Monday, April 2, 2007

IBRAHIM ISA – BERBAGI CERITA - 'KEUKENHOF', DIKAU SUNGGUH INDAH DAN CANTIK!

IBRAHIM ISA – BERBAGI CERITA

Minggu, 25 Maret 2007

-----------------------------------------------------------------


'KEUKENHOF', DIKAU SUNGGUH

INDAH DAN CANTIK!


Tidak berkelebihan kesan banyak orang: Sungguh cantik dan indah 'Keukenhof' itu!!

Ia bukan seorang gadis muda belia, jelita, mempesonakan dan ayu. Yang sekali bertemu, begitu melihat pasti ingin melihatnya lagi. Perlukah dijelaskan lagi? Bahwa 'Keukenhof' itu adalah sebuah taman bunga. Tapi bukan sebarang taman bunga. 'Keukenhof” itu adalah sebuah 'Taman Bunga Musim Semi' yang t e r i n d a h di dunia ini. Terindah! Itu 'kan kata orang Belanda!


Tidak, tidak hanya orang Belanda yang berucap demikian. Orang-orang asing lainnya, yang pernah mengunjunginya juga berkomentar demikian. Termasuk orang seperti aku ini, yang memandang Indonesia sebagai negeri yang paling cantik dan indah di dunia ini, namun, . . . . melihat Taman Bunga Musim Semi Keukenhof, terus saja jatuh ' c i n t a ' padanya. Dari mata turun ke hati, kata orangtua-tua kita. Apakah tulisan ini bukan reklame gratis untuk 'Keukenhof', untuk Nederland? Mungkin saja. Tetapi sesuatu yang indah, pantas dinikmati bersama. Makin banyak yang menikmatinya, makin banyak yang senang dan gembira, bukankah itu sesuatu yang baik?


Anda bayangkanlah! Tidak kurang dari 7.000.000 - t u j u h j u t a --- bunga Tulip, Krokus, Narsis, Hyacit, Leli dll yang bermekaran dengan indahnya disitu. Tentu juga ribuan lagi bunga-bunga indah lainnya dari seluruh dunia. Dengan warna-warni dan bentuk yang aneka ragam. Sulit mencari kata-kata untuk melukiskan begitu indah dan begitu menarik serta mencengkam. Tak terbayangkan betapa indahnya. Juga tidak heran bila tahun lalu (2006), tidak kurang dari 750.000 orang pengunjungnya, 57 000 leibh banyak dari tahun sebelumnya. Dari pelbagai plosok dunia.


Tak percaya? Dikira tulisanku ini 'asal ngomong' saja, 'asbun' saja? Beginilah! Hanya ada satu cara untuk membuktikannya: Kunjungilah sendiri 'Taman Bunga Keukenhof'. Memang anjuran ini tampaknya 'hanya' relevan bagi mereka-mereka yang punya syarat untuk itu. Bagi yang tinggal di Holland, tentu tidak terlalu berat untuk mengeluarkan sedikit ongkos (ticket-masuk Euro 13,- per orang dewasa; umur diatas 65, Euro 12; dan anak-anak Euro 6,-). Apalagi yang tinggal tidak jauh dari Lisse, daerah dimana terpampang 32 hektar lahan Taman Bunga Musim Semi terindah di dunia itu. Bila memang hendak mengunjunginya, belum terlambat. Baru dibuka tiga hari yang lalu, dan ditutup pada tanggal 22 Mei 2007.


* * *


Ada yang mengatakan bahwa bertamsya melihat taman bunga, itu adalah untuk orang berpunya, orang kaya. Bagi orang yang pendapatannya minim, itu sesuatu yang tidak mungkin. Sesuatu yang lux. Dikatakan juga bahwa mengenai bunga-bungaan, itu kan bersangkutan dengan masalah keindahan. Maka ia adalah selingan hanya untuk orang-orang yang mampu. Kiranya, pendapat yang demikian itu tak benar.


Menikmati taman bunga yang indah, kiranya bukan selingan bagi orang-orang berpunya semata-mata! Benar, keterbatasan syarat-syarat ekonomi seseorang, sering merupakan hunjaman patok-patok keras pembatasan-pembatasan kemungkinan dan keleluasaan. Antara lain untuk bisa bersantai menikmati keindahan yang ada didalam kehidupan-natur bumi dan air kita ini. Namun, ---- juga tak dapat dipungkiri! Bahwa selama ia masih hidup, entah lama atau sebentar , manusia itu selain memerlukan sandang dan pangan, juga memerlukan dan akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan rokhaniahnya, keperluan jiwanya. Keinginannnya akan sesuatu yang indah, yang menyejukkan hati dan menenangkan fikiran serta menyegarkan kembali jiwa dan rokhaninya. Apalagi pada saat-saat situasi bergejolak tak menentu arahnya. Lebih-lebih lagi diperlukan penyegaran jiwa!


Keperluan itu bukan saja bagi manusia modern sekarang ini yang taraf kebudayaannya sudah lebih tinggi dibandingkan dengan manusia-manusia zaman nenek-moyang kita.Cobalah dijenguk, langsung atau tidak langsung, ke dalam khazanh budaya bangsa-bangsa kuno seperti bangsa Mesir dan India, Tionghoa dan Persia, bangsa Maya di Amerika Latin, dan jangan sekali-kali dilupakan juga bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia. Betapa pengetahuan, ilmu dan budaya serta seni dan keindahan itu jalin-berjalin menjadi suatu kesatuan yang utuh


Jangan pula salah tafsir! Ini bukan berfalsafah. Sekadar mengungkap kenyataan hidup yang ada.


* * *


Semiskin-miskinnya kaum tani di pedesaan kita, sepapa-papanya kaum buruh di daerah kumuh; semua mengerti indahnya bunga melati. Ataupun bunga kembang sepatu yang menghiasi banyak jalan-jalan. Bila kita berziarah ke kuburan sanak saudara ataupun sahabat yang sudah mendahului, dari kejauhan sudah tampak pohon Kamboja yang sarat dengan bunga. Dan di pintu masuk, anak-anak sudah menawarkan bunga-bungaan yang dibungkus rapi untuk keperluan nyekar bagi yang sudah meninggal. Untuk ditebarkan diatas kuburan mereka. Itu untuk orang yang sudah tiada. Dengan sendirinya orang hidup lebih-lebih lagi memerlukan bunga-bungaan!


* * *


Kembali ke cerita tentang 'Taman Bunga Musim Semi Terindah – KEUKENHOF - Taman bunga tsb dibangun mulai tahun 1949, atas inisiatif walikota Lisse ketika itu, WJH Lambooy dan sejumlah pengusaha bunga Tulip terkenal ketika itu. Resmi dibuka pada tahun 1950. Mengapa taman bunga ini bisa sukses dan menjadi terkenal di seluruh dunia? Tak lain tak bukan, karena ia dengan sungguh-sungguh dikelola secara profesional dan mendapat perhatian dan dukungan tidak kurang dari Kerajaan. Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard adalah pelindung Taman Bunga Keukenhof. Sejak berdirinya 'Keukenhof' didukung, ditopang dan disupply oleh tidak kurang dari 92 perusahaan pengekspor bunga. Itulah sebabnya pula Keukenhof merupakan wajah hidup dan reklame dari SIERTEELT INDUSTRIE Belanda, yaitu industri tanaman dan bunga-bungaan Belanda.


Belanda memang 'jagoan' dalam 'sierteeltindustrie'. Di dunia, Belanda menduduki tempat pertama di bidang ini. Bunga-bungaan dan tanaman (indah) yang diekspor Nederland meliputi 52% dari seluruh ekspor dunia. Dengan nilai sebesar 6,4 milyar dolar Amerika (USD).


Bunga Tulip yang menempati kedudukan pertama di Taman Bunga Keukenhof, sesunguhnya bukan asli dari Belanda. Tulip yang dalam bahasa Persia disebut TULIPAN artinya sorban. Tulip adalah bunga yang berasal dari bagian selatan Eropah, Afrika Utara dan Asia dan bahkan Jepang. Pusatnya ketika itu terletak di Iran, Kazakhstan dan Afghanistan. Juga Turki. Ketika itu sultan-sultan dari kerajaan Ottoman menyematkan bunga Tulip pada sorban mereka sebagai simbol. Baru dalam tahun 1562 Tulip masuk Eropah Barat lewat Antwepen, Belgia. Sekitar 1593 baru muncul di Nederland. Itu keadaan lebih 400 tahun yang lalu.


Tetapi sekarang adalah Nederland yang punya hak menyatakan sebagai negeri Tulip. * * *

No comments: