*Kolom IBRAHIM ISA*
*Sabtu, 11 Mei 2013**
--------------------*
“*NATIONALE MOLENDAG” Belanda – “Hari Kincir-angin Nasional” Mememupuk “History minded” Dan “Kesedaran Berbangsa”*
** * **
*Orang Belanda adalah salah satu bangsa di dunia ini, yang memberikan
perhatian secukupnya pada sejarah bangsanya. Mereka giat mendorong
maju semangat “history-minded” dan cinta bangsa dan negeri, di
kalangan masyarakat Belanda, melalui berbagai cara dan usaha. Sungguh
inspiratif!*
*Belum lama sudah dibuka kembali “Musium Kerajaan” di Amsterdam.
Musium tsb selama 10 tahun ditutup karena dipugar yang menelan ongkos
ratusan juta euro. Tapi orang Belanda tidak segan-segan mengeluarkan
dana ratusan juta euro demi memlihara peninggalan sejarah bangsanya.
“Rijksmuseum” di Amsterdam, dengan 200 ruangan pamerannya yang
besar-besar itu, menghimpun, menyimpan, memelihara dan memamerkan
kakayaan benda-benda sejarah dan seni Belanda. Juga terdapat
benda-benda sejarah dan seni bangsa-bangsa Asia disitu.*
*Jumlah benda-benda sejarah dan seni yang dipamerkan di Musium Kerajaan bejumlah sekitar***1 juta buah***. Termasuk lukisan ***Rembrandt*** yang terkenal***“DE NACHTWACHT”.***Juga lukisan-lukisan terkenal lainnya seperti karya pelukis ***Johannes Vermeer, Jan Steen***dll. Luar biasa! Tidak cukup seminggu waktu untuk bisa melihatnya secukupnya.*
** * **
*Hari Sabtu dan Minggu, 11 dan12 Mei, 2013, Belanda mengadakan
“Nationale Molendag”. “Hari Kincir-angin Nasional”. Suatu cara
tradisionil yang pandai dan santai untuk memperkuat “history-minded”,
rasa identitas bangsa Belanda dan memupuk rasa kebersamaan dan
kebangsaan. Sekaligus untuk mengenal perikehidupan bangsa dalam
sejarahnya.*
*Hari-hari itu memberikan kesempatan jang jarang bagi warga Belanda, tua dan muda, juga untuk orang asing yang tinggal di Belanda maupun para turis, untuk menyaksikan “pabrik kecil” yang digunakan berabad-abad lamanya oleh nenek-moyang mereka untuk menggiling gandum dan lain-lain bijian. Juga untuk menyalurkan air bagi kepentingan pertanian. Kincir angin memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat Belanda sejak dulu.*
** * **
*Beberapa tahun yang lalu, Murti, bersama seorang kemenakan kami yang kebetulan sedang berkunjung ke Belanda, diajak oleh sahabat lama kami Dr Joop Spijker dan istrinya, Tinneke, berjalan-jalan ke sebuah “desa-sejarah” tidak jauh dari Leeuwarden. Dalam kesempatan itu kami melihat-lihat sebuah “kincir-angin” yang masih 'bekerja' dengan angin sebagai sumber-dayanya. Sangat menarik. Betapa cerdiknya rakyat Belanda dimasa lalu memanfaatkan tenaga angin untuk mengabdi kehidupan ekonomi mereka. *
*Sekarangpun tenaga angin di Belanda secara berangsur-angsur dan semakin banyak dimanfaatkan untuk memproduksi tenaga listrik. Jadilah yang dinamakan “tenaga listrik bersih”. Tidak menggunakan bahan bakar yang menimbulkan polusi. *
*Pernahkah terfikir oleh pembaca, berapa banyak jumlah Kincir-angin di Belanda? Menakjubkan! -- Tidak kurang dari 900 buah bangunan kincir-angin yang dari jauh mudah dikenal. Bangunannya spesifik Holland dan tampak tidak kalah indah dengan bangunan lainnya. Malah dikota-kota penting seperti Amsterdam, Den Haag, Rotterdam, Utrecht, Nijmegen, Maastricht, Leiden, Gronigen, Leeuwarden dan banyak kota lainnya, kita akan selalu menjumpai bangunan kincir angin yang berdiri di situ menambah keindahan pemandangan kota. *
*Pada hari “Nationale Molendag” para pengelola kincir-angin yang tersebar di seluruh negeri, membuka pintu kincir-angin mereka untuk dikunjungi masyarakat yang luas. Kecuali dengan indahnya menghiasi pemandangan di pedesaan, kincir-angin adalah benda sejarah yang dilindungi dan dipelihara baik di negeri ini. Bangunan serupa itu dikatagorikan sebagai “monumen nasional”. Telah didirikan pula banyak yayasan dan perkumpulan untuk mengelolanya. Yang dibantu oleh ratusan sukarelawan. *
*Perhatian masyarakat terhadap pemeliharaan kincir-angin merupakan salah satu indikasi bagaimana bangsa ini menghargai dan memelihara salah satu bangunan “monumen nasional” mereka. Tetapi juga merupakan suatu usaha untuk menanamkan semangat yang 'history minded' terutama di kalangan generasi baru. *
*Dewasa ini di sementra daerah di Belanda, di sekitar Kincir-angin yang tampak kuno itu, dibangun daerah parawisata yang mutakhair. Dengan demikian sambil bersantai mengingatkan kembali perjalanan sejarah bangsa.*
*Masyarakat Belanda belakangan ini tampaknya semakin besar perhatiannya terhadap kincir-kincir angin yang merupakan “benda sejarah” dan sering merupakan salah satu “logo” dari negeri Belanda. Timbullah prakarsa untuk mendirikan “Akademi Kincir-angin”, “De Hollandsche Molen Academie”. Pemrakarsanya adalah “Vereniging De Hollandsche Molen”. Akan dimulai tahun ini. Dari Akademi ini akan diorganisasi pelbagai pertemuan yang meliputi skla luas.Pertemuan-pertemuan itu memfokuskan pada pelimpahan pengetahuan, memberikan inspirasi, memperbesar ketrampilan dan jaringan-kerja.*
** * **
*Demikianlah, . . . . weekend ini, kalau berkenan, kita bisa bersantai mengunjungi salah satu “kincir-angin” Belanda, --- sambil sedikit-sedikit mengenal sejarah Belanda. Mengikuti salah satu acara dalam rangka memperingati “Nationale Molendag” yang ke-41.*
** * **
No comments:
Post a Comment