan saran-saran ataupun kritik yang berterus terang dan amat bersahabat. Dikritik betapapun kerasnya, tetap ia dengarkan dengan senjum. Tidak marah!


Maka saya menganggap beliau ini sebagai abang saya. Tempat bertanya dan berkonsultasi. Sebagai abang yang mendorong saya berfikiran kritis dan menggugah untuk berfikir dan berfikir berulang kali mengenai sesuatu hal.


Apa yang saya katakan mengenai kejernihan fikiran beliau, sikap dan pandangan revolusioner dan optimis --- itu semua dapat kita tau bila membaca buku AS MUNANDAR, Kumpulan Tulisan, Pendapat dan pandangan (1990-2009), yang diluncurkan pada hari ini.


Membaca buku tsb yang isinya, sebagian terbesar telah kita ketahui semua pada saat ikut mendengar ceramah dan pandangannya dalam pelbagai forum diskusi. Ada satu lagi yang menonjol, yaitu sikap dan pandangannya yang INDEPENDEN. Semua yang diutarakannya itu, adalah pandangan dan hasil pemikirannya sendiri. Sesungguhnya bila saya ditanya, apa yang paling menonjol dari sikap Bung Cipto mengenai segala. Bagi saya, yang menonjola dan bagik diteladani ialah fikirannya yang INDEPENDEN. YANG BERDIKARI.


Cara berfikir beliau inilah yang merupakan inspirasi dan memberikan semangat optimisme revolusioner yang menjadi teladan bagi saya.


* * *


Masih banyak hal yang dapat dikemukakan disini mengenai Bung Cipto. Bung Cipto sebagai kawan, sebagai manusia dan sebagai cendekiawan. Ya sebagai cendekiawan.


Meskipun tak bertitel, fikiran dan pengetahuan Bung Cipto, sikapnya yang tidak tergesa-gesa dan sabar mencari fakta dan alasan serta argumentasi, bagai saya adalah sesuatu yang lebih unggul dari kebanyakan yang tamat perguruan tinggi formal.


Bagi saya, itulah yang terutama yang merupakan teladan.


* * *


Bung Cipto ytc.,


Sekali lagi selamat dan selamat kepada Bung sekeluarga, pada hari yang bahagia ini.


Amsterdam Bijlmer, 02 Mei 2009.





No comments: